Anda di halaman 1dari 12

Keadaan Industri dan Klasifikasi

Industri di Indonesia

Devi Lady M Tampubolon (3181131016)


Geografi
Dewi Permata Sari (3183131036) Industri
Diko Pranata Sembiring (3183331002)
Kelompok 1
Muhammad Awaluddin Jaya (3181131013)
Definisi dan Klasifikasi Industri

Industri merupakan jaringan yang


helainya menjangkau hampir setiap
aspek masyarakat, kebudayaan, dan
kepribadian.
-Schneider (1993)- Industri sebagai kegiatan untuk
menghasilkan barang-barang secara
massal, dengan mutu yang bagus untuk
kemudian dijual dan diperdagangkan.
-Kuwartojo dalam Setyawati (2002)-
1. Berdasarkan Bahan Baku
Klasifikasi Industri 2. Berdasarkan Tenaga Kerja
3. Berdasarkan Produk Yang
Dihasilkan
4. Berdasarkan Bahan Mentah
5. Berdasarkan Lokasi Unit Usaha
6. Berdasarkan Proses Produksi
KLASIFIKASI 7. Berdasarkan Barang Yang
INDUSTRI Dihasilkan
8. Berdasarkan Subjek Pengelola
9. Berdasarkan Modal Yang
Digunakan
10. Berdasarkan Cara Pengorganisasian
11. Berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Perindustrian
Klasifikasi Industri Berdasarkan Bahan Baku

• Industri ekstraktif, yaitu industri • Industri nonekstraktif, yaitu industri


yang bahan bakunya diperoleh yang mengolah lebih lanjut hasilhasil
industri lain. Misalnya: industri kayu
langsung dari alam. Misalnya:
lapis, industri pemintalan, dan industri
industri hasil pertanian, industri kain. Industri fasilitatif atau disebut juga
hasil perikanan, dan industri hasil industri tertier. Kegiatan industrinya
kehutanan. adalah dengan menjual jasa layanan
untuk keperluan orang lain. Misalnya:
perbankan, perdagangan, angkutan, dan
pariwisata.
1. Industri rumah tangga
2. Industri kecil
Industri Berdasarkan 3. Industri sedang
Tenaga Kerja 4. Industri besar

1. Industri Primer
Industri Berdasarkan 2. Industri Sekunder
Produk Yang Dihasilkan 3. Industri Tersier

Industri Berdasarkan 1. Industri Pertanian


Bahan Mentah 2. Industri Pertambangan
3. Industri Jasa
Klasifikasi Industri Berdasarkan Lokasi Unit Usaha
a) Industri berorientasi pada pasar (market oriented industry), yaitu industri yang didirikan
mendekati daerah persebaran konsumen.
b) Industri berorientasi pada tenaga kerja (employment oriented industry), yaitu industri yang
didirikan mendekati daerah pemusatan penduduk, terutama daerah yang memiliki banyak
angkatan kerja tetapi kurang pendidikannya.
c) Industri berorientasi pada pengolahan (supply oriented industry), yaitu industri yang didirikan
dekat atau ditempat pengolahan.
d) Industri berorientasi pada bahan baku, yaitu industri yang didirikan di tempat tersedianya
bahan baku.
e) Industri yang tidak terikat oleh persyaratan yang lain (footloose industry), yaitu industri yang
didirikan tidak terikat oleh syarat-syarat di atas.
Klasifikasi Industri Berdasarkan Proses Produksi

a) Industri hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi.
b) Industri hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi sehingga barang
yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau dinikmati oleh konsumen.

Klasifikasi Industri Berdasarkan Barang Yang Dihasilkan

a) Industri berat, yaitu industri yang menghasilkan mesin-mesin atau alat produksi lainnya.
Misalnya: industri alat-alat berat, industri mesin, dan industri percetakan.
b) Industri ringan, yaitu industri yang menghasilkan barang siap pakai untuk dikonsumsi.
Misalnya: industri obat-obatan, industri makanan, dan industri minuman.
Klasifikasi Industri Berdasarkan Modal Yang Digunakan
a) Industri dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN), yaitu industri yang memperoleh
dukungan modal dari pemerintah atau pengusaha nasional (dalam negeri).
b) Industri dengan penanaman modal asing (PMA), yaitu industri yang modalnya berasal dari
penanaman modal asing.
c) Industri dengan modal patungan (join venture), yaitu industri yang modalnya berasal dari hasil
kerja sama antara PMDN dan PMA.

Klasifikasi Industri Berdasarkan Subjek Pengelola

a) Industri rakyat, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik rakyat,
misalnya: industri meubeler, industri makanan ringan, dan industri kerajinan.
b) Industri negara, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik Negara yang
dikenal dengan istilah BUMN, misalnya: industri kertas, industri pupuk, industri
baja, industri pertambangan, industri perminyakan, dan industri transportasi.
Klasifikasi Industri Berdasarkan Cara Pengorganisasian

a) Industri kecil, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relatif kecil, teknologi sederhana,
pekerjanya kurang dari 10 orang biasanya dari kalangan keluarga, produknya masih sederhana, dan
lokasi pemasarannya masih terbatas (berskala lokal).
b) Industri menengah, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relative besar, teknologi cukup maju
tetapi masih terbatas, pekerja antara 10-200 orang, tenaga kerja tidak tetap, dan lokasi pemasarannya
relative lebih luas (berskala regional).
c) Industri besar, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal sangat besar, teknologi canggih dan
modern, organisasi teratur, tenaga kerja dalam jumlah banyak dan terampil, pemasarannya berskala
nasional atau internasional.

Klasifikasi Industri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian

Selain pengklasifikasian industri tersebut di atas, ada juga pengklasifikasian industri berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 19/M/ I/1986 yang dikeluarkan oleh Departemen
Perindustrian dan Perdagangan.
Konsep dan Tujuan Industrialisasi

 Dalam konsep sejarah pembangunan ekonomi, konsep industrialisasi berawal dari revolusi
industri pertama pada pertengahan abad ke-18 di Inggris, yang ditandai dengan penemuan
metode baru untuk permintalan, dan penemuan kapas yanng mencipatakan spesialisasi dalam
produksi, seta peningkatan produktivitas dari faktor produksi yang digunakan.
 Sejarah ekonomi dunia menunjukan bahwa industrialissi merupakan suatu proses interasksi
antara pengembangan teknologi, inovasi, spesialisasi, produksi, dan perdagangan anatarnegara,
yang pada akhirnya sejalan dengan meningkatnya pendapatan masyarakat mendorong
perubahan struktur ekonomi dibanyak negara, dari yang tadinya berbasis pertanian menjadi
berbasis industri.
 Pengalaman di hampir semua negara menunjukan bahwa indutrialisasi sangat perlu karena
menjamin pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Hanya beberapa Negara dengan penduduk
sedikit & kekayaan alam meilmpah seperti Kuwait & libya ingin mencapai pendapatan yang
tinggi tanpa industrialisasi.
Perkembangan Sektor Industri Manufaktur Nasional

Sektor industri manufaktur di banyak Negara berkembang mengalami perkembangan sangat


pesat dalam tiga decade terakhir. Asia Timur dan Asia Tenggara dapat dikatakan sebagai kasus
istimewa. Lebih dari 25 tahun terakhir, dijuluki a miraculous economic karena kinerja ekonominya
sangat hebat. Dari 1970 hinga 1995, industri manufaktur merupakan contributor utama.
Untuk melihat sejauh mana perkembangan industry manufaktur di Indonesia selama ini, perlu
dilihat perbandingan kinerjanya dengan sector yang sama di Negara-negara lain. Dalam kelompok
ASEAN, misalnya kontribusi output dari sector industry manufaktur terhadap pembentukan PDB
di Indonesia masih relative kecil, walaupun laju pertumbuhan output rata-ratanya termasuk tinggi
di Negara-negara ASEAN lainnya. Struktur ini menandakan Indonesia belum merupakan Negara
dengan tingkat industrialisasi yang tinggi dibandingkan Malaysia dan Thailand.
TERIMAKASIH

SALAM SEHAT
KELOMPOK 1

Anda mungkin juga menyukai