Pertemuan 9
Industrialisasi dan Pertumbuhan
Sektor Jasa
▪ Industri ekstraktif: industri yang bahan bakunya diperoleh langsung dari alam,
misalnya industri pertanian, industri hasil perikanan, industri hasil kehutanan.
▪ Industri nonekstraktif: industri yang mengolah lebih lanjut hasil-hasil industri lain,
misalnya industri kayu lapis, industri pemintalan, industri kain.
▪ Industri fasilitatif: industri yang kegiatan industrinya dengan menjual jasa layanan
untuk keperluan orang lain, misalnya perbankan, perdagangan, dam pariwisata.
▪ .
2 Industri sedang 20 – 99
3 Industri kecil 5 - 19
▪ Industri hulu: industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi barang
setengah jadi sebagai bahan baku untu kegiatan industri lainnya, misalnya industri
kayu lapis, industri alumunium, industri pemintalan, industri baja.
▪ Industri hilir: industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi yang
bisa langsung dikonsumsi konsumen, misalnya industri konveksi, industri otomotif,
industri meubeler.
Industri primer: industri yang menghasilkan barang atau benda yang tidak perlu
pengolahan lebih lanjut. Barang atau benda yang dihasilkan tersebut dapat dinikmati
atau digunakan secara langsung, misalnya industri anyaman, industri konveksi, industri
makanan dan minuman.
Industri sekunder: industri yang menghasilkan barang atau benda yang membutuhkan
pengolahan lebih lanjut sebelum dinikmati atau digunakan, misalnya industri pemintalan
benang, industri ban, industri baja, dan industri tekstil.
Industri tertier: industri yang hasilnya tidak berupa barang atau benda yang dapat
dinikmati atau digunakan baik secara langsung maupun tidak langsung, melainkan
berupa jasa layanan yang dapat mempermudah atau membantu kebutuhan masyarakat,
misalnya industri angkutan, industri perbankan, industri perdagangan, dan industri
pariwisata
Industri kecil
industri yang memiliki ciri-ciri modal relatif kecil, teknologi sederhana, pekerja kurang dari
10 orang yang biasanya dari kalangan keluarga, produknya sederhana, pemasaran
masih terbatas (lokal), misalnya industri makanan ringan.
Industri menengah
industri yang memiliki ciri-ciri modal relatif besar, teknologi cukup maju tapi masih
terbatas, pekerja 10-200 orang, tenaga kerja tetap, pemasaran relatif lebih luas, misalnya
industri border, industri sepatu, industri mainan anak-anak.
Industri besar
industri yang kegiatan yang memiliki ciri-ciri modal sangat besar, teknologi canggih dan
modern, organisasi teratur, tenaga kerja dalam jumlah banyak dan terampil.
Industri Mesin Logam Dasar dan Elektronika (IMELDE): industri pengolahan bahan mentah logam untuk
dijadikan perakitan dan rekayasa mesin atau mesin berat atau rekayasa mesin dan perakitan. Misal: industri
mesin dan perakitan alat-alat pertanian, industri alat berat/konstruksi, industri mesin perkakas, industri
elektronika, industri mesin listrik, industri kereta api, industri kendaraan bermotor, industri pesawat, industri
logam dan produk dasar, industri perkapalan, industri peralatan pabrik.
Aneka Industri: industri yang tujuannya menghasilkan bermacam-macam barang kebutuhan hidup sehari-hari.
Misal: Industri tekstil, industri tekstil, industri pangan, industri bahan bangunan dan umum.
Industri Kecil: industri dengan jumlah pekerja sedikit, teknologi sederhana biasanya disebut industri rumah
tangga. Misal: industri kerajinan, industri perabotan.
Industri Pariwisata: industri yang menghasilkan nilai ekonomis dari kegiatan wisata. Bentuknya bisa berupa:
wisata seni dan budaya (misalnya: pertunjukan seni dan budaya), wisata pendidikan (misalnya: peninggalan,
arsitektur, alat-alat observasi alam, dan museum geologi), wisata alam (misalnya: pemandangan alam di
pantai, pegunungan, perkebunan, dan kehutanan), dan wisata kota (misalnya: melihat pusat pemerintahan,
pusat perbelanjaan, wilayah pertokoan, restoran, hotel, dan tempat hiburan).
Berdasarkan 10 industri prioritas tersebut diatas, pada implementasi Making Indonesia 4.0 lebih di
fokuskan pada 5 sektor industri, yaitu:
1. industri makanan dan minuman;
2. industri tekstil dan busana;
3. industri otomotif;
4. industri kimia; dan
5. industri elektronika.
1. Bagaimana perkembangan jumlah IBS dan IMK di Jawa dan luar Jawa?
Bagaimana perkembangan jumlah tenaga kerja dan produktivitas tenaga kerja di
IBS dan IMK di Indonesia?
2. Jelaskan secara ringkas tentang sektor pariwisata dan ekonomi kreatif!
Bagaimana peranan, struktur tenaga kerja, PDRB, dan ekspor-impor sektor
pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia?
3. Review jurnal (pilih salah satu): Falentina et al. (2019); Kuswardana et al. (2021);
Iryani et al. (2023)
Terima kasih