Anda di halaman 1dari 37

POLITEKNIK STATISTIKA STIS

For Better Official Statistics

Kapita Selekta Official Statistics Bidang Ekonomi

Pertemuan 9
Industrialisasi dan Pertumbuhan
Sektor Jasa

Jakarta, November 2023


Pengertian Industri

Pengertian Secara Luas Himpunan Perusahaan Sejenis


industri mencakup semua usaha dan kegiatan contoh industri kertas berarti
dibidang ekonomi yang bersifat produktif himpunan perusahaan-perusahaan
penghasil kertas.

Pengertian Secara Sempit Sektor Industri


industri atau industri pengolahan adalah suatu sektor ekonomi yang didalamnya
kegiatan yang mengubah suatu barang dasar terdapat kegiatan produktif yang
secara mekanis, kimia, atau dengan tangan mengolah barang mentah menjadi
sehingga menjadi barang setengah jadi atau barang setengah jadi atau barang jadi
barang jadi. Dalam hal ini termasuk kegiatan jasa
industri dan pekerja perakitan (assembling).

© Politeknik Statistika STIS 2


Pengertian Industrialisasi

• Usaha menggalakan industri dalam suatu negara (KBBI).


• Proses perubahan struktur ekonomi dimana terdapat kenaikan kontribusi sektor
industri dalam permintaan konsumen, PBD, ekspor, dan kesempatan kerja (Chenery,
1986).
• Proses modernisasi seluruh sektor ekonomi dimana industri pengolahan sebagai
leading sector. Perkembangan industri akan memacu perkembangan sektor-sektor
lainnya. .

© Politeknik Statistika STIS 3


Klasifikasi Industri Berdasarkan Bahan Baku

▪ Industri ekstraktif: industri yang bahan bakunya diperoleh langsung dari alam,
misalnya industri pertanian, industri hasil perikanan, industri hasil kehutanan.

▪ Industri nonekstraktif: industri yang mengolah lebih lanjut hasil-hasil industri lain,
misalnya industri kayu lapis, industri pemintalan, industri kain.

▪ Industri fasilitatif: industri yang kegiatan industrinya dengan menjual jasa layanan
untuk keperluan orang lain, misalnya perbankan, perdagangan, dam pariwisata.
▪ .

© Politeknik Statistika STIS 4


Klasifikasi Industri Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja

No Klasifikasi industri Jumlah tenaga kerja (orang)

1 Industri besar >100

2 Industri sedang 20 – 99

3 Industri kecil 5 - 19

4 Industri rumah tangga 1–4

© Politeknik Statistika STIS 5


Klasifikasi Industri Berdasarkan Proses Produksi

▪ Industri hulu: industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi barang
setengah jadi sebagai bahan baku untu kegiatan industri lainnya, misalnya industri
kayu lapis, industri alumunium, industri pemintalan, industri baja.

▪ Industri hilir: industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi yang
bisa langsung dikonsumsi konsumen, misalnya industri konveksi, industri otomotif,
industri meubeler.

© Politeknik Statistika STIS 6


Klasifikasi Industri Berdasarkan Produk Yang Dihasilkan

Industri primer: industri yang menghasilkan barang atau benda yang tidak perlu
pengolahan lebih lanjut. Barang atau benda yang dihasilkan tersebut dapat dinikmati
atau digunakan secara langsung, misalnya industri anyaman, industri konveksi, industri
makanan dan minuman.

Industri sekunder: industri yang menghasilkan barang atau benda yang membutuhkan
pengolahan lebih lanjut sebelum dinikmati atau digunakan, misalnya industri pemintalan
benang, industri ban, industri baja, dan industri tekstil.

Industri tertier: industri yang hasilnya tidak berupa barang atau benda yang dapat
dinikmati atau digunakan baik secara langsung maupun tidak langsung, melainkan
berupa jasa layanan yang dapat mempermudah atau membantu kebutuhan masyarakat,
misalnya industri angkutan, industri perbankan, industri perdagangan, dan industri
pariwisata

© Politeknik Statistika STIS 7


Klasifikasi Industri Berdasarkan Cara Pengorganisasian

Industri kecil
industri yang memiliki ciri-ciri modal relatif kecil, teknologi sederhana, pekerja kurang dari
10 orang yang biasanya dari kalangan keluarga, produknya sederhana, pemasaran
masih terbatas (lokal), misalnya industri makanan ringan.

Industri menengah
industri yang memiliki ciri-ciri modal relatif besar, teknologi cukup maju tapi masih
terbatas, pekerja 10-200 orang, tenaga kerja tetap, pemasaran relatif lebih luas, misalnya
industri border, industri sepatu, industri mainan anak-anak.

Industri besar
industri yang kegiatan yang memiliki ciri-ciri modal sangat besar, teknologi canggih dan
modern, organisasi teratur, tenaga kerja dalam jumlah banyak dan terampil.

© Politeknik Statistika STIS 8


Klasifikasi Industri Berdasarkan Kepmen Nomor 19/M/I/1986
Industri Kimia Dasar (IKD): industri yang membutuhkan penerapan teknologi maju, modal yang besar dan
keahlian tinggi dan menerapkan teknologi maju. Misal: industri kimia organik, industri kimia unorganik, industri
agrokimia, industri selulosa dan karet.

Industri Mesin Logam Dasar dan Elektronika (IMELDE): industri pengolahan bahan mentah logam untuk
dijadikan perakitan dan rekayasa mesin atau mesin berat atau rekayasa mesin dan perakitan. Misal: industri
mesin dan perakitan alat-alat pertanian, industri alat berat/konstruksi, industri mesin perkakas, industri
elektronika, industri mesin listrik, industri kereta api, industri kendaraan bermotor, industri pesawat, industri
logam dan produk dasar, industri perkapalan, industri peralatan pabrik.

Aneka Industri: industri yang tujuannya menghasilkan bermacam-macam barang kebutuhan hidup sehari-hari.
Misal: Industri tekstil, industri tekstil, industri pangan, industri bahan bangunan dan umum.

Industri Kecil: industri dengan jumlah pekerja sedikit, teknologi sederhana biasanya disebut industri rumah
tangga. Misal: industri kerajinan, industri perabotan.

Industri Pariwisata: industri yang menghasilkan nilai ekonomis dari kegiatan wisata. Bentuknya bisa berupa:
wisata seni dan budaya (misalnya: pertunjukan seni dan budaya), wisata pendidikan (misalnya: peninggalan,
arsitektur, alat-alat observasi alam, dan museum geologi), wisata alam (misalnya: pemandangan alam di
pantai, pegunungan, perkebunan, dan kehutanan), dan wisata kota (misalnya: melihat pusat pemerintahan,
pusat perbelanjaan, wilayah pertokoan, restoran, hotel, dan tempat hiburan).

© Politeknik Statistika STIS 9


Peranan industri terhadap perekonomian dapat dilihat dari:
• kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB),
• pembentukan nilai tambah,
• peningkatan investasi,
• sumbangan terhadap pajak bagi negara,
• penyerapan tenaga kerja,
• perolehan devisa neto dari kegiatan ekspor,

© Politeknik Statistika STIS 10


© Politeknik Statistika STIS 11
© Politeknik Statistika STIS 12
© Politeknik Statistika STIS 13
© Politeknik Statistika STIS 14
© Politeknik Statistika STIS 15
© Politeknik Statistika STIS 16
© Politeknik Statistika STIS 17
© Politeknik Statistika STIS 18
© Politeknik Statistika STIS 19
© Politeknik Statistika STIS 20
© Politeknik Statistika STIS 21
© Politeknik Statistika STIS 22
© Politeknik Statistika STIS 23
© Politeknik Statistika STIS 24
© Politeknik Statistika STIS 25
© Politeknik Statistika STIS 26
© Politeknik Statistika STIS 27
© Politeknik Statistika STIS 28
© Politeknik Statistika STIS 29
© Politeknik Statistika STIS 30
© Politeknik Statistika STIS 31
Strategi Industrialisasi
1. Strategi Substitusi Impor
• Lebih menekankan orientasi pasar domestic.
• Dilandasi oleh pemikiran bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat dicapai dengan
mengembangkan industri di dalam negeri yang memproduksi barang-barang penggant impor.

2. Strategi Promosi Ekspor


• Menekankan pada orientasi pasar luar negeri.
• Dilandasi oleh pemikiran bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi hanya bisa direalisasikan
jika produk yang dibuat di dalam negeri dijual di pasar ekspor.
• Dalam prakteknya, banyak negara yang menerapkan strategi promosi ekspor dengan
menghilangkan beberapa rintangan terhadap ekspor.
• Beberapa syarat penting agar strategi promosi ekspor membawa hasil yang baik:
1. Pasar harus menciptakan sinyal harga yang benar, yang sepenuhnya merefleksikan
kelangkaan dari barang yang bersangkutan, baik dipasar output maupun pasar input.
2. Tingkat proteksi dari impor harus rendah.
3. Nilai tukar mata uang harus realistis.
4. Harus ada insentif untuk meningkatkan ekspor.

© Politeknik Statistika STIS 32


Pertimbangan pemilihan strategi industrialisasi:
1. Sumber daya alam (seperti bahan baku) dan faktor produksi (terutama tenaga kerja) cukup
tersedia didalam negeri sehingga secara teoritis, biaya produksi untuk intensitas penggunaan
sumber-sumber ekonomi tersebut yang tinggi menjadi rendah.
2. Potensi permintaan didalam negeri yang memadai.
3. Mendorong perkembangan sektor industri manufaktur didalam negeri.
4. Membuka kesempatan kerja yang lebih luas.
5. Mengurangi ketergantungan terhadap impor, yang berarti juga mengurangi defisit saldo neraca
perdagangan dan menghemat cadangan devisa.

Tahap pelaksanaan strategi industrialisasi:


1. Industri yang dikembangkan adalah industri yang membuat barang-barang konsumsi, walaupun
tidak semuanya durable goods (seperti kendaraan bermotor, kulkas, TV, alat pendingin). Untuk
membuat barang-barang tersebut diperlukan barang modal, input perantara, dan bahan baku
uang dibanyak negara yang menerapkan strategi ini tidak tersedia sehingga tetap harus diimpor.
2. Industri yang dikembangkan adalah industri hulu (upstream industries).

© Politeknik Statistika STIS 33


Pengembangan industri nasional tahun 2020-2024 diarahkan kepada pembangunan 10 industri
prioritas sebagai berikut:
1. industri pangan (makanan dan minuman);
2. industri farmasi, kosmetik, dan alat kesehatan;
3. industri tekstil, kulit, alas kaki, dan aneka;
4. industri alat transportasi;
5. industri elektronika dan telematika/ICT;
6. industri pembangkit energi;
7. industri barang modal, komponen, bahan penolong dan jasa industri;
8. industri hulu agro;
9. industri logam dasar dan bahan galian bukan logam; dan
10. industri kimia dasar berbasis migas dan batubara.

Berdasarkan 10 industri prioritas tersebut diatas, pada implementasi Making Indonesia 4.0 lebih di
fokuskan pada 5 sektor industri, yaitu:
1. industri makanan dan minuman;
2. industri tekstil dan busana;
3. industri otomotif;
4. industri kimia; dan
5. industri elektronika.

© Politeknik Statistika STIS 34


© Politeknik Statistika STIS 35
TUGAS

1. Bagaimana perkembangan jumlah IBS dan IMK di Jawa dan luar Jawa?
Bagaimana perkembangan jumlah tenaga kerja dan produktivitas tenaga kerja di
IBS dan IMK di Indonesia?
2. Jelaskan secara ringkas tentang sektor pariwisata dan ekonomi kreatif!
Bagaimana peranan, struktur tenaga kerja, PDRB, dan ekspor-impor sektor
pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia?
3. Review jurnal (pilih salah satu): Falentina et al. (2019); Kuswardana et al. (2021);
Iryani et al. (2023)

© Politeknik Statistika STIS 36


For Better Official Statistics

Terima kasih

© Politeknik Statistika STIS 37

Anda mungkin juga menyukai