KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Industri
Pengertian industri secara makro menurut Hasibuan
(1994) adalah “semua sektor yang dapat menghasilkan nilai
tambah dan secara garis besar dapat dibagi menjadi dua
bagian yaitu industri yang menghasilkan barang dan industri
yang menghasilkan jasa”. Pengertian industri secara mikro
diartikan sebagai kumpulan perusahaan-perusahaan yang
dapat menghasilkan barang-barang yang homogen atau saling
dapat mengganti secara erat (Hasibuan, 1994). Pengertian
industri dalam Sandy (1985: 148) adalah “usaha untuk
memproduksi barang dari bahan baku atau bahan mentah
melalui proses penggarapan dalam jumlah besar sehingga
barang tersebut dapat diperoleh dengan harga satuan yang
serendah mungkin tetapi dengan mutu setinggi mungkin”.
Definisi industri menurut Ali (2011) adalah “suatu
lokasi/tempat dimana aktivitas produksi akan
diselenggarakan”. Industri tidak selalu menghasilkan hasil
produk secara nyata (konkrit) akan tetapi industri dapat juga
menghasilkan produk yang bersifat abstrak seperti pada
industri jasa. Pada industri jasa, produk yang dihasilkan
bukanlah produk secara konkrit melainkan produk yang
bersifat abstrak yaitu berupa perasaan impas atas apa yang
telah mereka keluarkan/bayar (Ali, 2011). Dalam Undang-
13
14
3. Material Dural
Duralumin (juga disebut duraluminum,duralium,
atau dural sebuah portmanteau dari dura ble dan lumin
ium) adalah nama dagang untuk salah satu jenis paling
awal dari paduan aluminium yang tahan lama.
Penggunaannya sebagai nama dagang sudah usang, dan
saat ini istilah tersebut terutama mengacu pada
paduan aluminium-tembaga.
bahan utama duralumin adalah tembaga, mangan,
dan magnesium. Misalnya, Duraluminium 2024 terdiri dari
91-95% aluminium, 3,8-4,9% tembaga, 1,21,8% magnesium,
0,3-0,9% mangan, <0,5% besi, <0,5% silikon, <0,25% seng,
<0,15% titanium, <0,10% kromium dan tidak lebih dari
0,15% elemen lainnya bersama-sama.
4. Material ST 42
Baja St 42 tergolong baja karbon rendah, dimana
baja karbon rendah merupakan jenis baja yang banyak
digunakan sebagai bahan konstruksi dalam berbagai
bidang industri sebagai rangka konstruksi. Jenis
21
1. MESIN FRAIS
Mesin Frais (milling) adalah salah satu mesin
peralatan konvensional yang paling fleksibel dengan
berbagai kemampuan proses permesinan. Banyak operasi
rumit yang dapat dikerjakan oleh mesin frais seperti
penyayatan, pemotongan, finishing, pengindeksan dan
beberapa proses permesinan lainnya.
Mesin frais (milling) ialah salah satu mesin dalam
proses manufaktur yang sangat umum digunakan di
bengkel mesin dan industri untuk memproduksi suku
cadang dan suku cadang dengan tingkat presisi tinggi
dalam berbagai bentuk dan ukuran.
26
Sumber: pribadi
Alas mesin menjadi bagian yang paling
bawah. Fungsi dari bagian ini yaitu sebagai fondasi
atas mesin penggilingan. Selain itu juga berfungsi
untuk pembuangan tempat pendingin yang tidak
digunakan lagi. Bagian ini juga menjadi beban untuk
menopang mesin.
2) Dudukan Meja (Saddle)
Gambar 2. 6 Lutut
Sumber: pribadi
Gambar 2. 7 spindle
Sumber: pribadi
Spindle merupakan bagian penting dari mesin
frais. Berfungsi sebagai tempat penahan alat potong
pada mesin frais vertikal dan sebagai tempat arbor
pada mesin frais horisontal.
6) Penahan Arbor (Arbor Support)
Gambar 2. 8 arbor
Sumber: pribadi
Arbor merupakan bagian mekanis dari mesin
frais. Berfungsi sebagai ekstensi spindle pada mesin
frais horizontal. Arbor juga berfungsi sebagai
pemegang alat potong (pisau frais) dan berputar
sesuai arah pemakanan alat potong.
7) Handle
32
2. Mesin Bubut
Mesin Bubut (lathe) adalah suatu mesin
perkakas yang digunakan untuk memotong benda dengan
cara diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses
pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan
dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan
pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan
sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda
kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi
dari pahat disebut gerak umpan. Dengan mengatur
perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan
translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir
dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat
dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang
menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.
Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk
memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada
masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya
mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi
maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127
mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi
dari ulir metrik ke ulir inci.
a. Jenis–Jenis Mesin Bubut
1) Mesin bubut ringan
Mesin bubut ini dimaksudkan untuk latihan
dan pekerjaan ringan. Bentuk peralatannya kecil dan
37
3. Mesin Sekrap
Mesin Sekrap (shaping machine) disebut pula mesin
ketam atau serut. Mesin ini digunakan untuk mengerjakan
bidang-bidang yang rata, cembung, cekung, beralur, dll,
pada posisi mendatar, tegak, ataupun miring. Mesin
Sekrap adalah suatu mesin perkakas dengan gerakan
utama lurus bolak-balik secara vertikal maupun horizontal.
a. Prinsip Kerja Mesin Sekrap
Prinsip pengerjaan pada mesin sekrap dijelaskan
sebagai berikut:
1) Benda yang disayat atau dipotong dalam keadaan
diam (dijepit pada ragum) kemudian pahat bergerak
lurus bolak-balik atau maju mundur melakukan
penyayatan.
2) Hasil gerakan maju mundur lengan mesin atau
pahat diperoleh dari motor yang dihubungkan
dengan roda bertingkat.
3) Dari roda bertingkat, putaran diteruskan ke roda
gigi antara dan dihubungkan ke roda gigi penggerak
engkol yang besar.
4) Roda gigi tersebut beralur dan dipasang engkol
melalui tap.
5) Jika roda gigi berputar, maka tap engkol berputar
eksentrik menghasilkan gerakan maju mundur
lengan.
43