Anda di halaman 1dari 17

UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

MAKALAH PROSES PRODUKSI

Disusun Oleh:
Nama : Jordan Valino El -Hakim
NPM : 23418530
Jurusan : Teknik Mesin

JAKARTA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses produksi memiliki peran sentral dalam industri manufaktur dan
merupakan tahapan krusial dalam mengubah bahan mentah menjadi produk jadi.
Dalam era globalisasi dan persaingan yang semakin ketat, efisiensi dan kualitas
produksi menjadi faktor utama yang menentukan keberhasilan sebuah perusahaan.
Proses produksi yang efisien dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya
produksi, dan mempercepat waktu pemasaran produk. Di sisi lain, proses produksi
yang tidak efisien dapat menyebabkan pemborosan sumber daya, peningkatan
biaya produksi, dan menurunkan daya saing perusahaan di pasar. Oleh karena itu,
pemahaman mendalam tentang berbagai jenis proses produksi, teknologi terkini,
dan perawatan mesin perkakas menjadi kunci penting dalam mencapai kesuksesan
dalam dunia manufaktur.
Berbagai jenis proses produksi seperti pemesinan, pengecoran,
pembentukan, dan pengelasan telah memungkinkan perusahaan untuk
memproduksi berbagai produk yang beragam dengan kualitas yang tinggi.
Teknologi dan metode terkini dalam proses produksi, seperti penggunaan CNC
(Computer Numerical Control), automasi, dan manufaktur berbasis digital, telah
membawa revolusi dalam industri manufaktur. Penggunaan teknologi ini
membuka peluang untuk meningkatkan efisiensi produksi, meningkatkan akurasi,
dan meminimalkan kesalahan manusia. Namun, peran manusia dalam pemahaman
mendalam tentang proses produksi dan perawatan mesin perkakas tetap menjadi
faktor kunci dalam mengoptimalkan kinerja dan keberhasilan produksi.
pentingnya perawatan mesin perkakas tidak boleh diabaikan dalam proses
produksi. Mesin perkakas yang digunakan secara terus-menerus dalam lingkungan
produksi yang keras dan intensif dapat mengalami keausan dan kerusakan jika
tidak dirawat dengan baik. Perawatan mesin perkakas yang tepat dan terjadwal,
termasuk pembersihan, pelumasan, dan pengecekan komponen, dapat
memperpanjang umur pakai mesin, mengurangi risiko kerusakan, dan
meningkatkan produktivitas produksi. Dengan demikian, pemahaman mendalam
tentang proses produksi dan penerapan perawatan mesin perkakas yang efektif
akan berkontribusi langsung pada kesuksesan perusahaan dalam mencapai target
produksi yang diinginkan.

1.2 Rumusan Masalah


Berikut ini adalah perumusan masalah yang ada pada penulisan makalah
ini, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan Proses Produksi?
2. Apa saja klasifikasi dalam Proses Produksi dan Mesin Perkakas?
3. Apa saja perawatan dalam Mesin Perkakas?

1.3 Tujuan Penulisan


Berikut ini merupakan tujuan penulisan yang dapat penyusun tulis, yaitu :
1. Memenuhi tugas Evaluasi Komperehensif
2. Mamahami tentang apa itu Proses Produksi
3. Dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan Pekerjaan Proses produksi
atau industri dan bisa mengaplikasikannya sehari - hari
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Proses Produksi


Proses adalah Rangkaian tindakan, pembuatan, atau pengolahan yang
menghasilkan produk, Sedangkan Produksi ialah Proses mengeluarkan atau
menghasilkan sesuatu (barang atau jasa). Jadi Proses Produksi merupakan suatu
proses untuk mengubah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi atau bahan
jadi sehingga meningkatkan nilai guna dari bahan tersebut.
Proses produksi dalam teknik mesin merujuk pada serangkaian kegiatan
atau langkah-langkah yang dilakukan untuk mengubah bahan mentah atau bahan
baku menjadi produk jadi atau komponen yang digunakan dalam industri
manufaktur. Tujuan dari proses produksi ini adalah untuk menciptakan produk
dengan kualitas yang diinginkan, dalam jumlah yang cukup, dan dengan biaya
yang efisien.

2.2 Tahapan Proses Produksi


Proses produksi dalam teknik mesin dapat mencakup beberapa tahapan,
antara lain:
a. Perencanaan: Tahap awal dalam proses produksi di mana dilakukan
perencanaan menyeluruh tentang produk yang akan dihasilkan, termasuk
desain, spesifikasi, dan perhitungan biaya produksi.
b. Pemesinan: Proses pemesinan melibatkan penghapusan material dari
bahan mentah untuk membentuk bentuk dan dimensi yang diinginkan.
Proses ini dapat melibatkan berbagai metode, seperti bubut, frais, gurdi,
dan penggilingan.
c. Pembentukan: Bagian dari proses produksi di mana bahan mentah
dibentuk atau diformat menjadi bentuk tertentu melalui proses seperti
pengecoran, penekukan, stamping, atau ekstrusi.
d. Penggabungan: Proses di mana beberapa komponen atau bahan
digabungkan menjadi sebuah produk akhir. Metode yang digunakan bisa
berupa las, perekatan, atau sekrup.
e. Pekerjaan di bengkel: Setelah bagian-bagian dari produk jadi dibuat,
beberapa aspek pengerjaan lanjutan seperti pengeboran lubang, finishing,
dan pengecatan dapat dilakukan di bengkel.
f. Pengujian dan Inspeksi: Proses produksi juga mencakup pengujian dan
inspeksi untuk memastikan produk yang dihasilkan sesuai dengan standar
kualitas yang ditetapkan.
g. Pengemasan dan distribusi: Setelah produk dihasilkan dan dinyatakan
sesuai dengan standar, langkah terakhir adalah mengemas produk dengan
baik dan mendistribusikannya ke pasar.

2.3 Klasifikasi Proses Produksi


Dalam teknik mesin, proses produksi dapat dibedakan menjadi beberapa
jenis berdasarkan cara pengolahannya. Berikut adalah beberapa jenis proses
produksi yang umum digunakan dalam teknik mesin:
A. Proses Pemesinan (Machining)
Proses ini melibatkan penghapusan material dari bahan mentah untuk
membentuk bentuk dan dimensi yang diinginkan. Proses pemesinan
dilakukan dengan menggunakan alat pemotong seperti pahat, bor, gergaji,
gurdi, milling cutter, dan sebagainya. Contohnya : Bubut, milling, bor,
gurdi, menggiling, dan sebagainya.

B. Proses Pengecoran (Casting)


Proses pengecoran adalah proses produksi berupa penuangan logam cair
ke dalam cetakan sehingga terbentuk produk sesuai dengan cetakan yang
ada. Proses penuangan/pengecoran merupakan proses tertua yang dikenal
manusia dalam pembuatan benda logam. Contoh produk yang dapat dibuat
dengan proses ini adalah pahat, paku, dan lain-lain.
C. Proses Pembentukan (Forming)
Proses pembentukan adalah proses produksi dengan pemberian beban
terhadap material hingga terjadi deformasi plastis sehingga terbentuk
produk sesuai dengan bentuk dan ukuran yang di inginkan. Contohnya
adalah pengerolan (rolling) penempaan, dan lain-lain.

D. Proses Penyambungan (Joining)


Penyambungan adalah proses produksi berupa penggabungan dua buah
material atau lebih untuk mendapatkan suatu produk yang di inginkan.
Proses penyambungan in dapat berupa pengelasan, mematri, soldering,
pengelingan, perekatan dengan lem, penyambungan dengan baut dan lain-
lain. Proses penyambungan dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
 Penyambungan Permanen,
Penyambungan permanen adalah penyambungan yang tidak dapat
dipisahkan lagi, apabila dipisahkan akan dapat merusak
komponennya. Contohnya adalah penyambungan pada pengelasan,
patri, solder, paku keling dan lain-lain.
 Penyambungan Sementara
Penyambungan sementara adalah penyambungan yang dapat
dipisahkan kembali, contohnya penyambungan dengan menggunakan
baut.

E. Metalurgi Serbuk (Powder Metallurgy)


Metalurgi serbuk adalah proses produksi dengan cara memasukan serbuk
logam ke dalam sebuah cetakan kemudian serbuk logam tersebut di beri
tekanan. Finishing dari proses metalurgi serbuk ini adalah dengan
memberikan perlakuan panas agar serbuk logam yang telah di tekan tadi
menjadi rigid. Biasanya proses metalurgi serbuk ini di gunakan untuk
pembuatan produk yang berdimensi sangat kecil. Contoh produk yang
dibuat dengan cara metalurgi serbuk ini adalah roda gigi pada jam tangan.
F. Perlakuan Panas (Heat Treament)
Proses perlakuan panas adalah perlakuan thermal terhadap logam untuk
mendapatkan sifat mekanik yang baru. Proses heat treament ini di lakukan
secara merata pada logam. Selain itu ada juga Surface Treament, dimana
pada dasarnya pemberian perlakuan panas pada logam untuk mendapatkan
sifat mekanik yang bari. Namun surface treament ini perlakuan panas yang
di berikan hanya pada permukaan logam saja.

2.4 Pemilihan Bahan dan Sumber Daya


Bahan baku dalam proses produksi teknik mesin dapat bervariasi
tergantung pada jenis produk yang akan dihasilkan. Berikut adalah beberapa
bahan baku umum yang sering digunakan dalam proses produksi teknik mesin:
1. Logam
Logam adalah salah satu bahan baku paling umum dalam produksi teknik
mesin. Banyak komponen mesin dibuat dari logam seperti baja, besi cor,
aluminium, kuningan, dan titanium. Logam ini memiliki sifat mekanik
yang kuat dan tahan terhadap beban dan tekanan.

2. Plastik
Plastik digunakan dalam produksi teknik mesin untuk membuat komponen
yang ringan, tahan korosi, dan memiliki isolasi listrik. Jenis plastik yang
umum digunakan antara lain polietilena, polipropilena, polivinil klorida
(PVC), poliuretan, dan banyak lagi.

3. Keramik
Keramik digunakan dalam produksi teknik mesin untuk aplikasi yang
memerlukan ketahanan suhu tinggi, ketahanan korosi, dan isolasi listrik.
Beberapa contoh bahan keramik yang digunakan adalah oksida aluminium,
nitrida silikon, dan karbida tungsten.
4. Karet
Bahan karet digunakan untuk membuat segel, tali karet, dan komponen
lainnya yang memerlukan elastisitas dan ketahanan terhadap keausan.

5. Bahan komposit
Bahan komposit adalah kombinasi dari beberapa bahan, seperti serat kaca,
serat karbon, atau serat lainnya yang diperkuat dengan matriks resin, seperti
epoksi atau polimer lainnya. Bahan komposit digunakan untuk memperoleh
kekuatan dan kekakuan yang tinggi dengan berat yang relatif rendah.

6. Minyak dan pelumas


Minyak dan pelumas adalah bahan baku penting dalam teknik mesin untuk
melumasi dan merawat mesin agar berfungsi dengan baik dan
memperpanjang masa pakai komponen.

7. Elektronik dan kelistrikan


Beberapa mesin dan peralatan teknik memerlukan komponen elektronik,
seperti sensor, motor listrik, atau rangkaian elektronik lainnya.

8. Kaca
Kaca digunakan dalam beberapa aplikasi teknik mesin, seperti pada panel
kendali atau bagian-bagian yang memerlukan transparansi optik.

9. Perangkat penguat
Dalam beberapa kasus, teknik mesin juga menggunakan perangkat penguat,
seperti pegas, bearing, atau sistem hidrolik.
2.4 Mesin Perkakas
Mesin perkakas adalah sebuah mesin yang memanfaatkan energi listrik
kemudian ditransfer menjadi gerak, baik menjadi gerak berputar atau gerakan
bolak balik. Fungsi utamanya adalah manufaktur. Mesin perkakas dibagi menjadi
dua kategori, yaitu:

1. Mesin Perkakas Konvensional


Biasa disebut dengan proses permesinan tradisional. Perbedaan dengan
jenis proses permesinan lain yaitu terletak pada pola pemotongan antara
benda kerja dengan pisau pahat yang terjadi kontak langsung, syarat –
syaratnya yaitu:
 Mempunyai rangka (body) yang kokoh dan kuat.
 Mempunyai unit penggerak.
 Mempunyai unit pengendali.
 Mempunyai mekanisme pemegang benda kerja.
 Mempunyai kesatuan sistem yang aman.
Contohnya: Mesin Bubut, Mesin Frais, Mesin Sekrap, Mesin Bor, Dan
Lain-lain.

2. Mesin Perkakas Non Konvensional


Mesin perkakas non konvensional adalah jenis mesin perkakas yang
berbeda dari mesin perkakas konvensional dalam cara kerjanya. Mesin
perkakas konvensional, seperti mesin bubut, mesin frais, dan mesin
gerinda, biasanya dioperasikan dengan cara manual, dengan operator
yang mengendalikan gerakan alat potong secara langsung. Namun,
mesin perkakas non konvensional menggunakan metode otomatis atau
semi-otomatis untuk mengendalikan gerakan alat potong. Contohnya
yaitu:
 CNC (computer numerical control): sebuah mesin otomatis yang
digunakan untuk mengendalikan pergerakan alat pemotong atau
alat lainnya dengan menggunakan program komputer.
 AJM (abrasive jet machining): sebuah jenis mesin yang digunakan
untuk pemotongan dan pengolahan bahan dengan menggunakan
aliran jet tekanan tinggi yang mengandung partikel abrasive
(abrasive particles) sebagai media pemotongnya.
 USM (ultrasonic machining): proses manufaktur non-konvensional
yang digunakan untuk memotong atau mengukir material yang
sangat keras atau fragile dengan menggunakan getaran ultrasonik
yang tinggi.
 CHM (chemical machining): hemical Machining (CM) adalah
proses manufaktur non-konvensional yang digunakan untuk
menghilangkan material dari permukaan bahan kerja dengan
menggunakan reaksi kimia.
 ECM (electro chemical machining): Proses menghilangkan
material dengan reaksi elektrokimia antara elektroda dan benda
kerja.
 ECG (electro chemical grinding): proses manufaktur non-
konvensional yang menggabungkan prinsip-prinsip electrochemical
machining (ECM) dengan elemen-elemen proses penggilingan
(grinding).
 EDM (electro discharge machining): Proses menggunakan
discharges listrik untuk menghilangkan material dari permukaan
benda kerja.
 EDG (electro discharge grinding): proses manufaktur non-
konvensional yang merupakan kombinasi dari electro-discharge
machining (EDM) dan proses grinding. Proses ini digunakan untuk
menghilangkan material dari permukaan bahan kerja dengan
menggabungkan prinsip erosi material dari EDM dengan gerakan
penggilingan dari proses grinding.
 LBM (laser beam machining): Proses menggunakan sinar laser
untuk memotong atau mengukir material.
2.5 Klasifikasi Mesin Perkakas
1. Mesin Bubut
Mesin bubut adalah mesin perkakas yang proses pemotongan logam
dengan proses putar (turning cutting metal process). Benda kerja yang
diproses adalah benda kerja berbentuk silinder baik solid shaft maupun
hallow shaft. Prinsip kerjanya adalah dengan menghapus material dari
benda kerja yang dipasang di chuck (pemegang benda kerja) dengan
menggunakan alat potong yang berputar. Berikut adalah bagian –
bagian dari mesin Bubut:
 Kepala tetap (head stoke)
 Spindel (spindle)
 Eretan (carriage)
 Kepala lepas (tail stoke)
 Alas (bed)
 Ulir Pembawa (lad screw)
 Poros penjalan (feed rod)
 Tempat pahat (tool post)
 Alas putar (swivel base)
 Lemari roda gigi (gear box)

2. Mesin Ketam
Mesin ketam adalah termasuk mesin perkakas proses pemotongan
logam dengan proses lurus (planing cutting metal process).
Pemotongan logam pada mesin ketam menggunakan single point tool
(pahat mata tunggal) dimana pahat bergerak maju untuk pemakanan
disebut langkah kerja, bila pahat mundur disebut langkah kosong.
Sedangkan benda kerja yang terpasang pada cekam (catok) akan
bergerak/ bergeser ke kanan atau kiri.
3. Mesin Frais
Mesin frais (milling machine) adalah jenis mesin perkakas yang
digunakan untuk melakukan operasi pemesinan dengan menghilangkan
material dari sebuah benda kerja dengan menggunakan alat potong
bergerak berputar. Proses ini dilakukan dengan menggerakkan benda
kerja dan alat potong dalam beberapa sumbu, sehingga memungkinkan
pembentukan permukaan yang kompleks dan berbagai bentuk
geometris. Prinsip kerja mesin frais melibatkan pemakaian pisau frais
(milling cutter) yang terpasang pada poros putar (spindle) mesin. Pisau
frais biasanya terdiri dari beberapa mata potong (teeth) yang terletak di
sekitar ujungnya. Selama proses frais, pisau frais akan berputar dan
pemegang benda kerja (benda kerja) akan bergerak secara simultan
dalam tiga sumbu utama: sumbu X (horizontal), sumbu Y (vertikal),
dan sumbu Z (longitudinal). Berikut adalah bagian – bagian mesin
frais:
 Lengan, untuk memindahkan arbor.
 Penyokong arbor.
 Tuas, untuk menggerakan meja secara otomatis.
 Nok pembatas, untuk membatasi jarak gerakan otomatis.
 Meja mesin, tempat untuk memasang benda kerja dan
perlengkapan mesin.
 Engkol, untuk menggerakan meja dalam arah memanjang.
 Tuas pengunci meja.
 Baut penyetel, untuk menghilangkan getaran meja.
 Engkol, untuk menggerakan meja dalam arah melintang.
 Engkol, untuk menggerakan lutut dalam arah tegak.
 Tuas untuk mengunci meja.
 Tabung pendukung dengan bang berulir, untuk mengatur
tingginya meja.
 Lutut, tempat untuk kedudukan alas meja.
 Tuas, untuk mengunci sadel.
 Alas meja, tempat kedudukan untuk alas meja.
 Tuas untuk merubah kecepata motor listrik.
 Engkol meja
 Tuas untuk mengatur angka kecepatan spindle dan pisau frais.
 Tiang untuk mengatur turun-naiknya meja.
 Spindle, untuk memutar arbor dan pisau frais.
 Tuas untuk menjalankan mesin.

4. Mesin Bor
Mesin bor adalah mesin untuk membuat lubang berbentuk silinder
dalam bahan yang pejal atau untuk mengebor lubang menjadi lebih
besar. Prinsip kerja mesin bor adalah untuk membuat lubang pada
benda kerja dengan menggunakan alat potong yang disebut mata bor
(drill bit). Berikut adalah macam – macam mata bor:
 Mata bor spiral standar (normal) yang Sering digunakan
 Mata bor spiral pelan, untuk kuningan, perunggu, dan plastik.
 Mata bor spiral cepat, Biasanya untuk tembaga, alumunium, dan
logam-logam lunak.

2.6 Perawatan Mesin Perkakas


Perawatan mesin perkakas pada proses produksi sangat penting untuk
menjaga kinerja, kehandalan, dan umur pakai mesin. Mesin perkakas biasanya
digunakan dalam lingkungan produksi yang keras dan intensif, sehingga
perawatan yang baik dapat membantu mencegah masalah yang dapat
menyebabkan gangguan produksi atau penurunan produktivitas. Berikut adalah
beberapa tips perawatan mesin perkakas yang penting dalam proses produksi:
1. Pemeliharaan Rutin
Tetapkan jadwal pemeliharaan rutin untuk setiap mesin perkakas.
Pemeliharaan rutin mencakup pembersihan, pelumasan, pengecekan
komponen kunci, dan penggantian komponen yang aus atau rusak.

2. Pemantauan Kondisi
Lakukan pemantauan kondisi secara teratur untuk mendeteksi tanda-
tanda awal masalah atau keausan pada mesin. Ini bisa dilakukan
melalui pemantauan suhu, getaran, atau menggunakan sensor
pemantauan kondisi.

3. Pelumasan
Pastikan sistem pelumasan berfungsi dengan baik. Gunakan pelumas
yang tepat sesuai dengan rekomendasi produsen dan pastikan
pelumasan cukup untuk mencegah gesekan berlebihan dan keausan.

4. Penggantian Komponen
Ganti komponen yang aus, rusak, atau mencapai batas usia pakai yang
ditentukan oleh produsen. Jangan menunda penggantian komponen
yang kritis untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

5. Pengaturan yang Tepat


Pastikan mesin perkakas diatur dengan benar sebelum digunakan untuk
memastikan kinerja yang optimal. Periksa pemutaran poros, kelurusan
meja, dan pengaturan lainnya secara teratur.

6. Pendidikan Operator
Berikan pelatihan kepada operator tentang cara menggunakan dan
merawat mesin perkakas dengan benar. Pendidikan operator membantu
mengurangi risiko kesalahan penggunaan dan merawat mesin dengan
baik.

7. Kebersihan Lingkungan
Jaga lingkungan operasi mesin perkakas agar tetap bersih dan bebas
dari kotoran dan serpihan material. Kebersihan lingkungan operasi
membantu mencegah masuknya partikel asing ke dalam mesin dan
menjaga kinerja yang optimal.

8. Catatan Pemeliharaan
Buat catatan pemeliharaan yang rinci untuk setiap mesin perkakas.
Catatan pemeliharaan membantu melacak riwayat pemeliharaan,
masalah yang pernah terjadi, dan tindakan korektif yang telah
dilakukan.

9. Inspeksi Keselamatan
Pastikan semua pelindung dan perangkat keselamatan pada mesin
perkakas berfungsi dengan baik dan sesuai dengan standar keselamatan
yang berlaku.

10. Perbaikan Dini


jika terdapat masalah atau kerusakan, segera lakukan perbaikan dini
sebelum masalah tersebut menjadi lebih parah dan menyebabkan
gangguan produksi.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Proses produksi merupakan rangkaian kegiatan yang kompleks dan
terstruktur untuk mengubah bahan mentah menjadi produk jadi. Dalam makalah
ini, telah dibahas berbagai aspek yang terkait dengan proses produksi, termasuk
jenis -jenis proses produksi, teknologi dan metode yang digunakan, serta
pentingnya perawatan mesin perkakas dalam proses produksi.

3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah Pembelajaran Proses Produksi ini, diharapkan
dapat membantu serta dapat lebih memahami tentang apa itu proses produksi.
Semoga dapat mempermidah dalam pekerjaan yang membutuhkan pemikiran
untuk menjalankannya dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai