KELAS X
PROSES BISNIS BIDANG PENGELASAN DAN FABRIKASI LOGAM
Kelas X
Fase Capaian E
Alokasi Waktu 24 JP
Pertemuan 1–2
Profil Pelajar Pancasila Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia,
Mandiri, Bernalar Kritis dan Kreatif
Alat Praktik -
Pembelajaran
Siswa melakukan diskusi dengan teman dan melakukan pengumpulan data lewat media pembelajaran
yang tersedia mengenai :
Proses Bisnis Bidang Pengelasan dan Fabrikasi Logam
Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa jika mengalami kesulitan mengenai :
Proses Bisnis Bidang Pengelasan dan Fabrikasi Logam
Siswa secara berkala memeriksakan hasil pekerjaan mengikir kepada guru
Siswa dan Guru mengkomunikasikan kendala yang dihadapi dalam materi mengenai :
Proses Bisnis Bidang Pengelasan dan Fabrikasi Logam
KEGIATAN PENUTUP :
● Guru memberikan apresiasi dan motivasi kepada siswa
● Siswa menuliskan pengalaman baru yang didapatkan hari ini pada buku catatan kerja
● Secara mandiri, siswa memimpin doa bersama setelah selesai melakukan aktivitas di bengkel
GLOSARIUM :
Fabrikasi adalah rangkaian pekerjaan membangun sesuatu dengan berbagai cara manual (tenaga
manusia) maupun dengan bantuan otomatisasi seperti menggunakan alat-alat pabrik manufaktur.
DAFTAR PUSTAKA :
https://wira.co.id/fabrikasi-adalah/
Siswa melakukan diskusi dengan teman dan melakukan pengumpulan data lewat media pembelajaran
yang tersedia mengenai :
Proses Bisnis Bidang Pengelasan dan Fabrikasi Logam
Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa jika mengalami kesulitan mengenai :
Proses Bisnis Bidang Pengelasan dan Fabrikasi Logam
Siswa secara berkala memeriksakan hasil pekerjaan mengikir kepada guru
Siswa dan Guru mengkomunikasikan kendala yang dihadapi dalam materi mengenai :
Proses Bisnis Bidang Pengelasan dan Fabrikasi Logam
KEGIATAN PENUTUP :
● Guru memberikan apresiasi dan motivasi kepada siswa
● Siswa menuliskan pengalaman baru yang didapatkan hari ini pada buku catatan kerja
● Secara mandiri, siswa memimpin doa bersama setelah selesai melakukan aktivitas di bengkel
GLOSARIUM :
Fabrikasi adalah rangkaian pekerjaan membangun sesuatu dengan berbagai cara manual (tenaga
manusia) maupun dengan bantuan otomatisasi seperti menggunakan alat-alat pabrik manufaktur.
DAFTAR PUSTAKA :
https://businessguarantor.com/id/7-ide-bisnis-pengelasan-dan-fabrikasi-untuk-bengkel/
Fase Capaian E
Alokasi Waktu 24 JP
Pertemuan 3–4
Profil Pelajar Pancasila Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia,
Mandiri, Bernalar Kritis dan Kreatif
Alat Praktik -
Pembelajaran
Siswa melakukan diskusi dengan teman dan melakukan pengumpulan data lewat media pembelajaran
yang tersedia mengenai :
Perkembangan teknologi dibidang pengelasan dan fabrikasi logam
Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa jika mengalami kesulitan mengenai :
Perkembangan teknologi dibidang pengelasan dan fabrikasi logam
Siswa secara berkala memeriksakan hasil pekerjaan mengikir kepada guru
Siswa dan Guru mengkomunikasikan kendala yang dihadapi dalam materi mengenai :
Perkembangan teknologi dibidang pengelasan dan fabrikasi logam
KEGIATAN PENUTUP :
● Guru memberikan apresiasi dan motivasi kepada siswa
● Siswa menuliskan pengalaman baru yang didapatkan hari ini pada buku catatan kerja
● Secara mandiri, siswa memimpin doa bersama setelah selesai melakukan aktivitas di bengkel
GLOSARIUM :
LAS adalah penyambungan besi dengan cara membakar. Prinsip kerja las adalah menyambung dua bagian
logam atau lebih dengan menggunkan energi panas
DAFTAR PUSTAKA :
http://malahayati.ac.id/?p=19140
Pengelasan dengan metode yang dikenal sekarang, mulai dikenal pada awal abad ke 20. Sebagai sumber panas
digunakan api yang berasal dari pembakaran gas Acetylena yang kemudian dikenal sebagai las karbit. Waktu itu
sudah dikembangkan las listrik namun masih langka.
Pada Perang Dunia II, proses pengelasan untuk pertama kalinya dilakukan dalam skala besar. Dengan las listrik,
dalam waktu singkat, Amerika Serikat dapat membuat sejumlah kapal sekelas dengan kapal SS Liberty, yang
merupakan kapal pertama yang diluncurkan dengan di las. Di mana sebelumnya kapal yang dikeluarkan, proses
pengerjaan menggunakan paku keling (‘’rivets’’). Pada masa itu, muncul pula cara pertama untuk mengetes hasil
pengelasan, seperti uji ‘’kerfslag’’ (lekukan yang tertutup lapisan).
Para ahli sejarah memperkirakan bahwa orang Mesir kuno mulai menggunakan pengelasan dengan tekanan pada
tahun 5500 SM (untuk membuat pipa tembaga dengan memalu lembaran yang tepinya saling menutup).
Winterton menyebutkan bahwa benda seni orang Mesir yang dibuat pada tahun 3000 SM terdiri dari bahan dasar
tembaga dan emas hasil peleburan dan pemukulan. Jenis pengelasan ini, yang disebut pengelasan tempa {forge
welding), merupakan usaha manusia yang pertama dalam menyambung dua potong logam. Contoh pengelasan
tempa kuno yang terkenal adalah pedang Damascus yang dibuat dengan menempa lapisan-lapisan besi yang
berbeda sifatnya.
Pengelasan tempa telah berkembang dan penting bagi orang Romawi kuno sehingga mereka menyebut salah satu
dewanya sebagai Vulcan (dewa api dan pengerjaan logam) untuk menyatakan seni tersebut. Sekarang kata
Vulkanisir dipakai untuk proses perlakuan karet dengan sulfur, tetapi dahulu kata ini berarti “mengeraskan”.
Dewasa ini pengelasan tempa secara praktis telah ditinggalkan dan terakhir dilakukan oleh pandai besi. tahun
1901-1903 Fouche dan Picard mengembangkan tangkai las yang dapat digunakan dengan asetilen (gas karbit),
sehingga sejak itu dimulailah zaman pengelasan dan pemotongan oksi-asetilen (gas karbit oksigen).
Periode antara 1903 dan 1918 merupakan periode pemakaian las yang terutama sebagai cara perbaikan, dan
perkembangan yang paling pesat terjadi selama Perang Dunia I (1914-1918). teknik pengelasan terbukti dapat
diterapkan terutama untuk memperbaiki kapal yang rusak. Winterton melaporkan bahwa pada tahun 1917
terdapat 103 kapal musuh di Amerika yang rusak dan jumlah buruh dalam operasi pengelasan meningkat dari
8000 sampai 33000 selama periode 1914-1918. Setelah tahun 1919, pemakaian las sebagai teknik konstruksi dan
pabrikasi mulai berkembang dengan pertama menggunakan elektroda paduan (alloy) tembaga-wolfram untuk
pengelasan titik pada tahun 1920.
Pada periode 1930-1950 terjadi banyak peningkatan dalam perkembangan mesin las. Proses pengelasan busur
nyala terbenam (submerged) yang busur nyalanya tertutup di bawah bubuk fluks pertama dipakai secara
komersial pada tahun 1934 dan dipatenkan pada tahun 1935. Sekarang terdapat lebih dari 50 macam proses
pengelasan yang dapat digunakan untuk menyambung pelbagai logam dan paduan.
Pengelasan yang kita lihat sekarang ini jauh lebih kompleks dan sudah sangat berkembang. Kemajuan dalam
teknologi pengelasan tidak begitu pesat sampai tahun 1877. Sebelum tahun 1877, proses pengelasan tempa dan
peyolderan telah dipakai selama 3000 tahun. Asal mula pengelasan tahanan listrik {resistance welding) dimulai
sekitar tahun 1877 ketika Prof. Elihu Thompson memulai percobaan pembalikan polaritas pada gulungan
transformator, dia mendapat hak paten pertamanya pada tahun 1885 dan mesin las tumpul tahanan listrik
{resistance butt welding) pertama diperagakan di American Institute Fair pada tahun 1887.
Pada tahun 1889, Coffin diberi hak paten untuk pengelasan tumpul nyala partikel (flash-butt welding) yang
menjadi satu proses las tumpul yang penting. Zerner pada tahun 1885 memperkenalkan proses las busur nayala
karbon {carbon arc welding) dengan menggunakan dua elektroda karbon, dan N.G. Slavinoff pada tahun 1888 di
Rusia merupakan orang pertama yang menggunakan proses busur nyala logam dengan memakai elektroda
telanjang (tanpa lapisan). Coffin yang bekerja secara terpisah juga menyelidiki proses busur nyala logam dan
mendapat hak paten Amerika dalam tahun 1892. Pada tahun 1889, A.P. Strohmeyer memperkenalkan konsep
elektroda logam yang dilapis untuk menghilangkan banyak masalah yang timbul pada pemakaian elektroda
telanjang.
Thomas Fletcher pada tahun 1887 memakai pipa tiup hidrogen dan oksigen yang terbakar, serta menunjukkan
bahwa ia dapat memotong atau mencairkan logam. Pada penggunaan dan pengembangan teknologi las. Pada
waktu ini, teknik las telah dipergunakan secara luas dalam penyambungan batang-batang pada konstruksi
bangunan baja dan konstruksi mesin. Luasnya penggunaan teknologi ini disebabkan karena bangunan dan mesin
yang dibuat dengan mempergunakan teknik penyambungan ini menjadi lebih ringan dan proses pembuatannya
juga lebih sederhana, sehingga biaya keseluruhannya menjadi lebih murah.
Berdasarkan penemuan benda-benda sejarah, dapat diketahui bahwa teknik penyambungan logam telah diketahui
sejak jaman prasejarah, misalnya pembrasingan logam paduan emas tembaga dan pematrian paduan
timbal-timah. Menurut keterangan yang didapat telah diketahui dan dipraktikan dalam rentang waktu antara tahun
40000 sampai 30000 SM. Sumber energi panas yang digunakan waktu itu diduga dihasilkan dari pembakaran
kayu atau arang, tapi panas yang dihasilkan pembakaran dari bahan bakar itu sangat rendah, sehingga teknik
penyambungan ini tidak dikembangkan lebih lanjut.
Setelah energi listrik dapat dipergunakan dengan mudah, teknologi pengelasan maju dengan pesat dan menjadi
suatu teknik penyambungan yang mutakhir. Cara-cara dan teknik pengelasan yang sering digunakan pada masa
itu adalah las busur, las resistansi, las termit, dan las gas, pada umumnya diciptakan pada akhir abad ke – 19.
Benardes menggunakan alat-alat las busur pada tahun 1885, dengan elektroda dibuat dari batang karbon atau
grafit. Pada tahun 1892, Slavianoff adalah orang pertama yang menggunakan kawat logam elektroda yang turut
mencair karena panas yang ditimbulkan oleh busur listrik yang terjadi. Kjellberg menemukan kualitas sambungan
menjadi lebih baik bila kawat elektroda dibugkus dengan terak. Pada tahun 1886, Thomson menciptakan proses
las resistansi listrik. Goldscmitt menemukan las termit dalam tahun 1895 dan pada tahun 1901 las oksi asetelin
mulai digunakan oleh Fouche dan piccard. Pada tahun 1936 Wesserman menemukan cara pembrasingan yang
mempunyai kekuatan tinggi.
Kemajuan-kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang dicapai sampai dengan tahun 1950, telah mulai
mempercepat lagi kemajuan dalam bidang las. Pada masa ini telah ditemukan cara-cara baru dalam pengelasan
antara lain las tekan dingin, las listrik terak, las busur dengan pelindung CO2, las gesek, las busur plasma dan
masih banyak lagi.
ASESMEN :
Pada tahapan asesmen ini, coba kalian kerjakan dan jawbalah pertanyaan berikut untuk mengetahui pemahaman
kalain mengenai materi yang telah di bahas.
1. Pada tahapan mana perkembangan pengelasan di ciptakan ?
2. Mengapa teknologi pengelasan di perlukan ?
3. Coba banyakan teknologi apa yang akan di ciptakan berikutnya dengan pengelasan ?
DASAR-DASAR TEKNIK PENGELASAN DAN FABRIKASI LOGAM
KELAS X
PROFESI DAN KEWIRAUSAHAAN (JOB-PROFILE DAN TECHNOPRENEURSHIP),
SERTA PELUANG USAHA DI BIDANG DI BIDANG PENGELASAN DAN FABRIKASI LOGAM
Kelas X
Fase Capaian E
Alokasi Waktu 24 JP
Pertemuan 5–6
Profil Pelajar Pancasila Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia,
Mandiri, Bernalar Kritis dan Kreatif
Alat Praktik -
Pembelajaran
Siswa melakukan diskusi dengan teman dan melakukan pengumpulan data lewat media pembelajaran
yang tersedia mengenai :
Profesi dan kewirausahaan (job-profile dan technopreneurship), serta peluang usaha bidang
di bidang pengelasan dan fabrikasi logam
Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa jika mengalami kesulitan mengenai :
Profesi dan kewirausahaan (job-profile dan technopreneurship), serta peluang usaha di bidang di
bidang pengelasan dan fabrikasi logam
Siswa secara berkala memeriksakan hasil pekerjaan mengikir kepada guru
Siswa dan Guru mengkomunikasikan kendala yang dihadapi dalam materi mengenai :
Profesi dan kewirausahaan (job-profile dan technopreneurship), serta peluang usaha
bidang di bidang pengelasan dan fabrikasi logam
KEGIATAN PENUTUP :
● Guru memberikan apresiasi dan motivasi kepada siswa
● Siswa menuliskan pengalaman baru yang didapatkan hari ini pada buku catatan kerja
● Secara mandiri, siswa memimpin doa bersama setelah selesai melakukan aktivitas di bengkel
LAMPIRAN :
Lembar Kerja / Jobsheet (Gambar Kerja, Work Preparation, Form Penilaian dan Kriteria
Penilaian) :
- Gambar kerja kompetensi : -
- Work preparation kompetensi : -
- Form penilaian kompetensi : 1
- Kriteria penilaian kompetensi : 1
GLOSARIUM :
Kewirausahaan adalah sebuah proses menciptakan sesuatu agar bisa bernilai tambah dalam ekonomi.
Kewirausahaan adalah serapan dari dua frasa, wira yang artinya laki-laki atau mandiri dan usaha yang berarti
sebuah kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk mencapai suatu maksud.
DAFTAR PUSTAKA :
https://money.kompas.com/read/2021/09/20/153353226/kewirausahaan-pengertian-tujuan-dan-ciri-ciri
nya?page=all
ASESMEN
Pada tahapan asesmen ini, coba kalian kerjakan dan jawbalah pertanyaan berikut untuk mengetahui pemahaman
kalain mengenai materi yang telah di bahas.
1. Pengertian kewirausahan ?
2. Apa yang menjadi tolak ukur dalam pengambilan bisnis kewirusaahan ?
3. Bagaimana dengan Previlage dalam menjalankan suatu bisnis kewirausahaan ?
4. Apa yang menjadi kan banyaknya wirausaha yang bangkrut ?
5. Kenapa wirausaha itu penting ?
DASAR-DASAR TEKNIK PENGELASAN DAN FABRIKASI LOGAM
KELAS X
TEKNIK DASAR PADA BIDANG TEKNOLOGI PENGELASAN DAN FABRIKASI LOGAM
Judul Elemen Teknik Dasar Pada Bidang Teknologi Pengelasan dan Fabrikasi Logam
Kelas X
Fase Capaian E
Alokasi Waktu 24 JP
Pertemuan 7–8
Profil Pelajar Pancasila Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia,
Mandiri, Bernalar Kritis dan Kreatif
Alat Praktik -
Pembelajaran
Siswa melakukan diskusi dengan teman dan melakukan pengumpulan data lewat media pembelajaran
yang tersedia mengenai :
Proses pengelasan dan fabrikasi pada bidangi logam yang diaplikasikan dalam industri dan konstruksi
Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa jika mengalami kesulitan mengenai :
Proses pengelasan dan fabrikasi pada bidangi logam yang diaplikasikan dalam industri dan konstruksi
Siswa secara berkala memeriksakan hasil pekerjaan mengikir kepada guru
Siswa dan Guru mengkomunikasikan kendala yang dihadapi dalam materi mengenai :
Proses pengelasan dan fabrikasi pada bidangi logam yang diaplikasikan dalam industri dan konstruksi
KEGIATAN PENUTUP :
● Guru memberikan apresiasi dan motivasi kepada siswa
● Siswa menuliskan pengalaman baru yang didapatkan hari ini pada buku catatan kerja
● Secara mandiri, siswa memimpin doa bersama setelah selesai melakukan aktivitas di bengkel
Perkakas tangan merupakan beberapa alat yang dijual oleh toko perkakas, yang digunakan untuk mempermudah
pekerjaan baik dalam segi penandaan, permesinan, penandaan, pemahatan, pengerokan, dan lainnya. Biasanya,
beragam macam perkakas tangan yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan ini, digunakan secara manual
dengan memanfaatkan kekuatan tangan atau tenaga manusia tanpa adanya bantuan tenaga mesin. Menggunakan
berbagai macam perkakas tangan ini tidaklah terlalu berbahaya, jika dibandingkan dengan penggunaan perkakas
elektrik.
Banyaknya, jenis perkakas tangan yang dijual membuat kita pun terkadang bingung, akan nama sekaligus fungsi
yang diberikan oleh semua alat perkakasnya. Benar? Nah, agar kalian tidak bingung dengan nama dan fungsi
yang diberikan oleh setiap alat perkakas tangan, maka di bawah ini akan dijelaskan beberapa diantaranya:
1. Ragum. Ragum merupakan alat perkakas tangan yang digunakan untuk menjepit sebuah benda, yang
akan dipahat, dikikir, digerjaji, ditap, dan lainnya. Cara penggunaan alat perkakas yang satu ini pun
cukup mudah, dimana hanya memutar tangkai ragum, lalu mulut ragum akan terbuka dan akan menjepit
benda yang mau dipahat, dikikir, digergaji, dan lainnya. Sedikit saran! Ketika menggunakan ragum ini,
jagalah baik-baik mulut ragum agar tidak terjadi kerusakan. Jika mulut ragum rusak, bisa dipastikan
kalian tidak akan bisa menggunakannya lagi.
2. Kikir. Kikir adalah sebuah alat perkakas tangan yang berfungsi untuk menghaluskan, mengikis, serta
meratakan benda kerja. Kikir sendiri memiliki banyak jenis dengan kegunaan yang sangat berbeda.
Contohnya saja, ada Kikir Plat yang digunakan untuk mengukir bidan rata, Kikir Pilar berfungsi untuk
bidang yang berukuran besa, Kikir Segiempat berguna untuk mengukir penampang berbentuk persegi dan
lubang segiempat, Kikir Segitiga yang difungsikan untuk lubang setigia, dan lainnya.
3. Pahat tangan. Pahat tangan berguna untuk menyayat sekaligus memahat benda dalam keadaan dingin.
Pahat tangan terdiri dari beberapa jenis menurut bentuk dan kegunaannya. Dimana, ada Pahat Plat yang
berfungsi untuk mengikis bidang cembung, memotong baut, meratakan bidang. Lalu, ada pahat alur atau
silang yang berfungsi untuk membuat alur minyak, dan alur sempit. Ada lagi, Pahat Dam yang berfungsi
untuk memperbaiki pengeboran, membuat alur, dan lainnya.
4. Palu. Palu merupakan salah satu jenis perkakas tangan yang berfungsi untuk memukul benda keras, yang
terbuat dari baja dengan kedua ujungnya di keraskan. Terdapat banya jenis palu yang bisa digunakan
contohnya palu pencabut paku, palu pemecah batu, palu berkapak, palu muka simetris, dan lainnya.
5. Obeng. Obeng adalah alat perkakas tangan yang digunakan untuk mengencangkan sebuah sekrup.
Berdasarkan penggunaannya, obeng sendiri digunakan sesuai dengan nomornya, ada nomor 1, 2, 3.
6. Gergaji tangan. Gergaji tangan berfungsi untuk memotong sebuah benda. Di setiap sisi gergaji, terdapat
gigi pemotong yang bergerigi dan dikeraskan. Daun gergaji tangan sendiri terbuat dari baja perkakas
sekaligus baja tungsten.
ASESMEN
Pada tahapan asesmen ini, coba kalian kerjakan dan jawbalah pertanyaan berikut untuk mengetahui pemahaman
kalain mengenai materi yang telah di bahas.
1. Apa yang di maksud dengan perkakas tangan ?
2. Mengapa pada era canggih ini masih diperlukan perkakas tangan ?
3. Mengapa harus menggunakan perkakas tangan ?
DASAR-DASAR TEKNIK PENGELASAN DAN FABRIKASI LOGAM
KELAS X
TEKNIK DASAR PADA BIDANG TEKNOLOGI PENGELASAN DAN FABRIKASI LOGAM
Judul Elemen Teknik Dasar Pada Bidang Teknologi Pengelasan dan Fabrikasi Logam
Kelas X
Fase Capaian E
Alokasi Waktu 24 JP
Pertemuan 9 – 10
Profil Pelajar Pancasila Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia,
Mandiri, Bernalar Kritis dan Kreatif
Alat Praktik -
Pembelajaran
Siswa melakukan diskusi dengan teman dan melakukan pengumpulan data lewat media pembelajaran
yang tersedia mengenai :
Pengenalan dan praktik dasar perkakas tangan dan bertenaga,
Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa jika mengalami kesulitan mengenai :
Pengenalan dan praktik dasar perkakas tangan dan bertenaga,
Siswa secara berkala memeriksakan hasil pekerjaan mengikir kepada guru
Siswa dan Guru mengkomunikasikan kendala yang dihadapi dalam materi mengenai :
Pengenalan dan praktik dasar perkakas tangan dan bertenaga,
KEGIATAN PENUTUP :
● Guru memberikan apresiasi dan motivasi kepada siswa
● Siswa menuliskan pengalaman baru yang didapatkan hari ini pada buku catatan kerja
● Secara mandiri, siswa memimpin doa bersama setelah selesai melakukan aktivitas di bengkel
Ducting
Tangki
Struktur konstruksi
Itulah penjelasan mengenai fabrikasi. Fabrikasi adalah proses yang terdapat di dalam industri manufaktur yang
mampu menambah nilai fungsi dari material baku. Dengan adanya fabrikasi, pengerjaan beberapa bidang area
pekerjaan dapat terbantu.
ASESMEN
Pada tahapan asesmen ini, coba kalian kerjakan dan jawbalah pertanyaan berikut untuk mengetahui pemahaman
kalain mengenai materi yang telah di bahas :
1. Mengapa perlu penggunaan las pada konstruksi ?
2. Mengapa jasa konstruksi pengelasan masih menjadikan pilihan utama untuk mennyambungkan
logam ?
3. Mengapa perlu fabrikasi dalam hal industri manufaktur ?
DASAR-DASAR TEKNIK PENGELASAN DAN FABRIKASI LOGAM
KELAS X
TEKNIK DASAR PADA BIDANG TEKNOLOGI PENGELASAN DAN FABRIKASI LOGAM
Judul Elemen Teknik Dasar Pada Bidang Teknologi Pengelasan dan Fabrikasi Logam
Kelas X
Fase Capaian E
Alokasi Waktu 24 JP
Pertemuan 11 – 12
Profil Pelajar Pancasila Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia,
Mandiri, Bernalar Kritis dan Kreatif
Alat Praktik -
Pembelajaran
Siswa melakukan diskusi dengan teman dan melakukan pengumpulan data lewat media pembelajaran
yang tersedia mengenai :
Gambar Teknik,
Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa jika mengalami kesulitan mengenai :
Gambar Teknik
Siswa secara berkala memeriksakan hasil pekerjaan mengikir kepada guru
Siswa dan Guru mengkomunikasikan kendala yang dihadapi dalam materi mengenai :
Gambar Teknik
KEGIATAN PENUTUP :
● Guru memberikan apresiasi dan motivasi kepada siswa
● Siswa menuliskan pengalaman baru yang didapatkan hari ini pada buku catatan kerja
● Secara mandiri, siswa memimpin doa bersama setelah selesai melakukan aktivitas di bengkel
1) Penyampaian Informasi
Gambar mempunyai tugas meneruskan maksud dari perancang dengan tepat kepada perencana
proses, pembuatan, pemeriksaan, perakitan dan sebagainya. Orang-orang bersangkutan bukan saja orang
dalam pabrik sendiri,tetapi juga orang-orang dalam pabrik sub kontrak ataupun orang-orang asing
dengan bahasa lain.
Penafsiran gambar diperlukan untuk penentuan secara objektif. Untuk itu standar-standar, sebagai
tata bahasa teknik diperlukan untuk menyediakan”ketentuan-ketentuan yang cukup”
2) Penyimpanan Informasi
Gambar merupakan data teknis yang sangat penting pada suatu perusahaan. Oleh karena itu
gambar bukan saja diawetkan untuk mensuplai bagian-bagian produk untuk perbaikan, tetapi gambar
diperlukan untuk disimpan, diarsipkan dan dipergunakan sebagai bahan informasi untuk rencana baru
dikemudian hari. Untuk itu diperlukan cara-cara penyimpanan, kodefikasi, nomor urut gambar dsb.
3) Penyiapan informasi
Dalam perencanaan, konsep abstrak yang melintas dalam pikiran diwujudkan dalam bentuk gambar
melalui proses-proses .
Pertama-tama dianalisis, disintesis dengan gambar, kemudian gambarnya diteliti dan dievaluasi.
Proses ini diulang-ulang, sehingga dapat dihasilkan gambar-gambar yang sempurna. Dengan demikian
gambar tidak hanya dilukiskan, tetapi berfungsi sebagai peningkatan daya berfikir untuk perencana.
4) Pengawasan Gambar
Pengawasan gambar, yang mengawasi tata cara gambar seperti misalnya gambar asli, reproduksi,
pencatatan, perubahan teknik, penemuan kembali dan kerusakan mempunyai pengaruh dalam kegiatan
teknik dan produksi. Masalah pengawasan meliputi antara lain:
● Pengawetan gambar asli
● Reproduksi gambar, sistem pengawasan untuk reproduksi dengan mikro film atau gambar tranparan
● Distribusi
● Perubahan teknik
a. Alat –Alat Gambar
Dalam pembuatan suatu gambar, diperlukan bermacam – macam alat gambar. Untuk
mendapatkan hasil gambar yang baik maka diperlukan antara lain:
● Alat – alat yang baik
● Pemakaian alat yang tepat
● Keterampilan mempergunakan alat
Kertas Gambar
Sesuai dengan tujuan gambar, bermacam – macam kertas gambar yang dipakai, antara lain; kertas
gambar putih, kertas gambar kalkir, film, dsb.
Lambang A0 A1 A2 A3 A4
axb 841 x 1189 594 x 841 420 x 594 297 x 420 210 x 297
c min 20 20 10 10 10
Pensil Gambar
Untuk gambar teknik diperlukan bermacam – macam pensil, seperti:
▪ Pensil biasa
Jangka
Ada tiga macam jenis jangka yang diprgunakan untuk menggambar, tergantung besar kecilnya
lingkaran yang akan digambar. Jangka besar besar untuk menggambar lingkaran yang berdiameter 100
sampai 200mm, jangka menengah untuk lingkaran dari 20 sampai 100mm, jangka kecil untuk lingkaran
dari 5 sampai 30 mm.
Gb. 3.2
Penggaris
Untuk menggambar teknik ada bermacam – macam penggaris, antara lain penggaris T, segi tiga,
mal lengkungan, mal bentuk seperti pada gambar berikut
Gb.3.5. Penggaris T
Dan masih banyak alat – alat bantu dalam menggambar seperti, mistar skala, busur derajat,
pelindung penghapus, puita gambar, alas kertas gambar, papan gambar dan meja gambar, dll.
Dalam gambar dipergunakan beberapa macam jenis garis yang masing – masing mempunyan fungsi
dan arti sendiri. Oleh karena itu penggunaanya harus sesuai dengan maksud dan tujuanya.
▪ Garis gores :
▪ Garis bertitik :
▪ Garis sedang :
▪ Garis tipis :
Ketiga jenis garis ini mempunyai perbandingan 1 : 0,7 : 0,5. pemakaian tebal garis disesuaikan
dengan besar kecilnya gambar. Pada umumnya garis nyata atau garis gambar dipakai ukuran 0,5 atau 0,7
mm.
b. Penggunaan Garis
Dalam gambar mesin digunakan beberapa jenis garis, dalam bentuk dan tebal sesuai dengan
pedenggunaannya, seperti pada table 1.3. gambar – gambar Gb. 1.1 – Gb 1.2 memperlihatkan contoh –
contoh penggunaan jenis garis.
Table 1.4 macam – macam garis dan penggunaanya
JenisGaris Keteranagan Penggunaan
A1.Garis nyata
Tebal kontinu
A2.Garis tepi
B2.Garis ukur
G1.Garis sumbu
G3.Lintasan
ASESMEN
Tugas 1
Fungsi dan Sifat Gambar
Judul Elemen Teknik Dasar Pada Bidang Teknologi Pengelasan dan Fabrikasi Logam
Kelas X
Fase Capaian E
Alokasi Waktu 24 JP
Pertemuan 13 – 14
Profil Pelajar Pancasila Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia,
Mandiri, Bernalar Kritis dan Kreatif
Alat Praktik -
Pembelajaran
Siswa melakukan diskusi dengan teman dan melakukan pengumpulan data lewat media pembelajaran
yang tersedia mengenai :
Pengelasan,
Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa jika mengalami kesulitan mengenai :
Pengelasan
Siswa secara berkala memeriksakan hasil pekerjaan mengikir kepada guru
Siswa dan Guru mengkomunikasikan kendala yang dihadapi dalam materi mengenai :
Pengelasan
KEGIATAN PENUTUP :
● Guru memberikan apresiasi dan motivasi kepada siswa
● Siswa menuliskan pengalaman baru yang didapatkan hari ini pada buku catatan kerja
● Secara mandiri, siswa memimpin doa bersama setelah selesai melakukan aktivitas di bengkel
B. Elektroda
Salah satu jenis elektroda terumpan ialah elektroda terbungkus sebagai logam pengisi dalam proses
pengelasan dengan las busur metal manual atau SMAW. Lazim disebut Elektroda Las.
Elektroda las busur metal manual terdiri dari logam inti (core wire) dan selaput (coating) yang terdiri dari
bahan flux. Dalam proses pengelasan flux akan turut mencair dan mengeluarkan gas serta membentuk
terak cair yang akan terapung di atas permukaan kawah las (welding pool).
Gas dan terak akan melindungi kawah las terhadap oksidasi udara luar agar hasil pengelasan tidak terjadi
keropos.
Penjelasan lebih lanjut tentang pengetahuan elektroda akan dibahas pada kegiatan belajar 3.
D. Radiasi Busur
Dalam proses pengelasan dengan elektroda terbungkus menghasilkan gas pelindung (shielding gas) yang
berasal dari salutan elektroda, yaitu gas karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), ozon (O3) dan gas
nitrogen dioksida (NO2). Disamping itu mungkin ada gas-gas beracun yang terbentuk karena penguraian
dari bahan-bahan pembersih dan pelindung terhadap karat. Gas-gas tersebut jika terhirup dalam jangka
yang panjang akan merusak kesehatan bahkan dapat meracuni darah. Oleh sebab itu dalam pelaksanaan
pengelasan harus terhindar dari gas-gas tersebut dengan jalan menggunakan alat-alat bantu keselamatan
dan kesehatan kerja yang sesuai dengan fungsinya. Apabila pengelasan dilakukan di dalam ruangan harus
ada lubang ventilasi dan dilengkapi dengan blower supaya gas hasil dari pengelasan terisap keluar.
Rangkuman
1. Busur listrik sebagai sumber panas. Busur listrik terjadi pada saat kontak pertama antara elektroda
dan benda kerja, dalam prosesnya mencairkan kawat las (elektroda) dan benda kerja, kemudian
membentuk paduan logam, setelah membeku disebut lasan. Kutub positif pada busur listrik arus
searah (DC+) menghasilkan panas yang lebih tinggi dari pada kutub negatif (DC-). Pada arus
bolak-balik (AC) panas busur listrik bertumpu pada benda kerja.
2. Proses pemindahan logam terjadi saat ujung elektroda mencair dan proses pemindahannya tergantung
besar kecilnya arus listrik pada pesawat las. Apabila digunakan arus listrik yang sesuai dengan
petunjuk penggunan arus las untuk suatu diameter elektroda, maka butiran logam cair yang terbawa
menjadi halus. Apabila sebaliknya pengelasan tidak akan sempurna. Pola pemindahan logam sangat
mempengaruhi sifat mampu las dari logam.
3. Radiasi busur dari salutan elektroda yang terbakar menghasilkan gas-gas, seperti gas (CO2), (O3) dan
(NO2) serta gas bahan-bahan pembersih dan pelindung terhadap karat yang akan merusak kesehatan.
Untuk menghidari hal tersebut gunakan alat bantu Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang sesuai
dengan fungsinya.
RANGKUMAN MATERI
Distribusi Listrik
Mesin las pada dasarnya digunakan untuk menurunkan tegangan dan menaikan arus listrik (OCV 40 – 80
V dan CCV pada saat arus mengalir 20 – 35 V).
Ditinjau dari arah aliran arus, mesin las dibagi menjadi dua:
Arus listrik yang mengalir dengan arah aliran yang sama disebut arus searah (Direct Current/DC)
Arus listrik yang mengalir secara bolak-balik, arus seperti ini disebut arus bolak-balik (Alternating
Current/AC)
Transformator Las
Pesawat las arus bolak–balik pada umumnya berbentuk transformator penurun tegangan. Tegangan
masuk dari jaringan listrik biasanya 220V, 380V dan 440V. Di dalam trafo, las tegangan masuk
diturunkan menjadi sekitar 60–80V (tegangan terbuka).
Pengaturan arus las pada trafo las dilakukan dengan cara mengatur/menggeser kedudukan inti medan
magnet.
Gambar 2.1 Transformator Las
Rectifier Las
Arus bolak-balik (AC) tiga phasa dari jaringan listrik melalui transformator akan dirubah menjadi las
dengan tegangan rendah dan arus yang kuat, kemudian melalui suatu rectifier/penyearah arus dirubah
menjadi arus searah (DC). Rectifier didinginkan oleh sebuah kipas angin.
Keterangan gambar :
1+3 Transformer dengan Rectifier 220/380V
2 Rectifier
4+5 Kipas dan motor
7 Saklar
8–9 Socket
1. Peralatan Utama
Yang dimaksud dengan peralatan utama adalah suatu perangkat atau kesatuan yang utuh dengan trafo las
atau mesin las yang dapat difungsikan untuk menghasilkan busur listrik.
Daftar Peralatan Utama
Trafo las atau mesin Las
Kabel tenaga
Kabel las
Penjepit/pemegang elektroda
Penjepit massa
Kabel Tenaga
Kabel yang menghubungkan jaringan tenaga (power supply) dengan mesin las. Jumlah kawat dalam kabel
tenaga disesuaikan dengan jumlah phasa mesin las ditambah satu kawat sebagai hubungan massa tanah
(ground) dari mesin las (gambar 2.5).
2. Peralatan Bantu
Yang dimaksud peralatan bantu adalah alat-alat yang digunakan untuk membantu dalam proses
pengelasan. Peralatan bantu terdiri dari:
Peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Peralatan bantu las
Jaket/Apron
Jaket/apron digunakan untuk melindungi badan dari pancaran sinar, panas
dan percikan api. Agar dapat memenuhi fungsinya jaket/apron hendaknya
dibuat dari kulit atau asbes.
Gambar 2.10 Apron
Sarung Tangan
Sarung tangan digunakan untuk melindungi tangan dari pancaran sinar,
panas dan percikan api/terak las. Sarung tangan yang baik harus mampu
menahan panas, tidak kaku. Sarung tangan hendaknya dibuat dari bahan
kulit atau dapat juga dari asbes.
Gambar 2.11 Sarung tangan las
Sepatu Las
Sepatu las terutama digunakan untuk melindungi kaki dari percikan
api/terak/sentuhan benda panas, kejatuhan benda dan tersengat listrik.
Agar dapat memenuhi fungsinya, sepatu las sebaiknya dibuat dari kulit
dengan lapisan logam dibagian atas dan tidak bertali.
Gambar 2.12 Sepatu las
Alat Bantu Las
Palu Terak
Palu terak dipergunakan untuk membuang terak las setiap selesai proses
pengelasan. Palu terak mempunyai ujung yang berbentuk pahat dan
runcing. Ujung yang runcing ialah untuk membersihkan terak las yang agak
sulit dikeluarkan/dibersihkan. Pada waktu membersihkan terak harus selalu
memakai alat pelindung mata, misalnya kaca mata bening.
Gambar 2.13 Palu Terak
Sikat Baja
Sikat baja digunakan untuk membuang sisa-sisa terak las yang belum
dapat terbuang oleh palu terak supaya hasil pengelasan benar-benar bebas
dari terak.
Gambar 2.13 Sikat baja
RINGKASAN MATERI
Elektroda Berselaput
Seperti telah dijelaskan pada kegiatan belajar 2, bahwa pada las busur logam manual menggunakan
elektroda berselaput seperti ditunjukkan pada gambar 3.1. Elektroda ini terdiri dari kawat inti (core wire)
yang dilapis dengan selaput (coating) yang terdiri dari flux, komposisi kawat dan selaput menentukan
perbedaan elektroda.
B. Klasifikasi Elektroda
Kalasifikasi elektroda ini menggunakan kode dan digunakan untuk mengelompokkan
elektroda-elektroda dari perbedaan pabrik pembuatannya terhadap kesamaan jenis dan
pemakaiannya.
Klasifikasi elektroda ini dibutuhkan baik pada elektroda maupun pada bungkusnya.
Klasifikasi elektroda menurut standar AWS (American Welding Society) maupun ASTM
(American Society for Testing Material) dinyatakan dengan tanda E diikuti oleh 4 digit.
Penjelasan dapat dilihat pada skema dan tabel berikut:
SKEMA
KLASIFIKASI ELEKTRODA MENURUT STANDAR AWS-ASTM
TABEL 3.1
KARAKTERISTIK DIGIT KETIGA POSISI PENGELASAN
Angka Ketiga
POSISI PENGELASAN
(E XXXX)
0 - - - -
di atas
1 di bawah tangan horisontal tegak
kepala
2 di bawah tangan horisontal - -
3 di bawah tangan - - -
TABEL 2
KARAKTERISTIK DIGIT KEEMPAT TIPE SELAPUT DAN ARUS LISTRIK
Angka
ke Kadar
Sumber Polaritas Tipe Daya
empat serbuk
arus elektroda salutan tembus
(EXXXX) besi
Penting : Keterangan tentang penggunaan elektroda pengaturan arus las, hubungannya dengan
kutub-kutub las, posisi pengelasan, klasifikasi dan jenis salutan biasanya tercantum pada
bungkus elektroda.
RINGKASAN MATERI
Sambungan Las
Mutu hasil pengelasan selain tergantung dari pelaksanaannya juga ditentukan oleh
persiapan sebelum pengelasan. Karena itu pengawasan pengelasan dilakukan
semenjak persiapan pengelasan, pada waktu pengelasan dan sesudah pengelasan.
Yang termasuk pekerjaan persiapan pengelasan diantaranya adalah persiapan
material/bahan induk.
1. Jenis-jenis Sambungan
Beberapa standar telah mengatur jenis sambungan las, namun pada dasarnya dibagi
1. Las pinggir/sisi
(Edge flanged weld)
Las tumpul J
(Single J butt weld)
Tabel 5.3 dibawah ini contoh penggunaan lambang/simbol las pada gambar teknik mesin
sesuai dengan metoda proyeksinya (metoda proyeksi sudut pertama atau metoda Eropa
dan metoda proyeksi sudut ketiga atau metoda Amerika).
Tabel 5.3 Penggunaan lambang/simbol las
Penunjuk dengan lambang
Perspektif
Metoda Amerika Metoda Eropa
ASESMEN
Tugas
Kerjakan tugas sesuai kriteria unjuk kerja yang dipersyaratkan, yaitu terjadinya busur listrik, pemindahan
logam las dan penyebab kecelakaan karena radiasi busur dalam proses pengelasan.
Fahami uraian materi Pemelajaran dan jika memungkinkan pelajari juga materi yang sama dari sumber lain.
Susunlah hasil kegiatan belajar Anda dalam bentuk arsip untuk keperluan kegiatan penilaian.
Lakukan kajian dari keseluruhan kegiatan belajar Anda.
Konsultasikan dan lakukan tutorial dengan Guru semua kegiatan belajar Anda.
Tes Formatif
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat, jelas dan benar!
Pertanyaan:
1. Jelaskan yang dimaksud dengan busur listrik!
2. Jelaskan terjadinya logam las (lasan)!
3. Jelaskan aliran eletron dan arus listrik pada arus searah, apabila panas yang terjadi bertumpu pada benda
kerja!
4. Tuliskan gas membahayakan juru las dalam proses pengelasan!
5. Jelaskan proses pemindahan logam las dalam proses pengelasan!
ASESMEN
Tes Formatif
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat, jelas dan benar!
Pertanyaan:
1. Tuliskan empat jenis sambungan las!
2. Tuliskan alat untuk membersihkan permukaan bahan sebelum pengelasan!
3. Tuliskan minimal tiga macam kampuh sambungan tumpul!
4. Tebal bahan 8 mm, akan dilas menggunakan sambungan tumpul. Tuliskan persiapan :
a. Bentuk kampuh las
b. Besar sudut kampuh
c. Gap/ukuran celah sambungan
5. Gambarkan pada kolom di bawah ini bentuk sambungan las dan simbol sambungan
ASESMEN
Tes Formatif
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat, jelas dan benar!
Pertanyaan:
1. Tuliskan minimum tiga akibat yang bisa ditimbulkan akibat terjadinya kecelakaan di bengkel!
2. Tuliskan minimum tiga hal yang dapat mengganggu keselamatan dan kesehatan kerja pada
pekerjaan pengelasan!
3. Jelaskan akibatnya apabila sinar ultraviolet terserap oleh lensa dan kornea matal!
4. Jelaskan yang dimaksud dengan cahaya tampak! Dan tuliskan alat keselamatan untuk menghindari
dari kecelakaan cahaya tersebut!
5. Tuliskan nomor kaca penyaring (kaca hitam), bila akan mengelas dengan diameter elektroda 2,6
mm, besar arus 70–90 A!
6. Mengapa setiap mesin las dipersyaratkan dengan tegangan kedua maksimum 95 A? Beri
penjelasan!
7. Diketahui tegangan yang terjadi pada mesin las 95 A, tahanan antara tangan dan pemegang
elektroda 20.000 ohm, tahanan badan manusia 1000 ohm, tahanan antara kaki dan tanah 3000
ohm. Hitunglah besar arus yang mengalir pada badan manusia?
8. Tuliskan akibatnya apabila debu asap terisap dan melekat pada kantong udara di paru-paru!
9. Tuliskan untuk menghindari kebakaran pada proses pengelasan dengan las busur!
10. Tuliskan bahan yang baik untuk alat pelindung diri berikut ini:
a. Apron/baju las
b. Sarung tangan
DASAR-DASAR TEKNIK PENGELASAN DAN FABRIKASI LOGAM
KELAS X
TEKNIK DASAR PADA BIDANG TEKNOLOGI PENGELASAN DAN FABRIKASI LOGAM
Judul Elemen Teknik Dasar Pada Bidang Teknologi Pengelasan dan Fabrikasi Logam
Kelas X
Fase Capaian E
Alokasi Waktu 24 JP
Pertemuan 15 – 16
Profil Pelajar Pancasila Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia,
Mandiri, Bernalar Kritis dan Kreatif
Alat Praktik -
Pembelajaran
Siswa melakukan diskusi dengan teman dan melakukan pengumpulan data lewat media pembelajaran
yang tersedia mengenai :
CAD
Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa jika mengalami kesulitan mengenai :
CAD
Siswa secara berkala memeriksakan hasil pekerjaan mengikir kepada guru
Siswa dan Guru mengkomunikasikan kendala yang dihadapi dalam materi mengenai :
CAD
KEGIATAN PENUTUP :
● Guru memberikan apresiasi dan motivasi kepada siswa
● Siswa menuliskan pengalaman baru yang didapatkan hari ini pada buku catatan kerja
● Secara mandiri, siswa memimpin doa bersama setelah selesai melakukan aktivitas di bengkel
SEJARAH CAD
Pada awal tahun 1960-an, seorang engineer bernama Ivan Sutherland memperkenalkan sebuah program komputer
yangdapat digunakan untuk membuat gambar sketsa. Program komputer ini diberi nama Skecthpad. Saat itulah
untukpertama kalinya sebuah gambar sketsa dapat ditampilkan di layar komputer. Sejak diperkenalkannya
Sketchpad,perkembangan CAD menjadi sangat cepat. Industri komputer berlomba-lomba membuat CAD.
Pada saat itu investasi yang diperlukan untuk sebuah CAD sangat besar, sampai dengan ratusan ribu US$ untuk
softwaremaupun hardware-nya. Hanya perusahaan-perusahaan besar yang bisa memilikinya, antara lain General
Motors.Diperkenalkannya PC pada awal 1980-an memberi angin segar bagi perkembangan CAD, terutama dari
segiekonomi.
Pada tahun 1982, sebuah perusahaan bernama Autodesk memperkenalkan sebuah CAD yang diberi nama
AutoCAD, yangmana menjadi CAD yang paling terkenal dan paling banyak penggunanya hingga sampai saat ini.
Keuntungan CAD dibanding Manual
1. Kualitas gambar konstan, tidak terlalu tergantung pada skill penggambar sebagaimana gambar manual.
2. Relatif lebih akurat dan cepat pengerjaannya karena menggunakan komputer.
3. Dapat diedit, ditambah-kurang tanpa harus memulai dari awal.
4. Dapat menjadi data base yang menyimpan berbagai informasi penting yang dibuat oleh drafter dan dapat
diakseslangsung oleh pengguna lain.
5. Dapat dibuat library untuk komponen-komponen standar atau komponen yang digambar/ dipergunakan
berulang-ulangdalam gambar (misalnya: baud, mur, simbol-simbol,dll.) sehingga mempermudah dan
mempercepat dalam prosespembuatan gambar.
6. Lebih mudah dan praktis dalam dokumentasi, duplikasi, dan penyimpanannya.
7. Dapat dibuat dengan berbagai warna sehingga lebih menarik dan mudah dipahami.
1. Gambar yang dihasilkan mempunyai kualitas jauh lebih baik dibanding dengan hasil gambar manual
karena gambar lebih rapi dan presisi,
2. Gambar desain yang diihasilkan mempunyai tingkat akurasi yang tinggi karena AutoCAD mempunyai
tingkat presisi hingga tiga belas digit sehingga gambar lebih sempurna dan tepat ukurannya,
3. Gambar yang dihasilkan akan terjamin kerapian dan kebersihannya karena sangat memungkinkan direvisi
maupun pengeditan gambar untuk kesesuaian cetak yang dikehendaki,
4. Bidang gambar kerja AutoCAD tidak terbatas sehingga memungkinkan untuk membuat gambar dengan
ukuran yang sangat luas dan kompleks, tetapi dalam pencetakannya bisa dipilih bagian tertentu saja,
5. Skala gambar yang dihasilkan fleksibel karena dapat mencetak gambar desain yang dihasilkan dengan
jenis skala yang sangat variatif,
6. Gambar yang dihasilkan bisa disimpan dengan cara yang sangat mudah, dimana hasil penyimpanan
gambar tersebut bisa dibuka dengan software lain serta dipublikasikan untuk kerja antar tim apabila
diperlukan
1. AutoCAD
AutoCAD adalah perangkat lunak komputer CAD untuk menggambar 2 dimensi dan 3 dimensi yang
dikembangkan oleh Autodesk. Keluarga produk AutoCAD, secara keseluruhan, adalah software CAD yang
paling banyak digunakan di dunia. AutoCAD digunakan oleh insinyur sipil, land developers,arsitek, insinyur
mesin, desainer interior dan lain-lain.
Format data asli AutoCAD, DWG, dan yang lebih tidak populer, Format data yang bisa dipertukarkan
(interchange file format) DXF, secara de facto menjadi standard data CAD. Akhir-akhir ini AutoCAD sudah
mendukung DWF, sebuah format yang diterbitkan dan dipromosikan oleh Autodesk untuk mempublikasikan data
CAD. AutoCAD saat ini hanya berjalan disistem operasi Microsoft. Versi untuk Unix dan Macintosh sempat
dikeluarkan tahun 1980-an dan 1990-an, tetapi kemudian tidak dilanjutkan. AutoCAD masih bisa berjalan di
emulator seperti Virtual PC atau Wine. AutoCAD dan AutoCAD LT tersedia dalam bahasa Inggris, Jerman,
Perancis, Italia, Spanyol, Jepang, Korea, Tionghoa Sederhana, Tionghoa Tradisional, Rusia, Ceko, Polandia,
Hongaria, Brasil, Portugis, Denmark, Belanda, Swedia, Finlandia, Norwegia dan Vietnam.
ASESMEN
Pada tahapan asesmen ini, coba kalian kerjakan dan jawbalah pertanyaan berikut untuk mengetahui pemahaman
kalain mengenai materi yang telah di bahas.
1. Apa yang dimaksud CAD ?
2. Mengapa ada teknologi CAD ?
3. Apa pentingnya CAD dengan teknologi fabrikasi ?
4. Mengapa CAD di perlukan dalam industri Fabrikasi ?
DASAR-DASAR TEKNIK PENGELASAN DAN FABRIKASI LOGAM
KELAS X
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LINGKUNGAN HIDUP (K3LH)
DAN BUDAYA KERJA INDUSTRI
Judul Elemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) dan
Budaya Kerja Industri
Deskripsi Pada akhir fase E, peserta didik mampu :
● Menerapkan K3LH dan budaya kerja industri, antara lain: praktik-praktik
kerja yang aman, bahaya-bahaya di tempat kerja, prosedur- prosedur dalam
keadaan darurat,
● Menerapkan budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin).
Fase Capaian E
Alokasi Waktu 24 JP
Pertemuan 17 – 18
Profil Pelajar Pancasila Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia,
Mandiri, Bernalar Kritis dan Kreatif
Alat Praktik -
Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran ● Menerapkan K3LH dan budaya kerja industri, antara lain: praktik-praktik
kerja yang aman, bahaya-bahaya di tempat kerja, prosedur- prosedur dalam
keadaan darurat,
● Menerapkan budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin).
PERTEMUAN 17 dan 18
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN :
● Siswa membersihakan bengkel sebelum memulai kegitan pembelajaran
● Salah satu siswa secara mandiri memimpin doa bersama untuk memulai aktivitas
● Guru menyapa siswa dan melakukan pemeriksaan kehadiran
● Guru memberikan motifasi
● Guru menjelaskan aturan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja sebelum melakukan praktik di
bengkel
KEGIATAN INTI :
Fase 1 : Stimulation (Pemberian Rangsangan)
Siswa melakukan diskusi dengan teman dan melakukan pengumpulan data lewat media pembelajaran
yang tersedia mengenai :
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) dan budaya kerja industri
Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa jika mengalami kesulitan mengenai :
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) dan budaya kerja industri Siswa secara
berkala memeriksakan hasil pekerjaan mengikir kepada guru
Siswa dan Guru mengkomunikasikan kendala yang dihadapi dalam materi mengenai :
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) dan budaya kerja industri
KEGIATAN PENUTUP :
● Guru memberikan apresiasi dan motivasi kepada siswa
● Siswa menuliskan pengalaman baru yang didapatkan hari ini pada buku catatan kerja
● Secara mandiri, siswa memimpin doa bersama setelah selesai melakukan aktivitas di bengkel
Ketiga versi pengertian K3 di atas adalah pengertian K3 yang umum/paling sering digunakan di antara versi-versi
pengertian/definisi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) lainnya. Sebagaimana diketahui, tahun 2017
merupakan tahun ke-3 bagi bangsa Indonesia yang secara terus menerus berusaha mewujudkan kemandirian
masyarakat Indonesia berbudaya K3 tahun 2020. Menurut Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Muhammad
Hanif Dhakiri, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja mengatur dengan jelas
pelaksanaan K3 di semua tempat kerja dimana terdapat tenaga kerja, hubungan kerja atau kegiatan usaha dan
sumber bahaya baik di darat, didalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara yang berada di
dalam wilayah Indonesia.
Disamping itu, tujuan K3 tidak hanya untuk memberikan perlindungan terhadap tenaga kerja dan orang lain yang
berada di tempat kerja agar terjamin keselamatannya, tetapi juga untuk mengendalikan resiko terhadap peralatan,
aset, dan sumber produksi sehingga dapat digunakan secara aman dan efisien agar terhindar dari kecelakaan dan
penyakit akibat kerja. Perlindungan K3 yang efektif dan efisien dapat mendorong produktivitas jika di laksanakan
dan di terapkan melalui sistem manajemen K3 sebagaimana amanat pasal 83 Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2003 Tentang Ketenagakerjaan. Untuk itu, tema peringatan bulan K3 Nasional tahun ini dimaksudkan untuk
mendorong semua pihak berpartisipasi aktif membudayakan K3 yang diharapkan menjadi bagian integral dalam
pembangunan nasional untuk meningkatkan produktifitas dan kesejahteraan masyarakat.
ASESMEN
Pada tahapan asesmen ini, coba kalian kerjakan dan jawbalah pertanyaan berikut untuk mengetahui pemahaman
kalain mengenai materi yang telah di bahas.
5. Mengapa perlu K3LH ?
6. Mengapa K3LH sangat penting ?
7. Bagaimana menerapkan K3LH bagi para pekerja di industri fabrikasi ?
8. Apa saja K3LH yang menjadi prioritas bagi pekerja wirausaha pengelasan kecil ?
9. Mengapa K3LH menjadi sangat penting dalam industi, hingga di hitung sampai ada hari tanpa
insiden ?