Anda di halaman 1dari 17

MODUL DASAR TEKNIK FABRIKASI, RUANG

LINGKUP FABRIKASI, WORKSHOP FABRIKASI,


DAN SITE FABRIKASI

DISUSUN OLEH :

NAMA : PEPRI YOGI


NIM : 20072081

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
DASAR TEKNIK FABRIKASI,RUANG LINGKUP FABRIKASI
,WORDSHOP FABRIKASI DAN SITEFABRIKASI

A. Tujuan Perkuliahan
Kegiatan perkuliahan pertama ini mengharapkan mahasiswa mampu
menguasai materi: pengertian konsep Teknik Fabrikasi, perkembangan
Teknik Fabrikasi, ruang lingkup Teknik Fabrikasi, keselamatan kerja, kenali
pekerjaan yang berbahaya, alat keselamatan kerja pada Teknik Fabrikasi,
keselamatan kerja sebelum, sewaktu dan selesai bekerja. Serta mahasiswa
dapat menyelasaikan tes formatif dan lembaran kerja untuk melihat
seberapa jauh mahasiswa di dalam memahami dan menguasai materi modul

B. Uraian Materi
1. Pengertian Konsep Teknik Fabrikasi
Fabrikasi adalah suatu rangkaian pekerjaan dari beberapa komponen
material baik berupa plat, pipa ataupun baja profil dirangkai dan
dibentuk setahap demi setahap berdasarkan item-item tertentu sampai
menjadi suatu bentuk yang dapat dipasang menjadi sebuah rangkaian
alat produksi maupun konstruksi. Pekerjaan Fabrikasi secara umum ada
2 macam yaitu: a. Workshop Fabrications Workshop Fabrications
adalah konstruksi yang dilakukan di dalam suatu bangunan atau gedung
yang di dalamnya sudah dipersiapkan segala macam alat dan mesin-
mesin untuk melakukan produksi dan pekerjaan-pekerjaan fabrikasi
lainnya. b. Site Fabrications Site fabrications adalah konstruksi yang
dikerjakan di luar suatu bangunan atau workshop lebih tepatnya
pekerjaan dilakukan di area lapangan terbuka, di lokasi dimana
bangunan akan didirikan.
Disitulah segala macam produksi fabrikasi dilakukan, dari penimbunan stok
material, memotong dan mengebor material, assembling, pengelasan,
finishing, sandblast dan painting serta pemasangan konstruksi. Workshop
Fabrikasi banyak terpasang mesin-mesin yang berfungsi sebagai penunjang
kelancaran pekerjaan fabrikasi antara lain: mesin bending, mesin roll, mesin
sharing, mesin las, mesin shotblast, mesin pengecatan dan lain-lain. Juga
terpasang peralatanperalatan antara lain: overhead crane, material carriage,
instalasi pipa gas co2, acetyline, air compressor, water line dan instalasi
listrik, instalasi telepon, instalasi instrument mesin-mesin, instalasi jaringan
network lokal dan lain-lain.
2.Ruang Lingkup Teknik Fabrikasi
Teknik Fabrikasi mempunyai ruang lingkup pada pengerjaan
komponen produk dari bahan/material plat lembaran. Material plat ini
merangkum tentang jenis, bentuk dimensi plat yang ada dipasaran.
Selanjutnya sifat-sifat material plat ini dijelaskan secara umum,
khususnya pada saat perlakuan pembentukan. Sifat-sifat yang perlu
diketahui diantaranya adalah sifat-sifat mekanis seperti: tegangan tarik,
regangan, modulus elastisitas, kekerasan, impack, keliatan dan
sebagainya. Sifat lain yang perlu diketahui adalah sifat mampu mesin,
mampu las, mampu bentuk, mampu tempa dan sebagainya. Teknik
Fabrikasi ini membahas tentang teknik pembentukan yang dibuat dari
material plat lembaran meliputi: pemotongan, pembentukan, perakitan
dan penyambungan. Pembentukan plat yang dimaksud adalah
pembentukan plat lembaran menjadi bentuk profil-profil tertentu yang
dikerjakan dalam keadaan panas maupun keadaan dingin. Plat lembaran
mempunyai dimensi panjang dan lebarnya jauh lebih besar
dibandingkan dimensi ketebalan. Pembentukan plat lembaran menjadi
bentuk profil tertentu ini dilakukan dengan menggunakan peralatan
pembentukan dengan alat-alat bantu landasan pembentuk. Landasan
pembentuk memegang peranan yang sangat penting dalam
mengahasilkan pembentukan yang diinginkan. Landasan pembentuk ini
disesuaikan dengan profil atau counter dari bentuk yang dinginkan.
Pendekatan teoritis yang diterapkan pada pembentukan plat ini adalah
merujuk pada sifat plastisitas bahan. Daerah Plastisitas suatu bahan
dapat diketahui pada uji tarik bahan, dimana pada kurva hasil pengujian
tarik ini menunjukan bahwa garis linear yang terbentuk merupakan
daerah elastisitas. Daerah elastisitas yang terbentuk ini merupakan
daerah apabila benda ditarik dan beban dilepaskan maka kondisi bahan
akan kembali kekeadaan semula. Pada pembentukan ini kondisi bahan
apabila mengalami pembentukan diharapkan akan menjadi bentuk
seperti yang diinginkan

3. Workshop Fabrications

Workshop Fabrications merupakan proses fabrikasi dan konstruksi yang


dikerjakan di dalam bangunan atau gedung yang di dalamnya sudah dipersiapkan
segala macam alat dan mesin-mesin untuk melakukan proses produksi dan
pekerjaan-pekerjaan fabrikasi lainnya, misalnya : mesin las, mesin potong plat,
mesin bending, overhead crane dan lain-lain.
Rangkaian Pekerjaan Fabrikasi

Sementara itu proses fabrikasi juga harus meliputi beberapa tahap, tahapan disini
berfungsi agar prosesnya bisa berurutan dan rapi dalm pengerjaannya seperti :

1 .Proses marking
Proses pengukuran dan pembentukan sketsa langsung di material dari semua item
berdasarkan hasil gambar desainer

2 .Proses cutting
Proses pengeboran & pembuatan lubang baut sesuai ukuran

3.Proses assembling
Proses penyetelan dan perakitan material menjadi bentuk jadi

4. Proses welding
Proses pengelasan semua item berdasarkan prosedur

5. Proses finishing
Proses pembersihan dan penggrindaan semua permukaan material dari bekas
tagweld dan lain-lain

6. Proses blasting
Proses penyemprotan pasir menggunakan tekanan udara ke semua bagian
permukaan material untuk menghilangkan kotoran, krak dan lapisan logam tertentu

7. Proses painting
Proses pengecatan material sesuai prosedur yang ditentukan.
4. Site Fabrications

Site Fabrications merupakan proses fabrikasi dan konstruksi yang dilakukan


di luar bangunan atau lebih tepatnya pekerjaan yang dilakukan di area lapangan
terbuka (lokasi dimana bangunan akan bangun). Disini semua macam proses
produksi fabrikasi dilakukan, mulai dari penimbunan stok material, memotong dan
mengebor material, proses assembling, proses pengelasan, proses finishing, proses
sandblast, painting dan proses pemasangan konstruksi.

Mesin-Mesin untuk Fabrikasi


Dalam fabrikasi banyak terpasang mesin-mesin yang berfungsi sebagai penunjang
kelancaran pekerjaan seperti :

 mesin bending
 mesin las
 mesin roll
 mesin shotblast
 mesin sharing
 mesin pengecatan
 dan lainnya

Terpasang juga peralatan lainnya seperti :

 instalasi pipa
 overhead crane
 instalasi instrument mesin-mesin
 acetyline
 material carriage
 gas co2
 water line dan instalasi listrik
 air compressor
 instalasi telepon
 instalasi jaringan network lokal
 dan lainnya

C. Rangkuman
Fabrikasi adalah suatu rangkaian pekerjaan dari beberapa komponen
material baik berupa plat, pipa ataupun baja profil dirangkai dan dibentuk
setahap demi setahap berdasarkan item-item tertentu sampai menjadi suatu
bentuk yang dapat dipasang menjadi sebuah rangkaian alat produksi
maupun konstruksi. Sejarah Teknik Fabrikasi dimulai sejak zaman pra
sejarah yang diperkirakan dalam rentang waktu antara tahun 4000 sampai
3000 S.M. Perkembangan ini diawali pada pembuatan-pembuatan asesoris
kerajaan, perisai untuk keperluan perang, peralatan rumah tangga dan
sebagainya. Perkembangan Teknik Fabrikasi ini ditandai dengan
ditemukannya pembentukan dengan menggunakan alat-alat pembentuk
sistem hidrolik dengan menggunakan landasan, swage, dies sebagai alat
bantu untuk membentuk profil-profil yang diinginkan. Dewasa ini
perkembangan Teknik Fabrikasi mengalami perkembangan yang sangat
pesat, yang mana pembuatan komponen-komponen sudah banyak
diproduksi menggunakan mesin-mesin computer numerical control (CNC).
Teknik Fabrikasi mempunyai ruang lingkup pada pengerjaan komponen
produk dari bahan/material plat lembaran. Material plat ini merangkum
tentang jenis, bentuk dimensi plat yang ada dipasaran. Keselamatan kerja
tidak hanya untuk dipelajari, tetapi harus dihayati dan dilaksanakan, karena
keselamatan kerja adalah merupakan bagian yang sangat penting dalam
bekerja di bengkel (workshop). Keselamatan kerja juga bukan hanya
diperuntukkan bagi orang yang bekerja saja, tetapi juga diperuntukkan bagi
peralatan atau mesin yang digunakan untuk bekerja, benda kerja dan
lingkungan tempat bekerja. Bagaimana, dimana dan mengapa kecelakaan
kerja bisa terjadi atau timbul. Ketiga pertanyaan ini harus dijawab oleh
orang yang bertanggung jawab terhadap masalah keselamatan kerja. Setiap
terjadi kecelakaan kerja akan selalu timbul pertanyaan mengapa kecelakaan
kerja tersebut dapat terjadi. Untuk menjawab pertanyaan tersebut perlu
dilakukan penyelidikan/ pemeriksaan terhadap kecelakaan tersebut. Unsur
atau faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kecelakaan: unsur
mesin, unsur manusia dan unsur lingkungan kerja. Peralatan-peralatan
keselamatan kerja meliputi: Peralatan pelindung Kepala, Peralatan
pelindung kebisingan, Pelindung mata, Pelindung muka, Pelindung Tangan,
Pelindung kaki, Pelindung tubuh (apron) dan Baju kerja
D. Tes Formatif
I. Pilihan Ganda
1. Suatu rangkaian pekerjaan dari beberapa komponen material baik berupa
plat, pipa ataupun baja profil dirangkai dan dibentuk setahap demi setahap
berdasarkan item-item tertentu sampai menjadi suatu bentuk yang dapat
dipasang menjadi sebuah rangkaian alat produksi maupun konstruksi.
Merupakan definisi dari :
a. Workshop Fabrikasi b. Teknik Fabrikasi
c. Fabrikasi d. Ruang lingkup Fabrikasi

2. Pekerjaan Fabrikasi secara umum ada 2 macam yaitu:


a. Workshop Fabrications dan Site Fabrications
b. Laboratorium Fabrications dan workshop Fabrications
c. Site Fabrications dan Laboratorium Fabrications
d. Laboratorium Fabrications dan Site Fabrications

3. Unsur atau faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kecelakaan,


kecuali:
a. Unsur mesin b. Unsur alam
c. Unsur manusia d. Unsur lingkungan kerja

4. Peralatan-peralatan untuk keselamatan kerja yang benar meliputi:


a. Peralatan pelindung Kepala, Peralatan pelindung kebisingan, Pelindung
mata, Pelindung muka, Pelindung Tangan, Pelindung kaki, Pelindung tubuh
(apron), Baju kerja
b. Baju kemeja, sepatu, Peralatan pelindung kebisingan, Pelindung mata,
Pelindung muka, Pelindung Tangan
c. Peralatan pelindung kebisingan, Pelindung mata, Pelindung muka,
Pelindung Tangan, Pelindung kaki, Pelindung tubuh (apron), Baju kerja,
Sendal, baju kaos d. Kaca mata, celana tebal, Peralatan pelindung
kebisingan, Pelindung muka, Pelindung Tangan.

5. Kerugian yang ditimbulkan akibat kecelakaan kerja adalah:


a. Kerugian pada diri sendiri b. Kerugian pada tempat bekerja
c. Kerugian waktu d. Semua benar
II. Essay
1. Apakah yang dimaksud dengan Fabrikasi serta jelaskan pekerjaan
Fabrikasi secara umum?
2. Bagaimana bentuk perkembangan dari fabrikasi?
3. Contoh seperti apa kecelakaan yang diakibatkan oleh faktor lingkungan
kerja?
4. Jelaskan peralatan-peralatan keselamatan kerja?
5. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan pada keselamatan kerja
sebelum, sewaktu dan selesai bekerja?

E. Soal Latihan
1. Definisi dari Teknik Fabrikasi adalah.............
2. Jenis pekerjaan Teknik Fabrikasi secara umum ada 2 macam
yaitu...............
3. Peralatan-peralatan keselamatan kerja untuk Teknik Fabrikasi
meliputi...............
4. Unsur-unsur yang dapat menyebabkan timbulnya kecelakaan pada saat
bekerja adalah...............
5. Tujuan-tujuan dari gambar bentangan terbagi menjadi beberapa bagian,
yaitu...............

F. Lembaran Kerja Mahasiswa


1. Mahasiswa satu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok.
2. Membagi Kelompok Asal.
3. Mengarahkan mahasiswa untuk melakukan diskusi pada kelompok asal
tentang dasar Teknik Fabrikasi dan keselamatan kerja di workshop Teknik
Fabrikasi
4. Mengarahkan anggota kelompok asal untuk membentuk kelompok ahli
sesuai dengan tugas /sub materi yang diberikan.
5. Mengarahkan kelompok ahli bekerjasama untuk melakukan eksplorasi
dari modul teori Teknik Fabrikasi.
6. Mengarahkan kelompok ahli kembali ke kelompok asal untuk membantu
anggota kelompok memahami masalah/sub materi yang telah dibahas dalam
kelompok ahli.
7. Hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas.
8. Menunjuk beberapa orang mahasiswa secara acak untuk menyampaikan
pendapat.
9. Memberikan penguatan terhadap pendapat mahasiswa.
10. Membimbing mahasiswa merumuskan kesimpulan.

G. Jawaban Tes Formatif


I. Pilihan Ganda
1. C
2. A
3. B
4. A
5. D

II. Essay
1. Apakah yang dimaksud dengan fabrikasi serta jelaskan pekerjaan
fabrikasi secara umum?
Fabrikasi adalah suatu rangkaian pekerjaan dari beberapa komponen
material baik berupa plat, pipa ataupun baja profil dirangkai dan dibentuk
setahap demi setahap berdasarkan item-item tertentu sampai menjadi
suatu bentuk yang dapat dipasang menjadi sebuah rangkaian alat
produksi maupun konstruksi.
Pekerjaan Fabrikasi secara umum ada 2 macam yaitu:
a. Workshop Fabrications Workshop Fabrications adalah konstruksi yang
dilakukan di dalam suatu bangunan atau gedung yang di dalamnya sudah
dipersiapkan segala macam alat dan mesin-mesin untuk melakukan
produksi dan pekerjaanpekerjaan fabrikasi lainnya.
b. Site Fabrications Site fabrications adalah konstruksi yang dikerjakan
di luar suatu bangunan atau workshop lebih tepatnya pekerjaan dilakukan
di area lapangan terbuka, di lokasi dimana bangunan akan didirikan.
Disitulah segala macam produksi fabrikasi dilakukan, dari penimbunan
stok material, memotong dan mengebor material, assembling,
pengelasan, finishing, sandblast dan painting serta pemasangan
konstruksi.

2. Bagaimana bentuk perkembangan dari Fabrikasi?


Sejarah Teknik Fabrikasi dimulai sejak zaman pra sejarah yang
diperkirakan dalam rentang waktu antara tahun 4000 sampai 3000 S.M.
Perkembangan ini diawali pada pembuatan-pembuatan asesoris kerajaan,
perisai untuk keperluan perang, peralatan rumah tangga dan sebagainya.
Perkembangan Teknik Fabrikasi ini ditandai dengan ditemukannya
pembentukan dengan menggunakan alat-alat pembentuk sistem hidrolik,
dengan menggunakan landasan, swage, dies sebagai alat bantu untuk
membentuk profil-profil yang diinginkan. Dewasa ini perkembangan
Teknik Fabrikasi mengalami perkembangan yang sangat pesat, yang
mana pembuatan komponen-komponen sudah banyak diproduksi
menggunakan mesin-mesin computer numerical control (CNC).
3. Contoh seperti apa kecelakaan yang diakibatkan oleh faktor
lingkungan kerja?
Banyak kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh kondisi lingkungan
kerja yang tidak aman, seperti:
a. Keadaan tempat kerja yang tidak rapi, misalnya banyak beram dan
potongan-potongan bahan berserakan di sekitar tempat bekerja, sehingga
pekerja kemungkinan dapat jatuh akibat terpeleset.
b. Bekerja dekat dengan bagian-bagian benda yang berputar atau bagian
mesin yang berputar, dan tanpa pelindung.
4. Jelaskan peralatan-peralatan keselamatan kerja
a. Peralatan pelindung kepala
Pemakaian pelindung kepala sangat diperlukan bagi para pekerja
konstruksi, pekerja galangan kapal, pekerja penebang pohon,
pertambangan dan industri. Peralatan pelindung kepala dirancang atau
dibuat dari bahan-bahan yang baik agar dapat menghasilkan helm yang
benar-benar dapat melindungi kepala dari luka akibat benturan, terkena
atau kejatuhan benda, terkena benda kerja yang melayang, bahaya listrik
dan lain sebagainya. Di samping itu juga dibuat helm khusus yang harus
dapat melindungi kepala dan muka dari bahan-bahan kimia atau cairan
panas.
b. Peralatan pelindung kebisingan
Kegunaan peralatan pelindung kebisingan adalah untuk
melindungi telinga dari kebisingan yang berlebihan, sehingga dapat
menyebabkan kerusakan pada sistem pendengaran pekerja. Banyak
industri yang dalam produksinya menimbulkan kebisingan yang dapat
menyebabkan kehilangan pendengaran bagi para pekerja. Standar
kebisingan yang diizinkan adalah 90 desibel menurut undang-undang
keselamatan kerja kesehatan kerja, oleh sebab itu kebisingan yang
dihasilkan oleh suatu produksi di dalam industri harus selalu diukur dan
diusahakan kurang dari
standar yang telah ditentukan agar tidak menyebabkan kerusakan pada
pendengar para pekerja. Dengan adanya pengukuran setiap waktu dapat
dijamin b ahwa tingkat kebisingan masih dalam tingkat yang diperbolehkan.
c. Pelindung Mata
Luka pada mata dapat diakibatkan adanya bahan atau beram yang masuk ke
mata akibat pekerjaan pemotongan bahan, percikan bunga api sewaktu
pengelasan, debu-debu, radiasi dari sinar ultraviolet dan lainnya.
Kecelakaan pada mata dapat mengakibatkan cacat seumur hidup, di mana
tidak dapat berfungsi lagi atau dengan kata lain orang menjadi buta. Dengan
demikian kecelakaan pada mata dapat menimbulkan kerugian yang sangat
besar baik bagi perusahaan maupun bagi pekerja itu sendiri.
d. Pelindung muka
Banyak jenis peralatan dibuat untuk melindungi muka para pekerja.
Biasanya alat tersebut juga berfungsi sebagai pelindung kepala dan leher
sekaligus. Alat tersebut berfungsi melindungi kepala dari benturan,
melindungi muka dari cairan bahan kimia, logam panas dan percikan bunga
api dan luka lainnya yang akan terjadi pada kepala, leher dan muka pekerja.
e. Pelindung tangan
Jari-jari tangan merupakan bagian tubuh yang sering kali mengalami luka
akibat kerja, seperti: terpotong oleh pisau, luka terbakar karena memegang
benda panas, tergores oleh permukaan benda kerja yang tidak halus dan
masih banyak lagi bentuk luka lainnya. Untuk itu tangan dan jari-jari sangat
perlu dilindungi dengan baik, karena semua pekerjaan seluruhnya
dikerjakan dengan menggunakan tangan.
f. Pelindung kaki
Sepatu kerja atau pelindung kaki yang harus digunakan pada bengkel kerja
mesin, harus memenuhi persyaratan tertentu, yaitu: harus dapat melindungi
kaki pekerja dari luka kejatuhan benda kerja, terkena beram, benda
panas/pijar, bahan-bahan kimia yang berbahaya dan kecelakaan yang
mungkin timbul dan menyebabkan luka bagi pekerja.
g. Pelindung tubuh (apron)
Pelindung tubuh atau dikenal dengan nama apron digunakan untuk
melindungi tubuh bagian depan yaitu dari leher sampai kaki dari berbagai
kemungkinan luka, seperti terkena radiasi panas, percikan bunga api dan
percikan beram dan lainnya. Bahan untuk membuat apron ini dari asbes dan
kulit yang telah di samak. Apron yang terbuat dari asbes biasanya diperkaya
dengan kawat-kawat halus, agar apron tersebut dapat menahan benturan-
benturan ringan dan alat-alat yang tajam. Untuk pengangkutan benda kerja
yang berat sebaiknya dibuat apron yang dapat melindungi bahu. Untuk itu
pada bagian bahunya diperkaya dengan bahan lain, sehingga dapat menahan
beban yang berat tanpa melukai bahu.
h. Baju Kerja
Baju kerja atau pakaian kerja yang khusus dibuat untuk digunakan bekerja
di dalam bengkel atau laboratorium biasanya harus cukup kuat dan
bentuknya harus sesuai dengan jenis pekerjaan yang dikerjakan. Baju harus
dapat melindungi pekerja dari luka akibat beram, serpihan benda kerja,
goresan-goresan dan panas. Pakaian harus benar-benar terikat atau pas
dengan pemakainya. Dalam bekerja, baju terkancing secara sempurna, se-
hingga tidak ada bagian-bagian anggota badan yang terbuka atau tidak
terlindungi.

5. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan pada keselamatan kerja


sebelum, sewaktu dan selesai bekerja?
a. Sebelum Bekerja
Keselamatan kerja yang harus diperhatikan sebelum melaksakan pekerja
meliputi:
1) Persiapan dan pemakaian pelengkapan keselamatan kerja untuk si pekerja
yakni: pakaian kerja sepatu kerja, helm, sarung tangan dan lainlain.
2) Pemeriksaan alat-alat dan perlengkapan yang digunakan seperti;
pemeriksaan kepala palu, perlengkapan pengaman pada mesin-mesin dan
lain-lain.
3) Pemeriksaan terhadap bahan yang akan dipekerjakan seperti
pemeriksaan sisi-sisi pelat yang tajam.
4) Lingkungan tempat bekerja juga perlu diperhatikan, sebab lingkungan
kerja yang nyaman dapat memberikan motivasi terhadapsi pekerja untuk
bekerja untuk bekerja untuk berja lebih kosenstrasi, sehingga kemungkinan
terjadinya kecelakaan kecil terjadi.
b. Sewaktu Bekerja
Perhatikan keselamatan kerja sewaktu bekerja perlu mendapat perhatian
yang serius, sebab biasanya kecelakaan yang sering terjadi adalah sewaktu
melaksakan pekerjaan. Usaha-usaha yang diperlakukan untuk menghindari
atau mengurangi terjadinya kecelakaan dapat ditempuh dengan jalan sebagai
berikut:
1) Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
2) Jangan coba-coba mengoperasikan mesin yang tidak mengetahui prinsip-
prinsip kerja yang benar tehadap pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan.
3) Si pekerja harus menguasai pengetahuan keselamatan kerja.
4) Konsentrsi penuh dalam bekerja.
c. Selesai Bekerja
Setelah selesai bekerja keselamatan kerja juga perlu mendapat perhatian.
Sebab akibat-akibat yang sering terjadi setelah selesai bekerja ini
diantaranya terjadi kerusakan pada peralatan dan mesin-mesin, juga
memungkinkan terjadinya kecelakaan terhadap si pekerja dan lingkungan
tempat bekerja. Di samping itu kelalaian yang sering terjadi adalah lupa
mematikan panel kontrol listrik. Hal ini sangat membahayakan bagi pekerja
lainnya yang tidak mengetahui seperti tanpa sengaja menekan tombol mesin
atau terpijaknya kabel arus listrik dan sebagainya
I.Referensi
https://alvindocs.com/en/news-events/read/pengertian-dan-rangkaian-
pekerjaan-fabrikasi
(Di unduh tanggal 15 desember 2020)
https://www.pengadaanbarang.co.id/2020/08/fabrikasi-adalah.html
(Di unduh tanggal 15 desember 2020)

Anda mungkin juga menyukai