Anda di halaman 1dari 20

Kegiatan Kuliah 1

Mengidentifikasi Ruang Lingkup Pekerjaan Fabrikasi

KEGIATAN KULIAH 1

MENGIDENTIFIKASI RUANG LINGKUP PEKERJAAN FABRIKASI

A. Tujuan Kegiatan Perkuliahan


Kegiatan perkuliahan pertama ini mengharapkan mahasiswa mampu
menguasai materi: pengertian konsep teknik fabrikasi, perkembangan teknik
fabrikasi, ruang lingkup teknik fabrikasi, prosedur kerja plat, prosedur dan
teknik pengelasan, prosedur dan kerja tempa. Serta mahasiswa dapat
menyelasaikan tes formatif dan lembaran kerja untuk melihat seberapa jauh
mahasiswa di dalam memahami dan menguasai materi modul.

B. Uraian Materi
1. Pengertian Konsep Teknik Fabrikasi
Fabrikasi adalah suatu rangkaian pekerjaan dari beberapa
komponen material baik berupa plat, pipa ataupun baja profil dirangkai
dan dibentuk setahap demi setahap berdasarkan item-item tertentu
sampai menjadi suatu bentuk yang dapat dipasang menjadi sebuah
rangkaian alat produksi maupun konstruksi.
Pekerjaan Fabrikasi secara umum ada 2 macam yaitu:
a. Workshop Fabrications
Workshop Fabrications adalah konstruksi yang dilakukan di
dalam suatu bangunan atau gedung yang di dalamnya sudah
dipersiapkan segala macam alat dan mesin-mesin untuk melakukan
produksi dan pekerjaan-pekerjaan fabrikasi lainnya.
b. Site Fabrications
Site fabrications adalah konstruksi yang dikerjakan di luar
suatu bangunan atau workshop lebih tepatnya pekerjaan dilakukan di
area lapangan terbuka, di lokasi dimana bangunan akan didirikan.
Disitulah segala macam produksi fabrikasi dilakukan, dari
penimbunan stok material, memotong dan mengebor material,

15
Kegiatan Kuliah 1
Mengidentifikasi Ruang Lingkup Pekerjaan Fabrikasi

assembling, pengelasan, finishing, sandblast dan painting serta


pemasangan konstruksi.
Workshop Fabrikasi banyak terpasang mesin-mesin yang
berfungsi sebagai penunjang kelancaran pekerjaan fabrikasi antara
lain: mesin bending, mesin roll, mesin sharing, mesin las, mesin
shotblast, mesin pengecatan dan lain-lain. Juga terpasang peralatan-
peralatan antara lain: overhead crane, material carriage, instalasi
pipa gas co2, acetyline, air compressor, water line dan instalasi
listrik, instalasi telepon, instalasi instrument mesin-mesin, instalasi
jaringan network lokal dan lain-lain.

2. Perkembangan Teknik Fabrikasi


Sejarah Teknologi Fabrikasi dimulai sejak zaman pra sejarah yang
diperkirakan dalam rentang waktu antara tahun 4000 sampai 3000 S.M.
Perkembangan ini diawali pada pembuatan-pembuatan asesoris kerajaan,
perisai untuk keperluan perang, peralatan rumah tangga dan sebagainya.
Bahan-bahan plat ini umumnya terbuat dari bahan perunggu dan kuningan.
pengerjaan yang dilakukan untuk pembuatan peralatan ini dilakukan secara
manual dengan pengerjaan panas maupun dingin. Fabrikasi/pembentukan
plat untuk berbagai macam perlatan ini dikerjaan oleh para ahli logam
yang mempunyai ketrampilan khusus. Para ahli logam ini mempunyai
keahlian pekerjaan tangan (handy craft) yang diperoleh secara turun
temurun. Pembentukan untuk bentuk-bentuk profil ini dilakukan
seluruhnya dengan menggunakan keahlian tangan. Peralatan bantu yang
digunakan meliputi berbagai macam bentuk palu, landasan-landasan
pembentuk serta model-model cetakan sederhana.
Pola-pola atau bentuk profil yang dikerjakan untuk perhiasan atau
asesoris untuk kerajaan ini memliki tingkat artistik yang tinggi, hal ini
terlihat dari beberapa peninggalan sejarah yang ditemukan dibeberapa
musium sejarah di Perancis dan kota-kota sejarah lainnya.

16
Kegiatan Kuliah 1
Mengidentifikasi Ruang Lingkup Pekerjaan Fabrikasi

Perkembangan Teknologi Fabrikasi ini ditandai dengan


ditemukannya pembentukan dengan menggunakan alat-alat pembentuk
sistem hidrolik, dengan menggunakan landasan, swage, dies sebagai alat
bantu untuk membentuk profil-profil yang diinginkan. Jika pada awalnya
fabrikasi/pembentukan dilakukan secara manual diatas landasan-landasan
pembentuk dengan menggunakan palu, bending atau pembengkokan,
rolling, spinning, deed drawing, streching, crumping, blanking, pressing
dan sebagainya. pembentukan memiliki kemampuan pembentukan
tersendiri misalnya untuk bending mampu menekuk plat secara lurus dan
rapi yang digunakan untuk peralatan perkantoran seperti file cabinet,
locker, lemari data dan sebagainya. Pengerolan plat juga sangat banyak
digunakan untuk pembuatan-pembuatan pipa, tangki-tangki, bejana
bertekanan seperti ketel atau boiler dan lain-lain. Produk pengerolan ini
juga dapat dilakukan secara manual maupun dengan motor control.
Penggerak dengan motor control ini memudahkan dalam pengerolan
khususnya pengerolan plat-plat tebal dengan tingkat ketelitian yang tinggi.
Perkembangan yang sangat pesat juga terjadi pada pembentukan dengan
tekanan atau press. Press ini dilakukan dengan menggunakan tenaga
hidraulik dengan menggunakan swage atau cetakan dengan penekan
karet/rubber pembentuk. Pekerjaan ini dapat dilakukan dalam keadaan
dingin khususnya untuk pengerjaan pembentukan plat-plat tipis. Hasil dari
produk press ini dapat membentuk profil-profil yang sulit dengan bentuk
yang dihasilkan tanpa cacad. Press tekanan hidrolik ini banyak digunakan
untuk pembentukan body-body mobil dengan istilah sekarang full press
body. Plat-plat lembaran yang mengalami pekerjaan pembentukan ini
seperti press menghasilkan plat menjadi lebih kaku/rigid.
Dewasa ini perkembangan Teknik Fabrikasi mengalami
perkembangan yang sangat pesat, yang mana pembuatan komponen-
komponen sudah banyak diproduksi menggunakan mesin-mesin computer
numerical control (CNC) sehingga produksi berjalan dengan cepat dengan
hasil yang sangat teliti, hal ini terlihat dari dalam kehidupan sehari-hari

17
Kegiatan Kuliah 1
Mengidentifikasi Ruang Lingkup Pekerjaan Fabrikasi

khususnya yang berdampingan dengan kita adalah alat transportasi. Alat


transfortasi seperti kereta api, mobil, kapal laut, pesawat terbang, body
kendaraan ini merupakan hasil produk dengan mesin yang semuanya
menggunakan sistem kontrol melalui pemrograman hal ini sangat
membantu dalam produksi. Produksi ini terlihat dari hasil produk yang
memiliki ketelitian tinggi serta tingkat sifat mampu tukar (interchange
ability) yang tinggi. Produksi dengan sistem komputer ini sangat
menguntung untuk jumlah produksi yang besar. Jika dibandingan produksi
secara manual maka tingkat ketelian dan mampu tukarnya dari pekerjaan
manual ini rendah. Begitu juga dalam sistem perakitan komponen yang
menggunakan produk massal ini yaitu perakitan dan penyambungan
menggunakan tangan-tangan robot yang sudah diprogram sedemikian
rupa. Sistem ini dibangun dengan menggunakan conveyor, dimana
komponen-komponen yang diproduksi dirakit dengan menggunakan
conveyor sebagai sitem ban berjalan untuk menggabungkan dengan
komponen lainnya.
Sistem perakitan dilakukan dengan tangan-tangan robot untuk
penyambungan menggunakan sambungan las dengan tangan robot.
Pengelasan, pengeboran, pemasangan clamp dan pengecatan semuanya
dilakukan dengan robot-robot yang sudah diprogram. Begitu juga pada
penggunaan bahan plastik. Bahan plastik sudah mulai banyak menggeser
penggunaan bahan yang menggunaan bahan dasar plat bahan logam.
Tetapi untuk beberapa komponen tertentu ini masih didominasi bahan
yang menggunakan bahan dasar plat logam. Bahan dasar logam ini
mempuyai keuntungan yang lebih baik jika dibandingkan dengan bahan
plastik khususnya untuk penggunaan pada kondisi-kondisi tertentu. Sifat
bahan logam yang tidak bisa digantikan oleh bahan plastik ini diantaranya
bahan logam ini memiliki sifat mekanik yang lebih baik seperti kekerasan,
impact (tumbukan), tegangan tarik, dan modulus elastisitas. Jika
dibandingkan dari sifat-sifat fisis bahan logam memiliki titik lebur yang

18
Kegiatan Kuliah 1
Mengidentifikasi Ruang Lingkup Pekerjaan Fabrikasi

lebih tinggi sehingga bahan ini menjadi lebih tahan panas dibandingan
dengan plastik.
3. Ruang Lingkup Teknik Fabrikasi
Teknik Fabrikasi mempunyai ruang lingkup pada pengerjaan
komponen produk dari bahan/material plat lembaran. Material plat ini
merangkum tentang jenis, bentuk dimensi plat yang ada dipasaran.
Selanjutnya sifat-sifat material plat ini dijelaskan secara umum, khususnya
pada saat perlakuan pembentukan. Sifat-sifat yang perlu diketahui
diantaranya adalah sifat-sifat mekanis seperti: tegangan tarik, regangan,
modulus elastisitas, kekerasan, impack, keliatan dan sebagainya. Sifat lain
yang perlu diketahui adalah sifat mampu mesin, mampu las, mampu
bentuk, mampu tempa dan sebagainya. Teknik Fabrikasi ini membahas
tentang teknik pembentukan yang dibuat dari material plat lembaran
meliputi: pemotongan, pembentukan, perakitan dan penyambungan.
Pembentukan plat yang dimaksud adalah pembentukan plat lembaran
menjadi bentuk profil-profil tertentu yang dikerjakan dalam keadaan panas
maupun keadaan dingin. Plat lembaran mempunyai dimensi panjang dan
lebarnya jauh lebih besar dibandingkan dimensi ketebalan. Pembentukan
plat lembaran menjadi bentuk profil tertentu ini dilakukan dengan
menggunakan peralatan pembentukan dengan alat-alat bantu landasan
pembentuk. Landasan pembentuk memegang peranan yang sangat penting
dalam mengahasilkan pembentukan yang diinginkan. Landasan pembentuk
ini disesuaikan dengan profil atau counter dari bentuk yang dinginkan.
Pendekatan teoritis yang diterapkan pada pembentukan plat ini adalah
merujuk pada sifat plastisitas bahan. Daerah Plastisitas suatu bahan dapat
diketahui pada uji tarik bahan, dimana pada kurva hasil pengujian tarik ini
menunjukan bahwa garis linear yang terbentuk merupakan daerah
elastisitas. Daerah elastisitas yang terbentuk ini merupakan daerah apabila
benda ditarik dan beban dilepaskan maka kondisi bahan akan kembali
kekeadaan semula. Pada pembentukan ini kondisi bahan apabila

19
Kegiatan Kuliah 1
Mengidentifikasi Ruang Lingkup Pekerjaan Fabrikasi

mengalami pembentukan diharapkan akan menjadi bentuk seperti yang


diinginkan.

4. Prosedur Kerja Plat


Pengerjaan plat adalah pengerjaan membentuk dan menyambung
logam lembaran (plat) sehingga sesuai dengan bentuk dan ukuran yang
sudah direncanakan. Pengerjaan plat dapat dilakukan dengan
menggunakan keterampilan tangan, mesin, atau perpaduan dari keduanya,
yang meliputi macammacam pengerjaan, diantaranya adalah menggunting,
melukis, melipat, melubangi, meregang, pengawatan, mengalur,
menyambung, dan lain-lain.
Peralatan yang digunakan untuk mewujudkan bentuk-bentuk
tertentu dalam kerja pelat dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Alat untuk melukis atau menggambar bukaan
1) Mistar ukur, panjang 30 -50 sampai 100 cm
2) Mistar ukur gulung
3) Bermacam-macam siku seperti siku biasa, siku lipat, dan siku
papak
4) Penggores, penggores tepi, balok gores dan penitik pusat
5) Bermacam-macam jangka seperti jangka tusuk, jangka tongkat,
dan jangka tepi
b. Alat-alat untuk memotong
1) Bermacam-macam gunting tangan dengan macam-macam bentuk
bibir potongnya (bibir lurus, bibir lengkung, bibir universal) dan
gunting tongkat
2) Gunting tuas atau guinting bangku, untuk menggunting pelat yang
agak tebal (bila tidak kuat dengan gunting tangan)
3) Mesin gunting giletin (guillotine) dengan tenaga orang, dengan
tenaga motor, secara hidrolik atau mekanis
4) Gergaji tangan, gergaji mesin
5) Pahat, pelat, ragum, dan palu

20
Kegiatan Kuliah 1
Mengidentifikasi Ruang Lingkup Pekerjaan Fabrikasi

c. Alat-alat untuk membentuk, menekuk dan melipat


Membentuk adalah membuat bentuk-bentuk seperti silinder,
kerucut dan sebagainya yang disertai pekerjaan menekuk dan melipat.
Pembentukan benda kerja dapat dilakukan baik dengan tangan
maupun dengan mesin, Bila dilakukan dengan tangan, kita dapat
menggunakan macam-macam palu dan landas (steak)
1) Macam-macam palu
a) Palu pena kepala bulat
b) Palu pena kepala lurus atau silang
c) Palu lunak dari bahan kayu, karet, tembaga, atau timah hitam,
juga palu plastik
d) Palu pegang
e) Palu rata
f) Palu bola
Peringatan : Waktu menggunakan palu, hendaknya diperhatikan
pasak bajinya apakah masih terpasang dengan baik; bila tidak,
perbaikilah dahulu
2) Macam-macam landas (steak)
a) Landas muka rata
b) Landas pinggir lurus dan lengkung
c) Landas pipa
d) Landas tirus
e) Landas bola dan setengah bola
f) Landas alur dan sebagainya
3) Macam-macam alat penekuk dan pelipat
Selain menggunakan palu dan landasan untuk menekuk
dan melipat digunakan pula :
a) Mesin lipat universal
b) Mesin lipat peti (box and panfolder)
4) Alat untuk sambungan keling
a) Palu dan landas

21
Kegiatan Kuliah 1
Mengidentifikasi Ruang Lingkup Pekerjaan Fabrikasi

b) Palu keling
c) Besi perapat dan pembentuk kepala (rivet set)
d) Mesin pengeling
5) Alat untuk sambungan
 Pesawat las titik dengan bermacam-macam bentuk elektroda
 Pateri, peralatannya meliputi :
 Baut pateri biasa
 Baut pateri listrik
 Pemanas baut pateri (pancar atau arang)
 Sikat kawat
 Kikir
 Pembersih kimiawi seperti air keras atau pasta pateri
d. Alat-alat untuk penguatan tepi, atau badan
Penguat tepi dapat dilakukan dengan cara memakai lipatan
tepi, kawat penguat atau memakai alur penguat. Alur penguatmtidak
hanya untuk penguatan tepi tetapi dapat juga untuk penguatan badan.
1) Alat-alat untuk penguatan, dengan lipatan
a) Palu dan landas
b) Mesin lipat
2) Alat-alat untuk penguatan tepi dengan kawat
a) Palu dan landas
3) Alat-alat pengawatan tepi
a) Palu dan landas
b) Mesin putar alur (rotary jenny)
4) Alat penguatan tepi dan badan alur
a) Mesin putar alur dengan berbagai macam rol atau kaliber
5) Alat-alat lain yang sering digunakan
a) Bermacam-macam tang atau penjepit tangan
b) Kikir dan ragum
c) Bermacam-macam alat penjepit

22
Kegiatan Kuliah 1
Mengidentifikasi Ruang Lingkup Pekerjaan Fabrikasi

5. Prosedur dan Teknik Pengelasan


Prosedur pengelasan adalah suatu perencanaan untuk pelaksanaan
pengelasan yang meliputi cara pembuatan kontruksi las yang sesuai
dengan rencana dan spesifikasinya dengan menentukan semua hal yang
diperlukan dalam pelaksanaan tersebut. Karena itu mereka yang
menentukan prosedur pengelasan harus mempunyai pengetahuan dalam
teknologi las, dapat menggunakan pengetahuan tersebut dan mengerti
tentang efesiensi dan ekonomi dari aktivitas produksi. Untuk setiap
pelaksanaan pekerjaan harus dibuat prosedur tersendiri secara terperinci
termasuk menentukan alat yang diperlukan yang sesuai dengan rencana
pembuatan dan kualitas produksi.
a. Perencanaan Prosedur Pengelasan
Prosedur pengelasan akan memberikan hasil yang baik bila
sebelumnya telah dibuat. Rencana tentang jadwal pembuatan, proses
pembuatan, alat-alat yang diperlukan, bahan-bahan, urutan
pelaksanaan, persiapan pengelasan, perlakuan setelah pengelasan,
pengaturan pekerjaan dan lain-lainnya.
Dalam memilih proses pengelasan harus dititik beratkan pada
proses yang paling sesuai untuk tiap-tiap sambungan las yang aada
pada konstruksi. Dalam hal ini tentu dasarnya adalah efesiensi yang
tinggi, biaya yang murah, penghematan tenaga dan penghematan
energi sejauh mungkin. Proses pengelasan yang dipilih harus sudah
ditentukan dalam tahap perencanaan kontruksi. Dalam pemilihan ini
sebaiknya dibicarakan diantara tiga yaitu pihak perencana, pihak
pelaksana, dan pihak peniliti dilaboratorium dengan titik berat pada
pelaksan. Dalam penentuan ini dengan sendirinya harus
dipertimbangkan juga alat yang digunakan.
b. Persiapan Pengelasan
Mutu dari hasil pengelasan disamping tergantung dari
pengerjaan lasnya sendiri juga sangat tergantung dari persiapanya
sebelum pelaksanaan pengelasan. Karena itu persiapan pengelasan

23
Kegiatan Kuliah 1
Mengidentifikasi Ruang Lingkup Pekerjaan Fabrikasi

harus mendapatkan perhatian dan pengawasan yang sama dengan


pelaksanaan pengelasan. Persiapan umum dalam pengelasan meliputi
penyedian bahan, pemilihan mesin las, penunjukan juru las, penentuan
alat perakit dan beberapa hal lainnya lagi.
Dalam konstruksi baja umum proses las yang digunakan
biasanya adalah las busur listrik dengan elektroda terbungkus, las
busur listrik dengan pelindung gas CO2 dan las busur listrik terendam.
Proses yang pertama paling banyak dan sangat umum dipakai tetapi
kecepatan pengelasanya dan daya tembusnya lebih rendah bila
dibandingkan dengan kedua proses yang lainya. Las busur listrik
dengan pelindung gas CO2 mempunyai kecepatan dan daya tembus
yang lebih tinggi tetapi memerlukan pelindung angin, komponenyang
lebih banyak dan pengaturan gas. Pada las busur listrik terendam
kecepatan dan daya tembus yang lebih tinggi lagi. Tetapi hanya dapat
digunakan pada las datar saja dan lebih sesua untuk pelat tebal dari
pada pelat tipis. Jelas disini bahwa masing-masing proses pengelasan
mempunyai untung ruginya sendiri yang harus dipertimbangkan
masak-masak dalam menentukan proses pengelasan yang akan
digunakan.
Dalam menentukan alat-alat, disamping menentukan mesin
lasnya sendiri, hal yang Juga tidak kalah pentingnya adalah penentuan
alat perakit atau alat bantu. Alat perakit ini adalah alat-alat khusus
yang memegang dengan kuat bagian-bagian yang akan dilas sehingga
hasil pengelasan mempunyai bentuk yang tepat, jadi pemilihan alat
Bantu yang tepat akan menentukan ketelitian bentuk akhir dan akan
mengurangi waktu pengelasan.
1) Persiapan Sisi Las
Setelah pentuan proses pengelasan. Maka geometri
sambungan harus ditentukan dengan memperhatikan tingkatan
teknikdari bagian pembuatan, sifat kemampuan dan pengerjaanya
dan kemungkinan penghematan yang akhirnya tertuju pada

24
Kegiatan Kuliah 1
Mengidentifikasi Ruang Lingkup Pekerjaan Fabrikasi

bentuk alur pada umumnya untuk pengelasan pelat dengan tebal


sampai dengan 6mm digunakan alur persegi, untuk pelat dengan
tebal 6mm sampai 20mm digunakan alur V tunggal dan yang
lebih tebal dengan alur V ganda atau U tunggal atau ganda dan
lain sebagainya.
2) Posisi Pengelasan dan Alat Pemegang
pengelasan yang terbaik ilihat dari sudut kualitas
sambungan dan efesiensi pengelasan adalah posisi datar. Karena
itu dalam menentukan urutan perakitan,harus mengusahakan
sejauh mungkin mengunakan posisi datar yaitu:
a) Memungkinkan pelaksanaan pengelasan posisi datar
sebanyak-banyaknya.
b) Menahan dan menghalang I perubahan bentuk yang terjadi
karena pengelasan atau memberikan perubahan bentuk
mulauntuk mendapatkan kecepatan bentuk yang lebih tinggi.
c) Memperbaiki efesiensi dengan memudahkan pelaksanaan
pengelasan atau memungkinkan pengelasan otomatik dalam
produksi besar-besaran.
3) Las Ikat dan Perakitan
Bagian-bagian yang telah dipersiapkan kemudian distel
untuk dirakit. Dalam penyetelan ini seringkali bagian-bagian
harus dihubungkan satu sam lain, dengan lasan pendek-pendek
pada tempat-tempat yang dinamakan las ikat. Karena sifatnya
sementara maka sering sekali las ikat ini dilakasanakan dengan
sembarangan sehingga terjadi retak-retak dan ronga halus yang
akhirnya akan menurunkan mutu lasan. Karena las ikat juga
mempengaruhi kualitas maka dianjurkan agar las ikat juga harus
dilaksanakan dengan baik dan oleh juru las yang mempunyai
kualifikasi yang sama dengan juru las yang akan melaksanakan
seluruh pengelasan. Kalau hal ini tidak dapat dipenuhi maka
sebaiknya tempat-tempat yang nantinya tidak di las. Las ikat juga

25
Kegiatan Kuliah 1
Mengidentifikasi Ruang Lingkup Pekerjaan Fabrikasi

biasanya menggunakan elektroda yang sama jenisnya dengan


elektroda untuk pengelasan yang sebenarnya.
4) Pemriksaan dan Perbaikan Alur
Bentuk dan alur turut menentukan mutu lasan, karena itu
pemeriksaan terhadap ketelitian bentuk ukuranya juga harus
dilakukan pada saat sebelum pengelasan, dalam hal ini yang
penting adalah besarnya celah akar, yang harus sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditentukan. Kalau celah akar lebih besar
dari pada spesifikasi maka harus diadakan perbaikan seperlunya.
Cara perbaikannya tergantung dari pada celah dan jenis
sambunganya.
5) Pembersihan Alur
Kotoran-kotoran sperti karat, terak, minyak dan gemuk,
debu, air dan lain sebagainya bila bercampur dengan logam. Las
dapat menimbulkan cacat las seperti retak, lubang halus dan lain
sebagainya yang dapat membahayakan kontruksi. Karena itu
kotoran kotoran tersebut harus dibersihkan sebelum pelaksanaan
pengelasan yang sebelumnya juga harus dibersihkan juga sebaik-
baiknya. Cara pembersihan kotoran tersebut ada dua macam yaitu
cara mekanik dengan menggunakan sikat kawat baja,
penyemprotan pasir dan lain sebaginya, disamping itu juga cara
penyemprotan dengan apipada daerah yang akan dilas dengan
tujuan menguapkan api,membakar minyak dan gemuk,
menghembus terak dan merupakan pemanasan mula.

6. Prosedur dan Kerja Tempa


Penempaan (forging) adalah proses pembentukan logam secara
plastis dengan mempergunakan gaya tekan untuk mengubah bentuk atau
ukuran dari logam yang dikerjakan. Proses tempa bisa dilakukan dengan 2
cara yaitu pengerjaan panas(hot working) dan pengerjaan dingin (cold
working). Penempaan (forging) bisa dilakukan dengan manual atau dengan

26
Kegiatan Kuliah 1
Mengidentifikasi Ruang Lingkup Pekerjaan Fabrikasi

mesin hidrolis karena bisa membuat tekanan yang dan membutuhkan


tenaga yang besar pula. Tetapi jika menggunakan tenaga pneumatik,
tenaga yang dihasilkan lebih kecil.
Dua jenis pengerjaan mekanik dimana logam mengalami deformasi
plastik dan perubahan bentuk adalah pengerjaan panas dan pengerjaan
dingin. Pada pengerjaan panas, gaya deformasi yang diperlukan adalah
lebih rendah dan perubahan sifat mekanik tidak seberapa. Pada pengerjaan
dingin, diperlukan gaya yang lebih besar, akan tetapi kekuatan logam
tersebut akan meningkat dengan cukup berarti .
Suhu rekristalisasi logam menentukan batas antara pengerjaan
panas dan dingin .Pengerjaan panas logam dilakukan di atas suhu
rekristalisasi atau di atas daerah pengerasan kerja. Pengerjaan dingin
dilakukan di bawah suhu rekristalisasi dan kadang-kadang berlangsung
pada suhu ruang. Suhu rekristalisasi baja berkisar antara 500 ºC dan 700
ºC.
Selama operasi pengerjaan panas, logam berada dalam keadaan
plastik dan mudah dibentuk oleh tekanan . pengerjaan panas mempunyai
keuntungan-keuntungan sebagai berikut:
a. Porositas dalam logam dapat dikurangi. Batangan [ingot] setelah dicor
umumnya mengandung banyak lubang-lubang tersebut tertekan dan
dapat hilang oleh karena pengaruh tekanan kerja yang tinggi
b. Ketidakmurnianan dalam bentuk inklusi terpecah-pecah dan tersebar
dalam logam.
c. Butir yang kasar dan butir berbentuk kolum diperhalus. Hal ini
berlansung di daerah rekristalisasi.
d. Sifat-sifat fisik meningkat, disebabkan oleh karena penghalusan butir.
Keuletan dalam logam meningkat.
e. Jumlah energi yang dibutuhkan untuk mengubah bentuk baja dalam
keadaan panas jauh lebih rendah dibandingkan dengan energi yang
dibutuhkan untuk pengerjaan dingin.

27
Kegiatan Kuliah 1
Mengidentifikasi Ruang Lingkup Pekerjaan Fabrikasi

Proses utama pengerjaan panas logam adalah :


a. Pengerolan (rolling)
b. Penempaan (forging)
1) Penempaan palu
2) Penempaan timpa
3) Penempaan umset
4) Penempaan tekan penempaan pres
5) Penempaan rol
6) Penempaan dingin
c. Ekstrusi
d. Penarikan
e. Pemutaran panas

C. Rangkuman
Fabrikasi adalah suatu rangkaian pekerjaan dari beberapa komponen
material baik berupa plat, pipa ataupun baja profil dirangkai dan dibentuk
setahap demi setahap berdasarkan item-item tertentu sampai menjadi suatu
bentuk yang dapat dipasang menjadi sebuah rangkaian alat produksi maupun
konstruksi.
Sejarah Teknik Fabrikasi dimulai sejak zaman pra sejarah yang
diperkirakan dalam rentang waktu antara tahun 4000 sampai 3000 S.M.
Perkembangan ini diawali pada pembuatan-pembuatan asesoris kerajaan,
perisai untuk keperluan perang, peralatan rumah tangga dan sebagainya.
Perkembangan Teknik Fabrikasi ini ditandai dengan ditemukannya
pembentukan dengan menggunakan alat-alat pembentuk sistem hidrolik,
dengan menggunakan landasan, swage, dies sebagai alat bantu untuk
membentuk profil-profil yang diinginkan. Dewasa ini perkembangan Teknik
Fabrikasi mengalami perkembangan yang sangat pesat, yang mana
pembuatan komponen-komponen sudah banyak diproduksi menggunakan
mesin-mesin computer numerical control (CNC).

28
Kegiatan Kuliah 1
Mengidentifikasi Ruang Lingkup Pekerjaan Fabrikasi

Teknik Fabrikasi mempunyai ruang lingkup pada pengerjaan


komponen produk dari bahan/material plat lembaran. Material plat ini
merangkum tentang jenis, bentuk dimensi plat yang ada dipasaran.
Pengerjaan plat adalah pengerjaan membentuk dan menyambung
logam lembaran (plat) sehingga sesuai dengan bentuk dan ukuran yang sudah
direncanakan. Pengerjaan plat dapat dilakukan dengan menggunakan
keterampilan tangan, mesin, atau perpaduan dari keduanya, yang meliputi
macammacam pengerjaan, diantaranya adalah menggunting, melukis,
melipat, melubangi, meregang, pengawatan, mengalur, menyambung, dan
lain-lain.
Prosedur pengelasan adalah suatu perencanaan untuk pelaksanaan
pengelasan yang meliputi cara pembuatan kontruksi las yang sesuai dengan
rencana dan spesifikasinya dengan menentukan semua hal yang diperlukan
dalam pelaksanaan tersebut. Karena itu mereka yang menentukan prosedur
pengelasan harus mempunyai pengetahuan dalam teknologi las, dapat
menggunakan pengetahuan tersebut dan mengerti tentang efesiensi dan
ekonomi dari aktivitas produksi. Untuk setiap pelaksanaan pekerjaan harus
dibuat prosedur tersendiri secara terperinci termasuk menentukan alat yang
diperlukan yang sesuai dengan rencana pembuatan dan kualitas produksi.
Penempaan (forging) adalah proses pembentukan logam secara plastis
dengan mempergunakan gaya tekan untuk mengubah bentuk atau ukuran dari
logam yang dikerjakan. Proses tempa bisa dilakukan dengan 2 cara yaitu
pengerjaan panas(hot working) dan pengerjaan dingin (cold working).
Penempaan (forging) bisa dilakukan dengan manual atau dengan mesin
hidrolis karena bisa membuat tekanan yang dan membutuhkan tenaga yang
besar pula. Tetapi jika menggunakan tenaga pneumatik, tenaga yang dihasilkan
lebih kecil.

D. Tes Formatif
I. Pilihan Ganda

29
Kegiatan Kuliah 1
Mengidentifikasi Ruang Lingkup Pekerjaan Fabrikasi

1. Suatu rangkaian pekerjaan dari beberapa komponen material baik


berupa plat, pipa ataupun baja profil dirangkai dan dibentuk setahap
demi setahap berdasarkan item-item tertentu sampai menjadi suatu
bentuk yang dapat dipasang menjadi sebuah rangkaian alat produksi
maupun konstruksi. Merupakan definisi dari :
a. Workshop Fabrikasi
b. Teknik Fabrikasi
c. Fabrikasi
d. Ruang lingkup Fabrikasi
2. Pekerjaan Fabrikasi secara umum ada 2 macam yaitu:
a. Workshop Fabrications dan Site Fabrications
b. Laboratorium Fabrications dan workshop Fabrications
c. Site Fabrications dan Laboratorium Fabrications
d. Laboratorium Fabrications dan Site Fabrications
3. Gunting plat mempunyai beberapa jenis bibir potong, kecuali:
a. Bibir lurus
b. Bibir lengkung
c. Bibir universal
d. Bibir bengkok
4. Orang-orang yang dilibatkan dalam perencanaan prosedur pengelasan
adalah, kecuali :
a. Pihak perencana
b. Pihak peneliti laboratorium
c. Pihak penyedia bahan
d. Pihak pelaksana
5. Pengerjaan logam mengalami deformasi plastis dan perubahan bentuk
merupakan pengerjaan dari ?
a. Pekerjaan las
b. Pekerjaan plat
c. Pekerjaan tempa
d. Pekerjaan fabrikasi

30
Kegiatan Kuliah 1
Mengidentifikasi Ruang Lingkup Pekerjaan Fabrikasi

II. Essay
1. Apakah yang dimaksud dengan Fabrikasi serta jelaskan pekerjaan
Fabrikasi secara umum?
2. Bagaimana bentuk perkembangan dari fabrikasi?
3. Sebutkan alat-alat untuk memotong pada pekerjaan plat ?
4. Apakah yang dimaksud dengan prosedur pengelasan dan beri
penjelasan !
5. Sebutkan keuntungan pengerjaan panas pada pengerjaan tempa ?

E. Soal Latihan
1. Definisi fabrikasi adalah.............
2. Jelaskan sejarah teknologi fabrikasi...............
3. Definisi pengerjaan plat beserta prosedurnya...............
4. Apa fungsi dari pembersihan alur pada pengelasan...............
5. Definisi dari penempaan dan prosedur penempaan...............

F. Lembaran Kerja Mahasiswa


1. Mahasiswa satu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok.
2. Membagi Kelompok Asal.
3. Mengarahkan mahasiswa untuk melakukan diskusi pada kelompok asal
tentang mengidentifikasi ruang lingkup pekerjaan fabrikasi.
4. Mengarahkan anggota kelompok asal untuk membentuk kelompok ahli
sesuai dengan tugas /sub materi yang diberikan.
5. Mengarahkan kelompok ahli bekerjasama untuk melakukan eksplorasi dari
modul teori Teknik Proses Fabrikasi.
6. Mengarahkan kelompok ahli kembali ke kelompok asal untuk membantu
anggota kelompok memahami masalah/sub materi yang telah dibahas
dalam kelompok ahli.
7. Hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas.

31
Kegiatan Kuliah 1
Mengidentifikasi Ruang Lingkup Pekerjaan Fabrikasi

8. Menunjuk beberapa orang mahasiswa secara acak untuk menyampaikan


pendapat.
9. Memberikan penguatan terhadap pendapat mahasiswa.
10. Membimbing mahasiswa merumuskan kesimpulan.

G. Jawaban Tes Formatif


I. Pilihan Ganda
1. C
2. A
3. D
4. C
5. C

II. Essay
1. Apakah yang dimaksud
dengan fabrikasi serta jelaskan pekerjaan fabrikasi secara umum?
Fabrikasi adalah suatu rangkaian pekerjaan dari beberapa komponen
material baik berupa plat, pipa ataupun baja profil dirangkai dan dibentuk
setahap demi setahap berdasarkan item-item tertentu sampai menjadi suatu
bentuk yang dapat dipasang menjadi sebuah rangkaian alat produksi maupun
konstruksi.
Pekerjaan Fabrikasi secara umum ada 2 macam yaitu:
a. Workshop Fabrications
Workshop Fabrications adalah konstruksi yang dilakukan di dalam
suatu bangunan atau gedung yang di dalamnya sudah dipersiapkan segala
macam alat dan mesin-mesin untuk melakukan produksi dan pekerjaan-
pekerjaan fabrikasi lainnya.
b. Site Fabrications
Site fabrications adalah konstruksi yang dikerjakan di luar suatu
bangunan atau workshop lebih tepatnya pekerjaan dilakukan di area
lapangan terbuka, di lokasi dimana bangunan akan didirikan. Disitulah

32
Kegiatan Kuliah 1
Mengidentifikasi Ruang Lingkup Pekerjaan Fabrikasi

segala macam produksi fabrikasi dilakukan, dari penimbunan stok


material, memotong dan mengebor material, assembling, pengelasan,
finishing, sandblast dan painting serta pemasangan konstruksi.

2. Bagaimana bentuk
perkembangan dari Fabrikasi?
Sejarah Teknik Fabrikasi dimulai sejak zaman pra sejarah yang
diperkirakan dalam rentang waktu antara tahun 4000 sampai 3000 S.M.
Perkembangan ini diawali pada pembuatan-pembuatan asesoris kerajaan,
perisai untuk keperluan perang, peralatan rumah tangga dan sebagainya.
Perkembangan Teknik Fabrikasi ini ditandai dengan ditemukannya
pembentukan dengan menggunakan alat-alat pembentuk sistem hidrolik,
dengan menggunakan landasan, swage, dies sebagai alat bantu untuk
membentuk profil-profil yang diinginkan. Dewasa ini perkembangan Teknik
Fabrikasi mengalami perkembangan yang sangat pesat, yang mana
pembuatan komponen-komponen sudah banyak diproduksi menggunakan
mesin-mesin computer numerical control (CNC).

3. Sebutkan alat-alat untuk


memotong pada pekerjaan plat ?
Alat-alat untuk memotong
a. Bermacam-macam gunting tangan dengan macam-macam bentuk bibir
potongnya (bibir lurus, bibir lengkung, bibir universal) dan gunting
tongkat
b. Gunting tuas atau guinting bangku, untuk menggunting pelat yang agak
tebal (bila tidak kuat dengan gunting tangan)
c. Mesin gunting giletin (guillotine) dengan tenaga orang, dengan tenaga
motor, secara hidrolik atau mekanis
d. Gergaji tangan, gergaji mesin
e. Pahat, pelat, ragum, dan palu

33
Kegiatan Kuliah 1
Mengidentifikasi Ruang Lingkup Pekerjaan Fabrikasi

4. Apakah yang dimaksud


dengan prosedur pengelasan dan beri penjelasan !
Prosedur pengelasan adalah suatu perencanaan untuk pelaksanaan
pengelasan yang meliputi cara pembuatan kontruksi las yang sesuai dengan
rencana dan spesifikasinya dengan menentukan semua hal yang diperlukan
dalam pelaksanaan tersebut. Karena itu mereka yang menentukan prosedur
pengelasan harus mempunyai pengetahuan dalam teknologi las, dapat
menggunakan pengetahuan tersebut dan mengerti tentang efesiensi dan
ekonomi dari aktivitas produksi. Untuk setiap pelaksanaan pekerjaan harus
dibuat prosedur tersendiri secara terperinci termasuk menentukan alat yang
diperlukan yang sesuai dengan rencana pembuatan dan kualitas produksi.

5. Sebutkan keuntungan
pengerjaan panas pada pengerjaan tempa ?
Pengerjaan panas mempunyai keuntungan-keuntungan sebagai berikut:
a. Porositas dalam logam dapat dikurangi. Batangan [ingot] setelah dicor
umumnya mengandung banyak lubang-lubang tersebut tertekan dan
dapat hilang oleh karena pengaruh tekanan kerja yang tinggi
b. Ketidakmurnianan dalam bentuk inklusi terpecah-pecah dan tersebar
dalam logam.
c. Butir yang kasar dan butir berbentuk kolum diperhalus. Hal ini
berlansung di daerah rekristalisasi.
d. Sifat-sifat fisik meningkat, disebabkan oleh karena penghalusan butir.
Keuletan dalam logam meningkat.
e. Jumlah energi yang dibutuhkan untuk mengubah bentuk baja dalam
keadaan panas jauh lebih rendah dibandingkan dengan energi yang
dibutuhkan untuk pengerjaan dingin.

34

Anda mungkin juga menyukai