KEGIATAN KULIAH 8
B. Uraian Materi
1. Teori Pembentukan Plat pada Teknik Fabrikasi
Prinsip dasar pembentukan logam merupakan yang dilakukan
dengan cara memberikan perubahan bentuk pada benda kerja. Perubahan
bentuk ini dapat dilakukan dengan cara memberikan gaya luar sehingga
terjadi deformasi plastis. Aplikasi pembentukan logam ini dapat dilihat
pada beberapa contohnya seperti pengerolan (rolling), pem-bengkokan
(bending), tempa (forging), ekstrusi (extruding), penarikan kawat (wire
drawing), penarikan dalam (deep drawing), dan lain-lain. Dalam
pembentukan logam inipun digunakan perkakas (tooling) yang fungsinya
memberikan gaya terhadap benda kerja, serta mengarah-kan perubahan
bentuknya. Secara makroskopis, deformasi dapat dilihat sebagai perubahan
bentuk dan ukuran. Perubahan bentuk yang terjadi dapat dibedakan atas
deformasi elastis dan deformasi plastis.
199
Kegiatan Kuliah 8
Proses Pembentukan Plat Pada Pekerjaan Fabrikasi
200
Kegiatan Kuliah 8
Proses Pembentukan Plat Pada Pekerjaan Fabrikasi
c. Plastik
d. Kayu
e. Mallet
f. Timbel (timah hitam)
Bentuk kepala palu yang digunakan pada pembentukan ini
tergantung dari bentuk yang diinginkan. Bentuk kepala palu ini
dibedakan menurut kegunaannya fungsi dan kegunaannya. Penggunaan
palu juga sangat tergantung dari jenis bahan yang akan dibentuk.
Bahan-bahan yang relatif lunak biasanya menggnakan bahan jenis palu
yang lunak. Seperti untuk pembentukan plat alumanium digunakan palu
plastik ataupun palu kayu. Dilihat dari bentuknya kepala dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis palu diantaranya: Palu kepala bulat.
Palu kepala pipih, palu kepala segiempat, palu kepala setengah bola,
palu kepala tirus, palu kepala bulat besar. Jika dibedakan dari jenis palu
yang digunakan pada pembentukan pelat secara manual ini seperti: Palu
jenis bahan baja, palu jenis bahan plastik, palu jenis bahan kayu, palu
jenis bahan campuran plastik dan sebagainya.
Gambar 8.2. Palu Besi Kombinasi Segi Empat dan Tirus Serta
Bulat
201
Kegiatan Kuliah 8
Proses Pembentukan Plat Pada Pekerjaan Fabrikasi
Gambar 8.3. Palu Besi Kombinasi Bulat rata & Bola dan Pipih
Gambar 8.4. Palu Kayu Kepala Bulat dan Palu Karet Bulat
202
Kegiatan Kuliah 8
Proses Pembentukan Plat Pada Pekerjaan Fabrikasi
203
Kegiatan Kuliah 8
Proses Pembentukan Plat Pada Pekerjaan Fabrikasi
pembentukan ini ada juga yang terbuat dari kayu. Khususnya landasan-
landasan setengah bola. Pada landasan kayu ini dibentuk profil
setengah bola dengan berbagai macam variasi, mulai dari diameter dan
kedalamannya. Landasan ini biasanya digunakan untuk pembentukan
awal mangkuk setengah bola dari bahan-bahan yang relatif lebih lunak
seperti alumanium. Pembentukannya dapat dilakukan dengan memulai
pemukulan dari diameter yang paling besar dan dangkal selanjutnya
berurutan sampai pada diameter mendekati bentuk yang diinginkan
dengan kedalaman tertentu.
Pada gambar berikut ini diperlihatkan gambar macam-macam
landasan.
204
Kegiatan Kuliah 8
Proses Pembentukan Plat Pada Pekerjaan Fabrikasi
205
Kegiatan Kuliah 8
Proses Pembentukan Plat Pada Pekerjaan Fabrikasi
206
Kegiatan Kuliah 8
Proses Pembentukan Plat Pada Pekerjaan Fabrikasi
207
Kegiatan Kuliah 8
Proses Pembentukan Plat Pada Pekerjaan Fabrikasi
208
Kegiatan Kuliah 8
Proses Pembentukan Plat Pada Pekerjaan Fabrikasi
209
Kegiatan Kuliah 8
Proses Pembentukan Plat Pada Pekerjaan Fabrikasi
1) Pada temperatur tinggi logam bersifat lunak dan ulet, sehingga gaya
pembentukan yang dibutuhkan menjadi relatif lebih kecil.
2) Deformasi yang dapat diberikan dari pemanasan ini adalah relatif
lebih besar.
3) Terjadinya perbaikan struktur mikro pada logam yang dideformasi
pada temperatur tinggi.
Pemberian struktur mikrro ini terjadi pada pemanasan benda
kerja serta pada saat dideformasi. Seperti diketahui bahwa benda coran
mempunyai berbagai kelemahan atau kekurangan. Selama pembekuan
kemungkinan besar terjadi segregasi, yaitu tidak homogennya
komposisi kimia. Segregasi balok ini dapat berupa segregasi mikro
maupun sigrogesi blok. Selanjutnya pada benda coran biasanya terdapat
struktur pilar (columbar structure) yang bersifat rapuh. Inklusi yang
mengelompok dan relatif besar ukurannya sering pula dijumpai pada
benda coran. Selain itu banyak pula dijumpai cacat rongga.
Pada waktu deformasi panas, struktur pilar akan berubah
menjadi butir yang equiaxial dan halus. Inklusi yang mengelompok
akan terpecah dan tersebar .
Cacat rongga akan menutup dan mengatur sebagai akibat
deformasi pada temperatur tinggi khususnya bila dikenai tegangan
tekan. Peristiwa penyatuan ini adalah mirip dengan las tempa (forging
welding).
Kesemuanya ini akan memperbaiki sifat-sifat mekanik logam.
Benda coran, misalnya baja cor dalam bentuk ingot ataupun billet akan
menjadi lebih baik sifatnya bila telah dibentuk dengan pengerjaan
panas. Misalnya menjadi baja profil melalui pengerolan panas.
b. Mekanisme Pelunakan pada Pengerjaan Panas.
Pada pengerjaan panas, suatu kenyataan yang mudah diamati
adalah bahwa logam akan bersifat lunak. Selanjutnya pada kondisi ini
logam dapat dibentuk dengan deformasi yang relatif besar tanpa
210
Kegiatan Kuliah 8
Proses Pembentukan Plat Pada Pekerjaan Fabrikasi
211
Kegiatan Kuliah 8
Proses Pembentukan Plat Pada Pekerjaan Fabrikasi
5. Sping Back
Spring back merupakan gaya balik yang ditimbulkan akibat
pengaruh elastisitas bahan plat yang mengalami pembentukan. Besarnya
gaya balik ini ditentukan oleh harga Modulus Elastisitas bahan. Dalam
pembengkokan ini harus diperhatikan gaya balik atau spring back ini.
Biasanya akibat spring back terjadi penyimpangan terhadap sudut
pembengkokan yang dibentuk.
212
Kegiatan Kuliah 8
Proses Pembentukan Plat Pada Pekerjaan Fabrikasi
C. Rangkuman
1. Teori Pembentukan Plat pada Teknik Fabrikasi
Prinsip dasar pembentukan logam merupakan yang dilakukan
dengan cara memberikan perubahan bentuk pada benda kerja. Perubahan
bentuk ini dapat dilakukan dengan cara memberikan gaya luar sehingga
terjadi deformasi plastis. Aplikasi pembentukan logam ini dapat dilihat
pada beberapa contohnya seperti pengerolan (rolling), pem-bengkokan
(bending), tempa (forging), ekstrusi (extruding), penarikan kawat (wire
drawing), penarikan dalam (deep drawing), dan lain-lain. Dalam
213
Kegiatan Kuliah 8
Proses Pembentukan Plat Pada Pekerjaan Fabrikasi
214
Kegiatan Kuliah 8
Proses Pembentukan Plat Pada Pekerjaan Fabrikasi
215
Kegiatan Kuliah 8
Proses Pembentukan Plat Pada Pekerjaan Fabrikasi
5. Sping Back
Spring back merupakan gaya balik yang ditimbulkan akibat
pengaruh elastisitas bahan plat yang mengalami pembentukan. Besarnya
gaya balik ini ditentukan oleh harga Modulus Elastisitas bahan. Dalam
pembengkokan ini harus diperhatikan gaya balik atau spring back ini.
Biasanya akibat spring back terjadi penyimpangan terhadap sudut
pembengkokan yang dibentuk.
D. Tes Formatif
I. Pilihan Ganda
1. Palu yang digunakan dilihat dari bahan kepala palu dibawah ini kecuali:
a. Timbel (timah hitam)
b. Plastik
c. Tembaga
d. Karet
2. Aplikasi pembentukan logam dapat dilihat pada beberapa contoh
seperti:
a. Pengerolan (rolling)
b. Pembengkokan (bending) dan tempa (forging)
216
Kegiatan Kuliah 8
Proses Pembentukan Plat Pada Pekerjaan Fabrikasi
II. Essay
1. Uraikan 6 jenis palu yang digunakan dilihat dari bahan kepala palu?
2. Jelaskan 5 jenis palu dilihat dari bentuknya kepala palu?
3. Sebutkan macam-macam landasan dan fungsi masing-masing landasan
tersebut?
4. Berikan penjelasan mengenai pembentukan plat pada pengerjaan
dingin pada Teknik Fabrikasi serta keuntungan dan kerugian
pengerjaan dingin?
217
Kegiatan Kuliah 8
Proses Pembentukan Plat Pada Pekerjaan Fabrikasi
E. Soal Latihan
1. Pada aplikasi pembentukan logam dapat dilihat pada beberapa contoh
seperti.........
2. Macam-macam landasan dan fungsi masing-masing dari landasan
yaitu........
3. Alat-Alat Pembentukan Plat pada Teknik Fabrikasi adalah...........
4. Definisi dari Pembentukan Plat pada Pengerjaan Panas dan Dingin
yaitu.......
5. Sifat-sifat Logam Pada Temperatur Tinggi meliputi.......
218
Kegiatan Kuliah 8
Proses Pembentukan Plat Pada Pekerjaan Fabrikasi
II. Essay
1. Uraikan 6 jenis palu yang digunakan dilihat dari bahan kepala palu?
a. Baja
b. Karet
c. Plastik
d. Kayu
e. Mallet
f. Timbel (timah hitam)
219
Kegiatan Kuliah 8
Proses Pembentukan Plat Pada Pekerjaan Fabrikasi
220
Kegiatan Kuliah 8
Proses Pembentukan Plat Pada Pekerjaan Fabrikasi
g. Kombinasi silinder
Kombinasi silinder dapat digunakan untuk membentuk kotak persegi
h. Landasan kerucut
Landasan kerucut dapat digunakan untuk pembentukan kerucut.
i. Landasan pipa
Landasan pipa sesuai dengan namanya untuk membentuk pipa
j. Landasan alur
Landasan alur digunakan untuk landasan dalam pembentukan pipa
kecil dan alur rata.
k. Landasan Kombinasi tirus dan silinder
Landasan Kombinasi tirus dan silinder merupakan landasan yang
universal dapat digunakan untuk berbagai keperluan pembentukan persegi
dan silinder.
221
Kegiatan Kuliah 8
Proses Pembentukan Plat Pada Pekerjaan Fabrikasi
222
Kegiatan Kuliah 8
Proses Pembentukan Plat Pada Pekerjaan Fabrikasi
balok ini dapat berupa segregasi mikro maupun sigrogesi blok. Selanjutnya
pada benda coran biasanya terdapat struktur pilar (columbar structure) yang
bersifat rapuh. Inklusi yang mengelompok dan relatif besar ukurannya sering
pula dijumpai pada benda coran. Selain itu banyak pula dijumpai cacat
rongga.
Pada waktu deformasi panas, struktur pilar akan berubah menjadi
butir yang equiaxial dan halus. Inklusi yang mengelompok akan terpecah dan
tersebar .
Cacat rongga akan menutup dan mengatur sebagai akibat deformasi
pada temperatur tinggi khususnya bila dikenai tegangan tekan. Peristiwa
penyatuan ini adalah mirip dengan las tempa (forging welding).
223