Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dimasa yang serba modern ini, sangat dibutuhkan tenaga yang terampil baik di kota
ataupun di desa. Karena dengan adanya teknologi yang serba canggih ini juga sangat membantu
dan mempermudah dalam melakukan suatu pekerjaan.

Teknik membubut merupakan salah satu dasar dan merupakan keterampilan yang harus
dikuasai oleh setiap mahasiswa teknik mesin. Pada umumnya setiap mahasiswa teknik mesin
harus dapat memahami serta menguasai teknik-teknik dalam membubut pada mesin bubut. Di
dalam praktikum mesin bubut ini juga akan membahas tentang cara dalam proses membubut,
pengenalan mesin bubut, alat-alat yang digunakan dalam praktikum mesin bubut dan faktor-
faktor keamanan selama praktikum mesin bubut.

Dengan menguasai teknik-teknik dasar membubut, diharapkan agar setiap mahasiswa teknik
mesin mempunyai keahlian yang dapat diandalkan untuk mengimbangi kemajuan teknologi.

1.2 Tujuan.

Adapun tujuan dari praktikum mesin bubut ialah :

1. Untuk melatih kemampuan mahasiswa teknik mesin dalam mengoperasikan mesin bubut.

2. Agar setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui komponen komponen dan fungsi
dari mesin bubut.

3. Agar setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui proses dan langkah- langkah
pengerjaan benda kerja dengan menggunakan mesin bubut

4. Agar setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui dari jenis-jenis alat dan bahan
yang digunakan dalam parktikum mesin bubut.

5. Agar setiap mahasiswa teknik mesin tebiasa dalam pembuatan setiap laporan.

1
1.3 Manfaat

Adapun manfaat dari praktikum mesin bubut ialah :

1. Setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengoperasikan mesin bubut dengan baik.

2. Setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui cara kerja dari mesin bubut.

3. Setiap mahasiswa teknik mesin mampu berkreatifitas sesuai dengan keahliannya.

4. Setiap mahaiswa teknik mesin mampu menciptakan rasa tanggung jawab dan
kekompakan dalam tim.

5. Setiap mahasisiwa teknik mesin agar bisa lebih disiplin dan tepat waktu dalam setiap
pembuatan laporan.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bagian-bagian dan fungsi mesin bubut

1. Gear Box dan Quick Change Gear Box

Adalah bagian dari system transmisi pada mesin bubut, berupa susunan roda gigi yang
berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran dari motor penggerak dan mengatur
kecepatannya sebelum diteruskan ke spindle. Quick Change Gear Box atau sering juga disebut
dengan feed box berfungsi untuk mentransmisikan daya dan putaran dari gear box sebelum
diteruskan ke mekanisme pamakanan/apron. Gear Box dan Quick Change Gear Box terletak
pada Head Stock.

2. Apron

Apron merupakan tempat susunan roda gigi yang menggerakkan Carriage.

3. Carriage

Merupakan meja penggerak pahat dan terletak diatas apron.

4. Chuck

Merupakan bagian mesin bubut yang berfungsi untuk memegang benda kerja agar tidak
bergoyang saat pembubutan.

5. Tailstock

Tailstock terletak berhadapan dengan spindle. Berfungsi untuk menahan ujung benda kerja saat
pembubutan dan juga dapat digunakan untuk memegang tool pada saat pengerjaan drilling,
reaming, dan tapping.

6. Tool Post

Merupakan bagian mesin bubut yang berfungsi untuk memegang pahat.

3
7. Compound rest

Digunakan untuk menopang tool post pada bermacam-macam posisi.

Gb. Komponen mesin bubut

Kontrol utama mesin bubut berupa :

1. Spindle Change Switch

2. Spindle Change Lever A

3. Spindle Change Lever B

No 1,2,3 digunakan untuk merubah kecepatan putar (mrngatur kecepatan pada speed Gear
Box). Pengaturan kecepatan dilakukan dengan merubah posisi handle-handlenya.

4. Left and Right Thread Change Lever

Digunakan pada proses pembuatan ulir, yaitu untuk mengatur pembuatan ulir kanan atau kiri.

5. Pitch and Feed Selector Lever

6. Pitch and Feed Selector Lever

7. Main Switch

Saklar utama untuk menghidupkan atau mematikan mesin bubut.

4
8. Coolant Pump Switch

Untuk menghidupkan pompa cooling oil.

9. Spindle Forward-Stop-Reserve Lever

Berfungsi untuk merubah putaran dari feed rod.

10. Compound Rest Feed Lever

Untuk menggerakkan compound rest tanpa menggerakkan carriage.

11. Carriage Longitudinal Feed Handwheel

Engkol yang berfungsi untuk menggerakkan carriage secara manual dalam arah longitudinal.

12. Split Nut Lever

Menggerakkan split nut yang nantinya akan memutar lead screw.

13. Saddle Lock Screw

Mengunci saddle agar tidak bergerak dan dalam keadaan stabil.

14. Longitudinal and Crosws Power Feed Lever

Menjalankan pembubutan otomatis dan dapat menggerakkan carriage dalam arah longitudinal
maupun melintang.

15. Tailstock Set Over Screw

Untuk menyetel kedudukan tailstock yang biasanya dilakukan pada pembubutan tirus.

16. Tailstock Quick Transverse Handwheel

Menggerakkan ujung dari tailstock biasanya dilakukan pada pembubutan tirus.

17. Tailstock Eccentric Locking Lever

18. Tailstock Quil Clamping Lever

19. Tailstock Locking Nut

5
No. 17,18,19 pada prinsipnya digunakan untuk mengunci kedudukan tailstock.

20. Cross Slide Handwheel

Digunakan untuk menggerakkan carriage dalam arah melintang secara manual.

2.2 Dasar Teori

Mesin bubut adalah sebuah mesin yang mencangkup segala mesin perkakas yang
memproduksi bentuk silindris dan digunakan untuk menghasilkan benda-benda putar, membuat
ulir, pengeboran, dan meratakan permukaan benda putar. Prinsip mekanisme gerakan pada
mesin ini adalah merubah energi listrik menjadi gerakan putar pada motor listrik kemudian
ditransmisikan ke mekanisme gerak mesin bubut. Dalam hal ini prinsip mesin bubut ada 2
macam, yaitu :

1. Main Drive

Gerakan utama pada mesin bubut berupa putaran motor listrik yang ditransmisikan melalui
belt menuju gear box. Didalam gear box terdapat roda gigi yang berfungsi untuk mengatur
transmisi putaran spindle, senhingga menghasilkan putaran pada chuk.

2. Feed Drive

Yaitu gerakan pemakanan pahat pada benda kerja.

2.3 Konstruksi Mesin Bubut

Padagambar di bawah ini ,diperlihatkan nama-nama bagian atau komponen yang

umum dari mesin bubut.mempunyai kepala tetap berisi roda gigi dan mendapatkan daya dari

motor yang di sambungkan dengan sabuk V. Pengendali pada kepala tetap bisa mengatur

kecepatan sampai 27 variasi kecepatan.

6
Gambar Pembubut Mesin Tugas Berat

Sekrup pengarah adalah poros panjang berulir yang terletak agak di bawah dan sejajar dengan

bangku,memanjang dari kepala tetap sampai ekor tetap. Di hubungkan dengan roda gigi pada

kepala tetap dan putarannya bisa dibalik.Dipasang ke kereta luncur dan bisa di pasang atau

dilepas dari kereta luncur selama operasi. Ulir pengarah hanya untuk membuat ulir saja dan

bisa di lepas kalau tidak di pakai.Batang hantaran terletak di bawah ulir pengarah yang

berfungsi untuk menyalurkan daya dari kotak pengubah cepat (quick chenge box) untuk

menggerakkan mekanisme apron dalamarah melintang atau memanjang. Kereta luncur terdiri

dari perletakan majemuk, sadel pahat dan apron.

Konstruksinya kaku karena harus menyangga dan memandu pahat potong.Di lengkapi

dengan dua hantaran tangan untuk memandu pahat dalam arah menyilang. Roda tangan yang

atas mengendalikan gerakan perletakan majemuk dan roda tangan di bawah untuk

menggerakkan kereta luncur sepanjang landasan.

Apron yang terletak pada kereta luncur berisikendali, roda gigi dan mekanismelain

untuk menghantar kereta luncur baikdengan tangan atau dengan daya.Ukuran mesin bubut

dinyatakan dalam diameter benda kerja yang dapat diputar,sehingga sebuah mesin bubut 400

mm mempunyai arti mesin bisa mengerjakan benda kerja sampai diameter 400 mm. Ukuran

kedua yang di perlukan dari sebuah mesin bubut adalah panjang bendakerja.Beberapa pabrik

menyatakan dalam panjang maksimum benda kerja diantara kedua pusat mesin bubut,

7
sebagian pabriklainnya menyatakan dalam panjang bangku. Ada beberapa variasi dalam jenis

mesin bubut dan variasi dalam desainnya tersebut tergantung pada jenis produksi atau jenis

benda kerja

Pembubut Kecepatan (speed lathe) adalah mesin bubut yang mempunyai konstruksi

sederhana dan terdiri dari bangku,kepala tetap, ekor tetap dan peluncur yang dapat disetel

untuk mendukung pahat. Di gunakan untuk pemahatan tangan dan kerja ringan, maka mesin

bubut di operasikan pada kecepatan tinggi. Mesin jenis ini biasanya di pakai untuk

membubut kayu, atau untuk membuat pusat pada silinder logam sebelum dikerjakan lebih

lanjut oleh mesin bubut mesin.

Pembubut mesin, mendapatkan namanya dari mesin bubut pertama/lama yang di

gerakkan oleh mesin setelah sebelumnya digerakkan dengan sabuk atas(overheadbelt). Yang

membedakannya dari bubut kecepatan adalah tambahan untuk pengendalian kecepatan

spindel dan untuk penyanggaan dan pengendalian hantaran pahat tetap. Kepala tetap di

lengkapi dengan puli kerucut empat tingkat yang menyediakan empat kisaran kecepatan

spindel jika di hubungkan dengan puli kerucut akan memberikan tambahan empat variasi

kecepatan.

Pembubut Bangku adalah mesin bubut kecil yang terpasang pada bangku kerja.

Desainnya mempunyai kesamaan dengan mesin bubut kecepatan atau mesin hanya berbeda

dalam ukuran dan pemasangannya. Dibuat untuk benda kecil dan mempunyai kapasitas

ayunan maksimum sebesar 250 mm pada pelat muka.

Pembubut Ruang Perkakasa dalah mesin bubut untuk pembuatan perkaka skecil ,alat

ukur,diedan komponen presisilainnya. Mesin ini di lengkapi dengan segala perlengkapan

yang di perlukan untuk membuat pekerjaan perkakas yang teliti .

8
2.4 Operasi Bubut

Operasi bubut yang beraneka ragam mencakup pembubutan, pengeboran,

pengerjaan tepi, penguliran dan pembubutan tirus. Untuk operasi ini, sebuah pemotong mata

tunggal dihantarkan disepanjang benda kerja yang berputar. Menggurdi dan meluaskan lubang

(reaming) memerlukan pemotong dari jenis lain.

2.5 Pengerjaan Tepi (Facing)

Pengerjaan tepi adalah apabila permukaan operasinya harus di potong pada

pembubut. Benda kerja biasanyadi pegang pada plat muka atau dalam pencekam seperti

gambar di atas Tetapi dalam beberapa kasus pengerjaan tepi juga di lakukan dengan dua benda

kerja di antara ke dua pusatnya. Karena pemotongan tegak lurus terhadap sumbu putaran,

maka kereta luncur harus di kunci pada bangku pembubut untuk mencegah gerakaan aksial

2.6 Pembubutan Silindris

Cara yang paling umum untuk menyangga benda kerja pada pembubutan adalah dengan

menopang nya di antara kedua pusatnya. Hal ini di tunjukkan pada gambar di bawah ini

9
Gambar Operasi Pembubut:

A. Pahat mata tunggal

B. Memotong tep

2.8 Pembubutan Tirus

Banyak suku cadang dan pahat yang di buat di dalam pembubut yang mempunyai

permukaan tirus, bervariasi dari ketirusan curam yang terdapat pada roda payung dan ujung

pusat pembubut sampai ketirusan landai yang terdapat pada mandril pembubut.Tangkai dari

gurdi ulir, ujung fris, pelebar lubang, arbor dan perkakas yang lain adalah contoh pengerjaan

tirus. Pahat semacam itu didukung oleh tangkai tirus, dipegang pada kedudukan yang benar

dan mudah di lepas.

Terdapat beberapa standard ketirusan dalam praktek komersial. Penggolongan berikut yang

umumdi gunakan :

1. Tirus Morse.Banyak digunakan untuk tangkai gurdi,leher,dan pusat pembubut.

Ketirusannya adalah 0,0502 mm/mm (5,02 %).

2. Tirus Brown dan Sharp. Terutama di gunakan dalam memfrais spindel mesin :

0,0417mm/mm(4,166%)

10
3. Tirus Jarno dan Reed. Digunakan oleh beberapa pabrik pembubut dan perlengkapan

penggurdi kecil. Semua sistem mempunyai ketirusan 0,0500mm/mm(5,000%), tetapi

diameternya berbeda.

4. Pena Tirus. Digunakan sebagai pengunci. Ketirusannya 0,0208 mm/mm (2,083 %)

Ketirusan luar yang teliti dapat di potong pada sebuah pembubut dalambeberapa cara:

1. Mesin kendali numeris yang dapat memotong kerucut sebagai hal yang biasa.

2. Dengan perlengkapan membubut tirus. Perlengkapan yang di perlihatkan pada gambar 4,

di bautkan pada punggung mesin bubut dan mempun yai batang pemandu yang dapat

dikunci pada sudut atau ketirusan yang diinginkan.

3. Perletakan majemuk pada kereta luncur bubut seperti diperlihatkan padagambar dibawah
ini

Mempunyai dasar bulat dan dapat diputar ke sembarang sudut yang diinginkan dari

benda kerja.Pahat kemudian dihantarkan kedalam benda kerja den gantangan. Metode

ini untuk ketirusan pendek.

11
Gambar pembubutan
tirus mengunakan
perlengkapan tirus

4. Penguncian pusat ekor tetap yang digeser.Gambar di bawah ini memperlihatkan


metodeini.

Kalau ekor tetap digeser secara horisontal dari sumbu sebesar6,4mm untuk batang

silinder sepanjang 305mm, akan diperoleh ketirusan0,0416mm/mm (4,16%).Jadi

ketirusan juga di tentukan oleh panjang silinder yang di bubut.

Gambar Membubut Tirus dengan Menggunakan Perletakan Majemuk.

12
Gambar Membubut Tirus dengan Meng-Offset-kan Pusat Ekor Tetap

Pemotong berbentuk khusus bisa juga digunakan untuk memotong ulir ini.Pemotong ulir ini

terlebihdahulu dibentuk menjadi bnetuk yang benar lalu ditajamkan dengan menggerinda

permukaan atasnya saja.

Gamabr Metode Penguncian Pahat untukMemotong Ulir pada Mesin Bubut.

A.Hantaran Lurus,B. Hantaran pada Sudut, C. Menggunakan Ukuran

Pusat untuk Mengunci Pahat Pengulir,D.Metode Penguncian Mesin

Bubut untuk Memotong Ulir V, E. Piringan Pengulir.

13
2.8 Pahat Pahat Bubut

Sebaik dan sebagus apapun sebuah mesin bubut, kualitas benda kerja dan efisiensi

kerjanyaa kantergantung dari kualitas pahat bubut yang akan digunakan .Selain dari bentuk

titik pahat yang sebenarnya, bahan juga merupakan suatu hal yang penting sekali, kualitas

kekenyalannya harus tahan tekanan berat dan kejutan serta kekerasannya yang

memungkinkan untuk memegang sebuah mata pahat potong. Meski baja kerbon punya sifat-

siafat ini bila mendapatkan pengolahan panas yangbaik, tapi pemakaiannya dibatasi dan telah

banyak diganti dengan baja sayat cepat dan paduan lain yang bisa menahan mata pahat jauh

lebih lama dan dalam kondisi yang lebih berat,yaitu:pemotonganpemotongan berat pada

kenaikan temperatur tanpa mengurangi kekerasannya.

Pahat-pahat bubut bisa di bagi menjadi empat kelompok, yaitu :

1. Sepotong pahat pejal dari baja karbonatau sayat cepat yang langsung dijepit pada

pemegang pahat.

2. Tangkai gagang pahat (toolholderbits) dari baja sayat cepat dengan penampang persegi atau

bundar. Dipegang pada pemegang-pemegang pahat.

3. Pahat-pahat yang di tip dari berbagai jenis.

4. Perkakas-perkakas khusus misalnya:pahat gerek,batang gerek yang memegang mata pahat,

dee bits, berbagai macam perkakas lain dan perkakas kartel.

14
Dalam gambar di atas perlihatkan berbagai jenis perkakas pejal dan dalam gambar

di bawah diperlihatkan tiga macam pemegang pahat, satu lurus dan dua lainnya menekuk (kekiri

dan ke kanan) dengan di lengkapi mata pahat. Keuntungan dari mata pahat ini (bits) adalah

keekonomisan dari pemakaian baja sayat cepat yang mahal dan bisa di lepas dari pemegangnya

untuk diasah atau diganti dengan mata pahat yang baru, dan pemasangannya lagi hanya perlu

sedikitpenyetelan.

Untuk itu Bentuk yang benar dari alat mesin bubut tergantungpada :

Bentuk bahan yang akan dipotong

Bentuk potongan yang akan di bentuk

Rata-rata putaran

15
Gambar. Pahat Bubut Kanan

Pada gambar di atas menunjukkan sebuah pahat yang didesain untuk pahat kanan, yang

mana pahat diletakkan disebelah benda kerja dan bergerak kekiri hingga kekepala tetap. Alat

mesin bubut dapat dipisah untuk menyesuaikan pemotongan bahan yang berbeda. Sudut-

sudut Pahat

Tabel2.1

Sudut-sudut Pahat dari Berbagai Logam

Bahan Bagian depan Sisi sudut jarak Bagian atas Sisi sudut landai
sudut jarak Ruangan sudut
Baja lunak ruangan5 5 12 15
Aluminium 9 9 30 15
Tembaga 7 7 20 25
Semua sudut dinyatakan dalamderajat

16
Prosedur Menggerinda / Mengasah Pahat

Gambar Perlengkapan Sewaktu Menggerinda Pahat

17
Pahat biasanya digerinda menggunakan alas atau tumpuan yang menempel pada

roda gerinda. Perlengkapan keselamatan kerja harus digunakan ketika menggerinda.

Semua tindakan keselamatan harus di lakukan pada waktu menggerinda, yaitu :

Pastikan gerinda dalamposisi yang benar

Jangan menggunakan sarung tangan

Periksa keadaan dari roda gerinda

Selalu rapikan tempat kerja, sehabis bekerja.

Catatan :

Ketika menggerinda hati-hati dengan panas alat yang berlebihan, mungkin akan

merubah benda kerja menjadi kepanasan: (jaga agar alat selalu di dinginkan dengan

mencelupkannya ke dalam pendingin/ air).

Langkah 1,menggerinda sudut bagian atas

Langkah 2, menggerinda sudut bebas samping

Gambar Menggerrinda Sudut Bagian Atas dan Samping

18
Langkah 3, menggerinda sudut bebas depan

Gambar Menggerinda Sudut Bebas Depan

Langkah 4, menggerinda sudut beram samping

Gambar Menggerinda Sudut Beram Samping

Catatan :

Sudut dari pahat dapat diperiksa dengan menggunakan alat ukur sudut.Yang mana alat

tersebut di desain untuk menyesuaikan perbedaan sudut untuk bermacam-macambahan.

Gambar Alat Ukur Sudut Pahat

19
BAB III

METODOLOGI

3.1 Prosedur Keselamatan Kerja

Untuk menghindari kecelakaan kerja prosedur keselamatan kerja perlu dilaksanakan antara
lain sebagai berikut ;

1. Gunakan sepatu dan pakaian kerja saat pelaksanaan praktikum.


2. Gunakan kacamata kerja .
3. Ikatlah rambut anda bila memiliki rambut yang panjang.
4. Fokus dan lakukan pekerjaan sesuai prosedur.

3.2 Langkah kerja

A. Persiapan kerja praktek mesin bubut

1.Cek mesin bubut dan alat pendukung seperti cekam bor,senter berputar(center live) dll.

2.Menyiapkan pisau/pahat bubut.

3.Menyiapkan bor senter (center drill).

4.Menyiapkan alat ukur (jangka sorong).

5.Menyiapkan Material.

20
Gambar Ukuran Material Benda Kerja

6.Menyiapkan gambar yang harus di kerjakan.

Gambar Ukuran Jadi Benda Kerja.

21
BAB IV

PEMBAHASAN PROSES PENGERJAAN

4.1 Bubut Rata Muka (Facing)

1.Cekam benda kerja dengan panjang keluar cekam 50mm.

2.Memasang pahat kanan dan lakukan penyetelan dengan mengatur tinggi ujung pahat
sayat sejajar dengan tinggi titik tengah senter pada kepala lepas (tail stock).

3.Arahkan handle pengatur putaran kea rah 710rpm.

4.Nyalakan mesin dan tekan tombol bertulis CCW untuk memutarkan motor spindle
kearah putaran kiri.

5.Melakukan bubut rata muka (facing) dengan ketebalan penyayatan 0.5mm sampai
rata muka kemudian lepas dari cekam dan mengukur panjang total material (saat itu
panjang material setelah di facing yaitu 303mm).

6.mencekam kembali untuk facing sisi baliknya dengan cara yang sama,setebal 3mm
sehingga mendapatkan panjang sesuai gambar kerja yaitu 300mm.

4.2 Bubut Bertingkat Panjang 150mm,Diameter 20mm.

1.Cekam benda kerja dengan panjang keluar cekam 160mm.

2.Memasang bor senter (center drill) pada cekam bor yang terpasang pada kepala
lepas (tail stock).

3.tekan tombol CCW untuk memutar spindle kearah putaran kiri.

4.melakukan bor senter dengan cara menggeser kepala lepas mendekati benda
kerja,kunci kepala lepas agar tidak bergerak,lalu putar handle tail stock kea rah maju
sampai melubangi sedalam 5mm.

5.kemudian lepas cekam bor pada tail stock dan pasang senter berputar (live center).

6.kemudian memajukan tail stock sampai live center tersebut masuk ke dalam hasil
bor senter yang berguna untuk menahan agar benda kerja tidak oleng waktu proses
pembubutan.

22
7.kemudian melakukan pembubutan arah horizontal dengan ketebalan sayat 0.5mm
secara berulang sampai mencapai ukuran panjang 149.7mm dan diameter 20.3mm.

Gambar Arah Penyayatan Dari Kanan ke Kiri

8.Mengubah putaran spindle untuk menjadi 1120rpm.

9.Melakukan finishing sehingga mencapai ukuran panjang 150mm dan diameter


20mm.

10.Melakukan proses chamfer pada ujung-ujung 90 untuk menghilangkan tajam


dengan sudut 45.

23
Gambar Yang ujungnya Telah di Chamfer

11.Cek dengan jangka sorong.

4.3 Bubut Bertingkat Panjang 150mm,Diameter 30mm.

1.Lepas benda kerja kemudian balik dan cekam dengan panjang keluar cekam
160mm.

3.Melakukan proses seperti awal tadi yaitu memproses bor senter dengan kedalaman
5mm.

4.Memasang senter berputar (live center) untuk penahan benda kerja.

5.Mengatur putaran menjadi 710Rpm.

6.Melakukan penyayatan dengan tebal penyayatan 0.5mm sampai ukuran panjang


149.7mm dan diameter 30.3mm

7.Mengatur putaran menjadi 1120Rpm.

8. Melakukan finishing sehingga mencapai ukuran panjang 150mm dan diameter


30mm.

9.kemudian cek ukuran dengan jangka sorong.

24
4.4 Setelah proses pembubutan :

1. Matikan mesin bubut.

2. Lepaskan benda kerja dari chuck.

3. Bersihkan mesin dari sayatan-sayatan besi bekas proses bubutan.

4. Berikan penomoran pada hasil benda kerja dan kumpulkan ke dosen pembimbing..

5. Bereskan alat-alat yang telah digunakan pada proses membubut.

25
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari hasil praktikum yang talah dilaksanakan saya menyimpulkan bahwa :

1. Kecepatan dalam menggerakkan longitudinal feed handwheel ataupun cross slide


handwheel sangat mempengaruhi halus kasarnya hasil pembubutan .
.
2. Hasil bubutan yang baik akan ditandai dengan sayatan yang berbentuk panjang-panjang.
3. Ketepatan memilih bagian mana dahulu yang hendak dikerjakan akan sangat
menentukan untuk menyelesaikan benda kerja tepat waktu.

4.2 Saran

Saran yang dapat saya sampaikan setelah praktikum ini adalah :

1. Bagi mahasiswa yang hendak praktikum di masa mendatang, sebelum praktikum


membubut hendaknya mempelajari fungsi bagian-bagian dari mesin bubut dan modul
praktikum terlebih dahulu .
2. Dalam membubut untuk awalan sebaiknya proses membubut dilakukan secara manual,
walaupun hasilnya kasar tidaklah masalah untuk menghemat waktu dan setelah hendak
finishing barulah gunakan pembubutan otomatis untuk hasil permukaan yang halus.
3. Sabaiknya jadwal untuk praktikum diperbanyak atau jam praktikum ditembah untuk
dapat mahasiswa menyelesaikan job sheet dan menambah pendalaman tentang membubut.

26

Anda mungkin juga menyukai