Anda di halaman 1dari 8

Perawatan Peralatan Las

Oleh : SUKAINI

1. LATAR BELAKANG SECARA UMUM


a.

Semua peralatan pengelasan memerlukan modal yang relatif besar/mahal.

b.

Peralatan pengelasan yang terawat dengan baik dapat menjadikan pekerjaan


pengelasan lebih mudah dan lebih efektif.

c.Tanggung jawab dan perawatan bukan hanya kepentingan pemilik bengkel akan tetapi
setiap tukang las (welder) harus selalu memeriksa dan merawat peralatan las yang
telah dipercayakan kepadanya dan jangan beranggapan bahwa perawatan peralatan
las hanya masalah aturan.
d.

Berhentinya pekerjaan pengelasan karena peralatan las yang rusak sama


dengan kehilangan pendapatan.

e.

Perhatian setiap hari pada peralatan las berarti dapat dikatakan bahwa
peralatan tersebut menjadi awet dan bebas gangguan.

2. SIAPA MELAKUKAN APA ?

a. Harus dilakukan perawatan secara teratur oleh tukang las (staf bengkel) tanpa
menghentikan pengoperasiannya dan ini dilakukan di tempat yang biasanya
mesin/peralatan las tersebut disimpan.
b. Beritahukan kepada supervisor jika terdapat kerusakan/gangguan listrik pada
kumparan, alat kontrol, saklar atau komponen-komponen internal lainnya yang ada
pada peralatan las.
c. Tukang las atau orang yang bertanggungjawab terhadap pemeriksaan peralatan seharihari harus mengikuti petunjuk pengoperasian dan perawatan yang diberikan oleh
pabrik peralatan las.
3. PENGAWASAN SECARA TERATUR DAN SETIAP HARI
a. Peralatan las (motor generator, transformator, rectifier) harus selalu ditempatkan
yang sedemikian rupa, sehingga seminim mungkin kotoran seperti debu, udara kotor
dan partikel-partikel padat bisa memasuki peralatan bersama udara pendingin.
b. Pastikan hujan dan embun tidak merusak bagian-bagian penting dari peralatan las
tersebut dangunakan kain terpal atau tutup sebagai pelindung.
c. Semua peralatan las memerlukan udara pendingin, sirkulasi tidak boleh terhalang oleh
tutup pelindung dan beri lubang kasa pada jalan masuk dan keluar ventilasi.
d. Jangan sekali-kali meletakkan peralatan las di dekat mesin yang menghasilkan
kepingan-kepingan/sayatan-sayatan dan sebagainya (mesin gerinda, mesin bor, mesin
bubut dan semacamnya), karena kepingan/sayatan atau debu gerinda dari baja akan
mudah menempel pada bagian-bagian yang mengandung magnet pada peralatan dan
dapat mengakibatkan hubungan singkat.
e. Satu kali atau dua kali dalam sebulan dan gunakanlah udara bertekanan untuk
menyemprot keluar kotoran dari bagian dalam komponen-komponen peralatan las.
f. Pada tempat-tempat yang debunya sangat banyak atau kotoran-kotoran lain harus
lebih sering dilakukan pembersihan dengan udara bertekanan.
g. Bawa mesin ke tempat terbuka, semprot dengan udara bertekanan dan semprotan
tersebut dalam segala arah, termasuk kotak kontrol peralatan las.
h. Pada saat yang sama ketika melaksanakan pembersihan dengan udara bertekanan,
periksalah dan bersihkan dengan sikat pembersih dan kain lap.
i. Periksa komutator (kolektor arus), arus kecil tidak berbahaya karena tidak
menimbulkan bunga api yang dapat menimbulkan kerusakan dan jika ternyata
menimbulkan masalah gosok dengan amplas halus, beri kepingan kayu yang pas
dengan komutator, dan jangan gunakan kikir atau scraper.
j. Untuk membersihkan plat-plat pada rectifier logam sensitif terhadap beban
berlebihan bisa dilaksanakan dengan menyemprotkan udara bertekanan dan periksa
apakah kipas pendingin bekerja dengan baik.
4. MENYAMBUNG KABEL DAN PERALATAN LAIN
a. Pastikan konektor pada kabel las dan soket pada peralatan las terhubung dengan baik,
karena sambungan yang kurang rapat/kuat dapat mengakibatkan panas dan

berpengaruh terhadap pengelasan, dimana antara kabel las, penahan elektroda dan
klem pada benda kerja harus terhubung dengan baik.
5. KERUSAKAN DAN TINDAKAN PERBAIKANNYA
Aturan umum untuk semua tipe peralatan las sebelum menghubungkan pada aliran
listrik, selalu periksa bahwa motor-generator, rectifier jika ada, rectifier las atau
transformator las distel pada tegangan/arus yang benar.
Kerusakan

Penyebab

Letak kerusakan dan


perbaikannya

1. Motor tidak
menyala,
mendengung tanpa
berputar

Tidak terdapat tegangan pada


semua fasa

Periksa apakah ada sekring


yang putus, periksa apakah ada
sambungan yang putus pada
stop kontak di dinding,
konektor atau pada kabel
motor sampai saklar bintangdelta

2. Motor menyala
tetapi tidak teratur

Kerusakan pada saklar


bintang-delta

Harus diperbaiki oleh orang


ahli listrik/elektro

3. Motor tidak
menyala, sekring
putus

Hubung singkat stator ke


ground atau pada kumparan
stator

Harus diperbaiki oleh orang


ahli listrik/elektro

4. Motor menyala
tetapi arahnya
terbalik

Sambungan fasa keliru

Tukar kedua sambungan fasa

5. Kecepatan motor
turun ketika
dilakukan
pengelasan dengan
arus penuh

Tegangan listrik utama turun


atau putus pada salah satu
fase

Periksa sekring

6. Motor menyala
tetapi tidak
mengalirkan arus
untuk pengelasan

Sekring rectifier putus


sehingga generator tidak
menerima arus

tegangan tidak bleh lebih


kecil dari 90% normalnya
minta ahli listrik untuk
memeriksa beban pada
saluran listrik utama dan
pengkabelan
Lepas sambungan listrik utama
periksa apakah rectifier
terhubung pada tegangan
yang benar
ganti sekring yang putus
jika sekring putus lagi
panggil orang ahli listrik

7. Sekring atau
rectifier putus

Kerusakan rectifier

Jika plat-plat rectifier rusak


atau jika logam selenium leleh,
ganti rectifier

8. Tidak ada arus


walau rectifier dan
sekring baik

Rangkaian terbuka pada


rangkaian rectifier

Minta orang ahli listrik


memeriksa

resistor regulasi

9. Arus bisa diperoleh Resistor regulator rusak


untuk setelan
tertentu tetapi
berhenti setelah
menyetel resistor
regulator

Minta orang ahli listrik


memeriksa

10.Arus menjadi
lemah

Minta orang ahli listrik


memeriksa

Kerusakan pada rangkaian


pengumpan
kerusakan komutator

11.Alat las tidak


menghasilkan arus
yang konstan

Rocker sikat longgar dan


posisinya tidak benar

Setel rocker sampai tanda


merah pada ujung casing dan
pada kerah sikat berhadapan
kencangkan sekrup

12.Alat las tidak


menghasilkan arus
yang konstan

Sikat tidak bergerak bebas


pada penahannya atau tidak
menekan cukup keras pada
komutator

Lepas sikat, bersihkan sikat


dan penahannya.
Sikat harus dapat bergerak
dengan bebas pada
penahannya.
Tegangkan pegas pada
penahan sikat.
Tekanan pegas harus antara 0,7
dan 1 kg.

13.Alat las tidak


menghasilkan arus
yang konstan

Sikat aus

Ganti semua sikat.


Gunakan sikat hanya dengan
jenis dan kualitas sesuai
dengan ketentuan pabrik.
perbaiki sikat dengan
menggosokkan amplas di
atas dan bawahnya
bersihkan semua debu
karbon sebelum menyalakan
alat

14.Alat las tidak


menghasilkan arus
yang konstan

Kesalahan pada kabel atau


sambungan kabel

Pastikan semua kabel


terhubung dengan benar.

15.Alat las tidak


menghasilkan arus
yang konstan

Komutator tidak rata karena


korosi

Bersihkan komutator dengan


amplas.

16.Alat las tidak


menghasilkan arus
yang konstan serta
pijar besar dari
sikat mengikuti
komutator

Komutator tidak rata

17.Suara gemertak

Komutator tidak rata

Jika komutator aus, yaitu jika


ada guratan pada tempat
persentuhan sikat atau jika ada
segmen yang hitam bubut
dan potong mika di antara
segmen-segmen 1 mm (3/64)
lebih rendah dari segmen
Terbakar di antara segmensegmen

Minta orang ahli listrik


memperbaiki

Penyebabnya mungkin
rangkaian terbuka baik antara
solderan sambungan sampai
komutator atau pada
kumparan angker
Minta orang ahli listrik
memeriksa

Pertimbangan yang sama berlaku untuk transformator dan rectifier peralatan las,
walaupun di samping transformator tiga fasa, rectifier mempunyai bagian
penyearah dengan kipas pendingin dan komponen-komponen lain yang
memerlukan instruksi perawatan khusus, instruksi tersebut harus diikuti secara
terinci dalam semua pekerjaan perawatan dan perbaikan.

Kerusakan

Penyebab

Letak kerusakan dan


perbaikannya

1. Satu sekring atau


lebih terputus
ketika sedang
bekerja

Kerusakan pada kabel listrik


utama

Minta orang ahli listrik


memeriksa

2. Satu sekring atau


lebih terputus
ketika sedang
bekerja

Hubung singkat pada


kumparan primer atau
sekunder (bisa pada
transformator atau rectifier)

Minta orang ahli listrik


memeriksa

Kerusakan pada penyearah


3. Satu sekring atau
lebih terputus
ketika sedang
bekerja

Hubung singkat pada ground

Minta orang ahli listrik


memeriksa

4. Kipas pendingin
rectifier tidak
bekerja

Rangkaian terbuka pada


sekring atau perkabelan kipas

Minta orang ahli listrik


memeriksa

DAFTAR PUSTAKA :
Arc Welding, British Association For Commercial And Industrial Education, 16 Park
Crescent, London, W. I.
BAB I
PENDAHULUAN
TUJUAN
1.
Mengetahui peralatan dan perlengkapan las busur listrik.
2.
Melatih ketrampilan praktikan dibidang las busur listrik.
3.
Mahasiswa mampu mengerjakan penyambungan/penempelan logam besi dengan las busur listrik.

DASAR TEORI
Pengertian Las Listrik
Las busur listrik adalah termasuk suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan tanaga listrik
sebagai sumber panas. Jenis sambungan las dengan las busur listrik ini adalah merupakan sambungan
tetap/permanen. Ada dua macam mesin las, yaitu mesin las DC (direct current - mesin las arus searah)
dan mesin las AC (alternating current - mesin las arus bolak-balik). Disini mesin yang akan dipergunakan
adalah mesin las AC. Mesin las listrik dapat mengalirkan arus listrik yang cukup besar tetapi dengan
tegangan yang aman yaitu kurang dari 45 volt, jadi tidak terlalu berpengarung besar/fatal jika kita
tersetrum.
BAB II

METODE KERJA
Keselamatan Kerja
Untuk menghindari kecelakaan kerja prosedur keselamatan kerja perlu dilaksanakan antara lain sebagai
berikut ;
1.
Gunakan sepatu saat pelaksanaan praktikum.
2.
Gunakan topeng las saat mengelas.
3.
Hindari kontak/hubungan singkat antara kabel terminal mesin las dalam jangka waktu yg cukup
lama.
4.
Gunakan sarung tangan/tang saat akan mengangkat atau memegang benda kerja yang baru dilas.
5.
Jangan bercanda saat praktikum.

Alat
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Bahan :
Palu
Mistar siku
Ragum
Kikir
Sikat kawat
Penitik nomor

7. Topeng las
8. Tang
9. Meja las
10. Elektroda
11. Mesin las

Langkah Kerja :
1.
Periksa dan persiapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan.
2.
Gunakan alat pelindung.
3.
Hilangkan bagian pinggir plat yang tajam dengan cara dijepit di ragum dan dikikir.
4.
Beri penomoran pada benda kerja dengan penitik nomor di bagian yang akan menjadi dasar
benda kerja.
5.
Persiapkan mesin las.
Gambar Kerja
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1.
Untuk dapat mengelas dengan hasil lasan yang baik, perlu latihan dalam jangka waktu yang tidak
singkat.
2.
Dalam mengelas kecepatan menggeser elektroda sangat menentukan hasil lasan. Jika terlalu
cepat, tembusan lasnya dangkal oleh karena kurang waktu pemanasan bahan dasar dan kurang waktu
untuk cairan elektroda menembus bahan dasar. Bila terlalu lambat akan menghasilkan alur lasan yang
lebar, kasar dan kuat, hal ini dapat menimbulkan kerusakan sisi las (pada logam induknya). Oleh karena
itu kecepatan elektroda harus tepat dan stabil.
3.
Bila elektroda baru dipasang (masih panjang) maka ada kemungkinan ujung elektroda tidak stabil
saat digunakan untuk mengelas. Seperti tangan kita gemetar. Tetapi jika elektroda sudah setengah
dalam mengelas ini relatif cukup stabil.
4.
Jarak ujung elektroda` ke benda kerja juga sangat mempengaruhi hasil lasan. Jika terlalu dekat
elektroda bisa nempel pada benda kerja dan jika terlalu jauh lelehan elektroda tidak akan menumpuk
dan jika sangat jauh elektroda akan mati.

Saran
Saran yang dapat saya sampaikan setelah praktikum ini adalah :
1.
Bagi mahasiswa yang hendak praktikum di masa mendatang, sebelum praktikum pengelasan
sebaiknya melakukan latihan beberapa kali untuk melatih feeling atau insting mengelas sehingga saat
praktikum tidak perlu pemanasan terlalu lama.
2. Sabaiknya jadwal untuk praktikum diperbanyak

Anda mungkin juga menyukai