Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PROSES MANUFAKTUR

Disusun Oleh :

SAFRI ANGGARA PRATAMA 18022014049

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR

2020
KATA PENGANTAR

Makalah ini bertujuan sebagai memenuhi materi dari mata kuliah dan juga
dapat digunakan sebagai referensi bagi para pembaca untuk memahami dan
mempelajari tentang Proses Manufaktur yang berkaitan denga proses manufaktur.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah


membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini, sehingga makalah ini dapat
diselesaikan dengan sebaik mungkin dan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan
kesalahan.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Dasar – dasar Proses Manufaktur 1
B. Defenisi Proses Manufaktur 2
BAB II PEMBAHASAN 4
A. Fungsi Proses Manufaktur 4
B. Jenis – jenis Proses Manufaktur 4
BAB III PENUTUP 11
A. Kesimpulan 11
DAFTAR PUSTAKA 12

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar – dasar Proses Manufaktur

Perkembangan proses manufaktur modern dimulai sekitar tahun 1980-an.

Terjadinya perang sipil membuat banyak kemajuan proses manufaktur di Amerika.

Eksperimen dan analisis pertama dalam proses manufaktur dibuat oleh Fred W. Taylor

ketika menerbitkan tulisan tentang pemotongan logam yang merupakan dasar-dasar

dari proses manufaktur. Kemudian diikuti oleh Myron L., Begemen sebagai

pengembangan lanjutan proses manufaktur. Sejak pertama digunakannya mesin-mesin

perkakas, secara perlahan berkecenderungan untuk menggunakan mesin lebih efisien,

yaitu dengan mengkombinasikan proses manufaktur dan semakin digunakannya mesin

sebagai pengganti manusia untuk menurunkan waktu pemrosesan dan jumlah tenaga

kerja.

Sejalan dengan perkembangan mesin-mesin produksi, kualitas proses manufaktur

menjadi tuntutan. Berkembangnya pemahaman tentang inchangeable mengharuskan

pengendalian dimensi produk secara ketat, sehingga proses perakitan dapat berjalan

cepat, biaya rendah khususnya pada produksi massal. Untuk menjaga agar dimensi

produk tetap terkendali, maka mengharuskan penyediaan fasilitas inspeksi yang

memadahi.

1
Untuk menghasilkan produk yang kompetitif, maka menjadi penting untuk

merancang produk yang lebih murah, berkaitan dengan material, proses manufaktur

atau pemindahan dan penyimpanannya. Suatu produk dirancang mempunyai kekuatan

yang tinggi, tahan korosi, mempunyai umur pakai yang panjang atau yang lain , namun

demikian criteria ekonomis tetap dipertimbangkan. Untuk komponen-komponen yang

diproduksi secara masal, perancangan disesuaikan denga mesin-mesin yang ada, yaitu

untuk minimasi berbagai macam waktu set-.up.

Pemilihan mesin atau proses manufaktur untuk menghasilkan produk merupakan

pengetahuan tentang metode proses manufaktur. Faktor-faktor yang dipertimbangkan

dalam pemilihan proses manufaktur meliputi jumlah produk, kualitas akhir produk, dan

keterbatasan dari peralatan yang ada. Kenyataanya, suatu produk dapat dibuat melalui

berbagai macam metode, tetapi secara ekonomis biasanya ada satu jalan yang dipilih.

B. Defenisi Proses Manufaktur

Proses manufaktur merupakan suatu proses pembuatan benda kerja dari bahan

baku sampai barang jadi atau setengah jadi dengan atau tanpa proses tambahan. Suatu

produk dapat dibuat dengan berbagai cara, di mana pemilihan cara pembuatannya

tergantung pada :

⮚ Jumlah produk yang dibuat akan mempengaruhi pemilihan proses pembuatan

sebelum produksi dijalankan. Hal ini berkaitan dengan pertimbangan segi

ekonomis.

2
⮚ Kualitas produk yang ditentukan oleh fungsi dari komponen tersebut. Kualitas

produk yang akan dibuat harus mempertimbangkan kemampuan dari produksi

yang tersedia.

⮚ Fasilitas produksi yang dimiliki yang dapat digunakan sebagai pertimbangan segi

kualitas dan kuantitas produksi yang akan dibuat.

⮚ Penyeragaman (standarisasi), terutama pada produk yang merupakan komponen

atau elemen umum dari suatu mesin, yaitu harus mempunyai sifat mampu tukar

(interchangeable). Penyeragaman yang dimaksud meliputi bentuk geometri dan

keadaan fisik.

3
BAB II

PEMBAHASAN
A. Fungsi Proses Manufaktur

Selain menjadi salah satu jenis usaha yang menguntungkan karena bisa

mengubah bahan baku yang murah menjadi barang jadi bernilai tinggi, manufaktur juga

memiliki fungsi dasar.

Adapun fungsi manufaktur seperti yang sudah sering kita bahas sebelumnya,

bahwa manufaktur ini sangat berfungsi sebagai pembuat bahan mentah atau bahan

baku menjadi barang jadi. Setelah barang jadi selesai diproduksi dan bernilai tinggi,

kemudian dijual ke para pelanggan sehingga bisa digunakan oleh pelanggan dan bisa

terus melakukan permintaan rutin.

B. Jenis – jenis Proses Manufaktur

1. Pengecoran (Casting)

Pengecoran adalah suatu proses manufaktur yang menggunakan logam cair

dan cetakan untuk menghasilkan parts dengan bentuk yang mendekati bentuk

geometri akhir produk jadi. Logam cair akan dituangkan atau ditekan ke dalam

cetakan yang memiliki rongga sesuai dengan bentuk yang diinginkan.

Proses pengecoran pada dasarnya ialah penuangan logam cair kedalam

cetakan yang telah terlebih dahulu dibuat pola, hingga logam cair tersebut membeku

dan kemudian dipindahkan dari cetakan. Jenis-jenis pengecoran yang ada yaitu:

4
1. Sand Casting,

Yaitu jenis pengecoran dengan menggunakan cetakan pasir. Jenis pengecoran

ini paling banyak dipakai karena ongkos produksinya murah dan dapat membuat

benda coran yang berkapasitas berton– ton.

2. Centrifugal Casting,

Yaitu jenis pengecoran dimana cetakan diputar  bersamaan dengan

penuangan logam cair kedalam cetakan. Yang bertujuan agar logam cair tersebut

terdorong oleh gaya sentrifugal akibat berputarnya cetakan. Contoh benda coran

yang biasanya menggunakan jenis pengecoran ini ialah pelek dan benda coran lain

yang berbentuk bulat atau silinder.

3. Die Casting,

Yaitu jenis pengecoran yang cetakannya terbuat dari logam. Sehingga

cetakannya dapat dipakai berulang-ulang. Biasanya logam yang dicor ialah logam non

ferrous.

4. Investment Casting 

Investment Casting ,yaitu jenis pengecoran yang polanya terbuat dari lilin

(wax), dan cetakannya terbuat dari keramik. Contoh benda coran yang biasa

menggunakan jenis pengecoran ini ialah benda coran yang memiliki kepresisian yang

tinggi misalnya rotor turbin

5
Keuntungan Pengecora

Keuntungan pembentukan dengan pengecoran :

(1)  Dapat mencetak bentuk kompleks, baik bentuk bagian luar maupun bentuk

bagian dalam;

(2)  Beberapa proses dapat membuat bagian (part) dalam bentuk jaringan;

(3)  Dapat mencetak produk yang sangat besar, lebih berat dari 100 ton;

(4)  Dapat digunakan untuk berbagai macam logam;

(5)  Beberapa metode pencetakan sangat sesuai untuk keperluan produksi massal.

Kerugian Pengecoran

Kerugian pembentukan dengan pengecoran, setiap metode pengecoran

memiliki kelemahan sendiri-sendiri, tetapi secara umum dapat disebutkan sebagai

beriku

(1)  Keterbatasan sifat mekanik;

(2)  Sering terjadi porositas;

(3)  Dimensi benda cetak kurang akurat;

(4)  Permukaan benda cetak kurang halus;

(5)  Bahaya pada saat penuangan logam panas;

(6)  Masalah lingkungan.

Contoh Produk melalui Proses Pengecoran

Beberapa contoh produk cor :

-    perhiasan,                      -    penggorengan,

-    patung,                          -    pipa,

6
-    blok mesin,                     -    roda kereta,

-    rangka mesin,                 -    pompa, dan lain-lainnya.

2. Pembentukkan (Forming)

Proses metal forming adalah melakukan perubahan bentuk pada benda kerja

dengan cara memberikan gaya luar sehingga terjadi deformasi plastis.

Adapun fungsi pembentukan yaitu meningkatkan sifat mekanik logam, dapat

membentuk logam tanpa menyebabkan keretakan, dan tidak menimbulkan

peningkatan regangan, kekerasan dan penurunan kekenyalan. Contoh proses ini yaitu

pembuatan pipa dan tabung.

3. Pengelasan (Welding)

Proses penyambungan dua bagian logam dengan jalan pencairan sebagian

dari daerah yang akan disambung. Adanya pencairan dan pembekuan didaerah

tersebut akan menyebabkan terjadinya ikatan sambungan.

Fungis Pengelasan adalah untuk mendapatkan kekuatan sambungan logam yang

melebihi dari sifat mekanik (kekuatan tarik, kekerasan, ketangguhan) logam induk.

Sebenranya fungsi pengelasan juga bisa untuk melapisi permukaan material agar mempunyai

nilai kekerasan yang lebih tinggi dengan tujuan agar tahan dari gesekan atau abrasif.

4. Pemesinan (Machining)

Proses pemotongan logam disebut sebagai proses pemesinan adalah proses

pembuatan dengan cara membuang material yang tidak diinginkan pada benda kerja

sehingga diperoleh produk akhir dengan bentuk, ukuran, dan surface finish yang

diinginkan.

7
5. Metalurgi Serbuk (Powder Metallurgy)

Proses metalurgi serbuk (powder metallurgy processes) merupakan salah satu

teknik pembentukan logam yang banyak digunakan dalam dunia industri di samping

proses pengecoran (casting) dan proses permesinan (machining). Proses metalurgi

serbuk merupakan proses pembentukan logam yang menggunakan material dasar

berupa partikel-partikel logam berbentuk serbuk.

Kelebihan Metalurgi Serbuk

Adapun kelebihan dalam proses metalurgi serbuk yaitu :

- Hasil akhir produk yang baik dan siap digunakan.

- Dapat membuat benda dengan tingkat kerumitan tinggi.

- Toleransi dan dimensi yang presisi.

- Komposisi produk dapat dikontrol secara efektif.

- Tidak menghasilkan material sisa.

Kekurangan Metalurgi Serbuk

Adapaun kekurangan dalam proses metalurgi serbuk yaitu :

- Tingginya biaya awal serbuk logam.

- Ukuran benda yang diproduksi terbatas.

- Peralatan yang digunakan untuk operasi metalurgi serbuk relatif mahal.

- Ketidakmungkinan memiliki produk yang sepenuhnya padat.

Aplikasi dan Kegunaan Metalurgi serbuk

Berikut ini merupakan beberapa aplikasi dan produk akhir yang dihasilkan dalam

proses metalurgi serbuk :

⮚ Untuk menghasilkan produk berpori.

⮚ Untuk memproduksi roda gigi pompa oli untuk mobil.

8
⮚ Untuk memproduksi alat pemotong, cetakan wire drawing dan cetakan deep

drawing.

⮚ Untuk menghasilkan komposit logam tahan api, misalnya: tungsten,

molibdenum, tantalum.

⮚ Untuk pembuatan kawat tungsten untuk filamen di industri lampu.

⮚ Alat impregnasi berlian dihasilkan dari campuran serbuk besi dan debu berlian

dengan proses metalurgi serbuk.

⮚ Untuk memproduksi beberapa alat kelistrikan seperti, circuit breaker, relai dan

elektroda las resistansi.

6. Pengerjaan Permukaan (Surface Treatment)

Proses surface treatment adalah proses perlakuan yang diterapkan untuk

mengubah sifat karakteristik logam pada bagian permukaan logam dengan cara

proses thermokimia, meta spraying.

Proses dilakukan dengan tujuan:

- mendapatkan kekerasan permukaan yang tinggi

- meningkatkan ketahanan pakai dan sifat “antigalling”

- meningkatkan ketahanan terhadap umur kelelahan

- meningkatkan ketahanan terhadap korosi

- meningkatkan ketahanan kekerasan permukaan terhadap kenaikkan tem peratur.

  Kelebihan lain yang diperoleh dengan proses pengerjaan permukaan ialah:

9
Distorsi dan deformasi minimum, karena temperatur pemanasan rendah. Di

industri penggunaan proses nitriding terutama dilakukan terhadap komponen-

komponen mesin untuk kendaraan bermotor.   contoh aplikasi pada komponen

1.      steering gears

2.      cylinder heads

3.      cylinder liners

4.      crankshafts

5.      camshafts

6.      ball steering joint

7.      valves dan valves quiders

8.      rocker arm

7. Perlakuan Panas (Heat Treatment)

Heat treatment adalah proses untuk meningkatkan kekuatan material dengan

cara perlakuan panas. Heat Treatment ( perlakuan panas ) adalah salah satu proses

untuk mengubah struktur logam dengan jalan memanaskan specimen pada elektrik

terance ( tungku ) pada temperature rekristalisasi selama periode waktu tertentu

kemudian didinginkan pada media pendingin seperti udara, air, air garam, oli dan

solar yang masing-masing mempunyai kerapatan pendinginan yang berbeda-beda.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari makalah yang telah dibuat dapat disimpulkan bahwa;

1. Proses manufaktur merupakan suatu proses pembuatan benda kerja dari bahan

baku sampai barang jadi atau setengah jadi dengan atau tanpa proses tambahan.

2. Proses manufaktur berfungsi sebagai pembuat bahan mentah atau bahan baku

menjadi barang jadi. Setelah barang jadi selesai diproduksi dan bernilai tinggi,

kemudian dijual ke para pelanggan sehingga bisa digunakan oleh pelanggan dan bisa

terus melakukan permintaan rutin.

3. Jenis – jenis proses manufaktur;

a. Proses pengecoran

b. Proses pembentukan

c. Proses pengelasan

d. Proses permesisnan

e. Proses metalurgi serbuk

f. Proses pengerjaan permukaan

g. Proses perlakuan panas

11
DAFTAR PUSTAKA

Amstead, B.M. P.F. Ostwald, M.l. Bagenan, "Manufacturing Processes", John Wiley & Sons., Last
Edition

https://learnmechanical.com/

H.N Gupta, et al. "Manufacturing Processes".2009.

Kalpakjian Seroke, "Manufacturing Engineering and Technology", Addison-Wesley Pub.


Company, Last Edition.

Schey, John A., "Introduction to Manufacturing Processes", Mc Graw Hill Book Co. , Last Edition

Tata surdia., Prof. Ir, M.Sc.Met dan Kenji Chijiiwa, Prof. Dr, Teknik pengecoran logam, Jakarta,
1982.

12

Anda mungkin juga menyukai