DASAR TEORI
2. Manufaktur Ekonomis
Tujuan : membuat suatu produk sedemikian rupa, agar menguntungkan. Dengan
demikian berarti :
•Seluruh segi pembiayaan harus ditekan, sehingga harga produk dapat diterima
dan mampu bersaing.
•Diciptakan kebutuhan dan pangsa pasar untuk produk tersebut.
Harga suatu produk tergantung pada :
•Harga bahan baku yang dipergunakan.
•Biaya pemesinan dan upah buruh.
•Biaya penyimpanan dan penjualan.
•Biaya over head.
•Biaya pemesinan dan upah buruh sangat berkaitan erat. Dan merupakan bagian
terbesar dari biaya manufaktur di samping bahan baku.
•Bila bahan dasar telah ditentukan, maka proses dan mesin produsinya harus
disesuaikan dengan bahan tersebut. Sebaliknya, dengan dimilikinya mesin
tertentu, maka jenis bahan baku yang mungkin dapat digunakan akan terbatas.
•Pencapaian laju manufaktur yang tinggi seperti saat ini, dimungkinkan akibat
adanya pengembangan desain mesin yang bertahap, terencana dan lebih efisien.
Ditambah lagi dengan perpaduan berbagai operasi, peningkatan kemampuan
mesin dan bahkan melengkapinya dengan kontrol otomatis, sehingga dapat
dihemat waktu dan tenaga.
•Penjagaan mutu dan ketelitian operasi pembuatan memerlukan pengendalian
dimensi yang ketat, sehingga dapat dihasilkan produk yang awet dan memiliki
kemampuan tukar. Agar kendali dimensi dapat berjalan dengan baik, maka
produsen harus menyediakan perangkat inspeksi yang memadai.
3. Perancangan Produk
•Produk harus dirancang sedemikian rupa sehingga harga bahan, ongkos
manufaktur dan biaya penyimpanan dapat ditekan seminimal mungkin.
•Hampir semua produk dapat dibuat lebih kuat, lebih tahan lama. Namun
demikian perancang harus dapat menarik batas, sehingga dihasilkan produk yang
ekonomis.
•Suatu disain dapat saja dibuat dari bahan yang lebih murah dalam jumlah yang
lebih banyak, untuk menggantikan bahan yang lebih kuat tetapi lebih mahal.
•Produk tidak perlu dirancang melebihi persyaratan pemakaiannya, karena ada
kalanya rancangan yang baik mencangkup pemilihan cara penyelesaiannya.
•Orang sering memilih suatu produk berdasarkan fungsi, cara operasi dan
penampilannya. Produk tertentu dengan warna dan penampilan yang menarik
seringkali lebih mudah dipasarkan. Namun tidak dapat disangkal bahwa umumnya
fungsi suatu suku cadang merupakan faktor penentu. Umpamanya disyaratkan
kekuatan yang tinggi, ketahanan aus, daya tahan korosi atau batasan berat yang
ketat.
4. Bahan Teknik
•Sifat fisik, ciri pemesinan, cara pemberian bentuk dan daya guna berbagai jenis
bahan sangat beraneka ragam. Seorang perancang harus mempertimbangkan hal-
hal tersebut dalam memilih bahan yang paling ekonomis dan proses yang terbaik
untuk produk yang dirancangnya.
•Bahan teknik ada beribu-ribu jenisnya. Secara garis besar terbagi dua, yaitu :
logam dan non-logam. Logam terdiri dari besi dan selain besi. Bahan selain logam
terdiri atas bahan organik dan bahan non-organik. Ada ribuan jenis bahan logam
murni ataupun paduannya dan juga bahan bukan logam. Sehingga untuk
menentukan pilihan yang tepat diperlukan pengetahuan yang memadai.
•Bahan teknik jarang ditemukan sebagai bahan siap pakai di alam semesta ini.
Logam ditemukan sebagai mineral dalam bentuk Oksida, Sulfida atau Karbonat.
Sebelum diolah lebih lanjut dia harus dimurnikan terlebih dahulu.
6. Perubahan Bentuk
•Bentuk mula logam umumnya adalah batang (ingot), yang diperoleh sebagai
hasil proses pengolahan bijih. Bijih logam cair dituangkan ke dalam cetakan
logam atau grafit, sehingga dihasilkanlah ingot dengan ukuran tertentu yang
memudahkan pembentukan selanjutnya.
Berbagai proses pengubahan bentuk logam atau bahan lain secara non–cutting
dapat dilakukan sebagai berikut :
•Proses Pegecoran (casting) • Proses putar-tekan
•Proses penempaan (forging) • Proses tarik-tekan
•Proses ekstrusi (drawing) • Proses rol-bentuk
•Proses pengerolan (rolling) • Pemotongan nyala
•Proses penarikan • Pembentukan eksplosif
•Proses penekanan • Pembentukan elektrohidrolik
•Proses tusuk-tekan • Pembentukan magnetik
•Proses pemukulan • Pembentukan elektro
•Proses pembengkokan • Pembentukan serbuk logam
•Proses pengguntingan (shearing) • Pencetakan plastik
7. Pemesinan
Dalam memmanufaktur dikenal berbagai operasi pemesinan :
Proses pemotongan geram tradisional (cutting), yang meliputi :
1. Pembubutan (turning) 7. Penggergajian (sawing)
2. Penyerutan 8. Pemotongan tarik
3. Pengetaman (planning) 9. Pemfraisan (milling)
4. Penggurdian 10. Penggerindaan
5. Pelebaran 11. Hobbing
6. Pengeboran (drilling) 12. Routing
Proses pemesinan (cutting) bukan tradisional (modern), meliputi :
1. Ultrasonik 5. Frais kimia
2. Erosi loncatan listrik 6. Pemotongan abrasi
3. Laser optik 7. Pemesinan oleh berkas elektron
4. Elektro kimia 8. Busur plasma
Manufacturing Process
M ach in e ry T o o lin g P o w e r L ab o r
R aw m aterial P ro cessed p arts
M an ufacturing
P ro c e ss
S crap & W aste
M anufacturing
P ro c ess
V alu e
R aw m aterial ad ded $$ P rocessed parts