Anda di halaman 1dari 9

BAB II

DASAR TEORI

1.Sejarah Perkembangan Proses Manufaktur


Zaman permulaan proses manufaktur moderen :
•Ditemukannya mesin tenun oleh : Eli Whitney.
•Mulai dimanufakturnya elemen mampu tukar.
•Ditemukannya mesin frais sekitar tahun 1800.

Pemacu dan pengembang proses manufaktur moderen :


•Perang saudara di Amerika Serikat
•Fred. W. taylor, berhasil meletakkan landasan ilmiah pada kemahiran memotong
logam, melalui percobaan dan analisa yang dilakukannya. Ia dijuluki sebagai
Bapak Industri Moderen.
•Myron L. Begemen. Pengamat, peneliti dan penemu pada generasi berikutnya.

•Penemuan dan pengembangan terhadap mesin pengubah daya, yang dapat


menggantikan tenaga manusia, seperti : roda air, mesin uap dan motor listrik.
Disusul oleh penemuan dan pengembangan terhadap bahan / material besi dan
bukan besi (ferrous and non-ferrous) mendorong manusia untuk memasuki dunia
teknologi. Apalagi dengan pengembangan yang dilakukan manusia terhadap
pengontrol mekanis, listrik, elektronika dan komputer, akhirnya memudahkan
manusia dalam mengendalikan proses pemesinan.

2. Manufaktur Ekonomis
Tujuan : membuat suatu produk sedemikian rupa, agar menguntungkan. Dengan
demikian berarti :
•Seluruh segi pembiayaan harus ditekan, sehingga harga produk dapat diterima
dan mampu bersaing.
•Diciptakan kebutuhan dan pangsa pasar untuk produk tersebut.
Harga suatu produk tergantung pada :
•Harga bahan baku yang dipergunakan.
•Biaya pemesinan dan upah buruh.
•Biaya penyimpanan dan penjualan.
•Biaya over head.
•Biaya pemesinan dan upah buruh sangat berkaitan erat. Dan merupakan bagian
terbesar dari biaya manufaktur di samping bahan baku.
•Bila bahan dasar telah ditentukan, maka proses dan mesin produsinya harus
disesuaikan dengan bahan tersebut. Sebaliknya, dengan dimilikinya mesin
tertentu, maka jenis bahan baku yang mungkin dapat digunakan akan terbatas.
•Pencapaian laju manufaktur yang tinggi seperti saat ini, dimungkinkan akibat
adanya pengembangan desain mesin yang bertahap, terencana dan lebih efisien.
Ditambah lagi dengan perpaduan berbagai operasi, peningkatan kemampuan
mesin dan bahkan melengkapinya dengan kontrol otomatis, sehingga dapat
dihemat waktu dan tenaga.
•Penjagaan mutu dan ketelitian operasi pembuatan memerlukan pengendalian
dimensi yang ketat, sehingga dapat dihasilkan produk yang awet dan memiliki
kemampuan tukar. Agar kendali dimensi dapat berjalan dengan baik, maka
produsen harus menyediakan perangkat inspeksi yang memadai.

Ada tiga kriteria dasar yang melandasi manufaktur ekonomis :


•Suatu rancangan fungsional yang sederhana dan memiliki mutu penampilan
memadai.
•Pemilihan bahan yang tepat berdasarkan pertimbangan sifat fisis, penampilan,
harga dan pembuatan (pemesinan)nya.
•Penetapan proses manufaktur yang mampu menghasilkan produk dengan
ketelitian dan penyelesaian permukaan yang memenuhi persyaratan dan dengan
harga yang serendah mungkin.

3. Perancangan Produk
•Produk harus dirancang sedemikian rupa sehingga harga bahan, ongkos
manufaktur dan biaya penyimpanan dapat ditekan seminimal mungkin.
•Hampir semua produk dapat dibuat lebih kuat, lebih tahan lama. Namun
demikian perancang harus dapat menarik batas, sehingga dihasilkan produk yang
ekonomis.
•Suatu disain dapat saja dibuat dari bahan yang lebih murah dalam jumlah yang
lebih banyak, untuk menggantikan bahan yang lebih kuat tetapi lebih mahal.
•Produk tidak perlu dirancang melebihi persyaratan pemakaiannya, karena ada
kalanya rancangan yang baik mencangkup pemilihan cara penyelesaiannya.
•Orang sering memilih suatu produk berdasarkan fungsi, cara operasi dan
penampilannya. Produk tertentu dengan warna dan penampilan yang menarik
seringkali lebih mudah dipasarkan. Namun tidak dapat disangkal bahwa umumnya
fungsi suatu suku cadang merupakan faktor penentu. Umpamanya disyaratkan
kekuatan yang tinggi, ketahanan aus, daya tahan korosi atau batasan berat yang
ketat.

4. Bahan Teknik
•Sifat fisik, ciri pemesinan, cara pemberian bentuk dan daya guna berbagai jenis
bahan sangat beraneka ragam. Seorang perancang harus mempertimbangkan hal-
hal tersebut dalam memilih bahan yang paling ekonomis dan proses yang terbaik
untuk produk yang dirancangnya.
•Bahan teknik ada beribu-ribu jenisnya. Secara garis besar terbagi dua, yaitu :
logam dan non-logam. Logam terdiri dari besi dan selain besi. Bahan selain logam
terdiri atas bahan organik dan bahan non-organik. Ada ribuan jenis bahan logam
murni ataupun paduannya dan juga bahan bukan logam. Sehingga untuk
menentukan pilihan yang tepat diperlukan pengetahuan yang memadai.
•Bahan teknik jarang ditemukan sebagai bahan siap pakai di alam semesta ini.
Logam ditemukan sebagai mineral dalam bentuk Oksida, Sulfida atau Karbonat.
Sebelum diolah lebih lanjut dia harus dimurnikan terlebih dahulu.

5. Pemilihan Proses dan Mesin


•Memmanufaktur sesuatu memerlukan perangkat perkakas dan mesin yang dapat
dipergunakan dengan tepat dan ekonomis. Pemilihan mesin dan prosesnya yang
tepat sangat menentukan, ini tergantung dari jumlah produk yang dibuat. Karena
umumnya jenis mesin tertentu dibuat untuk memenuhi hasil (out put) tertentu
pula.
•Pekerjaan pemesinan dalam jumlah kecil atau sesuai jumlah pesanan, dapat
dilakukan oleh mesin jenis serba guna (general purpose machines), seperti : mesin
bubut, mesin bor, mesin skrap. Karena mesin-mesin tersebut dapat disesuaikan
dengan tugas pekerjaan, harganya murah, pemeliharaannya mudah dan serba
guna.
•Bila akan membuat produk standar dalam jumlah yang besar, maka perlu
dipertimbangkan penggunaan mesin khusus (special purpose machines). Mesin ini
untuk suatu jenis pekerjaan tertentu, seperti menggerinda piston atau
menghaluskan permukaan kepala silinder, akan sanggup menyelesaikan pekerjaan
tersebut dengan cepat dan murah oleh seorang operator dengan keterampilan
sedang.
•Pemilihan mesin atau suatu proses yang terbaik untuk membuat suatu produk
tertentu memerlukan pengetahuan mendasar mengenai segala kemungkinan proses
manufaktur. Meskipun kebanyakan suku cadang dapat dibuat dengan beberapa
cara, umumnya ada satu cara yang paling ekonomis.
•Proses pengerjaan logam dapat diklasifikasikan secara umum berupa : non–
cutting (selain penyayatan) dan cutting (penyayatan). Dengan modifikasi tertentu
proses ini dapat pula diterapkan pada bahan bukan logam.
Klasifikasi proses memmanufaktur :
•Proses pengubahan bentuk bahan secara non-cutting (selain penyayatan) :
•Ekstraksi bijih (mengolah bijih)
•Pengecoran
•Pengerjaan panas dan dingin
•Metalurgi serbuk
•Pencetakan plastik
•Proses pemotongan suku cadang (cutting) :
•Pemesinan tradisional dengan pembentukan geram.
•Pengikisan logam.
•Proses untuk penyelesaian permukaan :
•Pengikisan logam.
•Polis.
•Pelapisan.
•Proses untuk penyambungan bagian atau bahan.
•Proses untuk pengubahan sifat fisik.

6. Perubahan Bentuk
•Bentuk mula logam umumnya adalah batang (ingot), yang diperoleh sebagai
hasil proses pengolahan bijih. Bijih logam cair dituangkan ke dalam cetakan
logam atau grafit, sehingga dihasilkanlah ingot dengan ukuran tertentu yang
memudahkan pembentukan selanjutnya.

Berbagai proses pengubahan bentuk logam atau bahan lain secara non–cutting
dapat dilakukan sebagai berikut :
•Proses Pegecoran (casting) • Proses putar-tekan
•Proses penempaan (forging) • Proses tarik-tekan
•Proses ekstrusi (drawing) • Proses rol-bentuk
•Proses pengerolan (rolling) • Pemotongan nyala
•Proses penarikan • Pembentukan eksplosif
•Proses penekanan • Pembentukan elektrohidrolik
•Proses tusuk-tekan • Pembentukan magnetik
•Proses pemukulan • Pembentukan elektro
•Proses pembengkokan • Pembentukan serbuk logam
•Proses pengguntingan (shearing) • Pencetakan plastik

•Adakalanya pada proses-proses tersebut bahan mengalami perobahan bentuk


menjadi produk jadi atau setengah jadi. Kadang-kadang lansung dapat digunakan
seperti pada pemutaran logam, penggilingan dingin, cetak-tekan, pembentukan
tarik regang atau penarikan kawat.
•Perlu dicatat bahwa untuk proses pembentukan elektro, pembentukan serbuk
logam dan pencetakan plastik, benda mulanya bukan hasil cor-an.
•Pembentukan peledakan, elektrohidrolik dan magnetik adalah proses dengan laju
energi tinggi, dimana produk dibentuk dengan cara sangat cepat pada tekanan
tinggi.

7. Pemesinan
Dalam memmanufaktur dikenal berbagai operasi pemesinan :
Proses pemotongan geram tradisional (cutting), yang meliputi :
1. Pembubutan (turning) 7. Penggergajian (sawing)
2. Penyerutan 8. Pemotongan tarik
3. Pengetaman (planning) 9. Pemfraisan (milling)
4. Penggurdian 10. Penggerindaan
5. Pelebaran 11. Hobbing
6. Pengeboran (drilling) 12. Routing
Proses pemesinan (cutting) bukan tradisional (modern), meliputi :
1. Ultrasonik 5. Frais kimia
2. Erosi loncatan listrik 6. Pemotongan abrasi
3. Laser optik 7. Pemesinan oleh berkas elektron
4. Elektro kimia 8. Busur plasma

Proses kelompok B umumnya diterapkan pada proses manufaktur yang


memerlukan ketelitian yang tinggi.
8. Penyambungan
Produk yang terdiri dari dua atau lebih bagian memerlukan proses penyambungan
yang meliputi :
1. Pengelasan 5. Penyambungan baut
2. Solder 6. Pengelingan
3. Sinter 7. Penyambungan pasak
4. Penyambungan muai-susut 8. Perekatan dengan lem

9. Perubahan Sifat Fisis


Proses yang biasa diterapkan untuk tujuan ini adalah :
Perlakuan panas (proses pemanasan dan pendinginan logam dalam keadaan padat
untuk mengubah sifat-sifat fisis logam (keras-lunak)
•Pengerjaan panas (pembetukan logam pada temperatur luluh)
•Pengerjaan dingin (pembentukan logam dibawah temperatur rekristalisasi)
•Benturan peluru (Shot Peening)

10. Penyelesaian Permukaan


Untuk menghasilkan permukaan yang licin, datar dan bagus atau untuk
menghasilkan lapisan pelindung, maka dapat dilakukan beberapa proses operasi
penyelesaian permukaan, sebagai berikut :
•polis
•gosok amril/amplas
•pelapisan listrik
•pelapisan semprot logam
•Lapisan anorganik
•Pelapisan phospat (Parkerizing)
•Anodisasi
Berikut proses dari manufaktur itu sendiri

Manufacturing Process

M ach in e ry T o o lin g P o w e r L ab o r
R aw m aterial P ro cessed p arts
M an ufacturing
P ro c e ss
S crap & W aste

M anufacturing
P ro c ess
V alu e
R aw m aterial ad ded $$ P rocessed parts

Anda mungkin juga menyukai