Anda di halaman 1dari 19

1.

PENGENALAN MATA KULIAH


Deskripsi Mata Kuliah

Matakuliah ini berisi konsep langkah-langkah pelaksanaan proses manufaktur yang


terintegrasi, sehingga hasil yang didaptkan sesuai dengan yang diharapkan konsumen.
Bahan Kajian

1. Perancangan Manufaktur,
2. Pemilihan Bahan,

3. Perencanaan Proses,
4. Proses Produksi,
5. Manajemen Proses,

6. Penjaminan Mutu,
7. Teknik Pemasaran.

2. DESIGN FOR X
• Mendapatkan hasil yang lebih:

– Efektif

• Tepat sasaran
– Efisien

• Hemat dalam pembiayaan


Design for X
1. Design for Manufacture
Perancangan yang mudah untuk dikerjakan

Perancangan yang menghemat biaya produksi


Perancangan yang menyesuaikan dengan teknologi produksi

Contoh:
Press Tool menggantikan mesin dalam pembuatan lubang dalam jumlah besar
2. Design for Assembly
Perancangan yang memudahkan setiap komponen untuk dirakit.

Contoh:
Paku keling menggantikan baut dalam perakitan

3. Design for Quality


Perancangan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu

a. Contoh:
Heat Treatment

Surface Grinding

4. Design for Realibility


Perancangan yang bertujuan untuk membuat suatu produk yang awet dalam
pemakaian

Contoh:
Pemilihan bahan yang lebih lama umur pakainya

5. Design for Maintainability


Perancangan yang menjadikan suatu produk mudah untuk dirawat.
Contoh:

Pemasangan keramik pada lantai untuk memudahkan dalam pembersihan.

6. Design for Safety


Perancangan yang memperhatikan faktor keselamatan

Contoh:
Menutup bagian yang berputar untuk menghindarkan kecelakaan

7. Design for Environment

Perancangan yang menghindari pencemaran lingkungan


Contoh:
Tidak memakai bahan yang beracun.

3. PROSES PERANCANGAN
1. Identifikasi Masalah

1. Masalah Produksi
2. Masalah Perakitan

3. Masalah Perawatan
4. Masalah Perbaikan

5. Masalah Lingkungan

2. Ide Utama
1. Merancang yang mudah diproduksi

2. Merancang yang mudah dirakit


3. Merancang yang mudah dirawat
4. Merancang yang mudah diperbaiki

5. Merancang yang ramah lingkungan


3. Pemilihan Proses

1. Permesinan ( bubut, frais, bor, Gerinda )


2. Cetakan (Plastic Moulding,Pengecoran Logam)

3. Pembengkokan (Bending, Press Tool)


4. Penyambungan ( Las, Solder )

5. Pegerasan (Heat Treatment)

4. Analisa Proses
1. Kelebihan dan kekurangan suatu proses
2. Tuntutan konstruksi (kekuatan, tegangan, elastisitas)
3. Material yang akan diproses

5. Penentuan Proses
1. Hasil analisa yang menguntungkan

2. Hasil analisa yang mudah dilaksanakan

6. Pelaksanaan Perancangan
1. Rancangan secara konsep

 Penggambaran ide
2. Rancangan secara terinci

 Dimensi
 Toleransi
3. Rancangan secara menyeluruh

 3 Dimensi
 assembly
4. Simulasi

5. Miniatur
6. Model

4. PEMILIHAN BAHAN
Sifat Bahan
1. Sifat mekanik: strength (kekuatan), toughness (keuletan), ductilitty (sifat mudah diubah),
hardness (kekerasan), elastisity (elastisitas), fatigue (kelelahan), dan creep (mulur).
2. Sifat fisik: densitas, ekspansi termal, konduktivitas, kalor jenis, titik lebur, dan sifat
elektrik dan magnetik.

3. Sifat kimia: oksidasi, korosi, kandungan racun (toxicity), kemampuan bakar (flamability).
4. Sifat manufaktur: formability, castability, machinability, weldability, dan hardability oleh
perlakuan panas.

Pertimbangan Pemilihan Bahan


1. Perhatikan sifat mekanik, fisik, dan kimia dari bahan yang dibutuhkan.
2. Utamakan bahan dasar yang mudah didapat.
3. Pertimbangkan harga bahan baku dan proses pembuatannya.

4. Hindarkan memilih bahan yang mengandung racun


5. Pilih Bahan yang bersahabat dengan lingkungan

Jenis Bahan
1. Logam (Metals)

2. Polimer (polymers)
3. Karet (Rubber)

4. Keramik (Ceramics)
5. Kaca (Glasess)

6. Komposit (Composites)
1. Logam
– Ferrous alloy: besi cor (gray, white, malleable, nodular), baja karbon (low,
medium, high), alloy steels (low, alloys, tools, stainless).

– Non-Ferrous alloy: heavy alloy (tembaga, timah, nikel), refractory metals


(tungsten, tantalum, molibdenum), precious metals (emas, perak, platinum)

Sifat Logam
– Modulus Elastisitas (E) yang tinggi.

– Dapat dibuat lebih kuat dengan paduan dan perlaukan panas atau mechanical
treatment.

– Sangat mudah berdeformasi, terutama pada temperatur yang tinggi.


– Reseistensi yang rendah terhadap korosi (mudah terkorosi).

– Memiliki konduktivitas elektrik dan termal yang baik.

2. Polimer
– Polimer Alami (natural polymers): Selulosa, Protein.
– Termoplastik: Partially cristalline (polyamides, acetals, polyathenes),
amorphous (PVC, polikarbonat, polistiren).
– Termoset: rubber/elastomer (silikon, styrene), epoxy (phenolics, poliester,
aminos).
3. Elastomer
• Alami

• Sintetis
Sifat polimer dan Elastomer

– Modulus Elastisitas (E) yang rendah.

– Defleksi elastisnya besar.


– Mulur (creep) pada temperatur ruanangan.

– Tahan terhadap korosi.

4. Keramik
– Keramik Alami (natural ceramics): Batu.
– Keramik Kontruksi (contructional ceramics): porselin, stoneware, earthware.

– Keramik Elektronik (electronic ceramics): semikonduktor, ferit.

– Keramik Teknik (engineering ceramics): Alumina, Karbida, Nitrida, Zirkonia.


5. Kaca
• Bhorosilicates
• Phyroceramics

Sifat Kaca dan Keramik


– Modulus Elastisitas (E) yang tinggi.

– Keras.

– Getas.
– Kuat.

– Kerapatan yang rendah (low density).

– Tahan terhadap korosi dan goresan (abrasion).


– Konduktivitas elektrik dan termal yang rendah.

6. Komposit
– MMC (Metal Matrix Composites)

– CMC (Ceramic Matrix Composites)

– PMC (Polimer Matrix Composites)


Sifat Komposit
– Tergantung pada tipe kompositnya.

– Bisa menjadi memiliki densitas yang rendah.

– Bisa menjadi kuat dan kaku.


– Bisa menjadi tangguh.

5. PEMILIHAN BAHAN (LANJUTAN)


Pemilihan Bahan
• Elastis dan Plastis

• Kekuatan Bahan

• Modulus Elastisitas Bahan


• Faktor keamanan

Elastis dan Plastis


• Daerah Elastis

– Jika bahan diberi beban maka akan terjadi perubahan bentuk, setelah beban
dihilangkan maka perubahan bentuk akan kembali seperti semula.

• Daerah Plastis
– Jika bahan diberi beban sampai darerah plastis maka akan terjadi perubahan
bentu, setelah beban dihilangkan maka perubahan tidak akan kembali seperti
semula.
Kekuatan Bahan

• Uji Tarik
• Berapa gaya yang dibutuhkan untuk menarik benda kerja sampai putus

• Uji Tekan

• Berapa gaya yang dibutuhkan untuk menekan benda kerja sampai pecah

• Uji Puntir
• Berapa gaya yang dibutuhkan untuk memutar benda kerja sampai putus

Modulus Elastisitas Bahan


• Modulus Elastisitas = Tegangan/Regangan

• Tegangan = Kekuatan/luas penampang (F/A)


• Regangan = Perubahan panjang akibat gaya dari luar. (∆L/L)

Faktor Keamanan

• Beban Statis : 1,25 – 2

• Beban Dinamis :2–3


• Beban Kejut :3–5

6. PERENCANAAN PROSES
Perencanaan
• Kapasitas

• Meramalkan permintaan secara akurat

• Memahami teknologi dan peningkatan kapasitas


• Menemukan tingkat operasi (volume) yang optimal

• Dibuat untuk berubah (fleksibilitas dalam fasilitas dan peralatan)

• Sistem Produksi

1. Project
Project (Proyek) merupakan sistem produksi yang biasanya
diaplikasikan pada produk-produk yang agak rumit dan dibatasi oleh
waktu penyelesaiannya. Fungsi-fungsi pada organisasi seperti
perencanaan, pembelian, desain, produksi dan pemasaran harus
diintegrasikan dengan baik sesuai dengan urutan tahap dan waktu
penyelesaian sehingga proyek yang bersangkutan dapat diselesaikan tepat
pada waktunya dengan biaya produksi yang telah ditetapkan. Sistem
produksi Project (Proyek) juga memiliki urutan-urutan operasi untuk
menunjang pencapaian target proyek akhir.
2. Job Shop Production
• Memiliki ragam produk atau Varian yang banyak dan rendah volume
produksi.
• Menggunakan fasilitas dan mesin-mesin umum (general).
• Tenaga kerja yang sangat terampil dan yang dapat menerima tantangan
pekerjaan atas keunikan produk yang dikerjakannya.
• Memerlukan Persediaan bahan dan peralatan yang banyak.
• Memerlukan perencanaan yang sangat terperinci terhadap setiap
permintaan dan kebutuhan.

3. Batch Production
• Waktu produksi lebih pendek.

• Tempat dan Mesin lebih fleksibel.

• Tempat dan Mesin diatur untuk memproduksi produk dalam bentuk


batch dan diubah lagi pengaturannya untuk batch yang berikutnya.

• Waktu dan biaya produksi lebih rendah dibandingkan dengan Job


Shop.
4. Continuous Production
• Semua Tempat/Pabrik atau Mesin/peralatan kerja didedikasikan
khusus untuk satu jenis produk (tidak memiliki fleksibilitas sama
sekali).
• Material ditangani secara otomatis.

• Proses operasi mengikuti urutan yang telah ditentukan.

• Perencanaan dan Pengendalian dilakukan secara rutin.


• Biaya per unit yang rendah karena volume produksi yang tinggi.

5. Flow Shop Production


• Memiliki Standarisasi Produk dan urutan proses.
• Menggunakan Mesin dan peralatan kerja khusus dengan kapasitas
lebih tinggi.
• Volume produksi yang tinggi.

• Siklus produksi yang lebih pendek.


• Perencanaan dan Pengendalian produksi lebih mudah dilakukan.
• Penanganan material dapat dilakukan secara otomatis.

• Persediaan material dapat lebih cepat untuk dikonversikan menjadi


penjualan (sales).
6. Pemilihan Mesin
• Mesin Manual
• Mesin Otomatis

• Mesin Khusus

7. PERENCANAAN KAPASITAS DAN PEMILIHAN MESIN


1. Pemilihan Mesin dipengaruhi oleh Kapasitas Produksi
• Kapasitas produksi tinggi membutuhkan :

– Mesin yang tahan lama

– Biaya operasional relatif rendah


– Mesin serba otomatis / teknologi tinggi

• Kapasitas produksi rendah membutuhkan :

– Mesin yang lebih sederhana


– Harga mesin lebih murah

– Mesin manual / tidak dibutuhkan teknologi tinggi

2. Kapasitas produksi tinggi


– Mesin yang tahan lama

• Perencanaan pemilihan mesin mempertimbangkan banyak faktor.

• Dibutuhkan teknologi yang tinggi untuk merawat mesin agar tahan lama
– Biaya operasional relatif rendah

• Harus memperhatikan efisiensi dan efektifitas dalam pengoperasian mesin.

• Tenaga operator yang lebih berpengalaman.


– Mesin serba otomatis / teknologi tinggi

• Untuk kapasitas produksi yang tinggi sebaiknya mempergunakan mesin


serba otomatis.
• Mesin serba otomatis dapat mengurangi kebutuhan akan tenaga operator

3. Kapasitas produksi rendah


– Mesin yang lebih sederhana
• Tidak dibutuhkan mesin yang berteknologi tinggi.

• Kapasitas produksi rendah tidak menguntungkan secara ekonomis.

• Harga mesin lebih murah


• Kapasitas produksi rendah memperkecil biaya investasi.

• Harga mesin dipengaruhi oleh keuntungan yang akan diperoleh.

– Mesin manual / tidak dibutuhkan teknologi tinggi


• Mesin manual harganya lebih murah

• Kapasitas produksi rendah tidak membutuhkan teknologi yang tinggi

4. Jenis Mesin Produksi


– Mesin Manual
• Kurang presisi

• Harga lebih murah

• Kapasitas produksi rendah


– Mesin Otomatis
• Sangat Presisi
• Harga lebih mahal

• Kapasitas produksi tinggi


• Dapat mengerjakan bagian yang rumit
• Membutuhkan tenaga operator yang ahli

• Dapat memproduksi bermacam komponen

– Mesin Khusus
• Hanya dapat memproduksi satu komponen

• Tidak membutuhkan tenaga operator yang ahli


• Kapasitas produksi tinggi

• Harga mesin lebih murah


8. UTS
9. PROSES PRODUKSI

1. Proses Produksi
Cara atau metode untuk membuat suatu barang dengan menggunakan mesin atau alat
produksi.

2. Jenis proses produksi


• Proses produksi kimiawi
– Proses dari bahan baku menjadi barang ½ jadi.
– Industri kimia
• Proses produksi permesinan
– Proses barang ½ jadi menjadi komponen, alat,mesin.
– Industri manufaktur

3. Sifat Produksi
• Terus menerus
– Proses produksi yang mempunyai pola dan urutan yang pasti dalam
pelaksanaannya.
• Terputus putus
– Proses produksi yang dilaksanakan berdasarkan pesanan dan kebutuhan
pasar.

4. Proses Produksi terus menerus


• Produksi dalam jumlah besar
• Penyusunan peralatan berdasarkan proses
• Menggunakan mesin khusus
• Keterlibatan operator sangat minim
• Kerusakan mesin menyebabkan produksi berhenti.

5. Proses produksi terputus putus


• Produk dihasilkan berdasarkan pesanan
• Peralatan yang sama terletak pada suatu tempat.
• Mesin bersifat umum
• Keahlian operator sangat berpengaruh
• Membutuhkan ruang kerja yang relatif besar.

6. Tujuan Produksi
• Memenuhi kebutuhan manusia

• Mencari keuntungan atau laba


• Meningkatkan mutu dan volume produksi

• Menjaga keberlangsungan hidup


• Mengganti barang yang sudah rusak

10. JENIS-JENIS MESIN PRODUKSI


1. Mesin Bubut
– Dipergunakan untuk memotong benda berputar.
– Hasil benda kerja dalam bentuk silinder
– Benda kerja berputar dan pemotong diam

2. Mesin Frais
– Digunakan untuk memotong benda kerja secara datar.
– Hasil benda kerjan berbentuk balok.
– Benda kerja diam dan pemotong bergerak

3. Mesin Gerinda
– Mesin gerinda dipergunakan untuk mengasah pahat.
– Selain itu juga terdapat surface grinding dan cylindrical grinding.

4. Mesin Bor
– Mesin bor digunakan untuk membuat lubang.

5. Mesin Bending
– Mesin bending dipergunakan untuk membengkokan plat.

6. Mesin Potong
– Mesin potong digunakan untuk memotong bahan baku.

7. Mesin Las
– Mesin las digunakan untuk menyambung 2 logam

11. MANAJEMEN
1. Manajemen Manufaktur
– Break Even Point
– Network Planning
– Jumlah Pesanan Ekonomis
– Sistem Transportasi Bahan Baku
– Suku Bunga Bank
– Teknik Pemilihan Mesin
– Tataletak Mesin Efisiensi
– Efektifitas
– Sistem
– Strategi
– Ekonomis
– Keuntungan

2. Manajemen Mutu
– Continous Improvement
– Total Quality Management
– Quality Assurance
– Kesesuaian antara capaian dengan standar yang sudah ditetapkan

3. Manajemen Perawatan Mesin


– Maintenance Prevention
– Preventive Maintenance
– Predictive Maintenance
– Proactive Maintenance
– Breakdown Maintenance
– Over Haul
– Mengembalikan kondisi peralatan ke kondisi semula.

4. Manajemen Operasional
– Suplay Chain Management
– Human Resource Development
– Struktur Organisasi
– Leadership
– Management
12. MANAJEMEN MANUFACTURE
1. Break Even Point
– BEP dibutuhkan untuk mengambil keputusan dalam berinvestasi.
– Jika BEP terlalu rendah kemungkinan yang diluar perhitungan.
– Jika BEP terlalu tinggi maka sebaiknya jangan ikut berinvestasi kecuali ada factor
bantuan social.

2. Network Planning
– NWP dibutuhkan untuk pengambilan keputusan untuk mengerjakan sebuah
proyek.
– NWP dibutuhkan untuk menghitung lama pengerjaan proyek

3. Jumlah Pesanan Ekonomis


– JPE dibutuhkan untuk pengambilan keputusan untuk memesan bahan baku
berdasarkan volumenya.
– JPE berhubungan dengan manajemen pengelolaan persediaan atau penyimpanan.
– JPE adalah jumlah pesanan dengan biaya tambahan terendah.

4. Sistem Transportasi Bahan Baku


– STB digunakan untuk mengambil keputusan dalam mendistribusikan bahan baku.
– STB dicari berdasarkan jarak antara sumber bahan baku dan pabrik

5. Suku Bunga Bank


– SBB digunakan untuk mencari nilai uang pada masa yang akan datang
berdasarkan tingkat suku bunga.
– SBB dapat dijadikan sebagai pengambilan keputusan tentang kebijaksanaan
keuangan.

6. Teknik Pemilihan Mesin


– TPM digunakan untuk memilih mesin sesuai dengan kapasitas produksi.
– TPM membandingkan data harga mesin dan biaya operasional.

7. Tataletak Mesin
– TLM digunakan untuk menyusun letak mesin berdasarkan aliran kerja.
– TLM dapat meningkatkan efektifitas penggunaan mesin dalam proses produksi.

13. SISITEM PENJAMINAN MUTU( DMAIC)


1. Mutu
• Hasil suatu pekerjaan yang sesuai dengan harapan pelanggan.
• Kesesuaian antara output dengan standar yang sudah ditetapkan.
2. DMAIC
• Define
– Penetapan Tim Kerja
– Penetapan Indikator Kinerja
– Penyusunan rencana pelaksanaan proyek
– Pengumpulan masukan dari pelanggan
– Penyusunan rencana perubahan

• Measure
– Mengkalibrasi alat ukur

– Mengambil data
– Membuat pangkalan data

– Menetapkan fokus dari proyek


– Mengarsipkan semua kegiatan

• Analyze

– Membuat analisa data yang sudah dikumpulkan.


– Mencari penyebab akar masalah
– Mengidentifikasi pemborosan (waste)

• Improve
– Menetapkan solusi
– Mengevaluasi solusi
– Mengoptimalkan solusi
– Membuat pilot project
– Melaksanakan pengembangan dengan solusi yang sudah ditetapkan

• Control
– Mengendalikan jalannya proses yang sudah dikembangkan.
– Memvalidasi keuntungan perusahaan

DMAIC
• Dikembangkan oleh industry untuk penerapan Six Sigma
• Six Sigma adalah suatu filosofi penjaminan mutu berdasarkan Standar Deviasi.
• 6 sigma adalah mutu suatu proses yang kesalahannya tidak lebih dari 3,4 per sejuta
kemungkinan cacat.

14. SISTEM INFORMASI DALAM PENJAMINAN MUTU


1. 4 Level Informasi
– Menggambarkan secara quantitas tanpa data.
– Menggambarkan secara quantitas pakai data dalam bentuk jumlah.
– Menggambarkan data pakai grafik.
– Menggambarkan data pakai grafik dan analisa

2. Menggambarkan secara quantitas tanpa data.


– Ada

– Banyak
– Sedikit

– Bertambah
– Berkurang

3. Menggambarkan secara quantitas pakai data dalam bentuk jumlah.


– 10

– 100%
– Setengah

4. Menggambarkan data pakai grafik.


6
5
4
3
2
1
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
Series 1 Series 2 Series 3

5. Menggambarkan data pakai grafik dan analisa

Kepuasan Pelanggan
7

40 53

Sangat Puas Puas Kurang puas

6. Penjaminan Mutu berdasarkan data


– Setiap kita akan berbicara masalah mutu pastikan kita mempunyai data yang lengkap.
– Sebelum mengambil keputusan cari informasi sebanyak mungkin dari berbagai
sumber.

– Pergunakan berbagai alat untuk mengolah data yang didapatkan sebelum mengambil
kesimpulan.

– Tidak ada yang salah, yang ada hanya berbeda pendapat.


7. Cara mencapai Indikator Kinerja
– Ada
• Yang penting sudah ada yang terlaksana.
• Belum memperhitungkan jumlah dan mutu
– Semuanya terpenuhi
• Berusaha untuk memenuhi target tanpa memperhatikan mutu
– Mencapai standar yang ditetapkan.

• Setelah jumlah terpenuhi, berusaha untuk meningkatkan mutu.


– Standar yang ditetapkan terlaksana secara terus menerus.

• Setelah mutu tercapai, berusaha mempertahankannya.


8. Kegunaan data dalam penjaminan mutu
– Sebagai referensi untuk mengambil keputusan.
– Sebagai bahan analisa jika terjadi kegagalan.
– Sebagai bahan untuk pengendalian mutu (QC)
– Sebagai dasar untuk mengembangkan sebuah proyek.

15. PEMASARAN

1. Best Value
Yang menginginkan produk yang bermutu
– Tingkat menengah ke atas
– Berdasarkan keinginan
– Mencari kenyamanan

2. Best Price
Yang menginginkan harga yang murah
– Tingkat menengah ke bawah
– Berdasarkan kebutuhan
– Membutuhkan alat bantu

3. Permintaan Pasar
1. Lokasi
Permintaan akan produk manufaktur dapat dipengaruhi oleh lokasi konsumen.
Daerah pertanian membuthkan truc Kota membutuhkan bus
2. Kebudayaan
Kebiasaan masyarakat mempengaruhi permintaan produk manufaktur.
Petani membutuhkan alat pertanian Nelayan membutuhkan perahu
3. Strategi
Blue Ocean Strategy
– Inovasi produk
– Mencari peluang pasar
4. After Sales Service
– Pelanggan ingin ada solusi jika terjadi kerusakan pada produk manufaktur.
– Keterbatasan pengetahuan konsumen dalam bidang teknik.

5. Spare Part
– Mudah didapat
– Harga murah
– Standar

Anda mungkin juga menyukai