Disusun Oleh :
Nama
: M. Reza Ardhiansyah
Kelas
Mata Kuliah
: Perancangan Pabrik
Dosen Pengampuh
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seorang
teknik
kimia
adalah
sosok
yang
harus
kehandalan,
seumur
hidup,
dan
biaya
peralatan.
Banyak kriteria yang harus dipertimbangkan, dan ada
berbagai jenis bahan yang sedikit jumlah ketersediaannya.
Perancangan
pabrik
memperhatikan
semacam
ini
mengefesienkan
tersebut.
untuk
berbagai
dilakukan
industri
macam
untuk
penggunaan
Seorang
kimia
harus
pertimbangan.
Hal
mengefektifkan
dan
bahan
sarjana
tentu
konstruksi
teknik
kimia
kimia
harus
kekurangan
dan
kelebihan
bahan
yang
harga
tower
cukup
dengan
mengetahui
yang
biasanya
juga
berbentuk
informasi
1.
2.
pabrik
dan
bangunan
dalam
proses
perancangan pabrik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Dasar Dasar Pemilihan Bahan Konstruksi Teknik Kimia
Untuk memilih material kita patut berpegang kepada
most important characteristics dari suatu material, dan hal
ini
juga
bergantung
dengan
keadaan
geografis
atau
impact
or
fatigue
condition)
Stiffness,
action
Colour
Light
transmission,
Light
reflection
Berbagai macam sifat bahan diatas yaitu berbagai
macam sifat bahan secara teknik yang nantinya dapat
dipertimbangkan dalam proses pemilihan bahan. Sifat sifat
tersebut
dikelompokkan
berdasarkan
beberapa
kelas
beban
gaya
energi
tanpa
menimbulkan
langkah
untuk
mengatasi
kekurangan
tersebut
tahan
terhadap
korosi
yang
kurang
baik.
Untuk
(strength),
menyatakan
kemampuan
bahan
pada
jenis
beban
yang
bekerja
atau
suatu
bahan
untuk
tahan
terhadap
Sifat
ini
berkaitan
dengan
sifat
tahan
aus
(wear
menerima
tegangan
tanpa
mengakibatkan
dihilangkan.
Bila
suatu
benda
mengalami
bersama
dengan
hilangnya
tegangan
yang
kata
lain
adalah
kekenyalan
menyatakan
tegangan/beban
tanpa
mengakibatkan
keuletan
(ductility).
Bahan
yang
mampu
untuk
menyerap
sejumlah
mengakibatkan
terjadinya
dikatakan
sebagai
ukuran
energi
tanpa
kerusakan.
Juga
dapat
banyaknya
energi
yang
statis
yang
besarnya
tetap
atau
bebannya
suatu
benda
berpori
diisi
air,
maka
akan
termal
akan
meningkat
apabila
suhu
meningkat.
3. Kepadatan dan Porositas
Konduktifitas
termal
berbeda
pengaruh
terhadap
konduktifitas
termal
bahan
termal
rendah.
dengan
Perbedaan
kepadatan
konduktifitas
yang
sama
akan
Dari
pengukuran
tribocharging,
kita
bisa
diketahui
parameter
decay
time.
Untuk
Voltmeter/Fieldmeter)
untuk
mengukur
efektif
untuk
menetralkan
muatan
listrik
bahan
bersangkutan,
yaitu
dengan
mempercepat
proses
netralisasi,
maka
Gray cast iron. Gray cast iron merupakan cast iron yang umum
digunakan dan paling murah diantara yang lainnnya, Mudah
dibentuk, memiliki tensile streght yang rendah yaitu dari 155
– 400 N/mm2. Digunakan untuk peralatan –
peralatan yang memerlukan vibration dampening dan wear
resistance. Warna keabu-abuan disebabkan oleh kandungan
graphite yang tersebar pada massa nya. Material ini tidak
digunakan untuk proses – proses yang beroperasi pada
tekanan tinggi.
White Cast Iron. Memiliki kandungan silikon yang lebih rendah
dari gray cast iron. Tidak terdapat partikel graphite pada
mikrosturkturnya, apabila carbon dalam cast iron tersebut
dikombinasikan dengan iron akan membentuk iron carbide
(Fe3C ). Metal ini sangat abbrasive dan brittle, karena sifat
– sifat ini bahan ini tidak disarankan penggunaannya
untuk aplikasi Pressure –Vessel, namun begitu dapat
digunakan untuk grinding balls, casing pompa slurry dan roda
mobil.
Ductile cast iron. Memiliki unsur yang sama dengan gray cast
iron, tetapi beda dalam pembuatannya. Digunakan untuk high
strenght pipe, bodi valve, casing pompa, casing kompressor ,
crankshaft (poros mesin ).
Wrought iron. Pada dasarnya merupakan besi murni ( pure
iron ) dengan kandungan carbon yang rendah serta sedikit
kandungan
slag
dalam
bentuk
iron
silicate.
Slag
yang
dagang
Duriron
molybdenum
dan
digunakan
Durichlor.
Durichlor
mengandung
untuk
meningkatkan
ketahanan
industri
perminyakan
karena
beberapa
peralatan
bahwa
ductility
dan
lebih
tahan
terhadap
korosi
bila
korosi
bila
dibandingkan
dengan
ferrous
alloy.
bahkan
tidak
bisa
disambung
(weld).
Beberapa
digunakan
untuk
aplikasi
transportasi,
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Pengantar
Saat ini industri merupakan salah satu penggerak
roda perekonomian
itu merupakan
suatu
negara,
negara berkembang
sekalipun. Dalam
hal
ini
baik
atau
negara
negara
industri memberikan
maju
cukup
ini,
menuntut
dengan
sektor
adanya persaingan
industri
untuk
dapat
pasar bebas
meningkat-kan
umumnya
baik industri
setiap
yang bergerak
industri atau
di
bidang
perusahaan,
jasa
maupun
dihemat dan
diorganisir
dengan
baik
untuk
baku yang
material
atau
bahan
pabrikasi
menjadi
dalam
industri
dapat
agar
merupakan
Dalam
salah
keadaan
satu
Negara
emas
dan
murni
logam
bukan
besi
plastik,
karet,
kulit,
kapas
dan
sebagainya,
bahan
yang
tepat
untuk
kegunaan
Pengaruh
disebutkan
tadi
termasuk
cara-cara
pembuatan
pembentukannya.
atau
dengan
tembaga
akan
menghasilkan
baja
dengan
cepat
sekitar
800oC
dan
menggunakan
menggunakan
canai.
palu-tempa
Produk
yang
atau
dihasilkan
dengan
disebut
e. Dituang
Proses penuangan adalah proses memasukan logam cair ke
dalam cetakan tertentu. Berbagai produk akhir yang bentuk
akhirnya sedemikian rumit, maka proses pembuatannya
lebih baik dengan proses penuangan. Proses penuangan
banyak kita jumpai pada pembuatan bak verseneling engine
mobil, piston, dan berbagai produk akhir yang bentuknya
sangat rumit.
3.4 Kesalahan Dalam Pemilihan Bahan
Pemilihan material pabrikasi yang akan digunakan,
harus diperhitungkan karakteristik interaksi yang mungkin
terjadi antara
peralatan dengan
lingkungannya. Tetapi
Mekanisme Kegagalan
Korosi
Fatik
%
29
25
3
4
5
6
7
8
Patah
Overload
Korosi temperature tinggi
Stress corrosion cracking
Stress rupture
Aus
Dari
kegagalan
yang
sering
16
11
7
6
3
3
terjadi,
maka
dipilih
stainless
minimal
lebih
merupakan
10,5%
dari
30%
baja
Cr. Sedikit
Cr
atau
paduan
baja
kurang
yang
stainless
dari
50%
lapisan
tidak
aktif
Kromium(III)
Oksida
(Cr2O3)
pada
logam
yang
titanium.
bertujuan
meningkatkan
ketahanan
kromium
korosi
dengan
meningkatkan
dan
mampu
ketahanan
lemah.
korosi
dalam
Nikel juga
bentuk
logam.
media
meningkatkan
Penambahan
nikel
di
lingkungan
meningkatkan
klorida.
Unsur
pembentukan
aluminium
lapisan
oksida
(Al)
pada
temperature tinggi.
3.5.
Bangunan
Bangunan digunakan untuk berbagai aktivitas, dan
disesuaikan dengan keperluan pemilik atau penggunanya.
Sifat dan luasan kerja bangunan akan lebih besar atau
lebih kecil tergantung kebutuhan bangunan, pemilik atau
pengguna,
merubah
dan
serta
bangunan
seberapa
dan
banyak
fasilitasnya.
hal
tersebut
Perkembangan
Cost
Appraisal
and
Profiling
(OCAP),
Ini
merupakan
pendekatan
untuk
memperkirakan
dan
a. Auditing ketahanan
b. Biaya riwayat pemeliharaan
c. Audit energy
d. Survey kondisi
Pemilihan Lokasi Bangunan
Dalam memilih lokasi bangunan hendaklah diperhatikan apakah
ada
sumber
pencemaran
yang
berasal
dari
lingkungan.
Bila
karena
perubahan
struktur
tanah,
atau
Lingkunga Bentuk
Cemaran
n
misalnya :
Berbagai jenis
Udara
debu, misalnya
debu jalan, debu
dari industri lain
dan partikel
pestisida.
Tanah
Bekas timbunan
sampah dan
bahan kimia.
Tindakan
Pencegaha
n
misalnya :
melengkapi
sistem
ventilasi
dengan saringan udara awal dan
saringan udara akhir yang
masing-masing mempunyai efisiensi
30-40 %
dan 90-95 % (diukur menurut
-ASHRAE)
konstruksi bangunan yang kokoh
dan kedap air sesuai dengan peraturan bangunan yang
berlaku;
- bebas dari rembesan air,
serangga, binatang pengerat serta
dari kontaminan lain; dan
- dilengkapi dengan saluran pem-
Air tanah
- Bekas timbunan
bahan kimia.
- Air sadah air
yang mengandung zat koloid.
- Mikroba
patogen.
Banjir
Rembesan
air
Masuk dan
bersarangn
ya binatang
kecil, tikus,
burung,
serangga
dan hewan
Tindakan
Pencegahan
- memberikan cat tahan cuaca pada tembok;
- memasang alat penyerap kelembaban udara
secara pendinginan atau secara penyerapan oleh
bahan kimia yang higroskopis.
- mendesain letak bangunan dibuat cukup
tinggi terhadap permukaan air banjir;
- memasang saluran pembuangan air yang efektif.
- memasang saluran pembuangan air yang efektif;
- membuat pondasi dan lantai bangunan yang
tahan rembesan air sesuai dengan tehnik bangunan
- memasang saringan udara pada alat pengendali
udara;
- memasang kawat kasa dan/atau tirai plastik;
- melaksanakan pest control. Lihat contoh:
Protap Pemusnahan / Pencegahan Serangga,
Protap Pemusnahan/Pencegahan Tikus
BAB IV
PENUTUP
Setelah melakukan observasi pustaka di berbagai sumber,
maka dapat disimpulkan bahwa dasar Ilmu Bahan Konstruksi
Teknik Kimia adalah mencakup sebagai berikut :
1. Untuk merancang keperluan industri diperlukan pemahaman
ilmu tentang bahan yang cukup, agar penggunaan alat dapat
maksimal, efektif, dan berdaya tahan tinggi.
2. Sifat sifat material dapat diketahui melalui uji material. Dan
hasil pengujian dapat dijadikan landasan perancangan alat,
berdasarkan sifat sifatnya.
3. Beberapa material dapat berdeformasi, dan dapat kembali
seperti semula (deformasi elastis) dan tidak dapat kembali
(deformasi plastic).
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2009.Bahan Konstruksi Teknik Kimia Bahan Konstruksi
Korosi.
(online).http://fakeplasticworlds.wordpress.com/2009/12/18/baha
n
konstruksi-teknik-
kimia-bahan-konstruksi-korosi-