Anda di halaman 1dari 5

Pemilihan Bahan

1. Pemilihan bahan yang tepat adalah bagian yang sangat penting dalam desain
teknik (engineering design).

Ada banyak faktor yang harus diperhatikan sebelum melakukan


kegiatan perancangan, di antaranya: kekuatan (strength),
kekakuan (stiffness), ketahanan (durability), ketahanan terhadap
korosi (corrosion resistance), harga (cost), kemampuan
bentuk (formability), dan lain-lain

Panduan dalam Pemilihan Bahan (Panduan Tradisional)

1. Sesuai dengan sifat mekanik, fisik, dan kimia yang dibutuhkan.


2. Ketersediaan suplai bahan dasar (mudah didapat).
3. Harga bahan baku dan proses pembuatannya.
4. Tidak memilih bahan yang konsentrasi toxic-nya tinggi. (pilih yang non-toxic)
5. Memilih material yang bersahabat dengan alam, dengan tanpa menurunkan
kualitas produk.

3 dasar penentuan material

Function yaitu apa yang mau di lakukan pada material tersebut. Apakah menahan beban tekanan,
merambatkan panas, menyimpan panas, menyimpan tekanan dll

Objective yaitu apa yang akan di optimalkan, dapat bernilai minimum atau maksimum. Contohnya
adalah di buat semurah mungkin, di buat seringan mungkin dll

Constraint yaitu persyaratan dari suatu produk. Misalkan produk tersebut harus Kaku, Kuat, tahan
korosi dll
 Berdasarkan sifat material

Sifat mekanik dapat diartikan sebagai respon atau perilaku material terhadap pembebanan yang
diberikan, dapat berupa gaya, torsi atau gabungan keduanya. Sifat mekanik tersebut meliputi
antara lain: kekuatan tarik, ketangguhan, kelenturan, keuletan, kekerasan, ketahanan aus,
kekuatan impak, kekuatan mulur, kekeuatan leleh dan sebagainya

Sifat fisik adalah sifat-sifat material yang bukan disebabkan oleh pembebanan seperti pengaruh
pemanasan, pendinginan dan pengaruh arus listrik yang lebih mengarah pada struktur material.
Sifat fisik material antara lain : temperatur cair, konduktivitas panas dan panas spesifik.

Sifat-sifat Bahan Teknik

1. Mechanical Properties (sifat


mekanik): strength (kekuatan), toughness (keuletan), ductilitty (sifat mudah
diubah), hardness (kekerasan), elastisity (elastisitas), fatigue (kelelahan),
dan creep (mulur).
2. Physical Properties (sifat fisik): densitas, ekspansi termal, konduktivitas, kalor
jenis, titik lebur, dan sifat elektrik dan magnetik.
3. Chemical Properties (sifat kimia): oksidasi, korosi, kandungan racun (toxicity),
kemampuan bakar (flamability).
4. Manufacturing Properties (sifat manifaktur): formability, castability,
machinability, weldability, dan hardability oleh perlakuan panas.

Berdasarkan jenis bahan

Logam ferro adalah suatu logam paduan yang terdiri dari campuran unsur karbon dengan besi.
antara lain yaitu besi tuang, besi tempa, baja lunak, baja karbon sedang, baja karbon tinggi, serta
baja karbon tinggi dan campuran.

Logam Non-Ferro (Non-Ferrous Metal) ialah jenis logam yang secara kimiawi tidak memiliki unsur
besi atau Ferro (Fe), oleh karena itu logam jenis ini disebut sebagai logam bukan Besi (non
Ferrous). Jenis-jenis logam ini antara lain yaitu tembaga (Cu), alumunium (Al), timbel (Pb), dan
timah (Sn).
Macam-macam Bahan Teknik (Engineering Materials)

1. Logam (metals)

o Ferrous alloy: besi cor (gray, white, malleable, nodular), baja


karbon (low, medium, high),alloy steels (low, alloys, tools, stainless).
o Non-Ferrous alloy: heavy alloy (tembaga, timah, nikel), refractory
metals (tungsten, tantalum, molibdenum), precious metals (emas, perak,
platinum)

2. Polimer (polymers)

o Polimer Alami (natural polymers): Selulosa, Protein.


o Termoplastik: Partially cristalline (polyamides, acetals,
polyathenes), amorphous (PVC, polikarbonat, polistiren).
o Termoset: rubber/elastomer (silikon, styrene), epoxy (phenolics,
poliester, aminos).

3. Elastomer/Rubber (karet):

o Alami.
o Sintetis.

4. Keramik (Ceramics)

o Keramik Alami (natural ceramics): Batu.


o Keramik Kontruksi (contructional ceramics): porselin, stoneware,
earthware.
o Keramik Elektronik (electronic ceramics): semikonduktor, ferit.
o Keramik Teknik (engineering ceramics): Alumina, Karbida, Nitrida,
Zirkonia.

5. Kaca (glasess).

o Contoh: soda, bhorosilicates, phyroceramics.

6. Komposit (composites)

o MMC (Metal Matrix Composites)


o CMC (Ceramic Matrix Composites)
o PMC (Polimer Matrix Composites)

Design Criteria (Kriteria Perancangan)

1. Bagaimana cara memproduksi sebuah produk yang berkualitas tinggi, murah,


baik, dan cepat?
2. Design (Perancangan)

 Adalah proses merubah ide atau permintaan pasar menjadi sebuah informasi
yang jelas. Tujuannya adalah supaya informasi yang jelas tersebut bisa
diproduksi menjadi sebuah produk nyata hasil dari kegiatan perancangan.
 Kegiatan perancangan akan selalu membutuhkan pemilihan bahan (material
selection). Tujuannya adalah supaya produk yang dihasilkan bisa pas sesuai
dengan kriteria yang dibutuhkan. Kriteria yang dibutuhkan itu akan erat
kaitannya dengan beberapa hal sebagai berikut: gaya, panas, konduksi listrik,
ketahanan kalor, ketahanan korosi, ketahanan pemakaian (keawetan),
kekerasan, dan lain-lain. Selain itu kemudahan kegiatan produksi juga harus
diperhatikan. Rancangan itu harus mudah untuk diproduksi.

Design Tipe (Tipe perancangan)

1. Original design (New) (desain asli). Yang dipertimbangkan adalah metodenya


yang baru, caranya yang baru, keunggulan produk dibanding dengan yang
sudah ada sebelumnya, aplikasinya yang luas, materialnya yang baru, atau
komponennya yang juga baru. Contoh I: turbin gas dengan high temperatur
steel (super alloy). Contoh II: Peralatan komunikasi yang menggunakan fiber
optik.
2. Adaptive design (perancangan yang diadaptasi): pengembangan rancangan
yang sudah ada sebelumnya. Contoh: pembuatan mesin setrika otomatis yang
mekanisme kerjanya seperti sebuah mesin fotokopi, ini merupakan sesuatu yang
baru karena sebelumnya tidak ada mesin setrika yang memiliki mekanisme kerja
seperti itu.
3. Varian design (perancangan campuran/acak): perubahan bentuk, ukuran,
warna, tanpa perubahan fungsi utama. Contoh: desain mouse yang bermacam-
macam bentuk dan warnanya, padahal fungsinya tetap sama yaitu sabagai
penggerak pointer di worksheet.
Prinsip Pemilihan Proses Manufaktur

1. Gunakan harga yang murah.


2. Cari raw material yang paling mudah untuk diproses.
3. Buatlah sebuah desain yang sederhana.
4. Menggunakan komponen sederhana yang mudah didapatkan dan dibeli.
5. Design for communally with other products.
6. Meminimkan kegiatan machining.
7. Meminimkan estetika produk.
8. Memahami manufaktur sebagai salah satu bagian untuk merealisasikan produk.

General Comments Regarding Design (uraian umum mengenai perancangan)

2. Buatlah desain yang sederhana! Desain yang sederhana akan mudah diproduksi
dan juga dirawat.
3. Menggunakan komponen (parts) yang sudah distandarisasi.
4. Mengambil manfaat dari keahlian seorang penjajak (vendor). Tukang cor tahu
tentang pengecoran. Penyedia peralatan mesin tahu tentang mesin.
Bekerjasamalah dengan mereka.
5. Menurunkan penggunaan beberapa komponen (sangat memungkinkan), dan
tidak mungkin jika menurunkan seluruh penggunaan komponen. Gunakan
komponen-komponen yang utama saja.
6. Meminimkan kegiatan machining.
7. Meminimkan estetika produk.
8. Memahami manufaktur sebagai salah satu bagian untuk merealisasikan produk.

Anda mungkin juga menyukai