Surface Treatment
Proses-proses untuk memperkeras
permukaan logam.
1.Proses perlakuan thermokimia
(thermochemical treatment)
a.Karburasi (media padat, cair, atau
gas)
b.Nitridasi (media cair, atau gas)
c.Karbonitridasi (Nitroc)
2.Proses pengerasan permukaan
(surface hardening)
a.Pengerasan nyala(flame hardening)
b.Pengerasan Induksi(induction
hardening)
3.Metal Spraying
4.Pelapisan logam (metal plating)
5.Proses Fusi (fusion process)
1.
2.
3.
4.
5.
Proses-proses untuk
meningkatkan Performance
Polishing
Abrashive belt grinding
Barrel tumbling
Honing
Lapping
Super finishing
Electroplating
Metal spraying
Pelapisan inorganik
Parkerizing
Anodizing
Sheradizing
Anggota Kelompok :
Rahmat Alfiansyah 3331132446
Sahrani
3331130737
Yogatama Bayu S. 3331130665
Intan Rizkiati
3331132559
Fahmi Saban
3331132585
Lukman Hakim 3331130210
Muhammad Rizky
3331130664
Fendi Ferdiansyah
3331120921
Moh. Tri Sugandi
333112
Abdul Malik
333112
Reza Ridho
333112
Achmad Syaefudin 3331100276
SPESIFIKASI
Ada 3 Metode yang digunakan dalam proses
Carburizing
1. Karburasi Padat ( Pack Carburizing )
2. Karburasi Cair ( Liquid Carburizing )
3. Karburasi Gas ( Gas Carburizing )
NITRIDING
2 Nat + H2
6
5
1: gas nitrogen
2: pemanas
3 : kontrol
temperatur
4: pompa vakum
5: tegangan
tinggi
6: tabung nitrid
CARBONITRIDING
Carbonitriding menggunakan gas seperti pada gas carburising
(campuran gas yang terdiri dari gas karbon monoksida dan gas
hidrokarbon) yang diperkaya dengan gas amonia, sehingga yang
berdifusi bukan hanya karbon tetapi juga nitrogen. Proses
berlangsung pada temperatur yang lebih rendah.
Dengan larutnya karbon dan nitrogen pada permukaan material
dasar (dalam austenit) maka akan mempertinggi hardenability,
sehingga quenching tidak perlu terlalu drastis pendinginannya,
apalagi juga temperatur pemanasan selama difusi lebih rendah,
maka kemungkinan terjadinya distorsi/retak akan lebih rendah.
Kekerasan yang dihasilkan dari carbonitriding (setelah quenching) akan lebih stabil terhadap pemanasan, tidak mudah
menjadi lunak karena pemanasan.
Bina Nusantara
Induction Hardening
pengerasan induksi tidak mengalami
perubahan komposisi kimia di permukaannya,
zona yang dikeraskan permukaannya
dipanaskan hingga temperatur austenisasi lalu
didinginkan dengan cepat sehingga
membentuk struktur martensit. Baja yang
dikeraskan harus mempunyai sifat mampukeras
(hardenability) yang baik seperti baja dengan
kandungan karbon sekitar 0,3 sampai 0,6 %.
Flame Hardening
Proses flame hardening sama dengan
pengerasan induksi, tetapi sumber panasnya
berasal dari nyala api (torch) pembakaran
Oxy-Asetilen, propane oksigen atau gas alam
Sumber energy kinetik yang kompatible dengan thermal spray adalah gas
jet. Gas jet dapat digunakan sebagai pemanas dan atau mempercepat
lelehan.
Perjalanan partikel-partikel dalam thermal jet yang dipercepat oleh
percepatan pendistribusian udara, dengan hasil akhir kecepatan partikel
menjadi tergantung kepada jet/partikel Drag Force .
Ini dapat diasumsikan bahwa percepatan thermal jet spray yang lebih tinggi
umumnya membawa ke rata-rata percepatan partikel yang lebih tinggi,yang
berdampak akan menjadi energi yang lebih tinggi, hal ini akan
mempengaruhi bonding coat yang lebih baik dan kepadatan deposit yang
lebih tinggi.
Energi Kinetik = m v2 .
Dimana m = Massa benda , v = Kecepatan benda.
Namun demikian semakin besar partikelnya tidak semakin baik hasil
coatingnya meskipun energi yang dihasilkan lebih tinggi.
Lapis difusi
Pengerasaan permukaan
Ada 5 cara yang dilakukan pada proses
case hardening :
1. Carburising
2. Nitriding
3. Carbonitriding
4. Pengerasan api
5. Pengerasaan induksi
cladding
Ada beberapa metode cladding :
1. roll bonded cladding
adalah metode dimana 2 plate
carbon steel dan stainless steel
digabungkan dengan proses hot
rolled kemudian bagian tepinya di
las.
cladding
Ada beberapa metode cladding :
1. roll bonded cladding
adalah metode dimana 2 plate
carbon steel dan stainless steel
digabungkan dengan proses hot
rolled kemudian bagian tepinya di
las.
Proses electrodeposition
Ketahanan korosi suatu paduan logam dapat
ditingkatkan dengan cara melapisi permukaannya.
Lapisan-lapisan yang kaya chromium telah banyak
digunakan untuk meningkatkan ketahanan korosi.
Proses chromizing adalah pelapisan bentuk difusi yang
dapat dilakukan dengan metode electrodeposition.
Metode electrodeposition mempunyai keuntungankeuntungan antara lain relatif lebih mudah, biaya lebih
murah dibanding metode lainnya, tidak ada garis batas
dan terjadi ikatan yang kuat antara lapisan chromized
dengan logam dasar.
LAPISAN PELINDUNG
PENDAHULUAN
B. Descaling
Tujuannya adalah menghilangkan kerak oksida dan
hasil-hasil korosi dari permukaan logam. Caranya
dimulai dengan metoda mekanik dan dilanjutkan
dengan metoda kimia. Metoda mekanik terdiri atas
wire brushing yaitu menyikat permukaan logam dengan
kawat, dilanjutkan dengan shot blasting yaitu
penyemprotan permukaan logam dengan partikelpartikel kasar untuk menggosok, seperti leburan bauksit,
butiran-butiran halus logam, silika, dll., yang
disemprotkan ke permukaan logam dibawah udara tekan
(pneumatic blasting).
3. Spraying
Aliran logam cair sebagai lapisan pelindung seperti Al, Zn, dll. disemprotkan
pada permukaan logam yang dilindungi sebagai butiran atomisasi dengan
menggunakan kompresor udara. Lapisan pelindung logam yang disemprotkan
akan lebih berpori dibandingkan dengan cara pelapisan lainnya. Meskipun
demikian hal ini tidak mengurangi kekuatan dari lapisan pelindung tersebut
dalam hal melindungi logam dasar.
4. Cementation
Pada proses ini lapisan pelindung dalam bentuk bubuk logam dilekatkan pada
permukaan logam dasar dan dipanaskan pada temperatur yang cukup tinggi
supaya terjadi difusi dari lapisan pelindung ke logam dasar.
5.Electro deposition
1.Anodisasi
Merupakan suatu proses pembentukan lapisan pada
permukaan logam dengan cara mereaksikan atau
mengkorosikan suatu logam (biasanya aluminium)
dengan oksigen (02) yang diambil dari larutan elektrolit
yang digunakan sebagai media sehingga terbentuk
lapisan oksida.
Proses anodizing memiliki prinsip yang hampir sama
dengan pelapisan dengan cara listrik (electroplating),
namun bedanya logam/material yang akan dioksidasi
ditempatkan pada anoda (kutub positif) didalam larutan
elektrolit. Perbedaan lainnya yaitu larutan elektrolit
yang digunakan bersifat asam dengan penyearah arus
bertipe DC dan berampere tinggi.
Proses anodisasi
Keterangan :
1. Anoda (bahan kerja)
2.Katoda (penghantar)
3.Elektrolit
4.Sumber arus searah (DC)
2. Chromatasi
3.Phospatasi (Parkerizing)
Phosphating merupakan suatu proses pelapisan logam secara
kimiawi. Pembentukan lapisan phospate berasal dari seng, besi
maupun alumunium fosfat (berbentuk kristal) yang menempel
dan melapisi permukaan part. Jumlah kristal phospat yang
menempel pada permukaan plat (coating weight) dinyatakan
dengan satuan miligram per meter persegi.
Phosphating merupakan suatu perubahan dari permukaan
logam menjadi permukaan baru yang mempunyai sifat-sifat nonmetalik dan nonkonduktif. Setelah terbentuk lapisan fosfat, maka
diperlukan pemanasan pada suhu tertentu yakni berkisar antara
150 - 180 C, sehingga phosphating menghasilkan kristal fosfat
yang kecil-kecil dan rata. Pada suhu tersebut, air yang berada di
lapisan fosfat akan menguap. Bila panas yang diberikan
berlebihan (melebihi 200 C) kristal yang terbentuk
akan pecah, sehingga terjadi celah-celah yang akan menurunkan daya lekat cat
dan menyebabkan timbulnya korosi. Secara umum kriteria yang perlu
diperhatikan dari proses phosphating adalah ketahanan korosinya.
Metode yang selalu digunakan pada pelapisan fosfat yaitu : pencelupan
menggunakan urutan yang meliputi degreasing dan tahap phosphating, dan
masingmasing tahap diatas dilakukan pencucian.
Rentang waktu perlakuan yang diberikan yaitu dari 3 sampai 5 menit untuk
lapisan seng fosfat yang tipis dan diatas 30 sampai dengan 60 menit untuk
lapisan seng besi atau mangan fosfat yang tebal. Proses seng fosfat dipercepat
dengan menggunakan power spray dan waktu proses dapat berkurang 1 atau
kurang dari 1 menit.
Selama bertahun-tahun, phosphating adalah salah satu teknik seni yang diakui
untuk pra perawatan bagian beragam peralatan untuk industri otomotif, rekayasa
dan banyak cabang industri lainnya. Phosphating yang bertujuan untuk
mencapai:
1. peningkatan adhesi lapisan coating;
2. peningkatan perlindungan korosi;
3. tidak ada gangguan di proses coating karena kegagalan pada
permukaan;
4. struktur lapisan homogen.
Polishing
Polishing bertujuan untuk mendapatkan permukaan
logam yang halus dan mengkilat seperti kaca tanpa
gores, memperoleh permukaan logam yang halus
bebas goresan dan mengkilap seperti cermin.
Polishing bisa berarti dipoles. Pemolesan dibagi dua
yaitu pemolesan kasar dan halus.
Pemolesan kasar menggunakan abrasive dalam range
sekitar 30 - 3m,
Pemolesan halus menggunakan abrasive sekitar 1m
atau di bawahnya.
a.
b.
c.
ELECTROPLATING
Secara sederhana, electroplating dapat diartikan sebagai proses pelapisan
logam, dengan menggunakan bantuan arus listrik dan senyawa kimia
tertentu guna memindahkan partikel logam pelapis ke material yang
hendak dilapis.
Pelapisan logam dapat berupa lapis seng (zink), galvanis, perak, emas,
brass, tembaga, nikel dan krom. Penggunaan lapisan tersebut disesuaikan
dengan kebutuhan dan kegunaan masing-masing material. Perbedaan
utama dari pelapisan tersebut selain anoda yang digunakan, adalah
larutan elektrolisisnya.
Proses electroplating mengubah sifat fisik, mekanik, dan sifat teknologi
suatu material. Salah satu contoh perubahan fisik ketika material dilapis
dengan nikel adalah bertambahnya daya tahan material tersebut terhadap
korosi, serta bertambahnya kapasitas konduktifitasnya. Adapun dalam
sifat mekanik, terjadi perubahan kekuatan tarik maupun tekan dari suatu
material sesudah mengalami pelapisan dibandingkan sebelumnya.
Tujuan
lain:
pelapisan
logam
antara
untuk
meningkatkan
sifat
teknis/mekanis dari suatu logam.
melindungi logam dari korosi, dan
memperindah tampilan (decorative).
Anodizing
Anodizing adalah suatu proses melapisi permukaan suatu logam
dengan suatu lapisan oksida anoda.
Tujuannya untuk mengurangi karatan.Proses anodizing juga
digunakan untuk untuk melidungi Titanium dan Aluminium dari
aus dan karatan.
Larutan elektrolit lain yang digunakan dalam oksida anoda:
1.
2.
3.
4.
5.
Asam
Asam
Asam
Asam
Asam
kromat
fosfat
oksalat
sulfonat
borak