b.
4.
Apakah yang dimaksud dengan preheating/ post heating dalam
pengelasan? Jelaskan prosedurnya
Preheating adalah aplikasi/penerapan panas terhadap logam dasar
pada saat sebelum dilakukannya proses pengelasan. Sedangkan
postheating adalah aplikasi panas pada saat setelah proses
pengelasan dilaksanakan. Tujuan dari preheating untuk pengelasan
(biasanya untuk baja yang tebal atau kandungan C cukup tinggi)
adalah untuk memperlambat pendinginan yang setelah dilakukan
pengelasan dan meratakan proses pendinginan sehingga mengurangi
kemungkinan terjadinya defect.
- Apakah yang dimaksud dengan weldability? Faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi weldability?
Weldability adalah kemampuan material untuk dapat dilas dan
diperoleh hasil sambungan yang baik. Faktor-faktor yang
mempengaruhi weldability adalah :
(CE0,42)
Suatu logam ( Baja ) jika mempunyai nilai CE = 0.2 0.3 maka logam
(Baja) tersebut mempunyai tingkat weldabailty yang baik. Logam
( Baja ) yang mempunyai nilai CE 0.4 kecenderungan logam tersebut
mempunyai weldability yang rendah. Dengan tingkat CE 0.4 atau
diatasnya maka logam tersebut akan membentuk fasa fasa yang
keras dan getas, sehingga sensitive terhadap crack (retak).
Apakah hubungan antara Ceq dengan preheating/post heating?
Jelaskan
Untuk mengetahui sulit atau tidaknya baja karbon yang akan dilas
dapat dilihat dari karbon equivalentnya. Tetapi bentuk ketebalan benda
kerja juga perlu diperhatikan karena ada kaitannya dengan panas yang
harus diberikan dan kecepatan pendinginan setelah pengelasan.
Baja dengan Carbon Equivalent :
< 0,40 %. Pengelasannya tanpa preheating dan postheating dan juga
menggunakan kawat las low hydrogen. Tetapi bagaimanapun juga
ability dari baja ini tergantung dari ketebalan benda kerja.
> 0,40 %. Pengelasannya membutuhkan cara-cara tertentu yang
khusus disamping preheating juga postheating ataupun kedua dari
proses pemanasan tersebut.
Dengan mengetahui Carbon Equivalent dari baja-baja tersebut, maka
dapat direncanakan proses pengelasan yang akan dilakukan.