Anda di halaman 1dari 5

1.

Gambarkan diagram keseimbangan fase Fe-Fe 3c secara lengkap dan


benar. Jelaskan daerah baja hyper-eutektoid, besi cor hyper-eutektoid, baja
hypo-eutectoid, besi hypo-eutectoid

Dari diagram fase diatas, baja hypo-eutektoid memiliki kadar karbon


kurang dari 0,8 % dengan struktur mikro terdiri dari ferit perlit. Apabila
dipanaskan secara ekuilibrium akan mengalami perubahan struktur
pada titik A1 (723 o C). Pada titik tadi setelah perlit habis, dan
temperatur makin naik, ferit sedikit demi sedikit mulai bertransformasi
menjadi austenit
Baja hyper-eutektoid memiliki kadar karbon lebih dari 0,8 % dengan
struktur miro terdiri dari perlit yang terbungkus sementit. Apabila
dipanaskan secara ekulibrium akan mengalami perubahan struktur
pada titik A1 (723 o C). Mulai titik ini jaringan sementit akan larut ke
dalam austenit dan struktur seluruhnya akan berubah menjadi austenit
pada titik Acm.
Besi cor hypo-eutektoid adalah besi cor putih yang memiliki kadar
karbon antara 1,7 4,3 %
Besi cor hyper-eutektoid adalah besi cor putih yang memiliki kadar
karbon 4,3 6,67 %

2. Dalam diagram Fe-Fe3c, apa yang dimaksud dengan :


a. Cemensite
Sementit mrupakan senyawa logam yang mempunyai kekerasan tinggi.
Terkeras di antara fasa-fasa yang mungkin terjadi pada baja, tapi
sangat rapuh. Sementit biasa disebut besi karbida mempunyai rumus
Fe3C. Hal ini tidak berarti bahwa karbida besi membentuk molekulmolekul Fe3C. Akan tetapi kisi Kristal sementit mengandung atom besi
dan karbon dalam perbandingan tiga lawan satu. Tiga atom besi dan

satu atom karbon. Sementit mempunyai sel satuan ortorombik dengan


12 atom besi dan empat atom karbon per satu selnya.
b. Austenit
Fase austenite merupakan larutan padat intertisi antara karbon dan
besi yang memiliki struktur FCC (Face Centered Cubic). Fasa austenite
terbentuk antara temperatur 912 C sampai dengan temperatur 1394
C. Kelarutan karbon pada saat berada pada fasa austenite lebih besar
hingga mencapai kelarutan karbon sekitar 2,14% C
c. Ledeburite
Ledeburit adalah campuran eutektik antara sementit dan austenit yang
terbentuk pada suhu 11300 C dengan kandungan carbon 4,3 %
d. Ferrite
Ferit merupakan suatu larutan padat karbon dalam struktur besi murni
yang memiliki struktur BCC (Body Centered Cubic) dengan sifat lunak
dan ulet. Fasa ferit mulai terbentuk pada temperatur antara 300 C
hingga mencapai temperatur 727 C. Kelarutan karbon pada fasa ini
relatif kecil dibandingkan dengan kelarutan pada fasa larutan padat
lainnya. Saat fasa ferit terbentuk, kelarutan karbon dalam besi alpha
hanyalah sekitar 0,02% C.
e. Perlite
Perlit merupakan campuran antara ferit dan sementit yang berbentuk
seperti pelat-pelat yang disusun secara bergantian antara sementit
dan ferit. Fase perlit ini terbentuk pada saat kandungan karbon
mencapai 0,76% C, besi pada fase perlit akan memiliki sifat yang
keras, ulet dan kuat
3. a. Gambarkan diagram pendinginan kontinu/diagram CCT baja secara
lengkap dan benar (CCT=continues cooling transformator)

b.

Apa yang dimaksud dengan martensit dan bainit?


Martensit merupakan salah satu fasa yang dapat terbentuk pada
struktur logam. Sifat dari sturktur pada fasa martensit adalah keras
dan getas, jadi logam yang berada pada fasa ini cepat mengalami
perpatahan. Fasa ini terjadi karena proses pemanasan dengan laju
pendinginan yang cepat.
Bainit adalah fasa yang kurang stabil yang diperoleh dari austenit
pada temperatur yang lebih rendah dari temperatur transformasi ke
ferlit dan lebih tinggi dari transformasi ke martensit

4.
Apakah yang dimaksud dengan preheating/ post heating dalam
pengelasan? Jelaskan prosedurnya
Preheating adalah aplikasi/penerapan panas terhadap logam dasar
pada saat sebelum dilakukannya proses pengelasan. Sedangkan
postheating adalah aplikasi panas pada saat setelah proses
pengelasan dilaksanakan. Tujuan dari preheating untuk pengelasan
(biasanya untuk baja yang tebal atau kandungan C cukup tinggi)
adalah untuk memperlambat pendinginan yang setelah dilakukan
pengelasan dan meratakan proses pendinginan sehingga mengurangi
kemungkinan terjadinya defect.
- Apakah yang dimaksud dengan weldability? Faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi weldability?
Weldability adalah kemampuan material untuk dapat dilas dan
diperoleh hasil sambungan yang baik. Faktor-faktor yang
mempengaruhi weldability adalah :

Kadar karbon, maksudnya adalah Semakin banyak kadar karbon,


maka makin mudah terbentuknya martensit yang bersifat keras
dang etas. Oleh karena itu weldality menjadi rendah.
Proses pengelasaan, maksudnya adalah semakin baik proses
pengelasaan maka akan semakin bagus weldability.
Lingkungan, maksudnya adalah pengelasaan di lingkungan yang
banyak di dapatkan unsur hidrogen
Perancangan konstruksi, maksudnya adalah bentuk penyambungan
yang digunakan
5. a. Pada pengelasan baja karbon, low carbon, medium carbon, dan highh
carbon, manakah yang memerlukan preheating/post heating? Jelaskan
dengan diagram CCT baja
- Baja karbon rendah memiliki kandungan karbon sedikit lebih tinggi dari
pada rata-rata kandungan karbon pada baja karbon, oleh karena itu
baja tersebut lebih kuat, tetapi kemampuan regangnya kurang. Baja
karbon rendah pada umumnya mudah dilas dengan berbagai cara
pengelasan (proses las). Dalam pengelasan baja karbon rendah ini
dapat dilakukan tanpa proses preheating dan postheating, dan dapat
dihasilkan dengan baik.
- Baja karbon medium mempunyai kandungan Karbon (C) 0,35 % 0,5
%. Baja ini termasuk dalam kelompok baja yang dapat dibentuk
dengan mesin dan dapat ditempa secara mudah, tetapi tidak bisa dilas
semudah baja konstruksi dan baja struktural. Penambahan kandungan
karbon akan mempertinggi kekuatan tarik tetapi mengurangi
kemampuan regangnya. Baja karbon sedang pada umumnya juga
dapat dilas dengan berbagai proses las dengan hasil yang baik juga.
Hanya saja baja karbon sedang tersebut bila dilas akan mempunyai
kecenderungan pembentukan struktur martensit yang keras,
getas/rapuh pada daerah lasan dan pada daerah pengaruh daerah
panas (HAZ). Oleh karena itu dalam proses pengelasan baja karbon
sedang tersebut diperlukan adanya proses preheating, postheating.
Dengan melakukan proses preheating maka benda kerja yang dilas
akan dapat lebih lambat dalam proses pendinginannya, yang berarti
dapat mengurangi terbentuknya struktur martensit yang keras tapi
getas/rapuh.
- Baja karbon tinggi memiliki kandungan karbon (C) 0,5 % 0,8 %. Baja
ini memiliki kekuatan tarik, kekerasan dan ketahanan terhadap korosi
lebih tinggi, tetapi kemampuan regangnya kurang, tidak mudah dilas,
dan lebih sulit dibentuk dengan mesin dibandingkan dengan kelompok
baja karbon rendah dan sedang. Proses pengelasan untuk baja karbon
tinggi amat sulit, karena besar sekali kemungkinannya untuk retak.
Untuk pengelasan baja karbon sedang maupun baja karbon tinggi ini
disarankan menggunakan elektroda low hydrogen. Dan proses
pengelasannya disamping harus dilakukan preheating juga harus
dilakukan postheating/tempering.
b. bagaimana cara menentukan temperatur preheating pada baja carbon?
Jelaskan

cara menentukan temperatur preheating pada baja karbon adalah


dengan menentukan berapa carbon equivalent yang dimiliki material
lalu mengukur nilai kekerasan dan suhu martensitnya. Selanjutnya
memasukkan nilai carbon equivalent pada rumus :
PH = 4500

(CE0,42)

Dimana PH adalah temperatur preheating dan CE adalah Carbon


Equivalent. Dari persamaan diatas terlihat bahwa semakin besar nilai
CE, maka temperatur preheatingnya semakin tinggi.
6. - pada pengelasan baja paduan, apa yang dimaksud dengan Ceq (C
equivalent)
Carbon equivalent (CE) adalah suatu konsep yang digunakan untuk
menentukan weldability dari suatu paduan logam. Prinsip dari CE
adalah untuk mengubah persentase elemen paduan selain karbon ke
karbon yang ekuivalen dengan persentase. Dalam pengelasan, CE
digunakan untuk memahami bagaimana unsur-unsur paduan yang
berbeda mempengaruhi kekerasan baja yang dilas. Semakin tinggi
konsentrasi karbon dan elemen paduan lain seperti mangan, kromium,
silikon, molibdenum, vanadium, tembaga, dan nikel semakin
cenderung meningkatkan kekerasan dan menurunkan weldability.
CE = C Mn/6 + Cr+Mo+V /5 + Ni+Cu/15

Suatu logam ( Baja ) jika mempunyai nilai CE = 0.2 0.3 maka logam
(Baja) tersebut mempunyai tingkat weldabailty yang baik. Logam
( Baja ) yang mempunyai nilai CE 0.4 kecenderungan logam tersebut
mempunyai weldability yang rendah. Dengan tingkat CE 0.4 atau
diatasnya maka logam tersebut akan membentuk fasa fasa yang
keras dan getas, sehingga sensitive terhadap crack (retak).
Apakah hubungan antara Ceq dengan preheating/post heating?
Jelaskan
Untuk mengetahui sulit atau tidaknya baja karbon yang akan dilas
dapat dilihat dari karbon equivalentnya. Tetapi bentuk ketebalan benda
kerja juga perlu diperhatikan karena ada kaitannya dengan panas yang
harus diberikan dan kecepatan pendinginan setelah pengelasan.
Baja dengan Carbon Equivalent :
< 0,40 %. Pengelasannya tanpa preheating dan postheating dan juga
menggunakan kawat las low hydrogen. Tetapi bagaimanapun juga
ability dari baja ini tergantung dari ketebalan benda kerja.
> 0,40 %. Pengelasannya membutuhkan cara-cara tertentu yang
khusus disamping preheating juga postheating ataupun kedua dari
proses pemanasan tersebut.
Dengan mengetahui Carbon Equivalent dari baja-baja tersebut, maka
dapat direncanakan proses pengelasan yang akan dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai