DISUSUN OLEH :
DANU WIJAYA
(3334130213)
M. KIDAM HADY
(3334132302)
ANDINI
(3334132477)
MERLIANA KRISCENCIA W.
(3334132309)
TORANG ARITONANG
(3334132150)
ABRAR MUHARMAN
(3334131932)
FALIH ALIYUN
(3334132729)
DIANNISA RACHMAWATI
(3334131862)
R.E.DINAR RAHMAWATI (3334121138)
REFOUR J. TOBING
(3334122350)
OLTA MEDI PRAYOGA
(3334121350)
RENDI MULYADI
(3334120038)
GALIH PURWASITO A.
(3334121753)
PENGERTIAN
Galvanisasi adalah proses pelapisan besi, baja, atau
aluminium dengan lapisan seng tipis, dengan melapisi
logam dengan cairan seng pada suhu sekitar 860 F (460
C). Galvanisasi juga merupakan proses pelapisan
logam induk dengan logam lain dengan tujuan agar
logam induk mempunyai ketahanan korosi yang lebih
baik.
Adapun tujuan dari proses galvanisasi ini adalah:
1. Sebagai pelindung korosi / karat
2. Sebagai anoda korban
PROSES
1.
2.
1.
1.
2.
a.
Degreasing
Proses degreasing merupakan proses yang bertujuan untuk
menghilangkan kotoran, minyak, lemak, cat dan kotoran
padat lainnya yang menempel pada permukaan spesimen.
Proses pembersihan dilakukan dengan menggunakan
larutan NaOH (soda kaustik) dengan konsentrasi 5% 10%
pada suhu 70oC 90oC selama kurang lebih 10 menit
b.
Rinsing I
Proses rinsing I bertujuan untuk membersihkan soda
kaustik pada proses degreasing yang masih menempel pada
permukaan spesimen dalam dengan menggunakan air
bersih pada temperatur kamar
c.
Pickling
Proses pencelupan material kedalam bak larutan
HCl (H2SO4) untuk membersihakan karat, lak,
aspal, dan zat asam lainya, sehingga didapat
permukaan material yang besih, agar proses hot dip
galvanize dapat maksimal.
d.
Rinsing II
Proses rinsing II bertujuan untuk membersihkan
larutan HCl atau H2SO4 yang menempel pada
spesimen saat proses pickling dengan menggunakan
air bersih pada temperatur kamar.
e.
Fluxing
Proses pelapisan awal dengan menggunakan Zinc Cloride dan
Amunium Cloride dengan perbandingan 20% - 30% selama
beberapa menit (5 - 8 menit), bertujuan untuk :
f.
Drying
Proses drying merupakan proses pengeringan dan
pemanasan awal dengan menggunakan gas panas yang suhunya
kurang lebih 150C, tujuannya untuk menghilangkan cairan
yang mungkin terdapat pada permukaan material yang dapat
menyebabkan terjadinya ledakan uap saat proses galvanizing
berlangsung.
Mechanicl hazard
bahaya ini timbul karena pada saat proses pengalusan menggunakan gerinda menimbulkan
kebisingan, getaran, dan percikan api.
setiap mesin/alat yang bergerak pasti dapat menimbulkan bahaya, terlebih mesin gerinda yang
dapat membuat tangan terluka. pengelasan, penggerindaan, pemotongan logam dengan busur api
merupakan sumber bahaya timbulnya ledakan dan kebakaran yang bisa disebabkan dari kesalahan
penempatan, penanganan dan penggunaan pada tabung gas yang digunakan.
Electrical hazard
pada saat digerinda, spesimen yang digerinda pasti akan menghasilkan debu. Dan debu dalam
jmlah banyak sangat membahayakan kesehatan pekerja karena dapat masuk ke dalam saluran
pernafasan.
Bahaya lain yang mungkin memiliki potensi besar terhadap kebakaran dan ledakan dapat timbul
dari peralatan atau perlengkapan yang mendukung proses produksi seperti contoh generator set
dan instalasi listrik
Physicological hazard
Waktu kerja yang lama sehingga mengakibatkan kelelahan dan ketidakfokusan saat bekerja dan
juga adanya tekanan dari atasan.
Ergonomical hazard
Mengangkat benda-benda berat yang akan di proses secara galvanizing sehingga dapat
mengakibatkan bahaya bagi pekerja
Biological hazard
Akibat dari lingkungan pabrik yang kurang bersih, dapat mengakibatkan timbulnya bakteri dan
jamur pada alat. APD yang digunakan secara terus-menerus tanpa pencucian juga dapat
menyebabkan bakteri dan jamur yang akan menempel pada tubuh pekerja
Chemical hazard
Degreasing
Chemical hazard
bahaya kimia ini ditimbulkan dari penggunaa NaOH dengan konsentrasi 5-10% jika
terkena MATA : Menyebabkan iritasi bahkan dapat menyebabkan kebutaan; KULIT
: Menyebabkan luka bakar dan dermatitis; TERTELAN : Menyebabkan luka bakar
membrane mukosa di mulut, Esophagus dan mulut; TERHIRUP : Menyebabkan
bronchitis kronis.
Physical hazard
bahaya secara fisik ditumbulkan dari suhu, karena suhu larutan NaOH yang
digunakan untuk membersihkan kotoran berkisar 70oC 90oC dapat membuat kulit
terkelupas/melepuh dan terasa panas jika sampai terkena bagian tubuh.. kebisingan
saat proses juga dapat menjadi sumber bahaya.
Mechanical hazard
alat yang digunakan untuk mengangkat baja yang akan dicelupkan juga dapat
menjadi sumber bahaya, karena jika ikatan antara baja dan mesin yang bergerak
tersebut kurang/tidak tepat bisa menyebabkan baja jatuh sewaktu-waku.
Ergonomical hazard
Metode kerja yang tidak sesuai prosedur dapat menyebabkan bahaya pada pekerja
Electrical hazard
Bahaya lain yang mungkin memiliki potensi besar terhadap kebakaran dan ledakan
dapat timbul dari peralatan atau perlengkapan yang mendukung proses produksi
seperti contoh generator set dan instalasi listrik
Biological hazard
Akibat dari lingkungan pabrik yang kurang bersih, dapat mengakibatkan timbulnya
bakteri dan jamur pada alat. APD yang digunakan secara terus-menerus tanpa
pencucian juga dapat menyebabkan bakteri dan jamur yang akan menempel pada
tubuh pekerja
Physicological hazard
Waktu kerja yang lama sehingga mengakibatkan kelelahan dan ketidakfokusan saat
bekerja dan juga adanya tekanan dari atasan.
DEGREASING
RINSING
Mechanical hazard
Physical hazard
Electrical hazard
Biological hazard
Ergonimical hazard
Physicological hazard
PICKLING
Mechanical hazard
Physical hazard
Electrical hazard
Biological hazard
Ergonimical hazard
Physicological hazard
FLUXING
Mechanical hazard
Physical hazard
Electrical hazard
Biological hazard
Ergonimical hazard
Physicological hazard
2.
Pencelupan (galvanizing)
Bahaya dari gas buang yang dihasilkan dari reaksi proses produksi. Bahaya dari bahan baku
yang digunakan (bahan kimia), Bahaya dari gas yang terkompresikan (Tabung O2, CO2,
Acetylene), bahan kimia yang digunakan dapat menyebabkan Kebakaran dan Ledakan
Mechanical hazard
alat yang digunakan untuk mengangkat baja yang akan dicelupkan juga dpt menjadi sumber
bahaya, karena jika ikatan antara baja dan mesin yang bergerak tersebut kurang/tidak tepat
bisa menyebabkan baja jatuh sewaktu-waku.
Physical hazard
temperatur yang terlalu tinggi pada proses ini dapat menimbulkan bahaya karena jika sampai
terjadi kontak kulit dengan pekerja dapat menyebabkan kulit melepuh. Pakaian yang
digunakan juga harus sesuai standar untuk meminimalisir bahaya tersebut. Kebisingan juga
menjadi salah satu bahaya dlm proses ini.
Electrical hazard
Bahaya lain yang mungkin memiliki potensi besar terhadap kebakaran dan ledakan dapat
timbul dari peralatan atau perlengkapan yang mendukung proses produksi seperti contoh
generator set dan instalasi listrik
Biological hazard
Akibat dari lingkungan pabrik yang kurang bersih, dapat mengakibatkan timbulnya bakteri
dan jamur pada alat. APD yang digunakan secara terus-menerus tanpa pencucian juga dapat
menyebabkan bakteri dan jamur yang akan menempel pada tubuh pekerja
Ergonimical hazard
APD yang tidak sesuai ukuran tubuh dapat menimbulkan ketidaknyaman, bahkan dapat
membuat tersangkut. Metode kerja yang tidak sesuai prosedur dapat menyebabkan bahaya
pada pekerja
Physicological hazard
Waktu kerja yang lama sehingga mengakibatkan kelelahan dan ketidakfokusan saat bekerja
dan juga adanya tekanan dari atasan. Perploncoan saat bekerja.
GALVANIZING
a. Pendinginan (quenching)
Tahap pendinginan material proses, dengan memasukan
material kedalam larutan sodium bicromate dengan
kosentrasi 0,015% pada suhu kamar dengan dicampur air
bersih bertujuan untuk mencegah terjadinya white rust
(bercak putih/jamur).
b. Finishing
Merupakan menghaluskan permukaan material dari sisa
proses dipping, jaruman, jendolan, dan sisa aliran zinc yang
tidak dikehendaki, sehingga menghasilkan product material
yang berkwalitas baik.
Mechanical hazard
Physical hazard
Electrical hazard
Biological hazard
Ergonimical hazard
Physicological hazard
FINISHING
UPAYA PENCEGAHAN
1. Menggunakan APD sesuai dengan prosedur saat proses galvanizing
KEUNTUNGAN
1. Memiliki umur panjang dan tidak memerlukan topcoat untuk
lingkungan pH 5-10.
2. Dapat memproteksi bentuk struktur yang komplek dan rumit.
3. Serta sekali celup dapat melapisi permukaan luar dan dalam
secara bersamaan.
4. Melindungi besi atau baja terhadap karat dalam jangka waktu
yang lama.
5. Tidak memerlukan biaya pemeliharaan.
6. Tidak memerlukan pengecatan.
7. Melindungi permukaan besi atau baja terhadap goresan.
8. Proses cepat, praktis dan ekonomis.
KERUGIAN
1. Diantaranya besar struktur yang akan dilapisi dibatasi
dengan ukuran penampung.
2. Tidak baik untuk struktur yang selalu terendam serta
tidak cocok struktur yang diaplikasikan untuk
lingkungan pH <5 dan >10.
3. Kalau akan dilakukan topcoating, permukaan yang
porous harus ditutupi dengan sealer.
SEKIAN
TERIMA KASIH