Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

Normalizing

A. Pengertian Normalizing

Normalizing merupakan proses perlakuan panas dimana proses pemanasan mencapai


temperatur austenisasi (temperatur eutectoid), dan kemuadian didinginkan perlahan pada udara
(still air atau slightly agitated air). Pada umumnya, proses normalizing dilakukan pada temperatur
55oC diatas upper critical line pada diagram fasa Fe – Fe3C, seperti pada gambar 2.17 dibawah.
Untuk baja hypoeutectoid temperatur pemanasan dilakukan diatas garis Ac3 sedangkan untuk
baja Hypereutectoid temperatur pemanasan dilakukan diatas garis Acm. Proses pemanasan harus
menghasilkan fasa austenit dengan stuktur kristal FCC secara homogen, dan dilanjutkan dengan
proses pendinginan yang benar.

Normalizing itu sendiri merupakan suatu proses perlakuan panas pada baja yang bertujuan
untuk memperhalus butir, menyeragamkan struktur serta mendapatkan baja dengan sifat mekanis
sesuai keinginan, proses normalizing itu sendiri biasa disebut penormalan.
Normalizing sendiri adalah proses perlakuan panas terhadap baja dengan tujuan mendapatkan
struktur, butiran yang halus dan seragam untuk menghilangkan tegangan dalam akibat pengerjaan
dengan mesin. Normalizing juga dapat meningkatkan atau menurunkan kekuatan dan kekerasan
dari baja. Normalizing juga mampu menrubah sifat mampu mesin, atau sifat bahan yang dikaitkan
dengan kemampuan dibentuk melalui proses pemesinan seperti pembubutan, pengefraisan,
pengeboran pengrindaan dan lain-lain. Normalizing juga bertujuan untuk menghasilkan baja yang
lebih kuat dan keras diibandingkan dengan baja hasil proses full anneling, jadi aplikasi penerapan
dari proses normalizing sering digunakan sebagai final treatment.

Proses penormalan umumnya diterapkan pada baja karbon dan baja paduan rendah.
Kekerasan yang akan diperoleh dari perlakuan ini tergantung pada ukuran, komposisi baja serta
laju pendinginan. Tetapi ternyata Normalizing tidak dapat diterapkan pada jenis baja yang dapat
dikeraskan di udara. Tetapi dalam proses normalizing menghasilkan ferit dan perit yang tadak
banyak sehingga lebih halus daripada proses anneling . tetapi proses normalizing berbeda dengan
tampering, tampering adalah perlakuan panas lanjutan yang dilakukan setelah proses hardening
atau pengerasan, yang tujuanya berupa mengurangi ataupun menyeimbangkan kekerasan akibat
pendinginan yang cepat dan temperature yang tinggi.

Jika kita ingin melakukan ujicoba proses normalizing , Untuk melakukanya proses
normalizing suhu atau temperature harus kita atur sedemikian rupa , dan yang biasanya kita
gunakan sekitar temperature 810°C-930°C atau 30°C hingga 50°C diatas temperatur kritis , atau
jika dalam fahrenheit sekitar 1490°F-1706°F.

Proses hardening atau pengerasan baja biasanya dilakukan dengancara celup cepat atau
quenching , adalah suatu proses pemanasan logam sehingga mencapai batas austenit yang
homogen. Untuk mendapatkan kehomogenan ini maka audtenit perlu waktu pemanasan yang
cukup. Selanjutnya secara cepat baja tersebut dicelupkan ke dalam media pendingin, tergantung
pada kecepatan pendingin yang kita inginkan untuk mencapai kekerasan baja.

Pada waktu pendinginan yang cepat pada fase austenit tidak sempat berubah menjadi ferit
atau perlit karena tidak ada kesempatan bagi atom-atom karbon yang telah larut dalam austenit
untuk mengadakan pergerakan difusi dan bentuk sementitoleh karena itu terjadi fase lalu yang
mertensit, ini berupa fase yang sangat keras dan bergantung pada keadaan karbon. Media yang
menjadi pendingin di cara quenching biasanya adalah seperti air, air garam, maupun oli.

Pada proses normalizing , setelah dilaksanakanya proses pendinginan melalui


media perantara yaitu berupa udara , proses ini akan menghasilkan perlit dan ferit. Fasa ferit adalah
fasa yang terlihat berwarna terang, fasa ini mempunyai mempunyai sifat lunak. Sedangkanfasa
perlit yang terlihat berwarna gelap adalah lapisan ferit dan sementit, fasa ini mempunyai sifat
mampu mesin yang baik.Temperatur pemanasan austenisasi yang semakin tinggi (super heating)
diatas garis batas akan menghasilkan pertumbuhan butir austenit yang semakin besar, sehingga
pada saat pendinginan yang lambat akan menghasilkan butir ferit dan perlit yang semakin kasar.
ferit dan perlit yang dihasilkan dari proses normalizing lebih halus daripada proses aneling . meski
aneling adalah proses perlakuan panas dengancara melunakan , tetapi hasil perlit dan ferit dari
proses ini lebih kasar daripada hasil dari normalizing.

Gambar 2.17 Temperatur proses normalizing[3]


Tujuan dari proses normalizing sangat bervariasi. Normalizing dapat meningkatkan atau
menurunkan kekuatan dan kekerasan dari pada baja, bergantung pada perlakuan panas dan sifat
mekanik dari baja sebelum dilakukan proses normalizing. Tetapi secara umum tujuan dari
proses normalizing adalah untuk meningkatkan mampu mesin (machinability), grain-
structure refinement, homogenisasi, dan mengatur atau memodifikasi residual stress yang ada
pada baja.
Gambar 2.18 Contoh kurva prosedur proses normalizing dan annealing[3]

Sebelum kita membahas normalizing, hendaknya kita harus tau tentang heat treatment (perlakuan
panas), dikarenakan normalizing adalah salah satu metode treatment yang terkandung dalam
perlakuan panas (heat treatment). Heat treatment (perlakuan panas) adalah suatu proses mengubah
sifat logam dengan cara mengubah struktur mikro melalui proses pemanasan dan pengaturan
kecepatan pendinginan dengan atau tanpa merubah komposisi kimia logam yang bersangkutan.
Tujuan proses perlakuan panas untuk menghasilkan sifat-sifat logam yang diinginkan. Perubahan
sifat logam akibat proses perlakuan panas dapat mencakup keseluruhan bagian dari logam atau
sebagian dari logam, dalam perlakuan panas dikenal beberapa macam treatment diantaranya:
normalizing, annealing, quenching, tempering, carburizing, nitriding, elektro planting dan masih
banyak lagi, namun yang akan bahas pada saat ini adalah tentang normalizing.

B. Tujuan proses normalizing

a. memperhalus butir
b. menyeragamkan kembali struktur yang tidak seragam
c. menghilangkan tegangan sisa
d. dan memperbaiki sifat mekanik dari baja

Proses normalizing bertujuan untuk memperbaiki dan menghilangkan struktur butiran kasar dan
ketidak seragaman struktur dalam baja menjadi berstrukrur yang normal kembali yang otomatis
dan memperhalus butir, memperbaiki mampu mesin, menghilangkan tegangan sisa yaitu, dan
memperbaiki sifat mekanik baja karbon struktural dan baja-baj paduan rendah. mengembalikan
keuletan baja lagi.
Struktur butiran kasar terbentuk karena waktu pemanasan dengan temperatur tinggi atau di daerah
austenit yang menyebabkan baja berstruktur butiran kasar.
Sedangkan penyebab dari ketidak seragaman struktur karena :
– pengerjaan rol atau tempa
– pengerjaan las atau potong las
– temperatur pengerasan yang terlalu tinggi
– menahan terlalu lama di daerah austenit
– Pengepresan, penglubangan dengan punch, penarikan

C. Proses normalizing

pada mulanya baja dipanaskan diatas suhu kritisnya (kira kira 800-950 derajt C), kemudian
setelah mencapai suhu kritisnya baja ditahan(dibiarkan) pada suhu tersebut, dan yang terakir baja
didinginkan, pendinginannya sesuai dengan suhu ruangan/suhu kamar, didinginkan hingga suhu
kurang lebih 27 derajat C , lama pendinginan inilah yang sangat mempengaruhi sifat mekanik dari
baja tersebut, semakin cepat pendinginannya maka akan menghasilkan baja dengan sifat mekanik
berupa kekuatan dan kekerasan yang lebih tinggi, dan jika pendinginannya lambat maka akan
terjadi hal yang sebaliknya, dan ini erat hubungannya dengan perlakuaan panas yang lain yakni
proses annealing.

Tahapan proses normalizing:

1. Mempersiapkan alat dan bahan.


2.Panaskan baja dengan temperatur 30°C-50°C diatas titik ktitis pada oven maupun pemanas.
3.Tetap pada suhu tersebut untuk waktu yang lebih pendek untuk mencegah pertumbuhan butir.
4. Atur waktu pembakaran ,Waktu yang telah ditentukan harus cukup sehingga suhu merata ke
seluruh bagian.
5.Dinginkan di udara ,Laju pendinginan adalah perbedaan utama antara normalizing dengan
anneling.
6.Proses normalizing selesai.

D. Manfaat proses normalizing

a. untuk menghilangkan struktur berbutir kasar pada baja


b. menghaluskan ukuran pearlit dan ferlite
c. normalizing atau penormalan berguna untuk menormalkan sifat mekanis yang hilang akibat dari
baja akibat proses sebelumnya.
d.Menghilangkan struktur yang berbutir kasar yang diperoleh dari proses pengerjaan yang
sebelumnya di alami oleh baja
e.Mengeliminasi struktur yang kasar yang diperoleh dari akibat pendinginan yang lambat pada
proses anil
f.Menghaluskan ukuran ferit dan pearlite
g.Memodifikasi dan menghaluskan struktur cor dendritik
h.Penormalan dapat mencegah distorsi dan memperbaki mampu mesin-mesin baja paduan yang
dikarburasi karen atemperatur penormalan lebih tinggi dari temperatur pengkarbonan
i.Penormalan dapat memperbaiki sifat-sifat mekanik
E. sifat sifat setelah di Normalizing

Baja karbon berdasarkan kompositnya dapat dibedakan menjadi baja karbon rendah
dengan kadar karbon <0,30 %; baja karbon medium dengan kadar karbon 0,30 – 0,60 %;
baja karbon tinggi dengan kadar karbon 0,60 – 1,50 %. Dari berbagai macam baja karbon
medium seperti S45C yang ada dipasaran mempunyai sifat mekanis yang kurang bagus
untuk konstruksi mesin seperti poros dan roda gigi. Bahan ini kelurusannya agak kurang
tetap dan dapat mengalami deformasi karena tegangan yang kurang seimbang. Proses
normalizing bertujuan untuk mendapatkan struktur butiran yang halus dan seragam, juga
menghilangkan tegangan dalam yaitu dengan cara memanaskan baja 8500 sampai 9000,
kemudian setelah suhu merata didinginkan diudara. Dengan normalizing diharapkan baja
akan menjadi lebih ulet disamping memiliki struktur butiran yang halus dan seragam
cukup. Sehingga material baja tersebut dapat digunakan sebagaimana mestinya sesuai
dengan aplikasi-aplikasinya.
Maka dari kutipan diatas bisa kita lihat sifat awalnya dari baja S45C itu
mempunyai sifat mekanis yang kurang bagus untuk konstruksi mesin karena bahan ini
kelurusannya tidak tetap dan mengalami deformasi karena tegangan yang kurang
seimbang maka dari itu diperlukan adanya perlakuan normalizing yang dapat merubah
sifat dari baja S45C itu menjadi lebih ulet lagi disamping memiliki sifat struktur butiran
yang halus dan seragam dan menghilangkan tegangan dalam yaitu dengan cara
memanaskan baja mulai dari 8500 sampai 9000,kemudian didinginkan dengan suhu
merata.

Anda mungkin juga menyukai