Surface treatment atau perlakuan permukaan adalah proses perlakuan yang diterapkan untuk
mengubah sifat / karakteristik logam pada permukaannya (bagian permukaan logam). Pada
implementasinya, pelaksanaan perlakuan permukaan sangat bervariasi tergantung pada tujuan
yang ingin dicapai, dan pada umumnya perlakuan permukaan dilakukan dengan tujuan untuk
meningkatkan ketahanan aus dengan jalan memperkeras atau memberikan lapisan yang keras
pada permukaan logam. Meningkatkan ketahanan korosi tanpa merubah karakteristik sifat-
sifat logam yang permukaannya diberi laku panas akan meningkatkan unjuk kerja
(performance) logam dari suatu komponen untuk maksud-maksud fabrikasi.
Jenis-jenis perlakuan permukaan yang umum dikenal pada proses produksi adalah :
Gambar 1.1
b) Pengerasan Induksi (Induction Hardening)
Berbeda dengan tiga proses sebelumnya pengerasan induksi tidak mengalami
perubahan komposisi kimia di permukaannya, zona yang dikeraskan
permukaannya dipanaskan hingga temperatur austenisasi lalu didinginkan dengan
cepat sehingga membentuk struktur martensit. Baja 6 yang dikeraskan harus
mempunyai sifat mampukeras (hardenability) yang baik seperti baja dengan
kandungan karbon sekitar 0,3 sampai 0,6 %. Pemanasan pada proses pengerasan
induksi diperoleh dari arus bolak-balik berfrekuensi tinggi berasal dari konverter
oscilator yang selanjutnya didinginkan dengan cepat (seperti terlihat pada gambar
1.2). Arus bolakbalik dengan frekuensi tinggi (10.000 sampai 50.000 Hz) ini
mengakibatkan timbulnya arus Eddy dalam lapisan permukaan logam yang
kemudian berubah menjadi panas. Sedangkan kedalaman pemanasan tergantung
kepada daya dan frekuensi arus listrik. Baja karbon sedang dan baja paduan
berbentuk komponen seperti piston rod, pump shaft, cams, dan spur gears dapat
dikeraskan dengan metoda ini dengan keuntungan prosesnya otomatis melalui
setting waktu frekuensi dengan waktu pemanasan lebih cepat, dapat dilakukan
pengerasan setempat dengan peningkatan kekuatan fatik dan sedikit deformasi.
Tetapi proses ini membutuhkan biaya yang mahal untuk mesin dan biaya
pemeliharaan, dengan keterbatasan kuantitas komponen sedikit, bentuk benda dan
jenis baja yang dikeraskan terbatas.
Gambar 1.2
3. Metal Spraying
Metal Spraying adalah proses pelapisan dimana material meleleh (atau dipanaskan)
disemprotkan ke permukaan. "Bahan baku" (prekursor lapisan) dipanaskan dengan
cara elektrik (plasma atau busur) atau bahan kimia (api bakar). Penyemprotan termal
dapat memberikan pelapis tebal (kisaran ketebalan sekitar 20 mikrometer sampai
beberapa mm, tergantung pada proses dan bahan baku), di atas area yang luas pada
tingkat pengendapan tinggi dibandingkan dengan proses pelapisan lainnya seperti
elektroplating, deposisi uap fisik dan kimia. Bahan pelapis yang tersedia untuk
penyemprotan termal meliputi logam, paduan, keramik, plastik dan komposit. Bahan
tersebut dibuat dalam bentuk bubuk atau bentuk kawat, dipanaskan sampai keadaan
cair atau semimolten dan dipercepat ke substrat dalam bentuk partikel ukuran
mikrometer. Pembakaran atau pelepasan busur listrik biasanya digunakan sebagai
sumber energi untuk penyemprotan termal. Lapisan yang dihasilkan dibuat dengan
akumulasi banyak partikel semprot. Permukaan mungkin tidak memanas secara
signifikan, memungkinkan lapisan zat mudah terbakar. Kualitas pelapisan biasanya
dinilai dengan mengukur porositasnya, kandungan oksida, makro dan kekerasan
mikro, kekuatan ikatan dan kekasaran permukaan. Umumnya kualitas pelapisan
meningkat seiring dengan meningkatnya kecepatan partikel
4. Metal Plating
Metal plating atau pelapisan logam memberi banyak manfaat untuk produk yang
terbuat dari logam dan bahan lainnya. Plating adalah proses pembuatan dimana
lapisan tipis dari logam melapisi substrat. Hal ini dapat dicapai melalui elektroplating,
yang membutuhkan arus listrik, atau melalui pelapisan elektrolisis, yang dalam proses
kimia autokatalitik.
5. Proses Fusi (Fussion Process)
B. Proses untuk meningkatkan ketahan korosi
1. Pengendapan Listrik (Electrodepossition)
2. Lapis Celup (Hot Dip Coating)
3. Lapis Difusi (Difussion Coating)
a) Cementasi
b) Cladding
c) Deposisi Vacum
d) Pirolasi (Vapour deposition)
e) Sprayed Metal Coating
f) Pengerasan Kulit (Case Hardening)
4. Lapis non Metalik (non - Metallic Coating)
a) Pengecatan dan lapis lak
b) Lapis plastik
c) Lapis karet dan elastoner
d) Lapis enamel
e) Temporary protective coatings
5. Lapis Konversi dan Oksidasi (Conversion and Oxidcoatings)
a) Anodasi
b) Chromatasi
c) Phosphatasi (Parkerizing)
C. Proses - proses untuk meningkatkan unjuk rupa
1. Polishing
2. Abrashive belt grinding
3. Barrel tumbling
4. Honing
5. Lapping
6. Super finishing
7. Electroplating
8. Metal spraying
9. Pelapisan inorganik
10. Parkerizing
11. Anodizing
12. Sheradizing