Anda di halaman 1dari 15

CLADDING

Cladding adalah ikatan bersama-sama dari dua logam berbeda. Hal ini berbeda dari
pengelasan atau addesive (perekatan) logam sebagai penambah unsur dari logam induk
tersebut. Cladding sering di capai dengan dua logam, melalui logam induk dan logam pelapis
serta menekan lembaran bersama dengan temperature rekristalisasi dan tekanan tinggi.
Tujuan umum penggabungan baja karbon menengah dengan stainless steel adalah untuk
meningkatkan tahan karat dengan harga yang rendah dibandingkan penggunaan stainless steel
yang lebih mahal.

Dalam proses cladding biasanya menggunakan dua jenis logam yang memiliki sifat
keunggulan yang tidak sama. Proses cladding biasanya di bantu dengan bantuan mesin rol
sebagai alat untuk melakukan tekanan yang besar terhadap kedua logam, agar menempelkan
logam pelapis terhadap logam induk untuk mencapai hasil yang diingini terhadap logam
induk.

Tujuan cladding itu sendiri yaitu :

1. mengurangi biaya produksi atau manufaktur


2. melindungi logam dari korosi

Syarat- syarat cladding pada logam :

1. titik temperatur cair antara material logam tidak terlalu jauh berbeda
2. potensial antara material logam tidak terlalu jauh berbeda
3. beda koefisien muai antara material logam tidak terlalu jauh berbeda
4. harga antara material diharapkan jauh berbeda
5. kekuatan tidak jauh berbeda.

Cladding adalah suatu proses pelapisan atau penyatuan antara dua jenis material
antara logam dengan logam atau dengan non logam. Cladding ini juga merupakan suatu
proses dengan kesenyawaan yang sangat kuat. Pelapisan dengan cladding ini umumnya
memiliki tujuan untuk mengurangi / mereduksi biaya manufaktur. Misalnya sebagai contoh
dinding vessel, bila keseluruhan dinding dibuat dengan baja stainless maka biaya produksi
akan mahal dan harga alat akan tinggi. Dengan cladding maka proses produksi dapat dibuat
lebih murah yaitu dengan menyatukan kedua flat logam stainless dengan flat baja biasa yang
harganya tentu lebih murah, dimana baja biasa dibuat menghadap keluar dan baja stainless
dibuat menghadap ke dalam dimana diperlukan ketahan korosi.

Namun dalam hal korosi, umumnya cladding digunakan sebagai


teknik pencegahan korosi yang tidak jauh berbeda dengan sacrificial anodic protection.
Pada cladding , l o g a m y a n g i n g i n d i l i n d u n g i a t a u d i - clad dengan logam yang
memiliki elektronegatifan lebih kecil, atau lebih tepatnya lebih elektropositif.
Ini dimaksudkan agar elektron yang akan menyerang logam yang ingin
dilindungiakan mengalir ke logam yang lebih elektropositif ini sehingga korosi terjadi
padalogam yang lebih elektropositif (dalam kata lain lebih mudah terkorosi.
untuk pedoman ingat saja deret Volta). Proteksi korosi ini biasanya digunakan
untuk fasilitas-fasilitas yang minim ruang dan menginginkan low cost .CRA clad material
dibuat untuk mengurangi biaya tanpa mengabaikanaspek korosi dan kekuatan. Clad material
terdiri.dari.dua.material.yaitu.logam p e n d u k u n g ( b a c k i n g s t e e l ) y a n g b e r f u n g s i
untuk menahan beban dan logam pelapis CRA (cladding material) yan
g b e r f u n g s i u n t u k m e n a h a n k o r o s i . C l a d material dibuat dengan cara
pengerolan panas. Pembentukan ikatan pada proses pengerolan panas sangat
tergantung pada difusi atom antara backing material dancladding material. Agar diperoleh
difusi atom yang baik maka dilakukan optimasi parameter proses pengerolan meliputi
optimasi.temperatur,.reduksi.dan.jumlah.langkah.pengerolan.

Pada proses cladding dapat timbul permasalahan korosi karena hal hal berikut ini:

terjadi difusi unsur unsur yang tak diinginkan logam yang dilapisi ke dalam logam
pelapis selama proses cladding. Misalya difusi unsur karbo ke dalam stainless steel
dari baja carbon yang di clad dengan stainless steel. Karbon yang terdiffusi ini dapat
menyebabkan korosi intergranular pada stainlees steel karena terbentuknya karbida
pada batas butir di dalam logam stainless steel
terjadi perubahan metalurgis yang besar pada logam pelapis sehingga perlu perlakuan
panas pasca proses cladding untuk menghilangkan tegangan dalam (internal stress)
pada logam clad dan mengembalikan struktur mikro logam mendekati bentuk asalnya

Ada beberapa macam metode untuk cladding, antara lain :

1. Roll Bonded Cladding

Roll Bonded adalah metode cladding dimana 2 plate carbon steel dan stainless steel
digabungkan dengan proses hot rolled kemudian bagian tepinya dilas untuk mencegah udara
masuk selama proses hot rolled.

Gambar 1. Roll Bonded Cladding


Gambar 2. Proses roll bonded cladding
2. Weld Overlay Cladding

Weld Overlay Cladding adalah metode cladding dimana lapisan metal cladding
diendapkan/dilelehkan pada base metal dengan menggunakan proses arc-metal welding
sehingga permukaan yg kena kontak akan meleleh bersama-sama

Gambar 3. Weld overlay cladding

Dari sekian banyak proses cladding, yang paling banyak digunakan adalah proses Weld
Overlay Cladding. Proses WOC merupakan proses pelapisan pemukaan suatu material seperti
gambar 1 dengan proses pengelasan.
Gambar 4. Lapisan weld overlay cladding

Pada proses WOC untuk ketahanan korosi, elektroda yang digunakan adalah elektroda
yang tidak mudah terkorosi, yaitu elektroda Stainless Steel. Elektroda pelapis memiliki tiga
karakter penting dalam pengerjaannya, karakteristik tersebut adalah; dilusi, ketebalan deposit dan
kecepatan deposisi. Pemilihan elektroda dalam proses WOC harus mampu membatasi dilusi.
Peningkatan dilusi terjadi ketika peningkatan deposisi rata-rata, untuk baja karbon rendah, deposit
dan dilusi dari karbon logam pengisi harus dipertahankan dalam kondisi low level untuk menjaga
ketangguhan dari hasil proses. Bahan pelapis proses WOC pada baja untuk ketahanan korosi
umumnya menggunakan jenis material seperti austenitic stainless steel, nickel dan bahan nikel
dasar (nickel-chromium-iron, nickel-copper allys). Hasil dari proses WOC dengan metoda
SMAW(Elektroda Terbungkus) dapat mengubah sifat mekanik dari material induk, akibat
pengaruh temperatur pengelasan, perubahan komposisi kimia dan pengaruh sifat mekanik dari
elektroda pelapis ke material dasar. Pencapaian proses deposition pada proses WOC yang
sempurna terhadap ketahanan korosi baja karbon membutuhkan ketelitian yang tinggi tentang
metalurgi bahan dasar baja dan bahan pelapis (elektroda). Diagram Schaeffler dapat digunakan
untuk memilih dan menentukan elektroda dalam pengelasan logam yang berbeda pada proses
WOC (gambar2). Diagram Schaeffler ini juga mengilustrasikan struktur dari berbagai deposit las
pada baja karbon dan persentase jumlah dilusi maksimum untuk setiap elektroda.
Gambar 5. Diagram schaeffler

Tabel 1. Persentasi dilusi untuk komposi (%)


Data-data pada tabel 1 menunjukkan hubungan antara jenuis elektroda dan dilusi pada
karakteristik deposit. Proses pengelasan, prosedur pengelasan, dan pemilihan filler metal harus
disesuaikan dengan persentase paduan baja untuk mencapai proses pelapisan based metal yang
sempurna. Kesuksesan proses WOC tergantung pada jumlah paduan yang dilibatkan dalam
proses, elektroda yang digunakan sebagai pelapis memiliki kriteria yang berbeda-beda.
Kandungan bahan elektroda yang tidak memiliki cacat sangat bergantung pada jumlah karbon,
manganese, atau columbium dengan silikon, phospor, dan sulfur yang rendah. Pada pelapisan
dengan elektroda baja tahan karat harus memperhitungkan perbedaan koefisien muai, karbon dari
logam induk menuju weld metal dan pembentukan fasa sigma hal ini akan meningkatkan
tegangan sisa dan menurunkan ketangguhan. Koefisien muai panas austenitic stainless steel lebih
tinggi satu setengah kali dari baja karbon oleh karena itu setiap waktu pada pelapisan dipanaskan
dan didinginkan. Perbedaan antara pelapis dengan bahan dasar menyebabkan difusi dari unsur Cr
dan Mo dari elektroda dapat meningkatka terbentuknya fasa intermetalik seperti fasa sigma, chi
dan karbida. Persentase yng besar dari fasa sigma akan mengurai ketahanan terhadap korosi dan
keuletan.

3. explosive cladding

explosive Bonding atau explosive Cladding atau explosive Welding adalah proses
pengelasan industri teknis berdasarkan. Sebagai proses pengelasan lain, sesuai dengan
dipahami dengan baik, prinsip-prinsip yang dapat diandalkan. Proses ini menggunakan
ledakan ledakan sebagai sumber energi untuk menghasilkan ikatan metalurgi antara
komponen logam. Hal ini dapat digunakan untuk bergabung hampir setiap kombinasi logam,
baik mereka yang metallurgically kompatibel dan orang-orang yang dikenal sebagai non-
weldable oleh proses konvensional. Selain itu, proses ini bisa berpakaian satu atau lebih
lapisan ke satu atau kedua wajah dari logam dasar, dengan potensi untuk masing-masing
untuk menjadi jenis logam yang berbeda atau paduan. Proses explosive cladding ditemukan
pada tahun 1950-an. Pada akhir tahun 1960-an proses telah industri di seluruh dunia. Selama
dekat empat puluh tahun dari aplikasi industri, proses telah terus-menerus disempurnakan.
produsen berpengalaman telah dikodifikasi teknologi dan metode penentuan parameter
ikatan. Dibandingkan dengan tahun 1960, produsen saat ini dapat diproduksi piring jauh lebih
besar, hingga 30 meter persegi, dan telah menguasai logam kombinasi lebih sulit termasuk
cladding.zirkonium.ke.stainless.steel.
Gambar 6. Explosive cladding

Prinsip kerja

Persiapan:
Langkah pertama dari operasi cladding adalah persiapan dari dua permukaan yang
akan terikat bersama. permukaan ini adalah tanah atau dipoles untuk mencapai permukaan
akhir yang seragam dengan kekasaran Ra dari 3 pm (140 RMS) atau di bawah, tergantung
pada kombinasi logam.dan.ketebalan.

penyusunan:

Pelat cladding diposisikan sejajar dengan dan di atas pelat dasar, pada jarak kebuntuan
yang telah ditentukan sebelumnya untuk kombinasi logam tertentu yang terikat. Jarak ini
dipilih untuk memastikan bahwa pelat cladding bertabrakan dengan lempeng dasar setelah
percepatan untuk kecepatan tabrakan tertentu. Jarak kebuntuan biasanya bervariasi 0,5-4 kali
ketebalan cladder lembar tergantung pada pilihan parameter dampak. Terbatas toleransi
dalam hasil kecepatan tabrakan dalam kontrol toleransi yang sama dari jarak standoff.
Jarak standoff dikendalikan oleh spacer dukungan di tepi piring dan internal yang diperlukan.
perangkat kebuntuan internal yang dirancang untuk dikonsumsi oleh jet.
Frame penahanan peledak ditempatkan di sekitar tepi dari pelat kelongsong logam.
Ketinggian frame diatur mengandung jumlah tertentu peledak memberikan rilis energi
spesifik per satuan luas.

Operasi bonding:

Komposisi bahan peledak dan jenis yang dipilih untuk menghasilkan pelepasan energi
spesifik dan tingkat ledakan tertentu (kecepatan di mana bagian depan peledakan perjalanan
di seluruh lapisan peledak). Tingkat peledakan harus subsonik dengan kecepatan akustik dari
logam.
Peledak, yang umumnya granular, terdistribusi secara seragam pada permukaan kelongsong
piring mengisi frame penahanan. Hal ini memicu pada titik yang telah ditentukan pada
permukaan piring menggunakan kecepatan tinggi peledak penguat. ledakan perjalanan jauh
dari titik inisiasi dan di seluruh permukaan pelat pada tingkat ledakan yang ditentukan.
Ekspansi gas dari peledakan bahan peledak mempercepat piring cladding melintasi celah
kebuntuan mengakibatkan tabrakan sudut pada kecepatan tumbukan ditentukan. Dampak
yang dihasilkan menciptakan tekanan yang sangat tinggi lokal pada titik tabrakan.Tekanan ini
perjalanan jauh dari titik tabrakan pada kecepatan akustik dari logam. Sejak tabrakan
bergerak maju pada tingkat subsonik, tekanan diciptakan pada permukaan yang berdekatan
segera mendekat, yang cukup untuk spall lapisan tipis logam dari setiap permukaan dan
keluarkan itu pergi dalam jet. Permukaan kontaminan, oksida dan kotoran yang dilucuti
dalam jet. Pada titik tabrakan, logam bersih baru dibuat permukaan dampak pada tekanan
tinggi beberapa GPa. Meskipun ada banyak panas yang dihasilkan dalam ledakan ledakan,
tidak ada waktu untuk transfer panas ke logam. Hasilnya adalah ikatan logam-logam yang
ideal tanpa meleleh atau difusi.

Pada bidang industri, Proses explosive cladding umumnya digunakan untuk pelat
datar. Proses ini juga dapat digunakan untuk pembuatan tabung konsentris terikat dan pipa.
Dalam tabung cladding, ledakan bisa terjadi di dalam lubang, atau di luar tabung luar,
tergantung pada diameter, ketebalan dinding dan faktor lainnya. Proses ini tidak cocok untuk
cladding permukaan berkontur kompleks. Ketika produk berbentuk diperlukan, seperti
kepala, berpakaian yang diproduksi sebagai pelat datar dan dibentuk menjadi konfigurasi
produk yang dibutuhkan setelah ikatan.

Gambar 7. Ilustrasi daerah luasan kombinasi pada explosive cladding

Keuntungan Konstruksi clad

Alasan utama untuk konstruksi berpakaian adalah ekonomi.


Cladding juga memungkinkan penerapan titanium atau zirkonium pada suhu lebih
dari yang diijinkan desain.mereka.dalam.konstruksi.kode.

Kerugian.Konstruksi.clad

Ada kelemahan struktural yang melekat dalam pengelasan fillet digunakan untuk
membuat sendi di kapal itu sendiri. Kelemahan terbesar adalah bahwa kegagalan salah
satu lasan ini melepaskan senyawa korosif seluruh bahan backing. Hal ini dapat
menyebabkan korosi terdeteksi. Selanjutnya, kontaminan cairan di belakang lapisan
yang membuat perbaikan kualitas tinggi yang sangat sulit jika tidak mustahil. lapisan
longgar.umumnya.tidak.cocok.di.bawah.vakum.
konstruksi berpakaian secara inheren kompleks dibandingkan dengan konstruksi yang
solid, terutama dalam struktur dengan banyak nozel, lampiran, atau internal yang
kompleks.

Setidaknya dalam titanium, peralatan clad mungkin lebih berat dari konstruksi yang
solid, yang dapat meningkatkan biaya yayasan dan mendukung, dan dapat menjadi
pertimbangan dalam berat aplikasi kritis.tertentu.pada.platform.lepas.pantai,misalnya
Eksterior clad vessel mungkin memerlukan lukisan dan bidang touch up serta
pemeliharaan berkelanjutan dari sistem cat.

Cladding pada bangunan

Pada bangunan cladding, Cladding ini berfungsi sebagai kerangka yang menopang
struktur utama eksterior bangunan. Cladding ini disebut memiliki dual fungsi, yakni sebagai
salah satu elemen yang memberikan tampilan indah pada bangunan, serta sebagai proteksi
agar bangunan tak mudah tersentuh kotoran atau polusi dari luar yang mengakibatkan
struktur eksterior bangunan mudah rusak. Meskipun sejatinya cladding tidaklah 100 persen
tahan terhadap angin atau air, namun minimal cladding diperlukan dalam menambah style
eksterior sebuah bangunan.
Ada beragam bentuk serta material yang biasa digunakan untuk membuat cladding
ini. Cladding dengan tipe, bahan, atau model tertentu biasanya dipilih dengan
mempertimbangkan desain serta keindahan bangunan. Cladding juga terkadang disebut
sebagai siding. Kedua istilah ini merujuk pada benda yang sama, sehingga Anda tak perlu
bingung dalam membedakaannya. Istilah cladding lebih banyak dipakai di Eropa dan
Australia, sedangkan siding lebih populer di Amerika Selatan. Bahkan, di beberapa wilayah
mungkin banyak yang menyebut cladding ini sebagai weatherboard.

Di bawah ini akan kita uraikan beberapa tipe cladding yang paling umum ditemui:

1. Vinyl Cladding

Seperti namanya, cladding satu ini dibuat dari panel panel berbahan polyvinyl
chloride (PVC). Penggunaan tipe cladding ini sangat terkenal di Amerika Selatan. Cladding
satu ini tergolong murah dan mudah dipotong potong, diinstal, dan diganti kapanpun
diperlukan. Cladding ini juga tersedia dalam pilihan warna yang menarik, sehingga tak perlu
dicat ulang. Keunggulan lain yang dimiliki yakni ketebalan, ketahanan, serta kemudahan
dalam perawatan. Namun, penggunaan siding ini tidak cocok untuk rumah yang menerapkan
prinsip Go Green karena material ini disebut sebut menghasilkan racun yang terurai dan
menyebar melalui udara dan sangat berbahaya bagi manusia karena mengganggu pernafasan.
Gambar 8. Vinyl Cladding

2. Stone Veneer

Cladding jenis ini tergolong cladding yang mahal, namun tahan untuk beberapa
dekade sekali dipasang tanpa perlu perawatan yang rumit. Masonry veneer bisa terdiri dari
beberapa jenis batuan atau clay yang disusun pada struktur penyangga bangunan. Cladding
jenis ini juga lebih tahan terhadap elemen elemen korosif dari luar karena begitu diinstal,
cladding ini akan langsung menempel pada dinding dan tak ada rongga rongga di sela
selanya. Hal ini meminimalisasi kelembaban udara yang dapat merusak dinding bangunan.
Selain itu, cladding ini mampu mengontrol temperatur udara dalam bangunan sehingga tak
terlalu dingin atau terlalu panas.

Gambar 9. Stone Vener/Stone Cladding


3. EIFS

Exterior Insulation and Finish Systems (EIFS) adalah jenis Cladding yang mungkin
paling populer saat ini, terutama untuk bangunan bangunan non residensial seperti sekolah,
kantor, atau gedung komersial. Material yang digunakan sering disebut mirip dengan stucco.
Padahal, sesungguhnya cladding ini dibuat dari material buatan. EIFS adalah sistem yang
terbuat dari plastik yang dilapisi material yang sekilas nampak seperti stucco. Dengan tekstur
yang unik, banyak yang terkecoh dan mengira bahwa cladding ini dibuat dari batuan alam
yang utuh. Namun, cladding ini masih memiliki kekurangan, yakni sistem drainase yang
belum begitu baik.

Gambar 10. Exterior Insulation and Finish Systems (EIFS)

4. Wood Cladding

Wood cladding lebih banyak digunakan pada bangunan banguna di wilayah


Amerika Selatan. Biasanya material yang digunakan adalah kayu oak, pinus, dan cedar.
Namun, sering terjadi overlap pada pemasangan ruas ruasnya dan hal ini disebut
clapboard. Hal ini kemudian memunculkan istilah clapboard house. Penggunaan wood
cladding tentu secara alami tahan terhadap cuaca, ramah lingkungan, dan dapat mengurangi
panas di dalam bangunan. Selain itu, material ini juga cukup kuat dan awet, hanya saja butuh
perawatan lebih dan pengecetan ulang secara berkala.
Gambar 11.Wood Cladding

5. Metal Cladding

Ada 2 varian metal cladding atau siding ini. Yang pertama yakni jenis corrugated steel
yang biasa digunakan untuk gudang penyimpanan. Produk ini sangat kuat, awet, dan tahan
lama dan bisa bertahan bertahun tahun tanpa perawatan. Hanya saja, secara tampilan
kurang menarik dan mudah berkarat. Varian metal siding yang kedua adalah aluminum siding
yang baisa digunakan di rumah rumah. Material ini cocok untuk rumah di area pesisir
pantai karena tak mudah korosi dan tahan terhadap angin laut yang banyak mengandung
garam dan intensitas yang cukup kencang. Secara umum, metal siding ini memang lebih
mahal dibandingkan siding atau cladding yang lain. Hanya saja, material ini tak mudah lapuk
atau terkikis oleh perubahan cuaca.

Gambar 12. Metal Cladding


6. Cladding Kaca / Glass Cladding

Lembaran kaca merupakan jenis cladding yang sangat populer terutama pada
high rise building alias gedung pencakar langit karena sangat praktis dan terkesan modern.
Cladding kaca dipasang dengan menggunakan kusen alumunium sebagai cladding atau bisa
juga sebagai partisi ruang. Kelebihan cladding kaca adalah harga relatif lebih terjangkau,
mudah diperoleh, mudah dipasang, perawatan mudah dan tahan cuaca. Kelemahannya adalah
bukan isolator panas, berat, beresiko pecah, tidak menyerap panas matahari kecuali telah
dilapisi kaca film atau dengan bahan kimia

Gambar 12. Bangunan dengan cladding kaca

Gambar 13. Pemasangan cladding kaca pada bangunan bertingkat


7. Cladding Beton Precast

Glassfibre Reinforced Cement (GRC) bisa diaplikasikan dalam berbagai keperluan.


Termasuk salah satunya adalah dimanfaatkan sebagai cladding. Fungsi utama cladding
sebagai pelapis dinding sesuai dengan karakter GRC yang bisa disesuaikan bentuknya dengan
keinginan. GRC cladding sangat cocok diterapkan untuk segala jenis bangunan. Karena
sifatnya yang ringan, mudah dibentuk sesuai keinginan, ramah lingkungan, tahan lama,
rendah perawatan. GRC yang terbuat dari material komposit, perpaduan antara semen dengan
bahan agregat dan penguat bahan menjadi alternatif kebutuhan bangunan, termasuk dijadikan
sebagai cladding. Demikian juga dengan banyaknya pilihan desain ornamental yang bisa
diaplikasikan pada GRC menjadikannya banyak diminati di dunia arsitektur.
Pada awal abad 20 beton precast jadi pilihan utama sebagai pada pembangunan
gedung pencakar langit atau high rise building dikarenakan bisa mempermudah proses
pembangunan dan mempercepat waktu pengerjaan termasuk pula sebagai cladding. Hal ini
dikarenakan gedung pencakar langit memiliki ketinggian super yang susah jika harus
mengecor beton dan menyiapkan bekisting. Keunggulan cladding beton adalah kuat, murah,
tahan cuaca, perawatan mudah, mudah dibentuk sesuai selera dan isolator panas yang baik.
Kelemahannya adalah berat sehingga menambah beban struktur.
Pada perkembangannya sekarang cladding beton mulai digantikan oleh cladding GRC
(Glassfibre Reinforce Concrete) yaitu jenis beton fiber yang berbobot ringan tapi tetap kuat
dan ulet. Penggunaan GRC sebagai cladding berkembang sangat pesat baik dalam bentuk
papan GRC, GRC Board yang umumnya bermotif polos ataupun ornamen GRC Cladding
dimana sekaligus untuk ornamen dekoratif dengan pola-pola tertentu semisal pada cover
pilar/menara masjid.

Gambar 14. Pemasangan cladding beton precast


DAFTAR PUSTAKA

Anonim..Explosion.Cladding..Online:
(http://www.wermac.org/equipment/explosion_claddin.....g.html). Diakses pada tanngal 25
Maret 2017.

Anonim. 2013. Tipe tipe Cladding atau Siding yang Paling Populer. .....Online:
(http://architectaria.com/tipe-tipe-cladding-atau-siding-yang-paling-populer.html). .....Diakses
pada tanggal 25 Maret 2017

Anonim.2013.Material.Cladding.Pelapisan..Online:(https://wbsakti.wordpress.com/2013/12/0
.....3/material-cladding-pelapisan/). Diakses pada tanggal 25 Maret 2017.

Anonim.2014. Ragam Cladding. Online:


(http://artikongrc.blogspot.co.id/2014/12/ragam-.....cladding.html). Diakses pada tanggal 25
Maret 2017.

IR. Darmawi, M.T. 2002. Pelapisan Logam. Palembang: Universitas Sriwijaya

Irwan, Yusril. 2014. Pengaruh Sifat Mekanik Hasil Weld Overlay Cladding Baja. .....Online:
(https://www.scribd.com/doc/195410840/04-Pengaruh-Sifat-Mekanik-Hasil-
Weld-.....Overlay-Cladding-Baja#). Diakses pada tanggal 25 Maret 2017

Anda mungkin juga menyukai