Anda di halaman 1dari 22

MACAM-MACAM CACAT PADA HASIL COR DAN

SOLUSINYA

MAKALAH

OLEH

EKA TRY WAHYUNI


160511609213

ENGGAR BAGUS TRIATMOKO


160511609290

FAJAR PURNOMO AJI


160511609236

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK MESIN
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
JANUARI 2019
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat rahmat dan karunia-Nya makalah pengecoran logam yang berjudul
“Macam-macam cacat pada hasil cor dan solusinya” dapat kami selesaikan.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas matakuliah Pengecoran Logam
yang diampu oleh Bapak Drs. Putut Murdanto, S.T., M.T. Semoga dengan adanya
makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang jenis-jenis cacat pada
pengecoran logam dan menjadi referensi untuk mempelajari ilmu yang linear dengan
materi pada makalah.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari kata senpurna, sehingga butuh pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu,
penyusun mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk menyempurnakan
makalah ini sehingga bisa menjadi referensi yang lebih lengkap dan bermanfaat untuk
pengerjaan logam pada bidang manufaktur.

Malang, 3 Februari 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 4
1.3 Tujuan .................................................................................................................. 5
1.4 Manfaat ................................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 6
2.1 Pengertian Cacat Pada Hasil Cor ......................................................................... 6
2.2 Faktor Penyebab Yang Mempengaruhi Cacat Hasil Cor .................................... 6
2.3 Macam-Macam Cacat Pada Produk Hasil Cor Dan Pencegahannya .................. 7
2.3.1 Cacat Ekor Tikus Tak Menentu atau Kekasaran Yang Meluas .................... 7
2.3.2 Lubang-Lubang............................................................................................. 9
2.3.3 Retakan ....................................................................................................... 11
2.3.4 Permukaan Kasar ........................................................................................ 12
2.3.5 Salah Alir .................................................................................................... 15
2.3.6 Kesalahan Ukuran ....................................................................................... 15
2.3.7 Inklusi dan Struktur Tak Seragam .............................................................. 16
2.3.8 Deformasi.................................................................................................... 18
2.3.9 Cacat-Cacat Tak Tampak............................................................................ 20
BAB III PENUTUP ................................................................................................... 21
DAFTAR RUJUKAN................................................................................................ 22

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengecoran logam (casting) adalah salah satu teknik pembuatan produk dengan
cara mencairkan logam dalam tungku pembakaran dengan suhu diatas titik lebur
kemudian dituang ke dalam rongga cetak yang telah dibentuk sesuai benda yang
akan dibuat.
Saat ini proses pengecoran logam telah banyak berkembang, banyak produsen
yang mengembangkan berbagai inovasi pada alat dan bahan yang digunakan serta
menerapkan beberapa metode baru dalam proses pengecoran sehingga membuat
produsen saling bersaing untuk menghasilkan produk hasil cor dengan kualitas
yang baik dan harga yang bersaing. Pada proses pengecoran biasanya akan terjadi
kecacatan terhadap produk hasil cor sehingga berbagai inovasi yang dilakukan
dengan tujuan untuk mengurangi tingkat kecacatan tersebut. Beberapa contoh
cacat yang sering terjadi pada produk hasil cor antara lain, permukaan kasar,
berongga, tidak simetris dan lain-lain. Faktor yang mempengaruhi cacat pada
produk hasil cor misalnya, kemampuan aliran gas (permeabilitas), kekuatan
cetakan, kadar air dan bahan pengikat, kemampuan aliran cairan logam (fluiditas),
rongga udara dan desain saluran yang kurang baik.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka dalam proses pengecoran logam produsen
harus mengetahui jenis-jenis cacat dan penyebabnya sehingga mampu menemukan
solusi atau pencegahan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan kecacatan
pada produk hasil cor.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan faktor penyebab terjadinya cacat pada produk hasil cor?
2. Jelaskan dan sebutkan macam-macam cacat pada produk hasil cor?
3. Jelaskan cara pencegahan untuk mengurangi tingkat kecacatan pada produk
hasil cor?

4
5

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
a. Mengetahui penyebab terjadinya cacat pada produk hasil cor.
b. Mengetahui macam-macam cacat pada produk hasil cor.
c. Mengaplikasikan cara pencegahan untuk mengurangi tingkat kecacatan
pada produk hasil cor.

1.4 Manfaat
Setelah membaca makalah ini diharapkan pembaca memahami tentang
penyebab, macam-macam dan cara pencegahan pada kecacatan produk hasil cor
sehingga bisa diterapkan dalam melakukan proses pengecoran logam untuk
memperoleh produk hasil cor yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Cacat Pada Hasil Cor


Cacat pengecoran adalah penyimpangan yang tidak diinginkan dalam proses
pengecoran logam. Beberapa cacat dapat ditoleransi sementara yang lain dapat
diperbaiki, jika tidak mereka harus dihilangkan. Mereka dipecah menjadi lima kategori
utama: porositas gas, cacat susut, cacat bahan cetakan, cacat logam tuang, dan cacat
metalurgi. (Wikipedia: 2018)
Istilah "cacat" dan "diskontinuitas" merujuk pada dua hal khusus dan terpisah
dalam casting. Cacat didefinisikan sebagai kondisi dalam casting yang harus diperbaiki
atau dihapus, atau casting harus ditolak. Diskontinuitas, juga dikenal sebagai
"ketidaksempurnaan", didefinisikan sebagai "gangguan dalam kontinuitas fisik
casting". Oleh karena itu, jika casting kurang sempurna, tetapi masih berguna dan
dalam toleransi, ketidaksempurnaan harus dianggap "diskontinuitas". (Hamza, S:
2017:1)

2.2 Faktor Penyebab Yang Mempengaruhi Cacat Hasil Cor


Proses pengecoran dilakukan dengan beberapa tahapan mulai dari pembuatan
cetakan, proses peleburan, penuangan dan pembongkaran. Untuk menghasilkan coran
yang baik maka semuanya harus direncanakan dan dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Namun hasil coran sering terjadi ketidak sempurnaan atau cacat. Cacat yang terjadi
pada coran dipengaruhi oleh bebrapa faktor yaitu:
1. Desain pengecoran dan pola.
2. Pasir cetak dan desain cetakan dan inti.
3. Komposisi muatan logam.
4. Proses peleburan dan penuangan.
5. Sistem saluran masuk dan penambah.

6
7

Secara umum cacat pada produk hasil cor disebabkan oleh beberapa faktor, antara
lain suhu logam, kurangnya ventilasi, terlalu banyak pelumas, logam yang kotor,
penyusutan air, penyusutan gas dan tanda aliran. Tanda aliran merupakan tanda yang
tersisa di permukaan hasil cor karena sistem saluran yang buruk atau sudut yang tajam.
(Wikipedia: 2018)

2.3 Macam-Macam Cacat Pada Produk Hasil Cor Dan Pencegahannya


Komisi pengecoran internasional telah membuat penggolongan cacat-cacat
coran dan dibagi menjadi 9 macam, yaitu :
1. Ekor tikus tak menentu atau kekasaran yang meluas
2. Lubang-lubang
3. Retakan
4. Permukaan kasar
5. Salah alir
6. Kesalahan ukuran
7. Inklusi dan struktur tak seragam
8. Deformasi
9. Cacat-cacat tak nampak
Berikut ini penjelasan dari macam-macam cacat yang terjadi pada produk hasil
cor ketika proses pengecoran logam:

2.3.1 Cacat Ekor Tikus Tak Menentu atau Kekasaran Yang Meluas
Cacat ekor tikus merupakan cacat dibagian luar yang dapat dilihat dengan
mata. Bentuk cacat ini mirip seperti ekor tikus, yang diakibatkan dari pasir
permukaan cetakan yang mengembang dan logam masuk kepermukaan tersebut.
Kekasaran yang meluas merupakan cacat pada permukaan yang diakibatkan oleh
pasir cetak yang tererosi. Bentuk cacat ekor tikus dan kekasaran yang meluas dapat
dilihat pada gambar dibawah ini:
8

Gambar 2.1 Cacat ekor tikus dan kekasaran meluas


Sumber: www.google.com

Penyebab cacat ekor tikus atau kekasaran yang meluas disebabkan oleh :
a. Kecepatan penuangan terlalu lambat
b. Temperatur penuangan terlalu tinggi
c. Ketahanan panas pasir cetak rendah
d. Terjadi pemanasan setempat akibat letak saluran turun yang salah
e. Pasir cetak banyak mengandung unsur kental atau lumpur
f. Perbaikan cetakan yang tidak sempurna
g. Pelapisan cetakan yang terlalu tebal
h. Kepadatan cetakan pasir yang kurang
i. Lubang angin pada cetakan kurang
Untuk mencegah timbulnya cacat di atas dapat dilakukan dengan
merencanakan pembuatan cetakan, peleburan dan penuangan yang baik. Langkah-
langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Menggunakan pasir cetak yang berkualitas, tahan panas dan tidak benyak
mengandung unsur lumpur.
b. Pembuatan cetakan yang teliti baik pemadatan yang cukup, lubang angin
yang cukup dan pelapisan tipis yang merata.
c. Membuat saluran turun yang tepat, sesuai bentuk coran.
d. Mengecek temperatur logam sebelum penuangan, temperatur tuang harus
sesuai yang disyaratkan.
e. Melakukan penuangan dengan kecepatan yang cukup dan kontinyu.
9

2.3.2 Lubang-Lubang
Cacat lubang-lubang memiliki bentuk dan akibat yang beragam. Bentuk
cacat lubang-lubang dapat dibedakan menjadi: rongga udara, lubang jarum, rongga
gas oleh cil, penyusutan dalam, penyusutan luar dan rongga penyusutan
Bentuk, penyebab dan pencegahan cacat lubang-lubang dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 2.1 Penyebab Cacat Lubang-Lubang dan Pencegahannya

Bentuk Cacat Lubang Penyebab Pencegahan


1. Rongga Udara a. Logam cair a. Diusahakan pada saat
teroksidasi pencairan alas kokas
b. Saluran cerat dan dijaga agar logam
ladel tidak cukup tidak berada di daerah
kering oksidasi.
c. Temperatur b. Temperature tuang
penuangan terlalu logam sebelum
rendah penuangan, dipastikan
d. Penuangan terlalu sudah sesuai dan
2. Lubang Jarum
lambat penuangan dengan
e. Cetakan kurang cepat.
kering c. Pembuatan cetakan
f. Permeabilitas pasir yang teliti baik
cetak kurang permeabilitas,
sempurna pemadatan yang
g. Terlalu banyak yang cukup, lubang angin
keluar dari cetakan yang cukup
h. Lubang angin kurang d. Diusahakan tekanan di
memadai atas dibuat tinggi.
i. Tekanan di atas
terlalu rendah.
10

3. Penyusutan Dalam a. Logam cair a. Diusahakan pada saat


teroksidasi pencairan alas kokas
b. Temperatur dijaga agar logam
penuangan terlalu tidak berada di daerah
rendah oksidasi.
c. Bahan muatan logam b. Temperature tuang
banyak kotoran dan logam sebelum
berkarat penuangan, dipastikan
d. Perencanaan dan sudah sesuai dan
4. Penyusutan Luar peletakan penambah penuangan dengan
tidak sempurna cepat.
e. Tinggi penambah c. Perencanaan dan
terlalu rendah peletakan penambah
f. Cetakan membengkak yang teliti.
g. Cetakan pasir d. Menghilangkan
5. Rongga Penyusutan membentuk sudut- sudutsudut tajam pada
sudut tajam cetakan
h. Radius coran yang e. Mendesain coran
terlalu kecil dengan radius yang
i. Pengisian yang sulit cukup
dari penambah karena f. Merencanakan sistem
perubahan yang saluran yang teliti
mendadak
11

6. Rongga Gas karena a. Penguapan bahan cil a. Menggunakan bahan


Cil
b. Bahan cil berkarat cil yang tidak
c. Permukaan cil menguap
mengembun b. Menghilangkan karat
pada bahan cil
c. Memastikan
permukaan cil betul-
betul kering sebelum
penuangan.
Sumber: Tim PPG Teknik Mesin (2011:130-131)

2.3.3 Retakan
Cacat retakan dapat disebabkan oleh penyusutan atau akibat tegangan sisa.
Keduanya dikarenakan proses pendingan yang tidak seimbang selama pembekuan.
Bentuk cacat retakan dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.2 Cacat Retakan


Sumber: www.google.com

Penyebab cacat retakan adalah :


a. Perencanaan coran yang tidak memperhitungkan proses pembekuan, seperti
perbedaan tebal dinding coran yang tidak seragam.
b. Pemuaian cetakan, dan inti menahan pemuaian dari coran.
c. Ukuran saluran turun da penambah yang tidak memadahi.
12

Upaya untuk mencegah cacat retakan adalah sebagai berikut:


a. Menyeragamkan proses pembekuan logam dengan memanfaatkan cil bila
perlu.
b. Pengisian logam cair dari beberapa tempat.
c. Waktu penuangan harus sesingkat mungkin.
d. Menghindakan coran yang memiliki sudut-sudut tajam.
e. Menghindarkan perubahan mendadak pada dinding coran.

2.3.4 Permukaan Kasar


Cacat permukaan kasar menghasilkan coran yang permukaannya kasar.
Cacat ini dikarenakan oleh beberapa factor seperti: cetakan rontok, cup terdorong
ke atas, pelekat, penyinteran dan penetrasi logam. Bentuk, penyebab dan
pencegahan cacat permukaan kasar dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.2 Bentuk, Penyebab Dan Pencegahan Cacat Permukaan Kasar


Bentuk Cacat Permukaan
Penyebab Pencegahan
Kasar
1. Cetakan Rontok a. Bagian cetakan Cermat dan teliti saat
yang lemah pembuatan cetakan
runtuh.
b. Cetakan
runtuh.saat
penarikan pola.
c. Kemiringan pola
tidak cukup.
d. Cetakan kurang
padat.
e. Kekuatan pasir
cetak kurang
13

2. Cup terdorong ke atas Bagian yang cembung a. Kedua permukaan


dari cetakan rontok pisah harus rata dan
dan pecahan pasir betul-betul rapat.
jatuh dalam cetakan b. Pemeriksaan bagian
dalam cetakan
sebelum penuangan

3. Pelekat a. Pasir melekat pada a. Pasir harus cukup


pola. dingin.
b. Pasir panas, kadar b. Pola logam harus
air dan lempung dipanaskan mula.
yang kurang. c. Menggunakan pasir
c. Pemadatan cetakan yang kekuatannya
yang tidak cukup.
memadahi. d. Menggunakan bubuk
d. Bubuk pemisah pemisah yang baik.
yang tdak baik. e. Kemiringan pola
e. Kemiringan pola harus sesuai.
tidak cukup. f. Menarik pola dengan
f. Getaran yang getaran yang cukup.
kurang saat g. Memperbaiki
penarikan pola. cetakan yang tidak
g. Cetakan tidak sempurna.
diperbaiki saat
pasir cetak melekat
pada pola saat
ditarik .
14

4. Penyiteran a. Logam cair a. Menggunakan pasir


memiliki tegangan yang tahanan
permukaan yang panasnya tinggi.
kecil. b. Oksida besi harus
b. Logam cair dicampur baik ke
memiliki tekanan dalam pasir.
statik dan dinamik c. Pemadatan pasir
yang berlebihan. harus cukup.
c. Temperatur tuang d. Menggunakan
yang terlalu tinggi. distribusi kekasaran
d. Pasir terlalu kasar. pasir yang sesuai.
e. Pemadatan pasir
kurang.
f. Bahan pengikat
terlalu banyak.
g. Tahanan panas
pasir kurang.
5. Penetrasi Logam a. Logam cair a. Menggunakan pasir
memiliki tekanan yang tahanan
statik dan panasnya tinggi.
dinamik yang b. Pemadatan pasir
berlebihan harus cukup.
b. Pemadatan pasir c. Memperhitungkan
kurang. tumbukan aliran
c. Tahanan panas logam.
pasir kurang

Sumber: Tim PPG Teknik Mesin (2011:133-134)


15

2.3.5 Salah Alir


Cacat salah alir dikarenakan logam cair tidak cukup mengisi rongga cetakan.
Umumnya terjadi penyumbatan akibat logam cair terburu membeku sebelum
mengisi rongga cetak secara keseluruhan. Bentuk cacat salah alir dapat dilihat pada
gambar berikut:

Gambar 2.3 Cacat Salah Alir


Sumber: www.google.com

Penyebab cacat salah alir yaitu :


a. Coran terlalu tipis.
b. Temperatur penuangan terlalu rendah.
c. Laju penuangan terlalu lambat.
d. Aliran logam cair tidak seragam akibat sistem saluran yang jelek.
e. Lubang angin pada cetakan kurang.
f. Sistem penambah yang tidak sempurna
Pencegahannya adalah sebagai berikut :
a. Temperatur tuang harus cukup tinggi.
b. Kecepatan penuangan harus cukup tinggi.
c. Perencanaan sistim saluran yang baik.
d. Lubang angin harus ditambah.
e. Menyempurnakan sistem penambah

2.3.6 Kesalahan Ukuran


Cacat kesalahan ukuran terjdi akibat kesalahan dalam pembuatan pola. Pola
yang dbuat untuk memuat cetaka ukuranya tidak sesuai dengan ukuran coran yang
diharapkan. Selain itu kesalahan ukuran dapat terjadi akibat cetakan yang
mengembang atau penyusutan logam yang tinggi saat pembekuan. Pencegahn
16

kesalah ukuran adalah membuat pola dengan teliti dan cermat. Menjaga cetakan
tidak mengembang dan memperhitungkan penyusutan logam dengan cermat,
sehingga penambahan ukuran pola sesuai dengan penyuutan logam yang terjadi
saat pembekuan.

2.3.7 Inklusi dan Struktur Tak Seragam


Cacat inklusi terjadi karena masuknya terak atau bahan bukan logam ke
dalam cairan logam akibat reaksi kimia selama peleburan, penuangan atau
pembekuan. Cacat struktur tidak seragam akan membentuk sebagian struktur
coran berupa struktur cil. Bentuk, penyebab dan pencegahan cacat inklusi dan
struktur tidak seragam dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.3 Bentuk, Penyebab Dan Pencegahan Cacat Iklusi Dan Struktur
Tidak Seragam
Bentuk Cacat Penyebab Pencegahan
Permukaan Kasar
1. Inklusi Terak a. Logam cair teroksidasi. a. Menjaga
b. Penyingkiran terak belum logam cair
bersih. tidak
c. Perencanaan saluran turun teroksidasi.
tidak sempurna. b. Penyingkiran
d. Waktu penuangan yang terak sampai
terlalu lama. bersih.
c. Perencanaan
saluran tuang
yang cermat
dan teliti.

2. Inklusi Pasir a. Tahanan panas yan rendah a. Menggunaka


dari bahan pelapis ladel. n bahan
17

b. Permukaan cetakan yang pelapis ladel


lemah. yang tahan
c. Ketahanan panas pasir panasnya
cetak kurang. baik.
d. Pembersihan yang kurang b. Pembersihan
pada rongga cetak. bagian dalam
cetakan
sebelum
penuangan.
c. Menggunaka
n pasir yang
tahanan
panasnya
tinggi.
d. Pemadatan
pasir harus
cukup.
3. Cil a. Komposisi logam tidak a. Menentukan
memadahi. komposisi
b. Pendinginan yang cepat. logam yang
c. Kadar karbon dan silicon tepat.
yang rendah. b. Pendinginan
d. Logam cair mendapat perlahan-
panas lanjut. lahan.
c. Kadar
karbon dan
silicon harus
cukup.
18

d. Mencegah
panas lanjut.
4. Cil Terbalik a. Kelebihan kadar belerang. a. Mengurangi
b. Kadar mangan kurang. kadar
belerang.
b. Menambah
kadar
mangan
Sumber: Tim PPG Teknik Mesin (2011:136)

2.3.8 Deformasi
Cacat deformasi dikarenakan perubahan bentuk coran selama pembekuan
akibat gaya yang timbul selama penuangan dan pembekuan. Bentuk, penyebab dan
pencegahan cacat deformasi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.4 Bentuk, Penyebab Dan Pencegahan Cacat Deformasi.

Bentuk Cacat Permukaan Kasar Penyebab Pencegahan

a. Membengkak a. Kekuatan tekan a. Meningkatk


pasir cetak kurang. an kekuatan
b. Pemadatan pasir tekan pasir
cetak tidak seragam. cetak.
b. Pemadatan
pasir cetak
dibuat
seragam.

b. Pergeseran a. Pergeseran titik a. Cermat dan


tengah pola. teliti pada
b. Pergeseran pena dan saat
kotak inti.
19

c. Pergeseran titik pembuatan


tengah cetakan. cetakan.
d. Pergeseran setelah b. Cermat dan
pemasangan cetakan telti pada
saat
pemasanga
n inti.
c. Cermat
pada saat
pemasanga
n kup dan
drag.

c. Perpindahan Inti a. Inti terapung. a. Telapak inti


b. Penahan inti tidak diperkuat.
kuat. b. Menggunak
an
penyangga
pada
pemasanga
n inti.

d. Pelenturan Perbedaan tegangan Memperhitun


selama pendinginan gkan bentuk
dan penyusutan. coran dengan
cermat.

Sumber: Tim PPG Teknik Mesin (2011:137)


20

2.3.9 Cacat-Cacat Tak Tampak


Cacat-cacat tak tampak merupakan cacat coran yang tidak dapat dilihat oleh
mata. Cacat-cacat ini berada dalam coran sehingga tidak kelihatan dari permukaan
coran. Salah satu bentuk cacat tak tampak adalah cacat struktur butir terbuka. Cacat
ini akan membentuk seperti pori-pori dan kelihatan setelah dikerjakandengan
mesin. Bentuk cacat struktur butir terbuka dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.4 Cacat struktur butir terbuka


Sumber: www.google.com

Penyebab cacat ini adalah komposisi kadar C, Si dan P yang tidak


sesuai. Pencegahan cacat ini adalah dengan merencanakan logam coran dengan
kadar C, Si dan P yang sesuai.
BAB III
PENUTUP

Untuk menghasilkan coran yang baik maka semua tahapan harus direncanakan
dan dilakukan dengan sebaik-baiknya. Namun hasil coran sering terjadi
ketidaksempurnaan atau cacat. Cacat yang terjadi pada coran dipengaruhi oleh bebrapa
faktor yaitu: Desain pengecoran dan pola, pasir cetak, desain cetakan dan inti,
komposisi muatan logam, proses peleburan dan penuangan dan sistem saluran masuk
dan penambah.
Komisi pengecoran internasional telah membuat penggolongan cacat-cacat
coran dan dibagi menjadi 9 macam, yaitu: Ekor tikus tak menentu atau kekasaran yang
meluas, lubang-lubang, retakan, permukaan kasar, salah alir, kesalahan ukuran, inklusi
dan struktur tak seragam, deformasi dan cacat-cacat tak nampak

21
DAFTAR RUJUKAN

Wikipedia. 2018. Casting defect: Terminology, (Online), (https://en.wikipedia.org/


wiki/Casting_defect#cite_note-1), diakses tanggal 29 Januari 2019
Hamza, S. 2017. Exp.2.docx - Experiment.02 Roll No 2017-MC-89. University of
Engineering and Technology: Lahore
Tim PPG Teknik Mesin. 2011. Cacat coran dan pencegahannya hal. 128-139.
Universitas Yogyakarta: Yogyakarta

22

Anda mungkin juga menyukai