MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Termodinamika
yang dibina oleh Bapak Duwi Leksono Edy, S.Pd., M.Pd.
Oleh
Erik Kantona
Fadel Febrillian Mukhlis
Fajar Purnomo Aji
i
KATA PENGANTAR
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 1
1.4 Manfaat ..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Efisiensi Mesin Reversible ........................................................................ 3
2.2 Skala Suhu Termodinamik Dan Nol Mutlak ............................................. 5
2.3 Ketidaksamaan Clausius ........................................................................... 6
2.4 Entropi Dan Diagram T–s ......................................................................... 8
2.5 Prinsip Pertambahan Entropi..................................................................... 9
2.6 Contoh Soal ............................................................................................... 11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 13
3.2 Saran .......................................................................................................... 13
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Diagram Siklus Carnot .................................................................................... 3
2.2 Sistem Kombinasi Mesin Reversibel Dan Sistem ........................................... 7
2.3 Diagram T-S Untuk Proses Reversibel ........................................................... 9
2.4 Siklus Yang Terdiri Dari Proses Reversibel Dan Irreversibel ........................ 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.4. Manfaat
Pembaca bisa memahami ilmu tentang Hukum Kedua Termodinamika dan
berbagai contoh penerapan dalam soal maupun dalam kehidupan. Pembaca
diharapkan mampu mencari nilai–niali dalam efiensi mesin hingga prinsip dari
pertambahan entropi.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
𝑊
𝞰 = 𝑄 x 100% dengan η = efisiensi mesin.
1
𝑄2
𝞰 = {1 − 𝑄1
} 𝑥 100%
Pada mesin Carnot, besarnya kalor yang diserap oleh sistem (Q1) sama
dengan temperatur reservoir suhu tingginya (T1). Demikian juga, besarnya kalor
yang dilepaskan sistem (Q2) sama dengan temperatur reservoir suhu rendah mesin
Carnot tersebut. Oleh karena itu, dapat dituliskan menjadi :
𝑇2
𝞰 = {1 − } 𝑥 100% dengan T1 = Suhu reservoir bersuhu tinggi (K)
𝑇1
𝑇2 𝑄2
𝞰 = {1 − } 𝑥 100% = {1 − } 𝑥 100%
𝑇1 𝑄1
𝑇2 𝑄2
=
𝑇1 𝑄1
Suhu pada skala termodinamik adalah sebagai kalor yang diserap dan
kalor yang dibuang oleh mesin carnot yang bekerja diantara dua suhu ini. Untuk
melengkapi definisi skala ini, maka ditetapkan nilai sebesar 273,16 untuk titik
triple air. Untuk mesin carnot yang bekerja pada suhu T dan Ttp diperoleh
hubungan sebagai berikut:
𝑇 𝑄
=
𝑇𝑡𝑝 𝑄𝑡𝑝
Atau
𝑄
T= 273,16 x 𝑄 Skala suhu termodinamik
𝑡𝑝
𝑃
T= 273,16K lim
𝑝𝑖→0 𝑃𝑖
Maka kita melihat Q berlaku sebagai sifat termometrik, tetapi Q tidak bergantung
pada zat kerja sehingga diperoleh definisi duhu fundamental.
W = Q 1 ─ Q2
6
𝑇2
Q2 = Q1 𝑇1
𝑇
W = Q1─ Q2 𝑇2
1
Dan
𝑊
T2 = T1 {1 − }
𝑄1
Jika W memebesar, T2 mengecil. Dari hukum kedua kerja harus lebih kecil
dari kalor yang diserap (W < Q1). Karena mesin tidak dapat mengubah seluruh
kalor yang diserap menjadi sebuah usaha maka suhu dalam kurung selalu lebih
besar dari nol sehingga suhu terendah yang mampu dicapai lebih besar dari nol.
Dengan kata lain, suhu termodinamik nol tidak dapat dicapai. Oleh karena itu
suhu nol pada skala termodinamik disebut nol mutlak.
𝛿𝑄
∮( 𝑇 ) ≤ 0
Reservoir panas
TR
𝛿𝑄𝑅
hghc
Mesin
Reversibel 𝛿𝑊𝑟𝑒𝑣
𝛿𝑄
T
Sistem
𝛿𝑊𝑠𝑦𝑠
Sistem Kombinasi
Gambar 2.2 Sistem Kombinasi Mesin Reversibel Dan Sistem
Mesin siklus mendapatkan panas QR dari reservoir suhu tinggi TR dan
mensuplai panas Q ke System pada temperatur T serta menghasilkan kerja
Wrev. Sistem tersebut menghasilkan kerja Wsys akibat proses heat transfer.
Keseimbangan energy dari kombinasi system tersebut dinyatakan sebagai berikut:
Dimana : 𝛿𝑊𝑐 adalah total kerja dari kombinasi system (𝛿𝑊𝑟𝑒𝑣 + 𝛿𝑊𝑠𝑦𝑠 )
𝛿𝑄𝑅 𝛿𝑄
=
𝑇𝑅 𝑇
Perubahan energi selama siklus sama dengan nol. Sehingga dari persamaan diatas
diperoleh:
𝛿𝑄
Wc = TR ∮ ( 𝑇 )
8
𝛿𝑄
∮( 𝑇 ) ≤ 0
𝛿𝑄
∮ ( 𝑇 )int rev = 0
𝛿𝑄
dS = ( 𝑇 )int rev
Perubahan entropi sebuah sistem selama proses dapat dinyatakan dari integrasi
antara kondisi awal dan kondisi akhir proses dinyatakan sebagai berikut:
2 𝛿𝑄
dS = S2 – S1 = ∮1 ( 𝑇 )𝑖𝑛𝑡 𝑟𝑒𝑣
Entropi adalah besaran ekstensif sistem dan dalam sistem yang homogen
𝑆
sebanding dengan masa atau jumlah mol sistem. Entropi jenis s adalah s = dan
𝑚
𝑆
entropi jenis molal s* adalah s* = 𝑛.
Satuan entropi adalah ft-lb/0R, Btu/0R, J/K. Untuk entropi jenis satuanya
adalah ft-lb/slug0R, Btu/lbm0R, J/kgK dan untuk entropi jenis molal satuannya
adalah ft-lb/slug-mole0R, Btu/lbm-mole0R, J/kg-mol K.
9
DIAGRAM T-s
T
Internally
reversible
proces
dA = T dS = 𝛿𝑄
2
Area= ∮1 𝑇 𝑑𝑆 = 𝑄
2
Qint rev = ∮1 𝑇𝑑𝑆
Dalam diagram tersebut dapat disimpulkan bahwa luas area dibawah kurva
menunjukkan perpindahan panas selama proses internally reversibel. Untuk
isentropis proses, pada T-s diagram dapat dikenali dengan mudah jika garis proses
adalah vertikal.
Perhatikan siklus yang dibuat oleh 2 proses pada gambar dibawah. Dari
ketidaksamaan clausius didapat:
2 𝛿𝑄 2 𝛿𝑄
∫1 + ∫1 ( 𝑇 )𝑖𝑛𝑡 𝑟𝑒𝑣 ≤ 0
𝑇
2 𝛿𝑄
∫1 + S2 – S1 ≤ 0
𝑇
𝛿𝑄
dS≥ 𝑇
Proses 1–2
(reversibel atau 2
irreversibel)
Proses 2–1
(internally
reversibel)
1
Gambar 2.4 Siklus Yang Terdiri Dari Proses Reversibel Dan Irreversibel
Contoh Soal:
1. Suatu mesin Carnot, jika reservoir panasnya bersuhu 400 K akan mempunyai
efisiensi 40%. Jika reservoir panasnya bersuhu 640 K, berapakah nilai
efisiensinya?
Diketahui: η = 40% = 4 / 10
Tt = 400 K
Tt = 640 K
Cari terlebih dahulu suhu rendahnya (Tr) hilangkan 100 % untuk
mempermudah perhitungan:
η = 1 − (Tr/Tt)
4 / 10 = 1 − (Tr/400)
(Tr/400) = 6 / 10
Tr = 240 K
Maka nilai efisiensinya, η = ( 1 − Tr/Tt) x 100%
η = ( 1 − 240/640) x 100%
η = ( 5 / 8 ) x 100% = 62,5%
2. Suatu system menyerap kalor sebesar 60 kJ pada suhu 27°C. Berapakah
peubahan entropi system ini?
Diketahui: Q = 60 kJ = 60. 000J
T = 27°C = 300 K
Maka perubahan entropinya adalah:
𝑄
∆𝑆 =
𝑇
60.000
∆𝑆 =
300
∆𝑆 = 200 𝐾
12
3. Gambar di atas menunjukkan bahwa 2.400 J kalor mengalir secara spontan dari
reservoir panas bersuhu 600 K ke reservoir dingin bersuhu 300 K. Tentukanlah
jumlah entropi dari sistem tersebut? (Anggap tidak ada perubahan lain yang
terjadi).
Diketahui: Q = 2.400 J
T1 = 600 K
T2 = 300 K
Perubahan entropi reservoir panas:
ΔS1 = (- Q1/T1) = (-2.400 J/600 K) = – 4 J/K
Perubahan entropi reservoir dingin:
ΔS2 = (Q2/T2) = (2.400 J/300 K) = 8 J/K
Total perubahan entropi total adalah jumlah aljabar perubahan entropi
setiap reservoir:
ΔSsistem = ΔS1 + ΔS2 = –4 J/K + 8 J/K = +4 J/K
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini
menyatakan bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi
cenderung untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai
maksimumnya. Efisiensi mesin reversibel tidak bergantung pada zat kerja,
melainkan bergantung pada suhu tandon dingin dan tandon kalor. Perubahan
entropi dari sistem tertutup dalam proses yang irreversibel selalu lebih besar dari
transfer entropinya sehingga entropi akan selalu bertambah atau tercipta selama
prosesnya irreversibel.
3.2. Saran
Semoga materi dalam makalah ini bisa menambah wawasan pembaca dan
mampu menerapkan Hukum Kedua Termodinamika pada kehidupan sehari–hari
serta mampu diterapkan dalam menyelesaikan soal–soal tentang entropi.
13
DAFTAR RUJUKAN
14