DISUSUN
OLEH: KELOMPOK 2
ABDUL RASYID : 16611065
AHMAD ARIYADI : 16611076
AHMAD DANDI : 16611072
IKA JULIANTI : 16611091
MUHAMAD RIJANI : 16611079
MUHLIS HIDAYAT : 16611085
RAPI : 16611069
i
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kekerasan merupakan sifat alami dari suatu loga atau material. Salah satu
proses yang mempengaruhi kekerasan suatu material yang diuji adalah proses heat
treatment. Kekerasan memiliki arti yang berbeda sesuai dengan bidang
pemakaiannya. Pada pengujian logam kekerasan didefinisikan sebagai ketahanan
suatu logam terhadap indentasi (penekanan) sedangkan didalam mineralogi
kekerasan merupakan ketahan suatu mineral terhadap goresan dengan
menggunakan standar kekerasan mohs.
1
B. Tujuan Percobaan
1. Untuk memudahkan dalam pemilihan material logam dalam pembuatan
peralatan teknik
2. Untuk mengetahui nilai kekerasan suatu material.
C. Manfaat
Membantu para peneliti untuk melakukan uji coba ini.
Dapat membantu mahasiswa untuk mempelajari penelitian ini.
2
BAB II PEMBAHASAN
a) Pengujian Brinell
3
Bola brinell yang standar internasional tersebut ada 2 bahan
pembuatannya. Ada yang terbuat dari baja yang di keraskan/dilapis chrom,
dan ada juga yang terbuat dari tungsten carbide. Tungsten carbide lebih
keras dari baja, jadi tungsten carbide biasanya dipakai untuk pengujian
benda yang keras yang dikhawatirkan akan merusak bola baja. Namun
untuk pengujian bahan yang tingkat kekerasannya belum diketahui,
alangkah baiknya jika kita mengujinya terlebih dahulu menggunakan
metoda rockwell c, dengan menggunakan indentor kerucut intan, untuk
menghindari rusaknya indentor. Seperti yang kita ketahui bahwa intan
adalah logam yang paling keras saat ini, jadi intan tidak akan rusak jika di
indentasikan ke material yang keras.
Untuk bahan/ material pengujian brinel harus disiapkan terlebih
dahulu. Material harus bersih dan diusahakan halus (minimal N6 atau
digerinda). Harus rata dan tegak lurus, bersih dari debu, karat, dan terak.
1.2.Standar
ASTM_E10
ISO_6506
4
1.3. Cara/metoda pengujian Brinell
A. persiapkan alat dan bahan pengujian :
a. mesin uji kekerasan Brinell (Brinell Hardness Test)
b. indentor bola (bola baja atau bola carbide)
c. benda uji yang sudah di gerinda
d. amplas halus
e. stop watch f. mikroskop pengukur
B. indentor di tekankan ke benda uji/material dengan gaya tertentu. (untuk
base ferro biasanya menggunakan 3000 kgf)
C. tunggu hingga 10 – 30 detik (biasanya 20 detik)
D. bebaskan gaya dan lepaskan indentor dari benda uji
E. ukur diameter lekukan yang terjadi menggunakan mikroskop pengukur.
(ukur beberapa kali di beberapa tempat dan posisi dan ambil nilai pengukuran
yang paling besar)
F. masukkan data-data tersebut ke rumus
5
1.4. Rumus penghitungan pengujian metoda Brinell:
sumber gambar : www.wikipedia.com (dengan sedikit modifikasi)
6
e) Tahapan Percobaan brinell
1. Memilih diameter steel ball yang sesuai berdasarkan hardness dari specimen
dan meletakkan pada ball holder
2. Menentukan Test Load Weight yang sesuai dan meletakkan pada weight
saucer.
3. Meletakkan spesimen uji pada sampel bearer dan menaikannya dengan
memutar hand wheel hingga steel ball indentor menyentuh permukaan
spesimen.
4. Menutup relief valve dan menaikkan tekanan dalam silinder utama dengan
hand pump.
Tekanan yang dihasilkan akan mengangkat beban pada hydraulic piston dapat
dibaca pada pressure gauge.
5. Menunggu sampai kira-kira 7 detik (tergantung sifat material) hingga
penekanan sempurna.
6. Membuka kembali relief hingga tekan oli akan berkurang sampai nol.
7. Memutar kembali hand wheel ke posisi semula , kemudian mengukur diameter
bekas penekanan dengan measuring microscope. Dalam pengukuran
sebaiknya dilakukan lebih dari 2x dari tempat yang berbeda.
7
8
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil percobaan dapat di simpulkan bahwa:
1. Pengujian kekerasan di pergunakan agar kita dapat mengetahui
kekerasan dan arakteristik suatu material.
2. Apabila semakin besar diameter bola baja ( indentor ) yang ter cetak
pada bahan uji akibat penekanan maka semakin lunak suatu material
tersebut, dan begitu pula lah sebaliknya, semakin kecil diameter yang
tecetak pada bahan uji berarti semakin keras suatu material tersebut.
B. Saran
Sebaiknya dalam melakukan pengujian ini selalu utamakan K3 agar
keselamatan dapat terjamin saat melakukan penelitian dan juga secara
otomatis mengurangi resiko kecelakaan kerja.
Lakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur apa bila ada panduan
dari buku atau pembimbing maka ikutilah selama itu benar.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://novotest.id/metode-pengujian-brinnell-vickers/
https://www.slideshare.net/mardhiansyah/laporan-uji-kekerasan
http://kalogueloe.blogspot.co.id/2013/03/pengujian-keras-brinell-vickers.html
http://pengujiankekerasan.blogspot.co.id/2014/03/uji-kekerasan-material.html
10