Anda di halaman 1dari 16

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


LAPORAN MATERIAL TEKNIK
SEMESTER 1 HUBUNGAN KEKERASAN(HB) DAN 100 MENIT
TEGANGAN TARIK
S1 TKO 2133 LE 10
PT.OTOMOTIF MATERIAL TEKNIK

1) TANGGAL PRAKTEK

13 Oktober 2011

2) TOPIK PRAKTIKUM

Pengujian Hubungan kekerasan HB dan pengujian tarik

3) DASAR TEORI

Pengujian kekerasan dengan metode Brinnel bertujuan untuk menentukan


kekerasan suatu material dalam bentuk daya tahan material terhadap bola baja
(identor) yang ditekankan pada permukaan material uji tersebut (speciment).
Idealnya, pengujian Brinnel diperuntukan bagi material yang memiliki kekerasan
Brinnel sampai 400 HB, jika lebih dati nilai tersebut maka disarankan menggunakan
metode pengujian Rockwell ataupun Vickers. Angka Kekerasan Brinnel (HB)
didefinisikan sebagai hasil bagi (Koefisien) dari beban uji (F) dalam Newton yang
dikalikan dengan angka faktor 0,102 dan luas permukaan bekas luka tekan (injakan)
bola baja (A) dalam milimeter persegi. Identor (Bola baja) biasanya telah dikeraskan
dan diplating ataupun terbuat dari bahan Karbida Tungsten. Jika diameter Identor 10
mm maka beban yang digunakan (pada mesin uji) adalah 3000 N sedang jika
diameter Identornya 5 mm maka beban yang digunakan (pada mesin uji) adalah 750
N.

Dalam Praktiknya, pengujian Brinnel biasa dinyatakan dalam (contoh ) : HB 5 /


750 / 15 hal ini berarti bahwa kekerasan Brinell hasil pengujian dengan bola baja
Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
LUNDIAWAN tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri YOGA GUNTUR
Yogyakarta .S
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN MATERIAL TEKNIK
SEMESTER 1 HUBUNGAN KEKERASAN(HB) DAN 100 MENIT
TEGANGAN TARIK
S1 TKO 2133 LE 10
PT.OTOMOTIF MATERIAL TEKNIK

(Identor) berdiameter 5 mm, beban Uji adalah sebesar 750 N per 0,102 dan lama
pengujian 15 detik. Mengenai lama pengujian itu tergantung pada material yang akan
diuji. Untuk semua jenis baja lama pengujian adalah 15 detik sedang untuk material
bukan besi lama pengujian adalah 30 detik.

Uji Kekerasan Brinell terdiri dari Indentasi materi tes dengan diameter 10
mm baja atau bola keras karbida dikenakan beban 3000 kg. Untuk
bahanlembut beban dapat dikurangi sampai 1500 kg atau 500 kg untuk
menghindariindentasi berlebihan. Beban penuh biasanya diterapkan selama 10
sampai 15 detik dalam kasus besi dan baja dan selama paling sedikit 30 detik dalam
kasuslogam lain. Diameter lekukan kiri dalam bahan uji diukur dengan
mikroskopbertenaga rendah. Jumlah Brinell memanfaatkan dihitung dengan
membagi beban yang diterapkan oleh luas permukaan lekukan.

Diameter hitung adalah rata-rata dari dua bacaan pada sudut yang
tepat danpenggunaan tabel nomor kekerasan Brinell dapat
menyederhanakan penentuankekerasan
Brinell. Sejumlah kekerasan Brinell terstruktur dengan baikmengungkapkan kondisi
pengujian, dan terlihat seperti ini, "75 HB 10/500/30"yang
berarti bahwa Kekerasan Brinell dari 75 diperoleh dengan menggunakan
baja berdiameter 10mm dikeraskan dengan beban 500 kilogram diterapkan untuk
suatu periode dari 30 detiki. Metode ini adalah yang terbaik untuk
mencapai sebagian besar atau makro-kekerasan material, terutama bahan-
bahan dengan struktur heterogen.

Perkiraan beban dan Nomor Kekerasan Brinell:

Brinell Hardness Load (kg)

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
LUNDIAWAN tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri YOGA GUNTUR
Yogyakarta .S
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN MATERIAL TEKNIK
SEMESTER 1 HUBUNGAN KEKERASAN(HB) DAN 100 MENIT
TEGANGAN TARIK
S1 TKO 2133 LE 10
PT.OTOMOTIF MATERIAL TEKNIK

Number

160 - 600 3000

80 - 300 1500

26 - 100 500

Typical Brinell Hardness Numbers for Metals

Brinell Hardness
Material
Number

Soft brass 60

Mild steel 130

Annealed chissel steel 235

White cast iron 415

Nitrided surface 750

Steel Hardness versus Strength

Brinell Vickers Rockwell Equivalent Rm

Impression Diameter
Hardness HB Hardness HV Hardness B Hardness C (tonf/in2) (kgf/mm2) (N/mm2)
(mm)
2.50 601 640 - 57.0 - - -
2.55 578 615 - 56.0 - - -
Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
LUNDIAWAN tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri YOGA GUNTUR
Yogyakarta .S
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN MATERIAL TEKNIK
SEMESTER 1 HUBUNGAN KEKERASAN(HB) DAN 100 MENIT
TEGANGAN TARIK
S1 TKO 2133 LE 10
PT.OTOMOTIF MATERIAL TEKNIK

2.60 555 591 120 54.5 - - -


2.65 534 569 119 53.5 - - -
2.70 514 547 119 52.0 - - -
2.75 495 528 117 51.0 - - -
2.80 477 508 117 49.5 - - -
2.85 461 491 116 48.5 101 160 1569
2.90 444 474 115 47.0 98 155 1520
2.95 429 455 115 45.5 95 150 1471
3.00 415 440 114 44.5 92 145 1422
3.05 401 425 113 43.0 88 139 1363
3.10 388 410 112 42.0 85 134 1314
3.15 375 396 112 40.5 82 129 1265
3.20 363 383 110 39.0 80 126 1236
3.25 352 372 110 38.0 77 121 1187
3.30 341 360 109 36.5 75 118 1157
3.35 331 350 109 35.5 73 114 1118
3.40 321 339 108 34.5 71 111 1089
3.45 311 328 108 33.0 68 107 1049
3.50 302 319 107 32.0 66 104 1020
3.55 293 309 106 31.0 64 101 990
3.60 285 301 105 30.0 63 99 971
3.65 277 292 104 29.0 61 96 941
3.70 269 284 104 27.5 59 93 912
3.75 262 276 103 26.5 58 91 892
3.80 255 269 102 25.5 56 89 873
3.85 248 261 102 24.0 55 87 853
3.90 241 253 100 23.0 53 84 824
3.95 235 247 99 22.0 51 81 794
4.00 229 241 98 20.5 50 79 775
4.05 223 235 97 - 49 77 755
4.10 217 228 96 - 48 76 745
4.15 212 223 96 - 46 73 716
4.20 207 218 95 - 45 71 696
4.30 197 208 93 - 43 68 667

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
LUNDIAWAN tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri YOGA GUNTUR
Yogyakarta .S
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN MATERIAL TEKNIK
SEMESTER 1 HUBUNGAN KEKERASAN(HB) DAN 100 MENIT
TEGANGAN TARIK
S1 TKO 2133 LE 10
PT.OTOMOTIF MATERIAL TEKNIK

4.40 187 197 91 - 41 65 637


4.50 179 189 89 - 39 62 608
4.60 170 179 87 - 36 57 559
4.70 163 172 85 - 35 55 539
4.80 156 165 83 - 34 54 530
4.90 149 157 81 - 32 51 500
5.00 143 150 79 - 31 49 481
5.10 137 144 77 - 31 49 481
5.20 131 138 74 - 30 47 461
5.30 126 133 72 - 29 46 451
5.40 121 127 70 - 28 44 431
5.50 116 122 68 - 27 43 422
5.60 111 117 66 - 26 41 402
5.70 107 113 64 - 25 39 382
5.80 103 108 61 - 24 38 373

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
LUNDIAWAN tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri YOGA GUNTUR
Yogyakarta .S
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN MATERIAL TEKNIK
SEMESTER 1 HUBUNGAN KEKERASAN(HB) DAN 100 MENIT
TEGANGAN TARIK
S1 TKO 2133 LE 10
PT.OTOMOTIF MATERIAL TEKNIK

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
LUNDIAWAN tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri YOGA GUNTUR
Yogyakarta .S
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN MATERIAL TEKNIK
SEMESTER 1 HUBUNGAN KEKERASAN(HB) DAN 100 MENIT
TEGANGAN TARIK
S1 TKO 2133 LE 10
PT.OTOMOTIF MATERIAL TEKNIK

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
LUNDIAWAN tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri YOGA GUNTUR
Yogyakarta .S
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN MATERIAL TEKNIK
SEMESTER 1 HUBUNGAN KEKERASAN(HB) DAN 100 MENIT
TEGANGAN TARIK
S1 TKO 2133 LE 10
PT.OTOMOTIF MATERIAL TEKNIK

Pengujian Tarik
Uji tarik rekayasa banyak dilakukan untuk melengkapi informasi rancangan dasar
kekuatan
suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi spesifikasi bahan (Dieter, 1987) ,
salah satu uji stress-strain mekanik yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan bahan
terhadap gaya tarik. Dalam pengujiannya, bahan uji ditarik sampai putus.. Pada uji tarik,
benda uji diberi beban gaya tarik sesumbu yang bertambah secara kontinyu, bersamaan
dengan itu dilakukan pengamatan terhadap perpanjangan yang dialami benda uji (Davis,
Troxell, dan Wiskocil, 1955). Kurva tegangan regangan rekayasa diperoleh dari pengukuran
perpanjangan benda uji.
Tegangan yang dipergunakan pada kurva adalah tegangan membujur rata-rata dari
pengujian tarik yang diperoleh dengan membagi beban dengan luas awal penampang
melintang benda uji.

Regangan yang digunakan untuk kurva tegangan regangan rekayasa adalah


regangan linier rata-rata,yang diperoleh dengan membagi perpanjangan panjang ukur (gage
length) benda uji, ΔL, dengan
panjang awalnya, L0. Benda kerja bertambahpanjang ΔL ketika diberibeban P.Pada waktu
menetapkan regangan harus diperhatikan:
- Pada baja yang lunak sebelum patah terjadi pengerutan (pengecilan penampang) yang
besar.
- Regangan terbesar terjadi pada tempat patahan tersebut, sedang pada kedua ujung benda
uji
paling sedikit meregang.
Kurva tegangan regangan hasil pengujian,pertambahan panjang sebanding dengan
pertambahan beban yang
diberikan. Pada bagian ini, berlaku hukum Hooke:

P Lo
ΔL = X
A E

dengan: ΔL = pertambahan panjang benda kerja (mm)


L0 = panjang benda kerja awal (mm)
P = beban yang bekerja (N)
A = luas penampang benda kerja (mm2)
E = modulus elastisitas bahan (N/mm2)
σ= tegangan (kg/mm2
ϵ= regangan(mm)
Dari persamaan (5) dan (6), bila disubstitusikan ke persamaan (7), maka akan diperoleh:

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
LUNDIAWAN tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri YOGA GUNTUR
Yogyakarta .S
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN MATERIAL TEKNIK
SEMESTER 1 HUBUNGAN KEKERASAN(HB) DAN 100 MENIT
TEGANGAN TARIK
S1 TKO 2133 LE 10
PT.OTOMOTIF MATERIAL TEKNIK

σ
E=
ϵ

Kekuatan tarik dan kekerasan merupakan indikator ketahanan logam terhadap


deformasi plastis. Konsekuensinya adalah terdapat korelasi secara kasar untuk kekuatan
tarik (σB) sebagai fungsi
kekerasan Brinell untuk besi tuang, baja, dan kuningan.

 Sifat mekanik bahan adalah : hubungan antara respons atau deformasi bahan
terhadap beban yang bekerja.
 Sifat mekanik : berkaitan dengan kekuatan, kekerasan, keuletan, dan kekakuan.
Stress = tegangan .
Strain = regangan .

Menurut teori bahwa untuk baja berlaku hubungan yang mendekati yaitu
: Tegangan tarik dalam Kg/mm2 =0,35 HB atau : σt =0,35 HB

4) TUJUAN

Praktikan diharapkan dapat menentukan hubungan antara kekerasan bahan dan


tegangan tarik.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
LUNDIAWAN tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri YOGA GUNTUR
Yogyakarta .S
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN MATERIAL TEKNIK
SEMESTER 1 HUBUNGAN KEKERASAN(HB) DAN 100 MENIT
TEGANGAN TARIK
S1 TKO 2133 LE 10
PT.OTOMOTIF MATERIAL TEKNIK

5) BAHAN

Plat Baja

6) ALAT DAN BAHAN


1. Universal hardness tester

2. Tabel kekerasan brinell

3. Indentor baja ᶲ5 mm

4. Kaca pembesar

5. Universal Testing Machine dan kelengkapannya

6. jangka sorong

7. alat pencatat (kertas dan pensil)

7) LANGKAH KERJA
1. Siapkan dan ukurlah benda kerja.
2. Set up hardness tester dengan beban 60 kg(588 N) dan indentor bola baja
1/16 inch(1,5875 mm).
3. Ujilah kekerasan benda kerja pada kedua ujungnya.

2𝑃
HB =
∏ X 𝐷(𝐷−√𝐷 2 −𝑑 2 )
Gunakan mikroskop berskala untuk mengukur d tembereng.
4. Ujilah kekuatan tarik benda kerja dan beberapa tegangannya.

8) DATA PENGAMATAN
lebar =22,7 mm
tebal =2,1 mm
panjang =250 mm

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
LUNDIAWAN tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri YOGA GUNTUR
Yogyakarta .S
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN MATERIAL TEKNIK
SEMESTER 1 HUBUNGAN KEKERASAN(HB) DAN 100 MENIT
TEGANGAN TARIK
S1 TKO 2133 LE 10
PT.OTOMOTIF MATERIAL TEKNIK

9) PEMBAHASAN

L = 22,7 mm
Tebal = 2,1 mm
P = 250 mm
ᶲ indentor = 5 mm

𝟐𝐏
𝐇𝐁 =
𝛑 𝐃 (𝐃 − √𝐃𝟐 − 𝐝𝟐 )
d1 = 1,5 mm
2×250 500
𝐻𝐵 = => 𝐻𝐵 = 15,7 (5−
3,14×5 (5−√52 −1,52) √25−2,25)
500
𝐻𝐵 =
15,7 (5 − √22,75)
500
𝐻𝐵 = 15,7 (5−4,76)
500
𝐻𝐵 = 15,7 (0,24)
𝑘𝑔
𝐻𝐵 = 132,88
𝑚𝑚2

d2 = 1,75
2×250 500
𝐻𝐵 = => 𝐻𝐵 = 15,7 (5−
3,14×5 (5−√52 −1,752 ) √25−3,06)
500
𝐻𝐵 =
15,7 (5−√21,94)
500
𝐻𝐵 =
15,7 (5−4,68)
500
𝐻𝐵 = 15,7 (0,32)
𝑘𝑔
𝐻𝐵 = 99,52 𝑚𝑚2

d3 = 1,5 = d1
2×250 500
𝐻𝐵 = => 𝐻𝐵 = 15,7 (5−
3,14×5 (5−√52 −1,52) √25−2,25)
500
𝐻𝐵 =
15,7 (5 − √22,75)

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
LUNDIAWAN tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri YOGA GUNTUR
Yogyakarta .S
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN MATERIAL TEKNIK
SEMESTER 1 HUBUNGAN KEKERASAN(HB) DAN 100 MENIT
TEGANGAN TARIK
S1 TKO 2133 LE 10
PT.OTOMOTIF MATERIAL TEKNIK
500
𝐻𝐵 =
15,7 (5−4,76)
500
𝐻𝐵 = 15,7 (0,24)
𝑘𝑔
𝐻𝐵 = 132,88 𝑚𝑚2

d4 = 1,5 = d1
2×250 500
𝐻𝐵 = => 𝐻𝐵 =
3,14×5 (5−√52 −1,52) 15,7 (5−√25−2,25)
500
𝐻𝐵 =
15,7 (5 − √22,75)
500
𝐻𝐵 =
15,7 (5−4,76)
500
𝐻𝐵 = 15,7 (0,24)
𝑘𝑔
𝐻𝐵 = 132,88 𝑚𝑚2

d5 =1,6
2×250 500
𝐻𝐵 = => 𝐻𝐵 = 15,7 (5−
3,14×5 (5−√52 −1,62) √25−2,56)
500
𝐻𝐵 = 15,7 (5−√22,44)
500
𝐻𝐵 = 15,7 (5−4,73)
500
𝐻𝐵 = 15,7 (0,27)
𝑘𝑔
𝐻𝐵 = 117,95 𝑚𝑚2

d6 = 1,5 =d1
2×250 500
𝐻𝐵 = => 𝐻𝐵 =
3,14×5 (5−√52 −1,52) 15,7 (5−√25−2,25)
500
𝐻𝐵 =
15,7 (5 − √22,75)
500
𝐻𝐵 = 15,7 (5−4,76)
500
𝐻𝐵 = 15,7 (0,24)
𝑘𝑔
𝐻𝐵 = 132,88 𝑚𝑚2

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
LUNDIAWAN tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri YOGA GUNTUR
Yogyakarta .S
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN MATERIAL TEKNIK
SEMESTER 1 HUBUNGAN KEKERASAN(HB) DAN 100 MENIT
TEGANGAN TARIK
S1 TKO 2133 LE 10
PT.OTOMOTIF MATERIAL TEKNIK

bahan lebar tebal panjang HB F max σt Hubungan σt dan HB


mm mm mm kg/mm2
(kg)

Plat 22,7 2,1 250 117,95 16200 34,67 34,67


baja 9,8 117,95

=1653,06 =0,293

σt =1653,06 / 47,67 = 34,67kg/mm2

10) KESIMPULAN DAN SARAN


Jadi dalam melakukan hubungan antara uji tarik dan uji kekerasan brinell,
(harus teliti dalam pengambilan data prakteknya) terus suasana dan penerangannya
harus mendukung, karena pembacaannya masih membutuhkan ketajaman
penglihatan manusia.Jangan melakukan pengukuran sambil main-main/sembrono
dengan teman yangterpenting jangan mengganggu/mengajak bicara/yang lainnya
pada teman yang sedang melakukan uji coba yang menggunakan mesin.karena agar
hal-hal yang tidak kita inginkan dapat kita hindari dan hasil percobaan kita dapat
memuaskan . Sebab geser dikit saja datanya akan jauh dari tujuan awalnya.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
LUNDIAWAN tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri YOGA GUNTUR
Yogyakarta .S
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN MATERIAL TEKNIK
SEMESTER 1 HUBUNGAN KEKERASAN(HB) DAN 100 MENIT
TEGANGAN TARIK
S1 TKO 2133 LE 10
PT.OTOMOTIF MATERIAL TEKNIK

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
LUNDIAWAN tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri YOGA GUNTUR
Yogyakarta .S
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN MATERIAL TEKNIK
SEMESTER 1 HUBUNGAN KEKERASAN(HB) DAN 100 MENIT
TEGANGAN TARIK
S1 TKO 2133 LE 10
PT.OTOMOTIF MATERIAL TEKNIK

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
LUNDIAWAN tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri YOGA GUNTUR
Yogyakarta .S
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LAPORAN MATERIAL TEKNIK
SEMESTER 1 HUBUNGAN KEKERASAN(HB) DAN 100 MENIT
TEGANGAN TARIK
S1 TKO 2133 LE 10
PT.OTOMOTIF MATERIAL TEKNIK

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
LUNDIAWAN tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri YOGA GUNTUR
Yogyakarta .S

Anda mungkin juga menyukai