Anda di halaman 1dari 7

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


JOB SHEET MATERIAL TEKNIK
Semester II PENGUJIAN KEKERASAN BRINELL 100 menit
N0: 02/OTO6310 Revisi : 00 Tgl. : 1 Jan 2024 Hal 1 dari 7

I. Kompetensi
Memahami prinsip dasar metode Brinell dalam mengukur kekerasan material.
II. Sub Kompetensi
Setelah melaksanakan praktek, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Mengidentifikasi jenis bahan yang akan diuji menggunakan metode Brinell.
2. Melakukan kalibrasi mesin uji kekerasan Brinell untuk memastikan akurasi
pengukuran.
3. Mengaplikasikan teknik pengukuran kekerasan Brinell dengan tepat sesuai dengan
standar yang berlaku.
4. Menyadari dan menjalankan prosedur keamanan yang ketat saat menggunakan alat.
5. Mengelola data hasil pengukuran dengan menggunakan perangkat lunak.
III. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja dalam pengujian/praktikum ini dengan mengikuti petunjuk berikut ini:
1. Pelajari Jobsheet untuk mengetahui cara penggunaan peralatan dengan baik dan
benar.
2. Sebelum memulai periksa dan pastikan peralatan dalam kondisi baik.
3. Tidak menggunakan tombol/handel bila tidak mengetahuinya.
4. Gunakan alas sesuai dengan bentuk spesimen agar tidak mudah goyang, berputar
atau bergeser.
IV. Teori
Kekerasan adalah ketahanan suatu material terhadap deformasi permanen oleh
penetrasi (daya tembus) dari benda lain yang lebih keras. Kekerasan merupakan salah satu
dari sifat mekanik material yang sebagian besar dipengaruhi oleh unsur paduannya.
Berdasarkan mekanisme penekanan tersebut, dikenal 3 metode kekerasan, yaitu: Metode
Gores, Metode elastic/pantul (rebound), dan Metode Identasi.
Tipe pengetasan kekerasan material/logam ini adalah dengan mengukur tahanan
plastis dari permukaan suatu material konstruksi mesin dengan specimen standar terhadap
penetrator. Adapun beberapa bentuk penetrator atau cara pengetasan ketahanan
permukaan yang dikenal adalah:
1. Ball identation test (Brinell) 2. Pyramida identation (Vickers)
3. Cone identation test (Rockwell) 4. Uji kekerasan mikro
A. Metode Brinell
Pengujian kekerasan dengan metode Brinell bertujuan untuk menentukan kekerasan
suatu material dalam bentuk daya tahan material terhadap bola baja (identor)yang
Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET MATERIAL TEKNIK
Semester II PENGUJIAN KEKERASAN BRINELL 100 menit
N0: 02/OTO6310 Revisi : 00 Tgl. : 1 Jan 2024 Hal 2 dari 7

ditekankan pada permukaan material uji tersebut (speciment) seperti ditunjukkan pada
Gambar 1. Idealnya, pengujian Brinell diperuntukan bagi material yang memiliki kekerasan
Brinell sampai 400 HB, jika lebih dari nilai tersebut maka disarankan menggunakan metode
pengujian Rockwell ataupun Vickers. Semakin keras logam yang diuji, maka semakin tinggi
nilai HB.

Gambar 1. Mekanisme pengujian Brinell


Bola baja untuk uji Brinell, biasanya yang terbuat dari baja krom yang telah disepuh
atau cermentite carbide. Bola Brinell ini tidak boleh berdeformasi sama sekali disaat proses
penekanan ke permukaan logam uji. Standar dari bola Brinell yaitu mempunyai Ø 10 mm
atau 0,3937 in, dengan penyimpangan maksimal 0,005 mm atau 0,0002 in. Selain yang
telah distandarkan di atas, terdapat juga bola-bola Brinell dengan diameter lebih kecil (Ø 5
mm, Ø 2,5 mm, Ø 2 mm, Ø 1,25 mm, Ø 1 mm, Ø 0,65 mm) yang juga mempunyai toleransi-
toleransi tersendiri. Misalnya, untuk diameter 1 sampai dengan 3 mm adalah lebih kurang
0,0035 mm, antara 3 sampai dengan 6 mm adalah 0,004 mm, dan antara 6 sampai dengan
10 mm adalah 0,005 mm. Penggunaannya bergantung pada gaya tekan P dan jenis logam
yang diuji, maka penguji harus dapat memilih diameter bola yang paling sesuai.
B. Dasar Pengujian
Pengujian terdiri dari pemberian beban dari suatu bola baja yang berdiameter D,
dengan beban F terhadap benda kerja dan dengan mengukur diameter rata-rata (d) dari
indentasi pada permukaan benda setelah beban dilepaskan atau dihilangkan. Bola baja
tersebut ditekan ke permukaan benda uji selama 10 sampai 20 detik dengan menggunakan
gaya standar. Setelah beban dan bola baja diangkat, diameter lekukan yang terjadi diukur.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET MATERIAL TEKNIK
Semester II PENGUJIAN KEKERASAN BRINELL 100 menit
N0: 02/OTO6310 Revisi : 00 Tgl. : 1 Jan 2024 Hal 3 dari 7

Kekerasan Brinell (HB) merupakan hasil bagi yang didapatkan dari pembagian beban
F dengan kurva luas permukaan identasi A, dimana kurva permukaan tersebut dianggap
sebagai suatu bagian dari bola yang berdiameter D, atau dapat juga dikatakan bahwa
angka kekerasan Brinell diperoleh dari hasil pembagian antara gaya yan digunakan untuk
menekan dengan luas lekukan yang terjadi seperti ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Jejak pengujian Brinell


C. Dasar Perhitungan
Berdasarkan gambar diatas, nilai kekerasan Brinell dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut:
Beban pengujian
HB =
Luas permukaan indentasi
Luas permukaan indentasi (lekukan bola baja) dapat dihitung sebagai berikut:
A = πDh
1 1
dengan, h= −
2𝐷 2√𝐷2 −𝑑 2
1
sehingga, A=
2πD
(D − √D2 − d2 )
2F
maka, HB =
πD(D−√D2 −d2 )

yang mana,
HB = nilai kekerasan Brinell
A = luas permukaan lekukan (mm2)
D = diameter penetrator bola baja (mm)
d = diameter rata-rata indentasi (mm)
h = kedalaman penekanan bola baja (mm)
F = beban pengujian (kgf2)

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET MATERIAL TEKNIK
Semester II PENGUJIAN KEKERASAN BRINELL 100 menit
N0: 02/OTO6310 Revisi : 00 Tgl. : 1 Jan 2024 Hal 4 dari 7

D. Standar Pengujian
Standar pengujian kekerasan Brinell secara lengkap diuraikan di dalam standar-
standar berikut:
1. ASTM E10: Metode standar pengujian kekerasan Brinell untuk material logam
2. ISO 6506-1: Material logam: Pengujian kekerasan Brinell-Bagian 1-Metode pengujian).
V. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini sebagai berikut:
1. Mesin uji kekerasan
2. Satu set perlengkapan pengujian kekerasan (Brinell Ball)
3. Stopwatch
4. Kaca pembesar berskala
5. Ragum, kikir dan amplas
6. Test pieces (benda uji): aluminium, kuningan dan besi baja
7. Modul, lembar kerja dan alat tulis
Keterangan:
1. Layar proyeksi
2. Penggaris pembacaan
3. Pengatur beban
4. Rumah penetrator
5. Penyangga landasan
6. Landasan benda kerja
7. Bodi mesin
8. Main level/tuas utama
9. Tombol penyala lampu

Gambar 3. Precision hardness tester


VI. Langkah kerja
1. Siapkan permukaan benda kerja:
a. Ratakan kedua permukaan benda kerja menggunakan kikir dan amplas kasar,
sehingga kedua bidang permukaan tersebut sejajar.
b. Haluskan permukaan benda kerja menggunakan amplas.
2. Siapkan perangkat uji kekerasan Brinell pada Universal Hardness Tester:
a. Memasang bandul beban 250 kg (2452 N).

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET MATERIAL TEKNIK
Semester II PENGUJIAN KEKERASAN BRINELL 100 menit
N0: 02/OTO6310 Revisi : 00 Tgl. : 1 Jan 2024 Hal 5 dari 7

b. Memasang indentor bola baja berdiameter 5 mm.


c. Memasang benda kerja pada landasan.
d. Handel diatur pada posisi ke atas.
3. Sentuhkan benda kerja pada indentor dengan memutar piringan searah jarum jam
1
sampai jarum besar pada skala berputar 2 kali dan jarum kecil menunjuk pada angka
2

3. Jika terasa berat, jangan dipaksakan tetapi harus diputar balik dan diulangi.
4. Lepaskan handel ke depan secara perlahan-lahan. Jangan menekan handel ke bawah,
tetapi biarkanlah handel bergerak sendiri turun ke bawah. Jarum besar pada skala
akan bergerak seiring dengan turunnya handel ke bawah. Tunggu hingga jarum besar
pada skala berhenti dengan sendirinya.
5. Tunggu selama 30 detik dari saat berhentinya jarum, kemudian gerakkan handel ke
atas secara perlahan-lahan sampai maksimal.
6. Lepaskan benda kerja dengan memutar piringan berlawanan arah jarum jam.
7. Ukurlah panjang diameter indentasi dengan kaca pembesar berskala.
8. Ulangi pengujian sampai tiga kali pada tiga tempat berbeda.
9. Hitung kekerasan di masing-masing titik dengan persamaan, kemudian ambil
reratanya.
VII. Data percobaan
Pengujian dilakukan pada tiga jenis material besi ST37, kuningan, dan aluminium
dengan masing-masing tiga penekanan yang hasilnya pengukurannya ditabulasi
sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 1.

Hari dan tanggal praktikum = ………………………………………………………...

Alat uji kekerasan dan sistem uji = ………………………………………………………...

Indentor = ………………………………………………………...

Beban penekanan = ………………………………………………………...


Diameter Indentasi Harga Kekerasan Brinell Rata-rata
No Material
(mm) (kg/mm2) (kg/mm2)
1
2
3
1

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET MATERIAL TEKNIK
Semester II PENGUJIAN KEKERASAN BRINELL 100 menit
N0: 02/OTO6310 Revisi : 00 Tgl. : 1 Jan 2024 Hal 6 dari 7

2
3
1
2
3

VIII. Analisa dan Kesimpulan

Dosen/asisten Mahaiswa praktikan

Dr. Agus Widyianto, M.T. Nama mahasiswa


NIP. 199408162023211026 NIM.
Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB SHEET MATERIAL TEKNIK
Semester II PENGUJIAN KEKERASAN BRINELL 100 menit
N0: 02/OTO6310 Revisi : 00 Tgl. : 1 Jan 2024 Hal 7 dari 7

IX. Lampiran

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai