Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MAKALAH

PENGUJIAN KEKERASAN BRINELL

Disusun oleh :
Nama : 1. Galih Pistoni Mukti (202029)
2. Taufik Hidayat (202031)
3. Delvin Flavio Cavalino (202032)
4. Ivalen Rangga F (202033)
5. Ade Faza B (202035)
6. Manasye Syafaat (202036)
7. Haryo Punto Wibisono (202045)
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI WARGA SURAKARTA
TAHUN 2022

LATAR BELAKANG

Teknologi Mekanik merupakan salah satu mata pelajaran yang penting terutama
dalam pengembangan ilmu pengetahuan, keahlian dan teknologi. Dikatakan penting, karena
mata pelajaran ini merupakan gabungan dari beberapa pokok bahasan seperti alat ukur, alat
tangan dan lain sebagainya. Teknologi Mekanik adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang proses pengerjaan suatu benda atau material terutama logam, sehingga diperoleh hasil
yang sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan (sesuai spesifikasi).

Untuk mengetahui sifat bahan/logam perlu dilakukan pengujian. Pengujian biasanya


dilakukan terhadap sample uji bahan yang dipersiapkan menjadi spesimen atau batang uji
(test piece) dengan bentuk dan ukuran yang standar. Demikian juga prosedur pengujian harus
dilakukan dengan cara-cara yang standar (mengikuti suatu standar tertentu), baru kemudian
dari hasil pengukuran pada pengujian diambil kesimpulan mengenai sifat mekanik yang diuji.

Pada umumnya, kekerasan menyatakan ketahanan terhadap deformasi dan merupakan


ukuran ketahanan logam terhadap deformasi plastik atau deformasi permanen (Dieter, 1987).
Untuk para insinyur perancang, kekerasan sering diartikan sebagai ukuran kemudahan dan
kuantitas khusus yang menunjukkan sesuatu mengenai kekuatan dan perlakuan panas dari
suatu logam. Terdapat berbagai macam uji kekerasan lekukan, antara lain: Uji kekerasan
Brinell, Vickers, dan Rockwell.
PEMBAHASAN

Metode Pengujian Kekerasan Brinell.


Pengujian Brinell merupakan jenis hardness test dengan cara menusuk atau menekan
spesimen menggunakan indenter berbentuk bola yang terbuat dari baja yang sudah
dikeraskan atau karbida tungsten. Indenter bola baja digunakan untuk material yang memiliki
kekerasan Brinell hingga 450 BHN.

Indentor bola karbida tungsten harus digunakan apabila material yang di uji memiliki
kekerasan Brinell antara 451-650 BHN. Pengujian yang standar dilakukan dengan
menggunakan diameter 10 mm bola baja atau karbida tungsten dengan beban 3000 kgf untuk
logam keras, beban 1500 kgf untuk logam pertengahan, dan beban 500 kgf serta lebih rendah
untuk material lunak.

Indenter selain diameter 10 mm bisa digunakan, misal 5 mm, 2,5 mm dan 1 mm. Jika
menggunakan diameter indenter selain 10 mm maka beban harus disesuaikan mengikuti
formula 𝑃 𝐷2 = konstan. Nilai konstanta tergantung dengan material yang di uji, 30
digunakan untuk baja dan paduannya, 10 digunakan untuk tembaga dan paduannya dan 5
digunakan untuk aluminium dan paduannya.

Prosedur Pengujian Brinell :


Hal yang perlu diperhatikan pada saat pengujian hardness Brinell adalah sebagai berikut :

1. Spesimen harus memenuhi persyaratan : – Rata dan halus. – Ketebalan minimal 6


mm. – Bisa ditumpu dengan baik dan permukaan uji harus horizontal.
2. Identor yang digunakan adalah bola baja yang sudah dikeraskan, tapi untuk
material/bahan yang sangat keras (sampai 650 BHN) digunakan bola dari carbida
tungsten. Jarak dengan titik pengujian minimal dua kali diameter tapak identasi.
3. Syarat perbandingan P/D2 = 30 digunakan untuk baja, 10 digunakan untuk
tembaga dan paduannya, serta 5 digunakan untuk aluminium dan paduannya.
Penggunaan beban (P) dan diameter identor (D) diharuskan memenuhi syarat
tersebut
4. Pengujian kekerasan ini dilakukan dengan menekan identor pada permukaaan
spesimen selama 10-15 detik, seperti pada Gambar 6 di bawah ini.
Gambar Metode Pengujian Kekerasan Brinell

Rumus Uji Kekerasan Brinell

Penjelasan :
P = gaya atau beban uji (kgf)
D = diameter indentor bola dalam mm
d = diameter jejak dalam mm

Indentor Hardness Tester Brinell


Indentor yang digunakan pada uji kekerasan ini memiliki diameter 10 mm. Namun, uji
kekerasan ini juga bisa menggunakan indentor yang diameternya lebih kecil seperti indentor
diameter 5 mm, 2,5 mm, dan 1 mm. Ukuran diameter bola indentor yang digunakan harus
disesuaikan dengan ketebalan material yang diuji.

Kelebihan Uji Kekerasan Brinell

 Permukaan material tidak perlu halus untuk diuji


 Bisa digunakan untuk uji material yang bersifat tidak homogen
 Ukuran jejak yang dihasilkan relatif besar sehingga mudah diukur

Kekurangan Uji Kekerasan Brinell

 Waktu proses pengujian relative lama


 Pengujian ini tidak bisa diterapkan untuk material tipis
 Dibutuhkan ketelitian dalam mengukur jejak yang dihasilkan oleh indentor
KESIMPULAN
Uji kekerasan Brinell berupa pembentukan lekukan pada permukaan logam dengan
memakai bola baja. Pada perhitungan Brinell didapatkan angka brinell yang tertinggi terdapat
pada baja, hal ini menunjukkan bahwa material baja mempunyai nilai yang paling besar
dibanding yang lain, hal ini menunjukkan material tersebut memiliki kekerasan yang lebih
keras.

Sumber Referensi :

https://www.detech.co.id/hardness-test/

https://testingindonesia.com/metode-uji-kekerasan-brinell-brinell-hardness-test-164

Anda mungkin juga menyukai