Anda di halaman 1dari 19

PENGUJIAN KEKERASAN REZKI AMELIA AMINUDDIN

A.P., S.T., M.T.


DIAGRAM ALIR UJI KEKERASAN LOGAM

Pengujian kekerasan
Menyiapkan Specimen:
(Masing-masing dari tiga metode)
-Baja
-Besi Cor
-Tembaga Pengambilan Data
-Alumunium

Menggrinda

Mengampelas
PENGGUNAAN :

Brinell S: <450 HBS; indenter yang digunakan adalah bola baja yang
dikeraskan

Brinell W: <650 HBW; indenter yang digunakan adalah logam keras


(carbida)

Indenter adalah sebuah alat uji yang digunakan untuk membuat bekas tekanan pada permukaan benda yang akan
diuji kekerasannya. Indenter biasanya berbentuk bola atau kerucut dan terbuat dari bahan yang sangat keras, seperti
intan atau baja keras. Pemilihan bentuk dan ukuran indenter tergantung pada jenis uji kekerasan yang akan
dilakukan, seperti uji kekerasan Brinell, Vickers, atau Rockwell. Indenter digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk
dalam industri manufaktur, pengujian material, dan penelitian ilmiah.
PROSES PENGUJIAN :

1. Permukaan benda uji harus bebas dari kotoran dan pelumas.


2. Penentuan diameter indenter yang akan digunakan (D).
3. Penentuan konstanta pembebanan (C) berdasarkan bahan yang
diuji.
4. Pemberian gaya pembebanan (P), dimana P = C x D2.
5. Pengukuran diameter hasil penekanan (d).
6. Perhitungan kedalaman penekanan (h),
7. Validasi pengujian berdasarkan kondisi pengujian.
8. Perhitungan kekerasan Brinell.
PROSES PENGUJIAN KEKERASAN BRINELL :

Indenter yang digunakan :


- Æ 10 mm
- Æ 5 mm
- Æ 2.5 mm
- Æ 1 mm.
KONSTANTA PENGUJIAN (C)

Konstanta pembebanan adalah


perbandingan antara besar gaya
pembebanan dengan kuadrat diameter
indenter (D). Penentuan diameter indenter
ini dimaksudkan agar diameter hasil
penekanan d dapat memenuhi lingkup
keabsahan kondisi pengujian (0.24D < d <
0.6D).
KONSTANTA PENGUJIAN (C)
PERHITUNGAN KEKERASAN :

HB = harga kekerasan (HB)


P = gaya (kgf)
D = diameter indenter (mm)
d = diameter hasil penekanan (mm)
PENULISAN HARGA
KEKERASAN :
300 HB 1/30/20
300 =nilai kekerasan
1 = diameter indenter (mm)
30 = gaya 300 kgf
20 = waktu (detik)

HB adalah singkatan dari "Hardness Brinell"


kgf/mm² atau N/mm² adalah satuan kekuatan yang digunakan untuk
menggambarkan nilai kekerasan Brinell. 1 kgf/mm² = 9.80665 N/mm².
JARAK :
­ Jarak Pusat Penekanan dan Sisi Benda

­ Jarak Dua Pusat Penekanan


PROSEDUR PENGUJIAN :
1. Siapkan spesimen yang akan diuji serta ukur dimensinya.

2. Tentukan jenis material spesimen dan HB estimasi material tersebut.

3. Tentukan diameter bola baja indenter yang akan digunakan sesuai dengan dimensi spesimen serta
kekerasan estimasi material tersebut.

4. Tentukan besarnya gaya pembebanan P = C x D2.

5. Hitung d estimasi dengan rumus

6. Periksa apakah 0.24 D <destimasi< 0.6 D

7. Periksa apakah

8. Tentukan posisi pengujian.

9. Bersihkan permukaan spesimen pada lokasi yang akan diperiksa dengan menggunakan gerinda
hingga rata.

10. Letakan indenter pada dudukannya.

11. Putar tuas pemberi gaya hingga gaya yang diharapkan tercapai, tahan 10 – 15 detik pada gaya
tersebut.

12. Jika sudah selesai ukur diameter hasil penetrasi dengan menggunakan kaca pembesar, pastikan
ukuran tersebut adalah diameter hasil penetrasi dengan melakukan pengukuran berulang-ulang (±
4 kali).
(π/4) adalah konstanta yang digunakan dalam rumus perhitungan nilai
kekerasan Brinell, Vickers, atau Rockwell. Nilai konstanta tersebut sama
untuk ketiga jenis uji kekerasan tersebut. Nilai dari (π/4) adalah sekitar
0.7854. Konstanta tersebut digunakan dalam menghitung luas permukaan
bola atau kerucut yang digunakan sebagai indenter pada uji kekerasan
tersebut.
CONTOH SOAL
Sebuah benda dengan diameter 98 mm diuji kekerasannya dengan menggunakan
uji kekerasan Brinell. Bola baja dengan diameter 12.5 mm dan beban 3000 kgf
digunakan dalam pengujian tersebut. Setelah pengujian dilakukan, diameter bekas
tekanan pada permukaan benda terukur sebesar 4.8 mm. Tentukan nilai kekerasan
Brinell dari benda tersebut.

PENYELESAIAN
Dalam uji kekerasan Brinell, nilai kekerasan HB dapat dihitung menggunakan
rumus berikut:
HB = (F/D²) x (π/4) x (D - √(D² - d²))
dengan:
•F: beban yang digunakan dalam pengujian, dalam kgf
•D: diameter bola baja yang digunakan dalam pengujian, dalam mm
•d: diameter bekas tekanan pada permukaan benda setelah pengujian, dalam mm
Substitusi nilai yang diketahui ke dalam rumus tersebut:

HB = (3000 kgf / 12.5² mm²) x (π/4) x (12.5 mm - √(12.5² mm² - 4.8² mm²))
HB = 183.3 / (12.5 - 9.874) = 99.5 HB

Jadi, nilai kekerasan Brinell dari benda tersebut adalah 99.5 HB.
• SOAL TERDIRI DARI 4 NOMOR, MASING-MASING SOAL
MEMILIKI POIN 25% SEHINGGA POIN TOTAL 100%
• TUGAS DIKUMPULKAN VIA EMAIL rezkiamelia.dty@uim-
makassar.ac.id dengan subject TUGAS PB_NAMA

TUGAS MANDIRI
SOAL NO 1
Sebuah benda dengan diameter 50 mm dan
tinggi 100 mm diuji kekerasannya dengan
menggunakan uji kekerasan Brinell. Bola baja
dengan diameter (NIM) mm dan beban 3000 kgf
digunakan dalam pengujian tersebut. Setelah
pengujian dilakukan, diameter bekas tekanan
pada permukaan benda terukur sebesar 5 mm.
Tentukan nilai kekerasan Brinell dari benda
tersebut.
SOAL NO 2
Sebuah benda dengan diameter (NIM) mm diuji
kekerasannya dengan menggunakan uji
kekerasan Brinell. Bola baja dengan diameter 5
mm dan beban 1500 kgf digunakan dalam
pengujian tersebut. Setelah pengujian
dilakukan, diameter bekas tekanan pada
permukaan benda terukur sebesar 2.5 mm.
Tentukan nilai kekerasan Brinell dari benda
tersebut.
SOAL NO 3
Sebuah benda dengan diameter 60 mm diuji
kekerasannya dengan menggunakan uji kekerasan
Brinell. Bola baja dengan diameter (NIM) mm dan
beban 2000 kgf digunakan dalam pengujian
tersebut. Setelah pengujian dilakukan, diameter
bekas tekanan pada permukaan benda terukur
sebesar 7 mm. Tentukan nilai kekerasan Brinell
dari benda tersebut.
SOAL NO 4
Silahkan Tuliskan cara baca dari nilai "Hardness
Brinell”

88HB2/15/13
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai