Di susun oleh
Nim : 4201617020
A. Tujuan
a. Kaca mata
b. Sepatu septy
c. Sarung tangan
d. Pakaian laboratorium
D. Teori Dasar
a. Pengujian Kekerasan
Kekerasan (Hardness) adalah salah satu sifat mekanik
(Mechanical properties) dari suatu material. Kekerasan suatu material
harus diketahui khususnya untuk material yang dalam penggunaanya akan
mangalami pergesekan (frictional force) dan deformasi plastis. Deformasi
plastis sendiri suatu keadaan dari suatu material ketika material tersebut
diberikan gaya maka struktur mikro dari material tersebut sudah tidak bisa
kembali kebentuk asal artinya material tersebut tidak dapat kembali ke
bentuknya semula. Lebih ringkasnya kekerasan didefinisikan sebagai
kemampuan suatu material untuk menahan beban identasi atau penetrasi
(penekanan).
Pada umumnya, kekerasan menyatakan ketahanan terhadap
deformasi dan merupakan ukuran ketahanan logam terhadap deformasi
plastik atau deformasi permanen (Dieter, 1987). Untuk para insinyur
perancang, kekerasan sering diartikan sebagai ukuran kemudahan dan
kuantitas khusus yang menunjukkan sesuatu mengenai kekuatan dan
perlakuan panas dari suatu logam.
Terdapat tiga jenis ukuran kekerasan, tergantung pada cara melakukan
pengujian, yaitu:
(1) Kekerasan goresan (scratch hardness);
(2) Kekerasan lekukan (indentation hardness);
(3) Kekerasan pantulan (rebound). Untuk logam, hanya kekerasan lekukan
yang banyak menarik perhatian dalam kaitannya dengan bidang
rekayasa. Terdapat berbagai macam uji kekerasan lekukan, antara lain:
Uji kekerasan Brinell, Vickers, Rockwell, Knoop, dan sebagainya.
dengan:
P = beban yang digunakan (kg)
D = diameter bola baja (mm)
d = diameter lekukan (mm)
𝟐𝒑
HB2 : kg/mm2
(𝝅𝑫)(𝑫− √𝑫𝟐 +𝒅𝟐 )
dengan:
D = diameter indentor = 10 mm
d1 = diameter indentasi pada benda uji standar (mm)
d2 = diameter indentasi pada benda kerja (mm)
HB1 = kekerasan benda uji standar yang sudah diketahui (kg/mm2)
HB2 = kekerasan benda kerja yang hendak diukur (kg/mm2)
P = Gaya pemukulan (kg)
E. Langkah Kerja
a. Percobaan Dengan Metode Brinell hardness
Pasang penetrator ukuran 5 mm, pada dudukan penetrator
Letakan benda kerja St 37, alumunium, kuningan, besi yang di las.
Putar benda kerja sehingga bersentuhan dengan benda kerja.
Pasang bandul 500 kgf
Tutup katup hidrolik, gerakan tuas hingga jaru manometer bergerak
sesuai beban, tahan dan hitung waktunya.
Kendorkan katup hidrolik hingga jaruum ke nol.
Lepaskan tuas katup
Turunkan handel keluarkan keluarkan benda kerja
Gunakan kaca pembesar, dan senter.
b. Percobaan Dengan Metode Rockwell
Gunakan penctraktor lunak 1/16 bola baja
Cocokkan apa yang diminta
Beban mayor dan beban minor
Kriteria sesuai dengan material
Rockwell b, beban 100
Putar sampai menyentuh, sampai titik merah
Putar diesel sampai nol
Hitung waktung telah di tentukan
Turunkan kembali tuas
Catat hasil yang tertera pada angka manometer
Uji bahan
Nama alat penguji
dan nama bahan Waktu (s) Beban (F) Hasil
yang di uji
Rockwell hardness
Best metal 10 dt 100 kgf 30 mm
Kampuh las 10 dt 100 kgf 1 mm
HAZ 20 dt 100 kgf 33 mm
Rockwell hardness
St 37 10 dt 100 kgf 45 mm
Kuningan 10 dt 100 kgf 34 mm
Alumunium 10 dt 100 kgf 46 mm
Brainell hardness
St 37 20 dt 500 kgf 21 x 0,05 = 1,05 mm
Kuningan 20 dt 500 kgf 23 x 0,05 = 1,15 mm
Alumunium 20 dt 500 kgf 20 x 0,05 = 1 mm
Jawaban
1. Pengujian kekerasan adalah pengujian yang paling efektif untuk
menguji kekerasan dari suatu material karena dengan pegujian ini kita
dapat dengan mudah mengetahui gambaran sifat mekanis suatu bahan,
meskipun pengukuran hanya kita lakukan pada satu titik namun nilai
kekerasan di suatu titik tersebut sangat valid untuk mewakili kekuatan
keseluruhan sifat suatu material tersebut, dengan pengujian juga kita
lebih mudah menggolongkan suatu material tersebut apakah getas atau
ulet.
2. Hasil perbedaan hasil pengujian dapat kita baca melalui table berikut.
Nama alat penguji dan
nama bahan yang di uji Waktu (s) Beban (F) Hasil
Rockwell hardness
Best metal 10 dt 100 kgf 30 mm
Kampuh las 10 dt 100 kgf 1 mm
HAZ 20 dt 100 kgf 33 mm
Rockwell hardness
St 37 10 dt 100 kgf 45 mm
Kuningan 10 dt 100 kgf 34 mm
Alumunium 10 dt 100 kgf 46 mm
Perbedaannya cukup jelas kita ambil data dari st 37, di mana bahwa
besi yang terkena las lebih keras di banding kan besi murni, karena
besi tersebut terkena tekanan panas yang tinggi hingga menyebabkan
susunan partikel atom didalam besi tersebut menjadi lebih padat
sehingga lebih keras di tambah dengan proses pendinginan udara
terbuka.
3. Perbedaan dari pengujian ketiga tersebut adalah
Brinell :
Tidak dapat digunakan untuk menguji material yang tipis dan kecil
Butuh ketelitian saat mengukur diameter lekukan hasil indentasi
Namun kelebihan nya adalah, sangat bagus jika digunakan untuk
menguji material yang bersifat heterogen
Vikers :
Skala kekerasan yang continue untuk rentang yang luas, dari yang
sangat lunak dengan nilai 5 maupun yang sangat keras dengan nilai
1500 karena indentor intan yang sangat keras
Di anjurkan untuk pengujian material yang sudah dip roses case
hardening, dan proses pelapisan dengan logam lain yang lebih keras
dapat dilakukan dengan benda dengan ketipissan 0,006 inch.
Namun kelemahan nya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
menentukan nilai kekerasan sehingga jarang dipakai untuk kebutuhan
rutin.
Rokwell :
Kelebihannya adalah, dapat digunakan untuk bahan yang sangat
keras, dapat digunakan untuk batu gerinda sampai plastic, cocok untuk
semua material keras dan lunak.
Kekurangannya adalah: tingkat ketelitian rendah, tidak stabil jika
terkena goncangan,penekanana bebanya tidak praktis,
H. Simpulan
Dalam dunia permesinan sangat penting jika kita
mengetahui dan menentukan sifat kekerasan suatu material untuk
kita jadikan suatu alat, setelah melakukan pengujian dari 3 cara
dapat kita simpulkan bahwa ketiag cara tersebut masing-masing
memiliki kekurangan dan kelebihan, jika kita ingin menguji suatu
material dengan cepat atau praktis kita dapat melakukan pengujian
dengan metode Rockwell, namun jika kita ingin menentukan
kekuatan material yang tipis kita dapat menggunakan metode
vikers, jadi ketiga metode tersebut sangat di perlukan tergantung
penetrator brinell
gambar tuas rockwell
brinell