Aldi Supriadi-217341053
Jurusan Teknik Otomasi Manufaktur & Mekatronika,POLMAN Bandung, Bandung 40135
e-mail: aldisupriadi1519@gmail.com
Abstrak
Dalam pemakaiannya, semua partikel dan struktur logam akan terkena pengaruh gaya
luar yang dapat menimbulkan tegangan- tegangan sehingga menimbulkan deformasi atau
perubahan bentuk. Untuk menjaga terhadap akibat yang timbul dari adanya tegangan tegangan
tersebut serta mempertahankannya pada batas- batas yang diperbolehkan bagi suatu
pembebanan, maka diperlukan pemahaman tentang bahan-bahan yang cocok untuk suatu
keperluan dari berbagai perencanaan. Pembuatan barang jadi atau setengah jadi, mestinya
sudah didasarkan atas sifat sifat yang khas dari bahan, baik kekerasanya, keuletannya,
kekokohannya, dsb. Secara umum semua sifat mekanik dapat terwakili oleh sifat kekerasan
bahan, orang berasumsi bahwa yang keras itu pasti kuat, sehingga “jika dibutuhkan bahan yang
kuat, maka pilih bahan yang keras” ini merupakan pernyataan yang keliru, bahwa ada suatu
bahan yang memiliki kesebandingan antara kekerasan dengan kekuatan itu benar tetapi ada
juga sifat yang justru perbandingannya terbalik bahwa bahan yang keras akan rapuh. Oleh
karena itu diperlukan definisi yang spesifik antara kekerasan dengan kekuatan kendati masing-
masing memilki korelasi. Pada sifat kekerasan, pengujian yang paling efektif karena dengan
pengujian ini, kita dapat dengan mudah mengetahui gambaaran sifat mekanis suatu material.
Meskipun pengukuran hanya dilakukan pada suatu titik, atau daerah tertentu saja, nilai
kekerasan cukup valid untuk menyatakan kekuatan suatu material. Jenis pengujian kekerasan
yang menggunakan metode ini antara lain : Brinell, Vickers, Rockwell, Vickers Micro
Hardness dan Knoop Micro hardness tester dll.
Kata kunci: material, kekerasan, metode pengujian
Dimana :
P = Beban
Tes kekerasan knoop biasanya mengacu pada L = panjang diagonal rata-rata
lekukan statis yang dibuat dengan beban tidak Ap= proyeksi luasan bekas penekanan
melebihi 1 kgf. Indentator adalah Knoop C = 0,07028 = Konstanta indentor yang
memanjang piramida berlian. menghubungkan daerah proyeksi lekukan
Prosedur pengujian sangat mirip dengan uji ke kuadrat panjang panjang diagonal.
kekerasan Vickers standar, kecuali dilakukan Induser Knoop adalah tanah berlian
pada skala mikroskopik dengan instrumen berbentuk piramidal yang menghasilkan
presisi tinggi. lekukan berbentuk berlian yang memiliki
Permukaan yang diuji umumnya rasio perkiraan antara diagonal panjang dan
membutuhkan hasil metalografi; Semakin pendek 7: 1. Kedalaman lekukan sekitar
kecil beban yang digunakan, semakin tinggi 1/30 dari panjangnya. Saat mengukur
permukaan yang dibutuhkan. Mikroskop kekerasan Knoop, hanya diagonal
presisi digunakan untuk mengukur lekukan; terpanjang indentasi yang diukur dan ini
ini biasanya memiliki pembesaran sekitar digunakan pada rumus di atas dengan beban
500X dan mengukur ke akurasi + 0,5 yang digunakan untuk menghitung KHN.
mikrometer. Juga dengan perbedaan Tabel nilai-nilai ini biasanya merupakan
pengamat yang sama + 0,2 mikrometer cara yang lebih mudah untuk mencari nilai
biasanya bisa diatasi. Namun, harus KHN dari pengukuran.
ditambahkan bahwa cukup perhatian dan Kelebihan :
pengalaman diperlukan untuk mendapatkan - Memungkinkan identor knoop
keakuratan ini. menjangkau daerah-daerah yang lebih
sempit dan tipis dari vickers.
- Metode knoop ini cocok untuk spesimen
yang tipis, kecil atau kecenderungan untuk
patah getas saat pengujian
Kesimpulan
Sifat mekanik bahan adalah: hubungan
antara respons atau deformasi bahan
terhadap beban yang bekerja. Sifat mekanik
: berkaitan dengan kekuatan, kekerasan,
keuletan, dan kekakuan.
Kekerasan adalah mengukur ketahanan
material terhadap deformasi plastis yang
terlokalisasi (lengkungan kecil atau
goresan). Macam- macam uji kekerasan
dengan penekanan indentor meliputi : Uji
kekerasan Rockwell, Brinell, Vickers,
Knoop .