Disusun oleh:
Dendi Nurachman
Fathurahman Anom
Ikhsan Lazuardi I
Jansen Novri
M. Hanafi Lubis
Mengapa diperlukan
pengujian kekerasan?
Didalam aplikasi manufaktur, material
dilakukan pengujian dengan dua
pertimbangan yaitu untuk mengetahui
karakteristik suatu material baru dan
melihat mutu untuk memastikan suatu
material memiliki spesifikasi kualitas
tertentu.
Metode Goresan
Metode Dinamik
Metode Indentansi
1.Metode Goresan
Pengujian kekerasan dengan metode gores dilakukan
dengan cara mengukur kemampuan suatu
materialdengan menggoreskan material uji kepada
spesimen.
1. Talk/Gips
2. Gypsum
3. Calcite
4. Fluorite
5. Apatite
6. Orthoclase
7. Quartz
8. Topas
9. Corundum
10.Diamond (Intan)
2. Metode Dinamik
3. Metode Indentansi
Pengujian Kekerasan denganMetode
Indentansi (Metode penekanan)adalah
dengan cara mengukur ketahanan suatu
material terhadap gaya tekanan yang
diberikan oleh Indentor dengan
memperhatikan besar beban yang diberikan
dan besar identansi.
Berikut
Beberapa
Hardness Test
Karakteristik Teori
Less sensitive to
applied load than
Brinell hardness.
Merupakan metode
yang baik, akan tetapi
jarang digunakan
Persamaan Teori
Advantage: Apart from the convenience the vicker's test has certain advantages
over the Brinell test.
(i) Harder material can be tested and indentation can be smaller & therefore less
obtrusive or damaging.
Upto a 300 kgf /mm2 both tests give the same hardness number but above too the
Brinell test is unreliable.
Karakteristik Teori
Terdapat 3 hasil akhir dari proses indentasi, yaitu:
1.
2.
Pincushion Indentation
3.
Brinell Application
Alat Uji
Brinnel
Hardness
30003Bi
HR = E e
Dimana,
e = Jarak antara kondisi 1 dan kondisi 3 yang dibagi dengan 0.002 mm
E = Jarak antara indentor saat diberi minor load dan zero reference line yang
untuk tiap jenis indentor berbeda-beda yang bias dilihat pada tabel
HR = Besarnya nilai kekerasan dengan metode hardness
Tabel Pengujian
Rockwell
Hardness Test
Dimana,
F0 = Beban Minor(Minor
Load) (kgf)
F1 = Beban Mayor(Major
Load) (kgf)
F = Total beban (kgf)
Identor Knoop
Piramida intan yang membentuk indentasi berbentuk layang-layang dengan
perbandingan diagonal 7:1 yang menyebabkan kondisi regangan pada daerah
terdeformasi
Kedalaman dan luas daerah indentasi knop hanya sekitar 15% dari luas daerah
Vickers.
Oleh karena itu, metode ini cocok untuk benda uji yang tipis, kecil, atau
kecendrungan untuk patah saat pengujian