Anda di halaman 1dari 4

TUGAS BAHAN KONSTRUKSI TEKNIK KIMIA

METODE PENGUJIAN KEKERASAN BAHAN MATERIAL

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Aqila Putri Ramadhani I0520008
Denisda Nabhan Azis I0520020
Genta Huda Fauzan I0520037
Muhammad Abdul Jamil I0520066
Rizal Lutfi Hendi Yulianto I0520093
Akbar Sigit Sucahyo I0520122

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2023
1. Hardness Test Rockwell
a. Pengertian
Dalam uji kekerasan Rockwell, kedalaman sisa lekukan yang dibuat oleh
indentor, diukur. Semakin dalam indentor yang ditentukan menembus permukaan
spesimen dengan beban uji tertentu, semakin lembut material yang diuji. Kekerasan
Rockwell [HR] kemudian ditentukan dari kedalaman indentasi sisa, bersama dengan
beberapa faktor lainnya.
b. Cara kerja
Prinsip kerja metode ini didasarkan pada pengukuran kedalaman penetrasi
indenter ke dalam permukaan material yang diuji. Indenter yang digunakan dapat
berupa bola (untuk material lunak) atau kerucut berlian (untuk material keras). Proses
pengujian dimulai dengan menerapkan beban awal pada indenter untuk menekan
permukaan material. Setelah beban awal diterapkan, beban utama kemudian diterapkan
dalam waktu tertentu. Setelah beban utama dilepaskan, indenter akan mencatat
kedalaman penetrasi yang dicapai pada skala dial. Nilai kekerasan Rockwell
ditunjukkan oleh angka pada skala yang terbaca setelah beban dilepaskan.
c. Rumus
HRC = N - d x (100 - ϑ)
HRC = nilai kekerasan skala rockwell
N = nilai pembacaan alat
d = kedalaman penetrasi indenter
Θ = penurunan dalam tinggi alat setelah penerapan beban
d. Keterbatasan
● Tidak cocok untuk pengukuran kekerasan pada material yang sangat tipis atau
berukuran kecil karena dapat menyebabkan kerusakan pada material yang halus.
● Penerapan beban awal dan utama dapat menyebabkan deformasi lebih dalam
pada material, sehingga harus dihindari pada material yang sangat keras atau
rapuh.
● Tidak cocok untuk pengukuran kekerasan yang sangat tinggi karena batas atas
skala pengukuran yang terbatas.
e. Skema
2. Hardness Test Brinell
a. Pengertian
Metode yang digunakan untuk menguji kekerasan material yang memiliki
permukaan kasar dengan uji kekuatan sekitar 500-3000 kg dengan menggunakan
indentor berbentuk bola baja dan berbahan karbida tungsten
b. Cara kerja
Pengujian yang standar dilakukan dengan menggunakan diameter 10 mm bola
baja atau karbida tungsten dengan beban 300 kgf untuk logam keras, beban 1500 kgf
untuk logam pertengahan, dan beban 500 kgf dan lebih rendah untuk material lunak.
Beban harus menyesuaikan mengikuti formula P D2 = konstan
c. Rumus

d. Keterbatasan
1. Mengukur material yang sangat keras. Indentor bola dapat mengalami deformasi
yang berlebihan.
2. Mengukur kekerasan spesimen tipis. Indentasi dapat lebih besar dari pada tebal
spesimen.
3. Mengukur material yang dikerisakna permukaan. Indentasi dapat menusuk lebih
dalam dari pada tebal permukaan yang dikeraskan sehingga. pengukuran
menjadi tidak valid sebab mengakibatkan pengukuran bagian dalam yang lunak
juga.
e. Skema
3. Hardness Test Vickers
a. Pengertian
Metode Hardness Vickers pada dasarnya hampir sama dengan Brinell hanya
indentornya saja yang berbeda. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada metode
pengujian kekerasan Vickers adalah sebagai berikut :
- Spesimen harus memenuhi persyaratan: Permukaan harus rata dan halus, Dapat
ditumpu dengan baik dan permukaan horizontal.
- Indentor yang digunakan adalah pyramid intan yang beralas bujur sangkar yang
memiliki sudut puncak antara dua sisi yang berhadapan adalah 136 derajat.
- Pada dasarnya semua beban bisa digunakan, kecuali untuk plat yang tipis harus
digunakan beban yang ringan
- Pengujian kekerasan ini dilakukan dengan menekan indentor pada permukaan
spesimen dengan waktu selama 10 – 15 detik.
b. Cara kerja
Metode Hardness Test Vickers menggunakan indenter berbentuk piramida
berujung lancip yang terbuat dari berlian. Indenter ini ditekan ke permukaan material
dengan beban tertentu. Setelah beban diterapkan selama beberapa waktu, indenter
dilepaskan dan bekas goresan yang berbentuk segitiga akan terbentuk pada permukaan
material. Luas permukaan goresan diukur menggunakan mikroskop dan nilai kekerasan
Vickers dihitung dengan membagi beban yang diterapkan dengan luas permukaan
goresan.
c. Rumus

d. Keterbatasan
● Proses pengujian memerlukan waktu lebih lama daripada metode Rockwell,
tetapi lebih cepat dibandingkan Brinell.
● Permukaan material harus datar dan rata agar hasil pengukuran akurat.
● Pengujian pada material yang sangat kasar atau kasar permukaannya dapat
menyebabkan hasil pengukuran yang tidak konsisten.
e. Skema

Anda mungkin juga menyukai