Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM UJI KEKERASAN

Disusun Oleh :
Nama : Muhammad Hafizh
Nim : 1901045
Kelas : D3TM2B

POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

Prodi D3 Teknik Mesin

Jurusan Teknik Mesin

TAHUN AJARAN 2020/2021


PRAKTIKUM UJI KEKERASAN

A. Hari dan Tanggal Praktikum: 29 April 2021


B. Topik Praktikum : Pengujian kekerasan Vickers
C. Tujuan : Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa dapat:
1. Mempersiapkan bahan dan perlengkapan uji kekerasan Vickers.
2. Melakukan pengujian kekerasan Vickers.
3. Menentukan harga kekerasan suatu bahan dengan metode Vickers.
D. Bahan : Alumunium dan St37
E. Alat dan Perlengkapan :
1. Universal hardness tester beserta kelengkapannya.
2. Ragum, kikir, ampelas dan metal polish.
3. Modul, lembar kerja dan alat tulis
F. Langkah Kerja :
1. Siapkan permukaan benda kerja:
a. Ratakan kedua permukaan benda kerja menggunakan kikir dan amplas
kasar, sehingga kedua bidang permukaan tersebut sejajar.
b. Haluskan permukaan benda kerja menggunakan amplas dari yang paling
kasar sampai amplas yang halus.
c. Oleskan permukaan benda dengan metal polish pada kain beludru hingga
permukaan rata dan mengkilap
2. Siapkan perangkat uji kekerasan Vickers pada Universal Hardness Tester:
a. Nyalakan alat Universal Hardness Testing
b. Setting indentor yang akan digunakan (kerucut intan 1360)
c. Setting beban pada menu alat uji
d. Setting waktu indentasi pada menu
3. Proses pengujian
a. Memasang benda kerja pada landasan
b. Dekatkan benda kerja dengan memutar tuas hingga berimpitan dengan
indentor
c. Klik OK dan tunggu pembebanan selesai

d. Setting zero garis ukur dengan mendekatkan dua garis ukur berhimpitan
e. Putar tuas untuk menurunkan posisi benda kerja
f. Geser benda kerja dari bawah indentor ke bawah lensa ukur
g. Ukur diagonal bekas injakan secara saling tegak lurus lalu klik tombol OK
lalu akan muncul hasil kekerasan
h. Catat hasil pengukuran diagonal yang sudah didapat pada lembar kerja
i. Geser lagi benda kerja ke bawah indentor dan putar tuas hingga benda
hampir menyentuh indentor
j. Ulangi langkah pada point c – h (hingga 3 kali)

k. Hitung nilai kekerasan benda dengan menggunakan persamaan untuk


penentuan kekerasan brinell lalu bandingkan hasilnya

G. Data-data pengamatan

Alat uji kekerasan = Innovatest Universal Hardness Tester


Indentor = Kerucut Intan d = 0,1524 mm
Beban penekanan = HV3 (Untuk Bahan Alumunium) dan HV40 (Untuk
Bahan St37)

D1 D 2 Kekerasan Vickers Rata-rata


No. Bahan (mm) (mm) (kg/mm2) (kg/mm2)
1. 4641 4540 26,39
2. Alumunium 3199 3120 55,73 89,983
3. 1731 1710 187,83
1. 4549 4723 256,40
2. St37 4700 4654 254,27 765,9
3. 4688 4648 255, 23

1.
H. Pembahasan :
Uji Keras merupakan pengujian yang paling efektif, mengapa disebut pengujian
paling efektif ? karena kita dapat dengan mudah mengetahui gambaran sifat mekanisme suatu
material. Meskipun pengukuran hanya dilakukan pada suatu titik, atau daerah tertentu saja,
nilai kekerasan cukup valid untuk menyatakan kekuatan suatu material. Dengan melakukan
uji keras, material dapat mudah di golongkan sebagai material ulet atau getas.

Kekerasan (Hardness) adalah salah satu sifat mekanik (Mechanical Properties) dari
suatu material. Kekerasan suatu material harus diketahui khususnya untuk material yang
dalam penggunaanya akan mengalami pergesekan (Frictional Force), dalam hal ini bidang
keilmuan yang berperan penting mempelajarinya adalah Ilmu Bahan Teknik (Metallugry
Engineering).

Kekerasan diartikan juga sebagai kemampuan suatu material untuk menahan beban
identasi atau penetrasi (penekanan). Didunia teknik, umumnya pengujian kekerasan
menggunakan 4 macam metode kekerasan, yakni :

1. Brinnel (HB/BHN)
2. Rockwell (HR/RHN)
3. Vickers (HV/VHN)
4. Micro Hardness (Namun jarang sekali dipakai-red)

Disini saya menggunakan Metode Pengujian Kekerasan Vickers.

Metode Pengujian Kekerasan Vickers dilaksanakan dengan cara menekan benda Uji
atau Spesimen dengan identor yang berbentuk piramida dengan alas segi empat dan besar
sudut dari permukaan-permukaan yang berhadapan 136 0. Penekanan oleh identor akan
menghasilkan suatu jejak atau lekukan pada permukaan benda uji.
I. Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengujian Vickers, saya dapat menyimpulkan bahwa setiap material
itu memiliki kekerasan yang berbeda. Seperti contoh pada saat saya melakukan pengujian
pada Material Alumunium (Al) dan Material Baja (st37). Dan dari Pengujian visckers
tersebut saya bisa mengetahui bahwa Material Baja (St37) memiliki nilai Kekerasan yang
lebih tinggi dari pada Material Alumunium (Al).

Proses pengamplasan sangat berpengaruh pada saat proses Pengujian Kekerasan,


selain itu Proses mengkilapkan material juga sangat penting. Karena semakin halus kita
mengamplas dan semakin mengkilap Material, maka semakin mudah kita menemukan bentuk
segi empat (Indikator untuk menentukan D1 dan D2). Dan semakin jelas bentuk segi empat
tersebut, maka semakin valid angka D1 dan D2. Dari angka D1 dan D2 ini kita bisa
menentukan Nilai dari Kekerasan Vickers tersebut.

Anda mungkin juga menyukai