Disusun Oleh :
Nama : Muhammad Hafizh
Nim : 1901045
Kelas : D3TM2B
d. Setting zero garis ukur dengan mendekatkan dua garis ukur berhimpitan
e. Putar tuas untuk menurunkan posisi benda kerja
f. Geser benda kerja dari bawah indentor ke bawah lensa ukur
g. Ukur diagonal bekas injakan secara saling tegak lurus lalu klik tombol OK
lalu akan muncul hasil kekerasan
h. Catat hasil pengukuran diagonal yang sudah didapat pada lembar kerja
i. Geser lagi benda kerja ke bawah indentor dan putar tuas hingga benda
hampir menyentuh indentor
j. Ulangi langkah pada point c – h (hingga 3 kali)
G. Data-data pengamatan
1.
H. Pembahasan :
Uji Keras merupakan pengujian yang paling efektif, mengapa disebut pengujian
paling efektif ? karena kita dapat dengan mudah mengetahui gambaran sifat mekanisme suatu
material. Meskipun pengukuran hanya dilakukan pada suatu titik, atau daerah tertentu saja,
nilai kekerasan cukup valid untuk menyatakan kekuatan suatu material. Dengan melakukan
uji keras, material dapat mudah di golongkan sebagai material ulet atau getas.
Kekerasan (Hardness) adalah salah satu sifat mekanik (Mechanical Properties) dari
suatu material. Kekerasan suatu material harus diketahui khususnya untuk material yang
dalam penggunaanya akan mengalami pergesekan (Frictional Force), dalam hal ini bidang
keilmuan yang berperan penting mempelajarinya adalah Ilmu Bahan Teknik (Metallugry
Engineering).
Kekerasan diartikan juga sebagai kemampuan suatu material untuk menahan beban
identasi atau penetrasi (penekanan). Didunia teknik, umumnya pengujian kekerasan
menggunakan 4 macam metode kekerasan, yakni :
1. Brinnel (HB/BHN)
2. Rockwell (HR/RHN)
3. Vickers (HV/VHN)
4. Micro Hardness (Namun jarang sekali dipakai-red)
Metode Pengujian Kekerasan Vickers dilaksanakan dengan cara menekan benda Uji
atau Spesimen dengan identor yang berbentuk piramida dengan alas segi empat dan besar
sudut dari permukaan-permukaan yang berhadapan 136 0. Penekanan oleh identor akan
menghasilkan suatu jejak atau lekukan pada permukaan benda uji.
I. Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengujian Vickers, saya dapat menyimpulkan bahwa setiap material
itu memiliki kekerasan yang berbeda. Seperti contoh pada saat saya melakukan pengujian
pada Material Alumunium (Al) dan Material Baja (st37). Dan dari Pengujian visckers
tersebut saya bisa mengetahui bahwa Material Baja (St37) memiliki nilai Kekerasan yang
lebih tinggi dari pada Material Alumunium (Al).