Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TEKNIK MONITORING KONDISI MESIN


PROGRAM MAINTANANCE DI INDUSTRI /
BENGKEL BUBUT DAN KORTER
DS. SEMPLO, KAB. CIREBON

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah


Teknik Monitoring Kondisi Mesin
Program Studi D3 TeknikMesin

Oleh:

Deden Ciswanto (NIM 1901042)

Dimas Radeska (NIM 1901043)

M. Yosa Pratama (NIM 1901044)

M. Khaidar Hanan (NIM 1901045)

M. Hafizh (NIM 1901046)

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU
2021
DAFTAR ISI
BAB I..........................................................................................................................................................3
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN / BENGKEL...................................................................................3
1.1 Latar Belakang Perusahaan......................................................................................................3
BAB II.........................................................................................................................................................5
STRUKTUR ORGANISASI MAINTENACE PERUSAHAAN / BENGKEL...........................................5
2.1 Struktur Organisasi dan Management..........................................................................................5
2.2 Aspek Kegiatan Perusahaan / Bengkel..........................................................................................7
BAB III........................................................................................................................................................9
STRATEGI MAINTENANCE DI PERUSAHAAN / BENGKEL..............................................................9
3.1 Jenis-jenis Perbaikan yang Sering Terjadi...................................................................................9
BAB IV.....................................................................................................................................................10
USULAN PERBAIKAN BIDANG MAINTENANCE.............................................................................10
BAB I
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN / BENGKEL

1.1 Latar Belakang Perusahaan

Bengkel merupakan suatu usaha jenis wirausaha kecil dan menengah yang bergerak
dalam bidang jasa pelayanan. Salah satu jenis bengkel yang bergerak dalam bidang jasa bubut
dan korter blok sepeda motor dan mobil adalah Bengkel HARTO TEKNIK.

Banyak perusahaan atau badan usaha yang menggunakan teknologi informasi untuk
meningkatkan produktifitas dan efisiensi pekerja dalam bidang usaha, Bengkel HARTO
TEKNIK adalah bengkel bubut dan korter yang menawarkan jasa pembuatan alat atau bor up
kendaraan bermotor.

Bengkel bubut adalah tempat di mana seseorang operator melakukan pekerjaannya melayani
jasa pembuatan suatu alat atau produk. Bengkel bubut dan korter adalah bengkel umum yang
berfungsi untuk membuat suatu produk sesuai pesanan konsumen.

Perkembangan konsumen akan kebutuhan hidupnya, membuat konsumen harus memenuhi


hal tersebut. Salah satu contohnya untuk mempermudah pembuatan alat untuk membatu
produktifitas seseorang.

Pertumbuhan industri jasa saat ini merupakan hal yang unik dan perkembangannya
dirasakan sangat positif. Terutama, pada bisnis di bidang bubut dan korter yang sangat prosfektif
di masa sekarang dan yang akan datang. Saat ini, bisnis jasa di bidang usaha bengkel menjadi
kebutuhan yang sangat di perlukan konsumen. Banyak keuntungan dalam menggunakan jasa
bengkel, selain kerusakan pada sepeda motor bisa teratasi, para operator juga cekatan dalam
melakukan perbaikan blok pada sepeda motor dan pembuatan alat untuk konsumen.

Untuk persaingan di bidang usaha bengkel bubut cenderung sangat rendah, karena
permodalan yang cukup tinggi sehingga sangat menguntungkan untuk pelaku bisnis bubut dan
korter.
Kebutuhan akan keberadaan bengkel bubut dan korter di desa semplo kab. cirebon dari
tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Situasi ini disebabkan oleh
banyaknya permintaan pembuatan spare part kendaraan serta banyaknya anak muda yang ingin
mengupgrade kendaraannya agar lebih kencang. Kebutuhan ini juga menyebabkan pelaku
bengkel bubut dan korter mendapatkan omset yang besar, banyaknya permintaan sedangkan
tidak ada persaiang.

Beberapa cara yang dilakukan oleh kebanyakan bengkel bubut ialah melatih para operator
agar mampu memberikan pelayanan yang sebaik baiknya kepada konsumen, sehingga konsumen
merasa puas dan tetap loyal dengan bengkel bubut tersebut. Salah satu industri layanan jasa yang
mengandalkan kualitas pelayanan untuk menarik dan mempertahankan konsumennya adalah
perusahaan Bengkel bubut dan korter HARTO TEKNIK.

Bengkel HARTO TEKNIK berdiri sejak oktober 2004. Awalnya, Bengkel HARTO
TEKNIK adalah bengkel las biasa. Seiring berjalannya waktu, Bengkel HARTO TEKNIK mulai
mengalami perkembangan bahkan kemajuan yang pesat mengingat besarnya permintaan
konsumen terhadap jasa bubut dan korter.

Upaya utamanya dengan cara berkomitmen pada dua tujuan umum Bengkel HARTO
TEKNIK, yaitu memberikan pelayanan terbaik kepada konsumennya serta meningkatkan secara
terus-menerus kualitas pelayanan agar konsumen merasa puas dan menjadi konsumen setia dari
Bengkel HARTO TEKNIK, Diharapkan dengan peningkatan kualitas pelayanan yang tepat,
maka penghasilan Bengkel HARTO TEKNIK akan meningkat pula.

Namun wujud responsiveness perusahaan ini masih belum maksimal, bengkel tidak dapat
menerima pesanan terlalu banyak karena kurangnya operator, sehingga konsumen harus
mengantri apabila bengkel sedang penuh. Dalam hal assurance dari kualitas pelayanan, Bengkel
HARTO TEKNIK memiliki suatu standar layanan yang ditetapkan oleh owner. Salah satunya
adalah standar layanan para operator yang telah mengikuti tiga tahapan training dari owner
mengenai skill-skill yang diperlukan dalam menangani permintaan konsumen. Semua operator
harus menerapkan standar layanannya masing-masing, dan yang terpenting adalah terus belajar
dan memiliki pengetahuan yang baik mengenai informasi yang berkaitan dengan Bengkel
HARTO TEKNIK.

BAB II
STRUKTUR ORGANISASI MAINTENACE PERUSAHAAN / BENGKEL

2.1 Struktur Organisasi dan Management

Struktur Organisasi dan Manajemen Struktur adalah suatu bentuk atau bagan yang
menunjukan hubungan dan kerja sama antara unit satu dengan lainnya. Organisasi adalah
pembinaan hubungan wewenang dan dimaksudkan untuk mencapai koordinasi yang struktural,
baik secara vertikal, maupun secara horizontal di antara posisi-posisi yang telah diserahi tugas-
tugas khusus yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Jadi organisasi adalah hubungan struktural yang mengikat dan menyatukan perusahaan
dan kerangka dasar tempat individu-individu berusaha dan dikoordinasi. Sedangkan arti struktur
organisasi adalah suatu gambar yang menggambarkan tipe organisasi, pendepartemenan
organisasi kedudukan dan jenis wewenang pejabat, bidang dan hubungan pekerjaan, garis
perintah dan tanggung jawab, rentang kendali dan system pimpinan organisasi.

Unsur-unsur organisasi terdiri dari manusia, tempat kedudukan, tujuan, pekerjaan,


struktur, tekhnologi, dan lingkungan. Organisasi sangat penting bagi perusahaan karena
merupakan wadah dan alat pelaksanaan proses manajemen dalam mencapai tujuan. Organisasi
juga merupakan proses di mana struktur organisasi dibuat dan ditegakan. Proses ini meliputi
ketentuan dan kegiatan-kegiatan yang spesifik yang perlu untuk menyelesaikan semua tujuan
organisasi, pengelompokan kegiatan tersebut berkaitan dengan susunan yang logis dan tugas dari
kelompok kegiatan ini bagi suatu jabatan atau orang yang bertanggung jawab.

Pihak-pihak yang mengelola perusahaan diatur sedemikian rupa dalam suatu struktur
organisasi. Struktur organisasi merupakan suatu kerangka dasar tertentu yang menunjukkan
hubungan satuan organisasi dan individu-individu yang berada di dalam organisasi tersebut.
Melalui struktur organisasi maka tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap pejabat dapat
diketahui dengan jelas dan tegas, sehingga diharapkan setiap satuan organisasi dapat bekerja
sama secara harmonis. Dengan adanya struktur organisasi yang baik, akan menentukan sukses
tidaknya perusahaan dalam pencapaian tujuan perusahaan, sehingga usaha-usaha yang dilakukan
dapat berjalan secara efisien dan efektif.

Struktur Bengkel HARTO TEKNIK

SUHARTO
Kepala Bengkel

INDRA
Management

HARSO IMAN DODO


Kor. Maintenance Kor. Bubut Kor. Korter
Bengkel Harto Teknik, Organisasi yang baik adalah organisasi yang jelas dan teratur
sehingga dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya setiap pemangku jabatan memiliki
gambaran serta batasan tugas dan tanggung jawab. Berikut ini merupakan pembagian tugas dan
tanggung jawab beberapa bagian yang diuraikan sebagai berikut :

1. Kepala Bengkel, yaitu pemilik sekaligus pengurus dan pengawas segala yang terjadi
di Bengkel HARTO TEKNIK
2. Management, bertugas melayani konsumen, mencatat kebuthan bengkel, mengelola
keuangan bengkel.
3. Koordinator Maintenance, bertugas merawat, memelihara, dan memperbaikin apabila
ada kerusakan yang terjadi pada mesin.
4. Koordinator bubut, bertugas mengordinir operator bubut, melayani permintaan
konsumen yang berkaitan dengan pengerjaan bubut
5. koordinator korter , Bertugas melayani pengkorteran blok kendaraan bermotor.

2.2 Aspek Kegiatan Perusahaan / Bengkel

Bengkel HARTO TEKNIK melakukan kegiatan sebagai berikut:

1. Penjualan jasa bubut dan korter. Penjualan jasa bubut merupakan salah satu aktivitas
pada perusahaan untuk memberikan pelayanan jasa kepada pelanggannya.
2. Penjualan boring motor. Selain pelayanan jasa, juga tersedia penjualan boring sepeda
motor berbagai type, sehingga keaslian nya dijamin.
3. Mempromosikan jasa nya melalui akun instagram resmi nya @harto_bubut_cirebon

2.3. Proses Pelayanan Servis


Ada beberapa jenis pelayanan jasa yang diberikan oleh Bengkel HARTO TEKNIK yaitu:

1. ringan, korter blok motordengan lama waktu pengerjaan yaitu ± 25 menit.


2. sedang, korter blok mobil dengan lama waktu pengerjaan yaitu ± 60 - 70 menit.
3. berat, ganti totok velg mobil dengan lama waktu pengerjaan yaitu ± 90 menit.
4. ultimate, contoh poros hidrolik excavator lama waktu pengerjaan yaitu ± 2-5 hari

Dalam memberikan , ada standar operasional pelayanan bengkel yang harus dilaksanakan
oleh pihak bengkel, yaitu:

1. Sebelum pengerjaan
a. mempersiapan alat yang akan di butuhkan
b. melengkapi apd yang di perlukan
c. cek kondisi mesin

2. Saat pengerjaan
a. Proses pengerjaan
b. Bekerja sesuai dengan SOP
c Pemeriksaan hasil kerja
d. Merapikan peralatan dan membersihkan sepeda motor

3. Setelah pengerjaan
a. Pemeriksaan akhir seluruh pekerjaan
b. Melakukan final check (ukuran, kesesuaian bentuk)
c. membersihkan mesin dan lingkungan kerja
BAB III

STRATEGI MAINTENANCE DI PERUSAHAAN / BENGKEL

3.1 Jenis-jenis Perbaikan yang Sering Terjadi

Mesin bubut merupakan salah astu mesin produksi yang di tuntut untuk bekerja extra,
tidak jarang sering di temui permasalahan pada mesin. Berikut ini permasalahan yang umum di
temui dan cara menangani nya:

1. Eretan Macet
Eretan terbagi menjadi 3 yaitu eretan memanjang eretan melintang dan eretan atas,
eretan sendiri berfungsi sebagai penggerak pahat dalam proses pengerjaan, tidak jarang
eretan sering macet karena kurangnya perawatan dari bagian maintenance sehingga
menghambat proses pengerjaan.
Cara memperbaiki :
a. Membongkar eretan dan bersihkan dari kotor
b. Rutin di beri pelumas

2. Chuck pecah
Chuk merupakan salah satu bagian paling central dalam mesin bubut, chuck
berfungsi untuk menjepit benda kerja, terkadang kelalaian operator bias berakibat fatal
salah satunya ialah eretan menabrak chuck dalam proses pembubutan sehingga
mengakibatkan chuck pecah.
Cara memperbaiki : chuck merupakan bagian central yang mempunyai tingkat
kepresisian yang tinggi sehingga ketika chuck rusak tidak dapat diperbaiki.
.
3. Mesin overheat
Mesin bubut sangat sering mengalami overheat pada saat proses pengerjaan, ini
disebabkan karena oli mesin yang jarang di ganti oleh karena itu perlu dilakukan proses
penggantian oli maksimal 3 bulan sekali agar mesin tidak mengalami over heat.
BAB IV

USULAN PERBAIKAN BIDANG MAINTENANCE

Untuk meminimalisir kerusakan yang terjadi secara mendadak maka di gunakan system
Preventive Maintenace agar dapat di temukan suatu tingkat keadaan yang menunjukan gejala
kerusakan sebelum mesin tersebut mengalami kerusakan yang fatal, hal ini dapat di lakukan
dengan cara penjadwalan kegiatan maintenance.

Tidak semua mesin di masukan dalam penyusun program Preventive Maintenance karena
untuk memeriksa dan merawat seluruh mesin secara ketat justru akan menimbulkan biaya yang
tinggi oleh karena itu pisahkan mesin mesin yang masuk kedalam Preventive Maintenance. n
waktu pemakaian.

Anda mungkin juga menyukai