01
Modul
PERANCANGAN MESIN PERKAKAS
INTRODUKSI & PERHITUNGAN PERANCANGAN MESIN PERKAKAS
April 2016
Penulis :
Iman A. Effendi, S.T, M.T
iman@polman-bandung.ac.id
Kontributor :
Ayi Ruswandi, Dipl.Ing.HTL, CIM.DS, M.T
Jl. Kanayakan No. 21, DAGO - 40135, Tromol Pos 851, BANDUNG - INDONESIA
Phone : 62 022 2500241 ext.158, Fax : 62 022 2502649
Homepage http ://www.polman-bandung.ac.id, e-mail : sekretariat@polman-bandung.ac.id
PERANCANGAN MESIN PERKAKAS [PMP]
Dalam modul ini selanjutnya hanya dibahas Mesin Perkakas Potong saja.
Kedua gerakan tersebut dihasilkan oleh gerak benda atau perkakas potong serta kombinasi-
kombinasinya, sehingga mesin perlu dilengkapi dengan berbagai sistem mekanisme pengubah gerak
seperti:
1. Gerak putar menjadi gerak putar yang sama atau yang lain.
2. Gerak putar menjadi gerak translasi (lurus)
3. Gerak dipercepat atau diperlambat.
4. Gerak yang disesuaikan dengan bentuk dan kehalusan permukaan yang diinginkan.
Orientasi produk
1. Eropa teliti hingga pemakaian efisien
2. Amerika cepat, jumlah besar, masing-masing bila dirakit bisa cocok satu dengan yang lain
(sifat mampu tukar)
Dari orientasi tersebut, muncul prinsip produk mesin perkakas Eli Whitney, KETELITIAN adalah dasar
dari SIFAT MAMPU TUKAR. Konsep ini berkembang menjadi: untuk membuat proses sama, perlu
proses khusus (mesin khusus).
Dari kedua konsep di atas (ketelitian dan Mesin Khusus) sebagai pengganti keterampilan manusia,
terciptalah berbagai Mesin Perkakas.
Ketelitian dapat diukur dengan alat yang tersedia. Sejak ditemukannya Mikrometer, terbuka
kemampuan manusia untuk membuat mesin perkakas yang dapat melakukan pekerjaan dengan
tingkat ketelitian sejauh mana alat ukur dapat mengukurnya.
Pengelompokan kerja mesin berdasarkan salah satu atau kombinasi dari (lihat Gbr. 1):
1. Bentuk dari bidang yang dihasilkan
2. Bentuk pahat
3. Sifat gerak relatif yang terjadi
4. Tipe kehalusan permukaan.
pembuatan bidang
Pembuatan bidang
lurus atau datar
silindris dan konus
dengan/tanpa
berdasarkan rotasi
rotasi benda kerja
mata potong
paralel dengan non-paralel dengan sepasang mata potong
sumbu rotasi sumbu rotasi majemuk
drilling
KETELITIAN
Kualitas pemotongan dipengaruhi oleh faktor :
1. Perkakas; bahan dan bentuk, sudut buang ( ), kualitas permukaan hasil pemotongan,
2. Pembawa pahat; kekakuan dan kualitas,
3. Benda kerja & pemegangnya; kemampuan dikerjakan, kehalusan permukaan pencekaman,
ketelitian sumbu,
4. kondisi pemotongan yang dipilih,
5. perubahan kondisi pemotongan; keausan, perubahan suhu, dll.
Dasar perencanaan mesin perkakas yang digunakan ditujukan untuk pembahasan dan pertimbangan:
- daya
- efisiensi
- kerja (performance), dan
- kualitas kerja, dengan asumsi bahwa kondisi-kondisi kerja dipenuhi.
Ketelitian benda kerja dapat ditentukan oleh kedudukan relatif pembawa perkakas pada saat itu. Bila
keadaan diam, maka penyimpangan kedudukan relatif terjadi karena ketidaktelitian pembuatan
mesin yang ditentukan oleh kualitas pembuatan pabrik. Bila mesin bekerja, maka kesalahan
perencanaan merupakan faktor utama atas penyimpangan yang terjadi.
Tabel 1 Tipe Gerak Potong & Gerak Makan Pada Mesin Perkakas
Bubut
Bor
Benda kerja dan
perkakas
Tak dapat dihitung perkakas
Benda kerja
Gerinda Silindris
Planning
Shaping
PERANCANGAN MESIN PERKAKAS [PMP]
Sumber : Departement of Army, Fundamentals of Machine Tools, 1996, Washington DC, hlm. 7-3
Sumber : Departement of Army, Fundamentals of Machine Tools, 1996, Washington DC, hlm. 7-13
PERANCANGAN MESIN PERKAKAS [PMP]
Sumber : Heinz Tschätsch, Applied Machining Technology, Springer New York, 2008, hlm. 63
Guideway adalah bagian yang memastikan pergerakan alat dalam garis lurus atau kurvilinier.
Umumnya berfungsi juga sebagai tumpuan untuk menahan distorsi akibat gaya pemotongan dan
pemakanan, serta pengaruh beban lainnya.
Karena sifat kerjanya berada dalam kondisi beban geser dan mengalami gesekan, maka guideway
harus memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Presisi; artinya harus memiliki derajat kelurusan, kerataan, kebulatan yang tinggi, dan
permukaan yang konsisten (tahan lama),
2. Tahan aus (wear resistance); daya tahan terhadap pengaruh keausan dengan cara mengurangi
kerugian akibat gesekan dengan desain tertentu, dan menggunakan material yang tahan aus,
3. Kekakuan (rigidity); yakni distorsi struktural minimum dalam pengaruh beban (gaya) untuk
membatasi besar penyimpangan saat proses.
PERANCANGAN MESIN PERKAKAS [PMP]
Sumber : Heinz Tschätsch, Applied Machining Technology, Springer New York, 2008, hlm. 86
PERANCANGAN MESIN PERKAKAS [PMP]
Sumber : Heinz Tschätsch, Applied Machining Technology, Springer New York, 2008, hlm. 88
PERANCANGAN MESIN PERKAKAS [PMP]
Sumber : Heinz Tschätsch, Applied Machining Technology, Springer New York, 2008, hlm. 89