MODUL PRAKTIKUM
Oleh :
2.2 Kehadiran
Praktikan yang tidak mengikuti satu kali praktikum dianggap
gagal dan harus mengulang pada kesempatan berikutnya.
Waktu pelaksanaan praktikum diatur dengan jadwal yang telah
ditentukan.
Praktikan diharuskan menyerahkan formulir kehadiran kepada
instruktur pada setiap melakukan praktek.
2.5 Penilaian
Sistematika penilaian mengikuti aturan sebagai berikut:
1. Nilai Ujian = 15 %
2. Nilai Kehadiran = 25 %
4. Nilai Laporan = 20 %
5. Nilai Presentasi = 40 %
Tabel. Persyaratan fisik pasir cetak untuk berbagai jenis dan ukuran
benda cor.
Jenis dan Ukuran Ukuran Kehalusan butir Ukuran % kadar
benda coran rata-rata (GFN) Permeabilitas lempung
Baja:
Besar & menengah 35 - 50 100 - 200 10 – 16
Kecil 50 - 70 Diatas 100 12 - 16
Besi cor:
Besar 40-70 50-150 15-20
Menengah 70-100 50-80 12-18
Kecil 100-140 20-50 12-18
Paduan Tembaga:
Besar 90-110 25-50 15-20
P= Permeabilitas
Q= Volume udara yang lewat melalui spesimen
L= Panjang spesimen (5 cm)
A= Luas irisan spesimen (19,625 cm2)
P= Tekanan udara (gr/cm2)
t= Waktu yang diperlukan untuk melewatkan volume udara Q melalui
spesimen (menit)
Diagram flowability.
2.1 Pola
Pola atau pattern adalah suatu model yang memiliki ukuran dan
bentuk yang sama dengan bentuk produknya kecuali pada bidang-
bidang tertentu yang disebabkan oleh faktor-faktor lain seperti bidang
pisah (parting line), bentuk rongga (cavity), dan proses
pemesinannya. yang menyebabkan kesulitan untuk dibentuk langsung
pada pola.
Faktor-faktor tersebut selanjutnya akan diantisipasi dengan
perhitungan penyusutan logam dan toleransi pemesinannya. Untuk itu
ada beberapa faktor diatas yang harus diperhatikan pada saat
perencanaan pola yaitu.
2.3.1 Sprue
Sprue atau saluran tuang adalah suatu saluran vertikal tempat penuangan
atau pouring logam cair yang berada pada daerah diatas parting line yang akan
meneruskan logam cair kedalam gate, riser dan produk cor. Secara umum
bentuk saluran masuk ada beberapa tipe diantaranya adalah sprue seperti
terompet dan pouring basin (bush) yang berbentuk seperti kotak makanan.
Posisi dan tinggi sprue sangat menentukan kecepatan alir dari logam cair
yang akan mengisi rongga cetakan. Oleh karena itu untuk perhitungan tinggi sprue
efektif (ESH, effective sprue height) kita dapat menghitungnya dengan
persamaan.
P2
ESH H
2C
2.3.2 Runners
• Menggunakan standar dan ukuran yang umum dipakai.
• Bentuk persegi panjang, baik digunakan untuk cetakan pasir.
• Membuat perpanjangan runner (blind-ends) untuk menjebak
dross yang terbentuk.
2.3.3 Gate
Adalah saluran yang mendistribusikan langsung logam cair kedalam
rongga produk cor. Ingate harus mudah dipotong untuk proses pelepasan produk
Keterangan:
a. circular / lingkaran e. tipe-U
b. hexagonal f. persegi
c. segitiga g. tipe-W
d. semi-circular
Komposisi lain dari cetakan green sand atau cetakan pasir basah yang
terdiri atas:
Campuran pasir silika (air: 3-4% dan pasir bekas: balance)
Bentonit (8-10%)
Air (3-4%)
Gula tetes (0,5-1%)
Jika ada penggunaan inti, maka dapat dibuat dengan cara CO2-Proses
dengan komposisi bahan cetakan yang dipakai adalah sebagai berikut:
Pasir silika (pasir baru: balance)
- Penumbuk datar
Memiliki permukaan tumbuk yang lebar. Kekuatan tumbuk lebih kecil
dan digunakan untuk penumbukkan akhir hingga hasil tumbukkan
rata.
- Sendok semen
Digunakan untuk memoles permukaan yang lebar dan untuk membuat
saluran- saluran besar juga daerah cawan tuang.
- Kait pasir
Dengan pengaitnya, rontokan pasir dapat diangkat sekaligus
memoles bagian-bagian cetakan yang dalam. Dengan pisaunya,
- Kaki besi
Untuk memoles bentuk-bentuk dan posisi yang sulit pada rongga
cetakan yang dalam.
- Sendok poles
Digunakan untuk memoles serta memperbaiki permukaan cetakan.
- Kancing pemoles
Untuk membuat ataupun memperbaiki radius ataupun sudut-sudut
cetakan.
5.3.2 Bahan pemisah cair (bahan dasar lilin ataupun minyak tanah) atau
serbuk (graphit, debu, arang) disemprotkan atau ditaburkan.
5.3.3 Pengayakan pasir muka diatas pola setebal 2 cm dan ditekan
dengan tangan untuk menghasilkan permukaan tuangan yang
halus.
5.3.4 Pengisian dengan pasir pengisi dan dipadatkan setiap tebal pasir
sekitar15 cm.
5.3.5 Perataan pasir dan untuk hal-hal khusus ditusukkan batang besi
sebagai lubang pembuangan gas.
5.3.6 Cetakan bawah dibalik
5.3.7 Pemolesan
5.3.8 Rangka cetakan atas dipasangkan
5.3.14 Pembasahan pasir pada sekitar sisi pola cetakan atas, pola
dipukul-pukul hingga longgar terhadap cetakannya. Pola bagian
atas diangkat.