Anda di halaman 1dari 19

PANDUAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL TEKNIK 2021

UJI JOMINI
I. TUJUAN PRAKTIKUM

Pengujian jomini bertujuan mengukur hardenabillity atau kemampuan baja


untuk dikeraskan ketika didinginkan dari temperatur austenitnya.

II. TEORI DASAR


suatu logam (baja) untuk dikeraskan dengan cara mengubah fasanya
dari fasa austenit menjadi fasa martensit menggunakan suatu proses heat
treatment (quenching).

Hardenabillity berbeda dengan “hardness” yang menyatakan ketahanan


material terhadap deformasi plastis, tetapi pengukuran kekerasan ini
digunakan untuk menentukan transformasi martensit pada bagian dalam
spesimen. Sebuah material (baja) yang mempunyai martensit bukan hanya
pada permukaan bagian luar, tetapi hingga bagian dalam. Dengan kata lain
hardenabillity diukur sampai seberapa dalam material dapat dikeraskan.

Pada standar ASTM A255 hal ini diukur secara kuantitatif, biasanya
dengan mencatat tingkat atau kedalaman pengerasan, kedalaman pengerasan
terhadap jarak sepanjang spesimen. Nilai-nilai yang dinyatakan dalam satuan
inci-pound yang dianggap sebagai standar.

Untuk setiap baja mempunyai hubungan tersendiri antara sifat mekanik


dengan fasanya. Hal ini dapat dilihat dengan menggunakan diagram fasa yang
menunjukan hubungan temperatur dengan kondisi fasa-fasa yang terjadi dan
diagram Continuous Cooling Transformation (CCT) yang menunjukan garis
laju pendinginan terhadap pembentukan fasa.

1
PANDUAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL TEKNIK 2021

Gambar 1. Diagram CCT untuk baja karbon rendah


Sumber: https://mnhidayat27.blogspot.com/2014/02/it-ctt-diagrams.html

Dengan mengatur perlakuan pada saat terjadi transformasi austenit,


kita dapat menambah kekerasan dan kekuatan baja. Kekerasan dapat dicapai
dengan pendinginan material (baja) dengan laju pendinginan sama atau
lebih cepat dari laju pendinginan kritis.

Faktor–faktor yang mempengaruhi hardenabillity suatu


material khususnya baja adalah:

1. Presentase kadar karbon


Semakin besar kandungan karbon, semakin tinggi kekerasannya
sehingga menjadi getas.

2
PANDUAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL TEKNIK 2021

2. Unsur paduan
Unsur Paduan yang terkandung pada baja dapat menaikan ataupun
menurunkan kemampuan baja untuk dikeraskan. Berikut ini adalah
beberapa unsur yang digunakan dalam paduan baja :

 Mangan (Mn)

 Chromium (Cr)

 Nikel (Ni)

 Molibdnum (Mo)

 Vanadium (V)

 Titanium (Ti)

3. Laju pendinginan
Jarak pendinginan pada spesimen setelah mengalami perlakuan panas
pada tiap titik akan berbeda- beda, semakin jauh jarak pendinginan
maka kekerasannya akan semakin kecil.

Metode Pengukuran Hardenability pada baja dapat dilakukan


dengan 2 metode yaitu :

1. Jominy End Test

Pada pengujian jomini, sebuah spesimen berbentuk silinder


dipanaskan hingga mencapai temperatur austenit (pada praktikum ini
850°C) kemudian spesimen diletakan pada suatu pemegang (Frame) dan
pada bagian bawah spesimen di quench dengan air pada kecepatan dan
temperatur yang telah distandarkan (dapat dilihat pada gambar 4). Setelah
spesimen mencapai temperatur kamar, sepanjang permukaan spesimen
dilakukan pengukuran kekerasan dengan metode Rockwell skala C (titik
jarak pengukuran harga kekerasan dapat dilihat pada gambar 5),
kemudian diplotkan kurva harga kekerasan terhadap jarak (jarak titik-
titik yang diukur harga kekerasannya).

3
PANDUAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL TEKNIK 2021

Gambar 2. Posisi Pengujian Uji Jomini


Sumber : ASTM A-255

2. Grossmann Test

Metode Grossmann memiliki cara yang sama dengan metode


jomini, perbedaannya terletak pada proses pendinginan, dimana pada
metode jomini spesimen berbentuk silinder didinginkan oleh air pada
satu sisinya saja, sedangkan Grossmann melakukan pendinginan pada
semua bagian spesimen secara bersamaan.

Karena unsur paduan pada suatu baja tidak dapat ditentukan


dengan posisi harganya, maka kurva hardenabillity akan membentuk
suatu pita yang menunjukan dimana seharusnya kurva hardenabillity
maksimum dan kurva hardenabaillity minimum. Kurva ini disebut
hardenabillity band.

4
PANDUAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL TEKNIK 2021

Gambar 3. Kurva Hardenability Band


Sumber : http://blog.ub.ac.id/rickyseptian07/2012/03/

III. PERALATAN
Peralatan yang dipakai pada praktikum ini adalah :
1. Tungku pemanas dengan digital controller dan perangkat uji jomini.

2. Spesimen baja.

3. Mistar ingsut.

4. Mesin uji keras rockwell.

5. Alat pendingin yang dilengkapi dengan pompa untuk mengalirkan air,


katup untuk membuka aliran air, dan dudukan spesimen.

6. Tipe-X.

7. Kikir.

5
PANDUAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL TEKNIK 2021

Gambar 4. Tungku pemanas dengan digital


controller dan perangkat uji jomini

Gambar 5. Geometri spesimen uji jomini

6
PANDUAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL TEKNIK 2021

Gambar 7. Alat Pendingin

Gambar 6. Mesin uji Gambar 9. Tipe-X


keras Rockwell

IV. PROSEDUR PRAKTIKUM

1. Siapkan spesimen yang akan diuji.


2. Bersihkan spesimen dari kotoran yang masih melekat.
Catatan : Gunakan lap dan kikir untuk membersihkan spesimen.
3. Berikan tanda pada spesimen sesuai dengan standar pengujian.
Catatan :

* Gunakan mistar ingsut untuk mengukur jarak antar tanda.

* Gunakan marker untuk memberikan tanda pada


spesimen.

4. Ukur dimensi dan kekerasan awal spesimen.


Catatan :

* Gunakan mistar ingsut untuk mengukur dimensi spesimen.

7
PANDUAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL TEKNIK 2021

* Gunakan mesin uji keras Rockwell untuk mengukur kekerasan


awal spesimen.

( Mintalah asisten yang bersangkutan untuk membantu


pengukuran).

5. Panaskan spesimen dengan tungku pemanas hingga mencapai fasa

austenit (8500), kemudian tahan 30 menit agar fasanya seragam.

Catatan :

* Pengaturan temperatur dilakukan dengan menekan tombol


pengubah temperatur pada digital controller.

* Gunakan perlengkapan keselematan untuk memasukan


spesimen ke dalam tungku.

6. Ambil spesimen dari tungku dan tempatkan pada dudukan, kemudian


lakukan penyemprotan pada bagian bawah spesimen dengan air. Biarkan
proses ini hingga spesimen mencapai temperatur kamar.
Catatan :

* Gunakanlah perlengkapan keselematan.

* Usahakan waktu pengambilan spesimen dari tungku


hingga awal penyemprotan tidak lebih dari 5 detik.

7. Bersihkan kerak yang menempel pada spesimen dengan menggunakan


kikir.
8. Ukur kekerasan spesimen disepanjang spesimen dengan selang jarak ¼
inchi.
Catatan :

* Gunakanlah mesin uji keras Rockwell untuk mengukur


kekerasan spesimen. (Mintalah bantuan asisten untuk
mengoperasikan mesin ini).

8
PANDUAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL TEKNIK 2021

V. DATA PENGAMATAN

1. Grain size (ASTM 7)

2. Kandungan unsur paduan (Baja K 945 ekivalen AISI 1045) :

UNSUR %C % Mn % Mo % Si

Maksimum 0,50 0,9 0,5 0,3

Minimum 0,42 0,6 0,25 0,1

3. Data spesimen

Panjang Awal Panjang Akhir Diameter Awal Diameter Akhir


Spesimen (Lo)
Spesimen (Li) Spesimen (Do) Spesimen (Di)

mm mm mm mm

4. Kekerasan sepanjang spesimen

Kekerasan Awal Spesimen =


HRC

Jarak (inch) ¼ ½ ¾ 1 1¼ 1½ 1¾ 2
Kekerasan
( HRC )

9
PANDUAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL TEKNIK 2021

VI. PENGOLAHAN DATA

1. Tabel Multiplying Factors (Mf) (Tabel 6. ASTM A 255)

C Mn Mo Si
Mf max

Mf min

2. Menentukan Di
Di max = Mf max C x Mf max Mn x Mf max Si x Mf max Mo

Di max = ……… in.

Di min = Mf min C x Mf min Mn x Mf min Si x Mf min Mo

Di min = ……… in.

3. Menentukan IH (Tabel 7. ASTM A255)

IH max (....%C) = …..... HRC


IH min (....%C) = …..... HRC

; IH = Initial Hardness

HRC = Hardness Rockwell Scale C

10
PANDUAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL TEKNIK 2021

4. Menentukan (Grafik lampiran)

Jarak (IH / DH) (IH/DH)


(inch) max min
(Di max) (Di min) ; IH = Initial Hardness
¼

¾ DH = Distance Hardness

5/4
Di max = Diameter Kritis
3/2

7/4

2 Di min= Diameter Kritis

5. Menentukan DH max dan min

; DH = Distance Hardness

11
PANDUAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL TEKNIK 2021

6. Tabel Data Praktikum

Jarak IH/DH IH/DH DH max DH min Kekerasan


(inch) max min
(HRC) (HRC) (HRC)

5/4

3/2

7/4

7. Grafik

12
PANDUAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL TEKNIK 2021

VII. TUGAS PENDAHULUAN

1. Sebutkan, jelaskan & gambarkan bagan klasifikasi material!

2. Sebutkan & jelaskan tujuan praktikum uji jomini!

3. Sebutkan & jelaskan sifat-sifat material!

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Heat Treatment!

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Hardness & Hardenability!

6. Sebutkan & jelaskan fungsi dari standar uji jomini!

7. Sebutkan, jelaskan & gambarkan macam-macam proses Heat


Treatment!

8. Jelaskan hal-hal apa saja yang dapat mempengaruhi Hardenability


suatu material khususnya baja!

9. Jelaskan & gambarkan Diagram fasa Fe-Fe3C & Diagram Continuous


Cooling Temperature (CCT)!

10. Sebutkan & Jelaskan aplikasi uji jomini di industri (masing-masing


berbeda)!

13
PANDUAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL TEKNIK 2021

VIII. DAFTAR PUSTAKA

- Callister, Material Science and Engineering, Jhon Willey, New


York, 1984.

- ASTM Standard, A 255 – 02, Standard Test Methods for


Determining Hardenability of Steel.

14
PANDUAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL TEKNIK 2021

IX. FORMAT JURNAL PRAKTIKUM

I. Tujuan Praktikum

II. Teori Dasar

II.1 Klasifikasi Material (bagan dan penjelasan)

II.2 Sifat – Sifat Material

II.3 Sel satuan (gambar dan penjelasan)


II.4 Definisi Hardness dan Hardenability

II.5 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Hardenability

II.6 Pengertian dan Macam-Macam Heat Treatment

II.7 Pengertian dan Macam-Macam Surface Treatment

II.8 Metode Pengujian Jomini

II.9 Kurva Laju Pendinginan dan Transformasi Fasa (CCT)

II.10 Mekanisme Terbentuknya Fasa Martensit

II.11 Diagram fasa Fe-Fe3C (gambar dan penjelasan)

II.12 Kurva Hardenability Band

II.13 Contoh Aplikasi Uji Jomini di Industri (masing-masing orang


berbeda)

II.14 Standar Pengujian Uji Jomini

III. Peralatan Pengujian

IV. Data Pengamatan

V. Pengolahan Data

VI. Analisa

VII. Kesimpulan

15
PANDUAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL TEKNIK 2021

VIII. Daftar Pustaka

X. LAMPIRAN

16
PANDUAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL TEKNIK 2021

'

17
PANDUAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL TEKNIK 2021

18
PANDUAN PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL TEKNIK 2021

19

Anda mungkin juga menyukai