Anda di halaman 1dari 4

Hardenability

Hardenability merupakan ukuran kualitatif di mana kekerasan menurun dari ujung spesimen
sampai ujung lainnya karena kandungan martensite berkurang. Ada dua pengujian untuk
mengukur hardenability dari suatu baja yaitu Jominy dan Grossman Test
Jominy End – Quench Test
Jominy Hardenability Test merupakan sebuah metode pengujian untuk mengetahui
kemampuan pengerasan logam (baja) dengan cara benda uji dipanaskan pada suhu yang
ditentukan, kemudian didinginkan dengan cara menyemprotkan air pada salah satu ujungnya
(bagian bawah).
Standarisasi Jominy Test
Standar pengujian yang digunakan untuk jominy test adalah ASTM Standart A255 dimana
standar tersebut merupakan standar untuk pengujian hardenability
Spesimen Jominy Test
Bentuk dan dimensi spesimen

sumber : William D. Callister, Material Science and Engineering


an introduction,

Gambar 1. Bentuk dan Dimensi Spesimen


Peralatan Jominy Test
1. Alat uji Jominy Test 1 set untuk pengujian

sumber : United States Steel Corporation, 1985


Gambar 2. Alat Uji Jominy
2. Nozzle untuk menyemprotkan air ke spesimen
3. Furnace untuk memanaskan spesimen
4. Jangka Sorong untuk mengukur dimensi spesimen
5. Mesin uji kekerasan (Rockwell) untuk mengukur kekerasan spesimen setelah
pengujian
6. Mikroskop Optik untuk mengamati struktur mikro spesimen
7. Polishing Machine untuk menghaluskan permukaan spesimen
8. Media quenching berupa air untuk mendinginkan spesimen
9. Mounting fixture untuk menahan spesimen tetap dalam keadaan vertikal
Prosedur Jominy Test
1. Permukaan spesimen dibersihkan dan diratakan dengan mesin sekrab
2. Spesimen dipanaskan dalam tungku sampai suhu austenit dengan mengatur petunjuk
suhu tungku.
3. Setelah dicapai suhu austyenit, suhu ditahan sampai fase dari spesimen sudah 100%
austenit.
4. Spesimen dipindah ke alat Jominy Test dan disemprot air pada ujung bawah spesimen
dengan ketinggian semprotan air 2,5 inci dan jarak ujung nozel sampai permukaan
bawah spesimen 0,5 inci dengan lama waktu semprotan sampai suhu spesimen sama
dengan suhu kamar
5. Spesimen disiapkan untuk pengukuran kekerasan Rockwell.

Evaluasi Jominy Test


Dari hasil pengujian didapat grafik sebagai berikut;

sumber : William D. Callister, Material


Science and Engineering an Introduction.

Gambar 3. Hubungan kekerasan (HRC) dengan jarak dari quenched end


Dari gambar 3. terlihat hubungan antara kekerasan (HRC) dengan jarak dari ujung bawah
spesimen yang disemprot air (quenched end), semakin dekat dengan ujung bawah spesimen
yang disemprot air maka nilai kekerasan akan semakin besar dan semakin turun dengan
bertambahnya jarak dari quenched end hal ini dikarenakasn laju pendinginan yang lambat
mengakibatkan semakin banyak waktu karbon berdifusi menjadi pearlit, martensit, dan bainit.
Grossman test
Grossman Hardenability Test merupakan suatu metode pengujian dengan cara quenching,
dimana nanti spesimen akan dipotong secara melintang dan di uji nilai kekerasannya.
Spesimen dan Standarisasi Grossman test
Standar yang digunakan adalah ASTM A 255 dengan panjang spesimen berukuran lima kali
diameter spesimen.

sumber : Krauss G.
Heat Treatment and Processing Principle, ASM Intl 1999
Gambar 4. Spesimen uji Grossman

Peralatan Grossmann Test


1. Furnace untuk memanaskan spesimen
2. Alat uji kekerasan (Rovkwell) untuk mengukur nilai kekerasan di setiap titik
3. Jangka sorong untuk mengukur dimensi spesimen
4. Gerinda untuk memotong spesimen secara melintang
5. Penjepit besi untuk memindahkan spesimen dari furnace menuju media quench
6. Mikroskop Optik untuk mengamati struktur mikro spesimen
7. Media quenching berupa air untuk mendinginkan spesimen
8. Polishing Machine untuk menghaluskan permukaan spesimen
Prosedur Grossman Test
1. Permukaan spesimen dibersihkan dan diratakan dengan mesin sekrab
2. Spesimen dipanaskan dalam tungku sampai suhu austenit dengan mengatur petunjuk
suhu tungku.
3. Setelah dicapai suhu spesimen yang diperlukan, suhu ditahan sampai fase dari spesimen
sudah 100% austenite.
4. Spesimen didinginkan dengan media tertentu
5. Spesimen dipotong melintang
6. Spesimen diuji nilai kekerasan di setiap titik pada diameter spesimen dengan mesin uji
kekerasan (Rockwell).
Evaluasi Grossman Test

Dari hasil pengujian didapat grafik sebagai berikut;


sumber : George E. Totten, Steel Heat
Treatment

Gambar 4. Kekerasan (HRC) denganjarak dari pusat diameter spesimen


Dari gambar 4. terlihat bahwa nilai kekerasan semakin besar saat jarak dari pusat diameter
semakin jauh, hal ini dikarenakan panas dari permukaan terlebih dahulu keluar dibandingkan
yang bagian dalam spesimen. Pada grafik terdapat Dcrit (diameter kritis), maksud dari
diameter kritis adalah diameter yang mengandung 50% martensit didalamnya. Jika suatu
spesimen mempunyai diameter lebih besar dari diameter kritis, maka akan diperoleh struktur
mikro martensit kurang dari 50%, jika diameter lebih dari diameter kritis, maka akan
diperoleh struktur mikro martensit lebih dari 50%.

Referensi;
 Callister, William D. 2010. Material Science and Engineering and Introduction Eigth
Edition. United State of America: John Wiley & Sons, Inc.
 Avner, Sidney H. 1974. Introduction to Physical Metallurgy. Singapore: McGraw-Hill
Book Company.
 Thelning, Karl-Erik. 2000. Steel and Its Heat Treatment. Oxford: Butterworth-
Heinemann
 Krauss G, Steels: Heat Treatment and Processing Principle, ASM Intl 1999
 George E. Totten, Steel Heat Treatment

Anda mungkin juga menyukai