Anda di halaman 1dari 10

Perlakuan Panas

(Heat Treatment)

Farhan Fadhlullah Munif


2613181051
Perlakuan Panas
Perlakuan panas adalah proses pemanasan dan
pendinginan untuk menghasilkan sifat-sifat yang
diinginkan. Sifat-sifat logam yang terutama sifat
mekanik yang sangat dipengaruhi oleh struktur
mikrologam disamping posisi kimianya, contohnya suatu
logam atau paduan akan mempunyai sifat mekanis yang
berbeda-beda struktur mikronya diubah.
Prinsip Perlakuan Panas
Prinsipnya pada dasarnya sederhana, yaitu logam
dipanaskan dengan laju pemanasan tertentu hingga
mencapai temperature tertentu dan kemudian ditahan
pada temperature tersebut dengan waktu tertentu serta
akhirnya didinginkan dengan laju pendinginan tertentu
pula. Metoda pemanasan dan pendinginan pada proses
perlakuan panas ini tergantung pada perubahan sifat
yang dikehendaki serta tergantung pula jenis logam atau
paduannya.
Beberapa Jenis Proses Perlakuan Panas

 Hardening

 Normalizing

 Annealing

 Tempering

 Quenching
Alat dan Bahan Proses Perlakuan
Panas
 Tungku muffle
 Penjepit Spesimen
 Mesin uji Kekerasan
 Ampelas
 Sarung tangan
 Spesimen uji
 Media Pendingin (Air dan Oli)
Sifat Mampu Keras
PENDAHULUAN
Sifat mampu keras (Hardenability) adalah:
Kepekaan pengerasan melalui proses
Quenching(pendinginan cepat).
Sifat logam baja yang menentukan kedalaman
dan distribusi kekerasan yang ditimbulkan oleh
pendinginan cepat.
Kapasitas logam besi paduan / baja untuk
bertransformasi sebagian atau seluruhnya
menjadi martensit.
Metoda – metoda
 Metoda Grossman & Bain
Metoda ini menggunakan spesimen berbentuk
batang silinder dengan diameter yang bervariasi,
dan parameter pada metoda ini yaitu diameter
kritis dan diameter ideal.
Diameter Kritis (D) adalah diameter maksimum dari
suatu batang silinder yang dicelup(quench)dalam
media quench tertentu tanpa batas pemisah yang
tidak mengalami pengerasan/daerah inti.
Metoda Jominy
Benda uji/spesimen berbentuk batang silinder dengan
diameter 1”(25,4mm) dan panjang 4”(101,6mm). Setelah
dilakukan pemanasan, spesimen didinginkan dengan cara
salah satu ujung benda uji disemprot dengan pendingin
sehingga diperoleh kecepatan pendinginan yang berbeda
untuk sepanjang batang tersebut.

Pada jominy ini , mampu keras dari suatu baja yang


sama akan bervariasi  karena dipengaruhi oleh
komposisinya, dimana komposisi tersebut merupakan
komposisi kimia dan terdapat ukuran-ukuran dari setiap
benda uji atau spesimen.
Diameter Kritis Ideal (Di)
Adalah diameter dari batang silinder dengan
50% martensit pada quenching sempurna
(temperature batang sama dengan
temperature media quench).

Anda mungkin juga menyukai