Anda di halaman 1dari 8

METALURGI FISIK

UAS

NAMA :

NIM :

KELAS :C

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA
TAHUN 2023
1. Jenis-jenis heat treatment dan tujuannya
 Normalizing (Penormalan)
Adalah jenis perlakuan panas yang berfungsi untuk memperhalus
butir,memperbaiki mampu mesin, dan memperbaiki sifat mekanik
pada baja karbon struktural atau pada baja paduan rendah.
Tujuan dari normalizing untuk mengurangi tegangan sisa,
memperbaiki sifat mekanik baja serta mengembalikan keuletan
baja.
 Annealing (Pelunakan)
Adalah proses pemanasan material hingga mencapai temperatur
austenit kemudiaan menahan hingga waktu tertentu kemudian
dilakukan proses pendinginan secara perlahan di dalam tungku.
Tujuan dari annealing ialah untuk mendapatkan baja yang
mempunyai kadar karbon tinggi, tetapi dapat dikerjakan mesin
atau pengerjaan dingin, memperbaiki keuletan, menurunkan atau
menghilangkan ketidak homogenan stuktur, memperhalus ukuran
butir.
 Hardening (Pengerasan)
Adalah salah satu jenis perlakuan panas yang di terapkan untuk
meningkatkan kekerasan pada material.
Tujuan dari hardening adalah untuk meningkatkan kekerasan baja.
 Tempering (Temper)
Adalah proses memanaskan kembali baja yang sudah dikeraskan.
Tujuan untuk meningkatkan keuletan atau duktilitas namun
menurunkan tingkat kekerasan dan keuletannya.
 Quenching (Pencelupan)
Adalah proses pencelupan baja dengan laju proses pendinginan
sangat tinggi yang berbeda pada temperatur pengerasannya
(temperatur austenisasi).
Tujuan quenching adalah menghasilkan baja dengan sifat
kekerasan tinggi. Sekaligus terakumulasi dengan kekuatan Tarik
dan kekuatan luluh.
2. Jenis-jenis carburizing process
 Solid carburizing (karburasi padat)
Adalah suatu cara karburasi yang menggunakan bahan karbon
yang berbentuk padat.
 Liquid carburizing (Karburasi cair)
Adalah suatu karburasi dengan menggunakan bahan karbon cair.
 Gas carburizing (Gas karburasi)
Adalah suatu cara karburasi dengan menggunakan bahan karbon
gas.
Tujuan proses karburasi:
Meningkatkan kekerasan di permukaan benda kerja dengan tetap
mempertahankan ketangguhan benda kerja secara keseluruhan.
Meningkatkan ketahanan abrasi untuk suku cadang atau produk
produk yang permukaannya bergesekan selama operasi.
3. Yang saya ketahui tentang:
 Diagram TTT adalah untuk baja karbon secara skematik. Kurva
transformasi dapat di perlihatkan permulaan dan akhir
dekomposisi austenite pada temperatur tertentu dengan waktu
sebagai variabel. Transformasi austenite menjadi perlit akan
mengikuti reaksi:
Austenit ( y ) →perlit ¿)
Fungsinya digunakan untuk membantu dalam perencanaan siklus
panas baja.
 Diagram CCT adalah reaksi tranformasi fasa selama pendinginan
lambat, dapat di perkirakan melalui diaggram CCT.
Laju pendingin lambat akan mengikuti kurva c dan menghasilkan
struktur akhir perlit dan ferlit melalui reaksi transformasi fasa
berikut:
Austenite → Fertir + Perlit
Fungsinya digunakan untuk membantu dalam perencanaan siklus
perlakuan panas baja.
4. Fase–fase yang terjadi pada struktur mikro
Didalam paduan logam, struktur mikro di cirikan oleh jumlah fase
yang ada, proporsi dan cara mereka di distribusikan atau di atur.
Struktur mikro paduan tergantung pada variabel seperti elemen
paduan yang ada, konsentrasinya, dan perlakuaan panas dari paduan
yaitu suhu, waktu pemanasan pada suhu, dan laju pendinginan ke
suhu kamar.
5. Sifat mekanik logam, disertai dengan gambar dan penjelasannya
a. Stress Testing
Stress testing dikenal juga sebagai pengujian daya tahan sebuah
program baik web, aplikasi, maupun software.
stress testing adalah teknik pengujian terhadap sebuah software.
Teknik ini dilakukan untuk mengetahui ketahanan software atau
sistem saat digunakan melampaui batas operasi normal. Dalam
kondisi ekstrem ini, developer jadi tahu stabilitas dan reliabilitas
dari sebuah sistem.
b. Strain Testing

c. Hardness Testing
Adalah kemampuan bahan untuk tahan terhadap goresan,
penetrasi, pengikisan (abrasi)

Uji kekerasan adalah pengujian yang paling efektif untuk menguji


kekerasan dari suatu material, karena dengan pengujian ini kita
dapat dengan mudah mengetahui gambaaran sifat mekanis suatu
material.

d. Impact Testing
Merupakan salah satu metode yang di gunakan untuk mengetahui
kekuatan, kekerasan, keuletan, ketangguhan, serta sifat mampu
mesin yang baik dalam sifat mekanik.

Uji Impact adalah pengujian bahan dengan cara pembebanan


seketika pada bahan uji (spesimen) atau umumnya di kenal
dengan uji takik.

e. Fatique Testing
Adapun kelelahan merupakan kecenderungan dari logam untuk
patah jika menerima tegangan yang beulang-ulang.

Fatigue atau fatik adalah berupa material yang di bangkitkan


dengan memanfaatkan beban siklik dengan frekuensi uji yang di
sesuaikan.
f. Creep Testing
Merupakan kecenderungan suatu logam untuk mengalami
deformasi plastis yang besarnya adalah fungsi waktu pada saat
beban penyerapan yang besarnya cenderung besar.

Creep adalah aliran plastis yang terjadi pada material tegangan tetap.


6. Untuk mengetahui sifat-sifat mekanik dari suatu bahan logam, maka
di buatlah suatu sampel percobaan dengan garis 20mm, dan panjang
3.94” pada waktu percobaan gaya yang terjadi pada setiap modulus
adalah 200 dan regangan 0,35%. Gaya yang mengakibatkan
terjadinya regangan 0,20% adalah 20 kN, sedangkan kekuatan tarik
yang di capai pada gaya 55KN dan diameter terkecil 3,25mm dan
panjang ukuran 4.72”.
Berdasarkan narasi di atas, hitunglah:
a. Batas proposional
b. Modulus elastisitas
c. Tegangan
d. Regangan

Anda mungkin juga menyukai