PENGUJIAN MATERIAL
MODUL 3
PENGUJIAN KEKERASAN
PENGUJIAN KEKERASAN
Uji kekerasan adalah salah satu dari mata rantai dalam Uji Pasca Irradiasi
(post irradiation examination) dan uji bahan sebelum diiradiasi. Uji Pasca
Irradiasi dilakukan dalam hot cell untuk material yang sudah radioaktif.
Sedangkan Uji Pra Irradiasi dilakukan diluar hot cell untuk bahan yang belum
radioaktif. Uji Pasca Irradiasi dan Pra Iradiasi sering dilakukan untuk bahan
Struktur reaktor (reactor structural materials), baik reaktor daya maupun reaktor
riset (Purba, 2005).
2. Unsur Paduan
Unsur paduan logam juga berpengaruh dalam sifat kekerasan logam, beberapa
jenis unsur dalam paduan logam adalah sebagai berikut:
a. Karbon (C)
b. Mangan (Mn)
c. Silikon (Si)
e. Belerang (S)
f. Khrom (Cr)
g. Nikel (Ni)
Sebagai unsur paduan dalam baja konstruksi dan baja mesin, nikel
memperbaiki kekuatan tarik, sifat tahan panas dan sifat magnitnya.
h. Molibden (Mo)
i. Titanium (Ti)
Titanium adalah logam yang lunak tetapi biola dipadukan dengan nikel
dan karbon akan lebih kuat, tahan aus dan tahan korosi.
j. Wolfram/Tungsten (W/T)
Paduan ini dapat membentuk karbida yang stabil yang sangat keras,
menahan suhu pelumasan dan mengembalikan perubahan bentuk/struktur
secara perlahan-lahan.
3. Diagram keseimbangan Fe-Fe3C
a. Fasa yang terjadi pada komposisi dan temperatur yang berbeda dengan
kondisi pendinginan lambat.
4. Diagram TTT
5. Perlakuan Panas
a. Hardening
b. Annealing
c. Normalizing
d. Tempering
6. Benda Kerja
Benda kerja yang digunakan adalah St 37. St 37 adalah baja dengan tensile
strength (tegangan tarik) sebesar 37MPa (mega pascal) = 37 kg/mm2.
demikian seterusnya. Yang dijadikan acuan mutu baja adalah kuat tariknya (St
37,) karena baja memang memiliki kemampuan tahanan tarik yang luar biasa,
sedangkan kuat tekannya (tegangan tekan) sangat lemah. Oleh karena sifat ini,
maka St 37 sering digunakan sebagai salah satu unsur penyusun beton (baja
"tulangan" pada beton). (Faisol,2013).
3.2.3 PENGUJIAN ROCKWELL
3. Baja
Jenis Kekerasan RB
Pengujian
1 89 87,5 89,5
3 87,5 86,5 97
4 89 85,8 98,5
5 88 87,5 98
Pada praktikum ini kita menggunakan 3 jenis material yang berbeda yaitu
kuningan, alumunium, dan baja ringan, pada setiap material kita mengulangi
sebanyak 5 kali pengujian namun dengan titik penekanan yang berbeda.
Semakin kecil nilai menandakan kekerasan dari suattu material akan semakin
tinggi, apabila semakin besar nilai maka kekerasan material semakin rendah.
3.6 KESIMPULAN
1. Kekerasan dari setiap metarial berbeda-beda, hal ini membuat jenis material
perlu disesauikan dengan kebutuhan. Berdasarkan dari analisis data dapat
disimpulkan bahwa baja memiliki nilai kekerasan paling besar dari material
lainnya
2. Kuningan yang nilai kekerasannya dibawah nilai baja tetapi lebih keras dari
pada alumunium.
3.7 DAFTAR PUSTAKA