Anda di halaman 1dari 3

Uji Kekerasan Brinell

Tujuan Tujuan dari dilakukannya uji kekerasan brinell adalah : y y y y Mahasiswa dapat mengenal alat uji brinel dan cara menggunakannya . Mahasiswa dapat menghitung kekerasan suatu benda . Mahasiswa dapat mengetahui berapa besar gaya yangharus digunakan. Mahasiswa dapat menggunakan informasi dari gaya yang harus diberikan pada setiap benda uji.

Teori Dasar Pengujian kekerasan dengan metode Brinell bertujuan untuk menentukan kekerasan suatu material dalam bentuk daya tahan material terhad bola baja (Identor) yang ditekankan ap pada permukaan material uji tersebut (Speciment). Idealnya, pengujian Brinnel diperuntukan bagi material yang memiliki kekerasan Brinnel sampai 400 HB, jika lebih dari nilai tersebut maka disarankan menggunakan metode pengujian Rockwell ataupun Vickers. Angka Kekerasan Brinnel (HB) didefinisikan sebagai hasil bagi (Koefisien) dari beban uji (F) dalam Newton oleh luas permukaan bekas luka tekan (injakan) bola baja (A) dalam milimeter persegi. Identor (Bola baja) biasany telah dikeraskan dan diplating ataupun terbuat dari a bahan Karbida Tungsten. Jika diameter Identor 10 mm maka beban yang digunakan (pada mesin uji) adalah 3000 N sedang jika diameter Identornya 5 mm maka beban yang digunakan (pada mesin uji) adalah 750 N. Dalam Praktiknya, pengujian Brinell biasa dinyatakan dalam (contoh ) : HB 5 / 750 / 15 hal ini berarti bahwa kekerasan Brinell hasil pengujian dengan bola baja (Identor) berdiameter 5 mm, beban Uji adalah sebesar 750 N per- 0,102 dan lama pengujian 15 detik. Mengenai lama pengujian itu tergantung pada material yang akan diuji. Untuk semua jenis baja lama pengujian adalah 15 detik sedang untuk material bukan besi lama pengujian adalah 30 detik.



Di

: HB

Hardness Brinell

D d F

Diameter Ident r Diameter Hasil engujian Gaya yang di enakan

Al t Uji dan Bahan


y y y y y

Alat Uji Waktu engujian Ident r Beban Bahan

: Ernest S.A 6814 : Rabu, 18 mei 2011 : B la Baja 10mm : 3000 Kgf : S KNL, EMS 45, VCL, St. 41, ECN, XW 41, VCN, FCD, Amutit, XW 5, FC 25, M4

Standar Operasi nal Alat 1. Siapkan alat dan bahan. 2. Setting mesin Brinell (setting dial ke angka nol . 3. asang indentor pada mesin. 4. Letakkan bahan di landasan pengujian. 5. utar tuas sehingga terjadi penekanan ( penetrasi ) dengan beban 3000N / dial menunjukan angka 3000 N. 6. Tekan selama 15 detik. 7. Kemudian akan terjadi cekungan ( bekas injakan ), angkat tuas penekan. 8. Ukur diameter cekungan tersebut menggunakan . 9. Lakukan pengujian sebanyak 3 kali, kemudian masukan kedalam perhitungan dan hitung rata- rata dari HB.

Data Hasil Pengujian Brinell No. Material 1 S KNL 2 EMS 45 3 VCL 4 St. 41 5 ECN 6 XW 41 7 VCN 8 FCD 9 Amutit 10 XW 5 11 FC 25 12 M4 d1 2,7 4 3,5 4 4 4,5 4,3 3,7 4,4 HB 1 514,236 228,767 241,184 155,612 228,767 178,539 196,545 269,114 187,237 d2 2,8 4 3,9 4 4 4,6 4,2 3,7 4,4 HB 2 477,464 228,767 241,189 155,612 228,767 170,399 206,525 269,114 187,237 d3 2,7 4 4 4,9 4 4,4 4,2 3,8 4,3 HB 3 514,236 228,767 220,767 148,884 228,767 187,237 206,525 254,602 196,545 HB rata-rata 501,979 228,767 234,380 153,369 228,767 178,725 203,198 264,277 190,340 -

Kesimpulan Angka Kekerasan Brinnel (HB) didefinisikan sebagai hasil bagi (Koefisien) dari beban uji (F) dalam Newton oleh luas permukaan bekas luka tekan (injakan) bola baja (A) dalam milimeter persegi. Jadi kesimpulannya adalah Harga kekerasan Brinell tergantung pada besar kecilnya diameter indentasi, semakin besar nilai diameter maka semakin kecil harga kekerasannya (contohnya : St.41), begitu pula sebaliknya contonya : S KNL berdiameter kecil maka Harga Kekasaranyapun besar.

Anda mungkin juga menyukai