1. Ruang Lingkup
Prosedur pengujian kuat lentur dan geser balok baja profil ini meliputi pengukuran besar
beban yang diberikan, lama waktu pengujian, dan pembacaan lendutan yang terjadi.
2. Acuan Normatif
Semua baja struktural sebelum difabrikasi, harus memenuhi ketentuan berikut ini:
SNI 03-6861-2002 : Spesifikasi bahan bangunan bagian B (bahan bangunan dan besi/baja)
SNI 07-0052-1987: Baja Kanal Bertepi Bulat Canai Panas, Mutudan Cara Uji;
SNI 07-0068-1987: Pipa Baja Karbon untuk Konstruksi Umum, Mutu dan Cara Uji;
SNI 07-0138-1987: Baja Kanal C Ringan;
SNI 07-0329-1989: Baja Bentuk I Bertepi Bulat Canai Panas, Mutu dan Cara Uji;
SNI 07-0358-1989-A: Baja, Peraturan Umum Pemeriksaan;
SNI 07-0722-1989: Baja Canai Panas untuk Konstruksi Umum;
SNI 07-0950-1989: Pipa dan Pelat Baja Bergelombang Lapis Seng;
SNI 07-2054-1990: Baja Siku Sama Kaki Bertepi Bulat Canai Panas, Mutu dan Cara Uji;
SNI 07-2610-1992: Baja Profil H Hasil Pengelasan dengan Filter untuk Konstruksi Umum;
SNI 07-3014-1992: Baja untuk Keperluan Rekayasa Umum;
SNI 07-3015-1992: Baja Canai Panas untuk Konstruksi dengan Pengelasan.
Adalah gaya-dalam atau momen lentur akibat aksi atau beban-beban yang bekerja.
5. Prosedur Pengujian
5.1. Persiapan uji
5.1.1. Persiapan Benda Uji
Persiapan benda uji dan lakukan beberapa hal sebagai berikut:
1) Ukur dan catat dimensi penampang benda uji
2) Ukur dan catat panjang benda uji
3) Buat garis-garis melintang sebagai tanda dan petunjuk titik-titik perletakan, titik-titik
pembebanan, dan titik-titik sejauh 5% dari jarak bentang di luar titik perletakan.
4) Tempatkan benda uji yang telah selesai diukur dan diberi tanda pada
tumpuan/perletakan.
meletakkan strain gage pada bagian benda uji yang telah dipersiapkan kemudian
dilakukan pemasangan terminal sebagai conector antara kabel dengan serat tembaga pada
strain gage sehingga tanda di strain gage tepat pada titik yang direncanakan.
Pemasangan dilakukan dengan menyoldier kedua serat tembaga dari kabel dan strain
gage tersebut diatas terminal. Setelah itu dilakukan pelapisan pada strain gauge dengan
menggunakan sealent. Salah satu manfaat dari oemasangan terminal adalah agar apabila
kabel-kabel karena tidak sengaja tertarik, bagian yang rusak atau lepas diharapkan adalah
hanya sambungan pada terminal tersebut, bukan langsung mengenai/mengganggu strain
gage.
1. Hidupkan mesin uji pembebanan yang telah dipersiapkan, tunggu kira-kira 30 detik.
2. Beban diberikan pada balok melalui hydraulic jack sebagai pembangkit beban,
3. Lendutan yang terjadi pada benda uji terbaca melalui pebacaan LVDT yang telah
terpasang pada titik-titik yang direncanakan kemudian hasilnya dibaca dengan alat data
logger dan dapat dilihat pada layar komputer,
4. Pembacaan regangan pada benda uji dilakukan melalui pembacaan strain gage yang
hasilnya juga terbaca pada layar komputer,
5. Pembebanan dilakukan hingga grafik pada layar komputer menunjukkan penurunan yang
berarti benda uji sudah leleh atau sudah rusak.
6. Amati dan catat jenis kerusakan yang terjadi pada benda uji.
6. Rumus rumus perhitungan
Rumus- rumus perhitungan yang digunakan adalah:
1. Tegangan kritis
Tegangan kritis yang terjadi pada pelat yang menerima tegangan merata dinyatakan
sebagai:
(6.1)
dengan: Fcr adalah tegangan kritis , k adalah koefisien tekuk pelat, E adalah modulus
elastis baja dengan nilai 2x105 Mpa, adalah angka poisson senilai 0,30, dan h/t adalah
rasio ketinggian terhadap tebal.
2. Nilai Kekakuan
(6.2)
dengan: Py adalah beban pada kondisi balok sudah leleh, dan y adalah lendutan pada saat
beban mencapai kondisi leleh.
3. Momen Kelengkungan
Momen yang terjadi pada balok ketika mengalami pembebanan akan menimbulkan efek
melengkungnya balok.
a. Momen untuk pembebanan di tengah bentang (1 titik beban) untuk 3 titik
momen tinjau :
1 (6.3)
M PL
4
b. Momen untuk 2 titik beban untuk 4 titik momen tinjau :
1 (6.4)
M PL
6
dengan: P adalah besarnya pembebanan dan L adalah panjang bentang sampel.
(6.5)
7. Pelaporan
Hasil pengujian kuat lentur dan kuat geser balok baja ini, dilaporkan dalam bentuk formulir
seperti pada Lampiran C Tabel C.1 yang antara lain memuat:
a) Nomor contoh benda uji, jumlah benda uji, jenis pekerjaan, lokasi pekerjaan.
b) Tanggal pembuatan dan tanggal pengujian.
c) Identifikasi benda uji.
d) Hasil uji seperti pada contoh formulir pada lampiran.
e) Nama petugas uji/Laboran dan penanggung jawab/Ka.Laboratorium dengan dibubuhkan
tanda tangan.
Ir. Faisol, AM., MS. Ir. Suharyatma, MT. Yunalia Muntafi, ST., MT.
Kepala BPM Ka.Prodi Teknik Sipil Ka.Lab. Struktur dan Mekanika Rekayasa
Lampiran 1
(normatif)
Bagan Alir
Mulai
Lakukan pembebanan
Hentikan pembebanan setelah benda uji mengalami kerusakan
Amati dan catat jenis kerusakan yang terjadi pada benda uji
Selesai
Gambar L1 Bagan alir pengujian kuat lentur dan geser balok baja
Lampiran 2
(normatif)
Gambar-gambar
Gambar L2.2 Garis-garis perletakan dan pembebanan untuk empat titik momen tinjau
Keterangan:
1. Sampel Balok
2. Hydraulic Jack
3. Dukungan Sendi-Rol
4. Balok Portal
5. Balok Lintang
6. Kolom
7. Pengaku
8. Pelat Dasar
9. Angkur
Lampiran 3
(normatif)
1 Nomor :
2 Lebar pelat sayap (cm) :
3 Tinggi balok (cm) :
4 Panjang balok (cm) :
5 Tebal plat sayap (mm) :
6 Tebal plat badan (mm) :
7 Beban maksimum (MPa) :
8 Lendutan maksimum (MPa) :
9 Jarak bentang (cm) :
10 Kuat lentur uji (MPa) :
11 Kuat Geser Uji (Mpa) :
Yogyakarta, ......20.