Anda di halaman 1dari 15

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 01 Juli 2013


PENGUJIAN LENTUR DAN GESER Tanggal berlaku : 01 September 2013
BALOK BAJA PROFIL
LABORATORIUM STRUKTUR DAN Kode dokumen : PK-UII-FTSP-Lab.SMR-10
MEKANIKA REKAYASA
PRODI TEKNIK SIPIL- FTSP UII

I. TUJUAN : Menjamin terlaksananya pengujian kuat lentur dan geser balok


baja profil dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan.
II. LINGKUP KERJA : Laboratorium Struktur dan Mekanika Rekayasa Program Studi
Teknik Sipil FTSP UII
III. DISTRI BUSI : Ka.Prodi Teknik Sipil dan Ka.Lab. Struktur dan Mekanika
Rekayasa Program Studi Teknik Sipil FTSP UII
IV. REFERENSI : 1. SNI 03 1729 -2002
2. ASTM
V. PROSEDUR KERJA :

1. Ruang Lingkup
Prosedur pengujian kuat lentur dan geser balok baja profil ini meliputi pengukuran besar
beban yang diberikan, lama waktu pengujian, dan pembacaan lendutan yang terjadi.

2. Acuan Normatif
Semua baja struktural sebelum difabrikasi, harus memenuhi ketentuan berikut ini:
SNI 03-6861-2002 : Spesifikasi bahan bangunan bagian B (bahan bangunan dan besi/baja)
SNI 07-0052-1987: Baja Kanal Bertepi Bulat Canai Panas, Mutudan Cara Uji;
SNI 07-0068-1987: Pipa Baja Karbon untuk Konstruksi Umum, Mutu dan Cara Uji;
SNI 07-0138-1987: Baja Kanal C Ringan;
SNI 07-0329-1989: Baja Bentuk I Bertepi Bulat Canai Panas, Mutu dan Cara Uji;
SNI 07-0358-1989-A: Baja, Peraturan Umum Pemeriksaan;
SNI 07-0722-1989: Baja Canai Panas untuk Konstruksi Umum;
SNI 07-0950-1989: Pipa dan Pelat Baja Bergelombang Lapis Seng;
SNI 07-2054-1990: Baja Siku Sama Kaki Bertepi Bulat Canai Panas, Mutu dan Cara Uji;
SNI 07-2610-1992: Baja Profil H Hasil Pengelasan dengan Filter untuk Konstruksi Umum;
SNI 07-3014-1992: Baja untuk Keperluan Rekayasa Umum;
SNI 07-3015-1992: Baja Canai Panas untuk Konstruksi dengan Pengelasan.

3. Istilah dan Definisi


Istilah dan definisi yang berkaitan dengan standar ini adalah sebagai berikut:

3.1. Balok Baja

3.2. Tegangan Leleh


Tegangan tarik leleh minimum yang ditentukan dalam spesifikasi untuk mutu baja tertentu.

3.3. Pengaruh Aksi atau Pengaruh Beban

ISO-9001 Versi : 2008 Revisi : 0 Hal : 1 dari 8 hal


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 01 Juli 2013


PENGUJIAN LENTUR DAN GESER Tanggal berlaku : 01 September 2013
BALOK BAJA PROFIL
LABORATORIUM STRUKTUR DAN Kode dokumen : PK-UII-FTSP-Lab.SMR-10
MEKANIKA REKAYASA
PRODI TEKNIK SIPIL- FTSP UII

Adalah gaya-dalam atau momen lentur akibat aksi atau beban-beban yang bekerja.

3.4. Beban Kritis Balok Baja


Beban kritis balok baja diturunkan dari persamaan sebuah batang lurus yang semua seratnya
tetap elastis sehingga batang tersebut tidak mampu lagi menahan penambahan beban, batang
tersebut memiliki dukungan sederhana pada ujung-ujungnya dan diberi gaya aksial tekan
sentris.

3.5. Kuat lentur balok baja


Kemampuan balok baja yang diletakkan pada dua perletakan untuk menahan gaya dengan arah
tegak lurus sumbu benda uji, yang di berikan kepadanya, sampai benda uji mengalami
kerusakan lentur, dinyatakan dalam Mega Paskal ( MPa) gaya persatuan luas.

3.6. Kuat Geser balok baja


Kemampuan balok baja yang diletakkan pada dua perletakan untuk menahan gaya dengan arah
sejajar sumbu benda uji, yang di berikan kepadanya, sampai benda uji kerusakan geser,
dinyatakan dalam Mega Paskal ( MPa) gaya persatuan luas.

3.7. Rasio Kelangsingan Geometri


Adalah rasio kelangsingan geometri (Lk/r), diambil sebagai panjang efektif (Lk), yang diatur
dibagi dengan jari-jari girasi (r), yang dihitung untuk penampang kotor terhadap sumbu yang
relevan.

3.8. Tekuk Total


Tekuk total (overall buckling), batang tekan mengalami tekuk total bila penampang batang
kompak dan langsing (KL/r besar).

3.9. Tekuk Lokal


Tekuk lokal adalah tekuk yang terjadi pada salah satu elemen penyusun tampang suatu
struktur. Tekuk lokal menyebabkan elemen yang tertekuk tidak dapat lagi menanggung
penambahan beban dengan kata lain efisiensi penampang berkurang. Tekuk lokal (local
buckling), batang yang mengalami tekuk lokal memiliki penampang yang tidak kompak dan
elemen penampangnya langsing (rasio b/t besar).

3.10. Keruntuhan Akibat Tegangan Leleh Terlampaui


Kondisi dimana tegangan kritis (Fcr) lebih besar dari tegangan leleh (Fy), sehingga tegangan
tegangan kritis (Fcr) yang digunakan sama dengan tegangan leleh (Fy).

3.11. Sumbu panjang benda uji


Garis yang melalui pusat berat benda uji pada arah panjang

ISO-9001 Versi : 2008 Revisi : 0 Hal : 2 dari 8 hal


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 01 Juli 2013


PENGUJIAN LENTUR DAN GESER Tanggal berlaku : 01 September 2013
BALOK BAJA PROFIL
LABORATORIUM STRUKTUR DAN Kode dokumen : PK-UII-FTSP-Lab.SMR-10
MEKANIKA REKAYASA
PRODI TEKNIK SIPIL- FTSP UII

3.12. Tampang lintang benda uji


Penampang benda uji apabila dipotong tegak lurus sumbu panjang

3.13. Perletakan benda uji


Alas penyangga atau penumpu dari baja untuk meletakkan benda uji. Perletakan benda uji
berupa sendi dan rol.

3.14. Titik pembebanan


Titik pada jarak tertentu sebagai tempat beban diberikan

3.15. Linear Variable Differential Transformer (LVDT)


Merupakan sensor yang memiliki cara kerja seperti dial gauge, namun sudah beroperasi
dengan modern. Hasil yang diperoleh dari LVDT ini dapat langsung terekam pada alat
pembaca.

3.16. Strain Gage


Strain Gage merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi regangan yang terjadi pada
benda uji. Prinsip kerja Strain Gage adalah dengan memanfaatkan regangan yang terjadi pada
kawat Strain Gage.

4. Peralatan dan Sarana Penunjang


2.1. Peralatan
Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut:
a) Hydraulick Jack untuk melakukan pembebanan/tekan beton bertulang.
b) Load cell untuk mentransfer beban dari hidraulick jack ke benda uji.
c) Data logger sebagai alat pembaca hasil dari pengujian (waktu, beban, lendutan) secara
digital.
d) LVDT untuk mengetahui besarnya lendutan benda uji.
e) Strain gage untuk mendeteksi regangan yang terjadi pada benda uji.
f) Tumpuan terdiri dari tumpuan sendi dan tumpuan rol untuk menumpu batang uji selama
pengujian lendutan.

4.1. Sarana penunjang


Sarana penunjang lainnya antara lain:
a) Loading Frame sebagai alat bantu dalam menseting benda uji
b) Crane sebagai alat bantu angkat dan geser benda uji
c) PC perfoma tinggi sebagai alat bantu baca hasil Data Logger

ISO-9001 Versi : 2008 Revisi : 0 Hal : 3 dari 8 hal


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 01 Juli 2013


PENGUJIAN LENTUR DAN GESER Tanggal berlaku : 01 September 2013
BALOK BAJA PROFIL
LABORATORIUM STRUKTUR DAN Kode dokumen : PK-UII-FTSP-Lab.SMR-10
MEKANIKA REKAYASA
PRODI TEKNIK SIPIL- FTSP UII

5. Prosedur Pengujian
5.1. Persiapan uji
5.1.1. Persiapan Benda Uji
Persiapan benda uji dan lakukan beberapa hal sebagai berikut:
1) Ukur dan catat dimensi penampang benda uji
2) Ukur dan catat panjang benda uji
3) Buat garis-garis melintang sebagai tanda dan petunjuk titik-titik perletakan, titik-titik
pembebanan, dan titik-titik sejauh 5% dari jarak bentang di luar titik perletakan.
4) Tempatkan benda uji yang telah selesai diukur dan diberi tanda pada
tumpuan/perletakan.

5.1.2. Pemasangan Strain Gage pada Balok Uji


Syarat pemasangan strain gage adalah pemasangan dilakukan pada permukaan yang halus dan
rata agar pembacaan hasil pengujian dapat akurat. Berikut ini adalah urutan pemasngan strain
gage:
1) Meratakan permukaan benda uji
Pada permukaan balok uji yang akan dipasangi strain gage harus diratakan yaitu dengan
mengamplas bagian yang akan dijadikan tempat pemasangan. Permukaan baja yang masih
tertutupi cat dan karat harus digosok hingga rata dan halus.
2) Membersihkan permukaan benda uji yang telah diamplas
Setelah diratakan dan dihaluskan, bagian yang tadi sudah diamplas dibersihkan dengan
kain kassa yang sudah dicelupkan ke dalam M-Prep Conditioner A kemudian digosok lagi
dengan amplas yang lebih halus hingga bersih dan tidak ada serbuk baja hasil amplas ang
tersisa, diikuti dengan menyapu permukaan tersebut dengan spon tipis, wet abrading.
Ulangi proses wet abrading tersebut beberapa kali. Dengan pensil 4H (untuk alumunium)
dan bolpoin (untuk baja), berilah tanda tipis pada titik dimana strain gage akan dipasang.
Ulangilah lagi proses wet abrading sampai tidak ada lagi bagian yang kotor. Usaplah
dengan spon tipis secara pelan dan searah sampai kering.
3) Menyiapkan Strain gage
Strain gage yang akan digunakan dikeluarkan dari wadah dan letakkan pada plat kaca
yang bersih denganbagian strain gage yang akan menempel pada benda uji di bawah,
kemudian dilakukan pengaturan agar dapat dipasang pada balok baja. Letakkan terminal
disamping strain gage pada jarak 2 mm. Tempelkan cellophane tape (panjang 10 15 cm)
di atas strain gage dan terminal. Angkatlah dengan hati-hati tape tersebut (sudut 45)
sehingga strain gage dan terminal menempel pada tape.
4) Pemasangan strain gage pada benda uji
Untuk memasang strain gage pada benda uji di gunakan perekat atau lem yang dioleskan
pada bagian belakang strain gauge kemudian diperkuat dengan memasang isolasi pada
bagian kabel untuk menjaga agar tidak lepas. Pemasangan Strain gauge dilakukan dengan

ISO-9001 Versi : 2008 Revisi : 0 Hal : 4 dari 8 hal


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 01 Juli 2013


PENGUJIAN LENTUR DAN GESER Tanggal berlaku : 01 September 2013
BALOK BAJA PROFIL
LABORATORIUM STRUKTUR DAN Kode dokumen : PK-UII-FTSP-Lab.SMR-10
MEKANIKA REKAYASA
PRODI TEKNIK SIPIL- FTSP UII

meletakkan strain gage pada bagian benda uji yang telah dipersiapkan kemudian
dilakukan pemasangan terminal sebagai conector antara kabel dengan serat tembaga pada
strain gage sehingga tanda di strain gage tepat pada titik yang direncanakan.
Pemasangan dilakukan dengan menyoldier kedua serat tembaga dari kabel dan strain
gage tersebut diatas terminal. Setelah itu dilakukan pelapisan pada strain gauge dengan
menggunakan sealent. Salah satu manfaat dari oemasangan terminal adalah agar apabila
kabel-kabel karena tidak sengaja tertarik, bagian yang rusak atau lepas diharapkan adalah
hanya sambungan pada terminal tersebut, bukan langsung mengenai/mengganggu strain
gage.

5.1.3. Setting-up Benda Uji


Pengaturan peralatan untuk benda uji adalah sebagai berikut ini.
1) Benda uji dipersiapkan terlebih dahulu sebelum dipasang pada alat uji lentur
2) Benda uji diletakkan pada loading frame dengan tumpuan sendi dan rol pada ujung
bentangnya
3) Pada benda uji, dipasang LVDT pada arah transversal pada titik yang telah direncanakan.
4) Pada benda uji dipasang strain gage pada titik yang telah direncanakan.
5) Di atas benda uji dipasang Hydraulic Jack sebagai pembangkit beban.
5.1.4. Persiapan Program MGC Plus Assistant
Berikut ini adalah pengaturan pada peralatan yang akan digunakan untuk menjalankan
program MGC Plus Assistant tersebut.
1) Program MGC Plus Assistant dijalankan dengan alat bantu satu set komputer yang
menggunkan operating system Windows.
2) Sambungkan data logger dengan PC menggunakan USB ports yang ada dalam PC.
3) Pada program akan langsung terbaca sensor-sensor yang aktif pada data logger dan dapat
langsung dilihat pada layar komputer. Instalasi dan kalibrasi sensor dalam program ini
terbilang mudah karena sudah mengadopsi sistem dari data logger yang sudah dilakukan
sebelum dikoneksikan dengan PC.
4) Kalibrasi pada program MGC Plus Assistant dapat dilakukan dengan merubah besaran
dalam kolom calibration sheet
5) Setelah itu dilakukan pengaturan banyaknya data output yaitu dengan cara menekan
tombol I/O devie pada tollbar.
6) Kemudian dilakukan pengaturan interval pembebanan.
7) Setelah kalibrasi selesai maka program dapat digunakan dengan cara menekan tombol
play
5.2. Pelaksanaan Pembebanan Uji Lentur dan Geser Balok Baja
Pada pelaksanaan pembebanan untuk pengujian lentur dan geser, dilakukan tahapan sebagai
berikut ini.

ISO-9001 Versi : 2008 Revisi : 0 Hal : 5 dari 8 hal


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 01 Juli 2013


PENGUJIAN LENTUR DAN GESER Tanggal berlaku : 01 September 2013
BALOK BAJA PROFIL
LABORATORIUM STRUKTUR DAN Kode dokumen : PK-UII-FTSP-Lab.SMR-10
MEKANIKA REKAYASA
PRODI TEKNIK SIPIL- FTSP UII

1. Hidupkan mesin uji pembebanan yang telah dipersiapkan, tunggu kira-kira 30 detik.
2. Beban diberikan pada balok melalui hydraulic jack sebagai pembangkit beban,
3. Lendutan yang terjadi pada benda uji terbaca melalui pebacaan LVDT yang telah
terpasang pada titik-titik yang direncanakan kemudian hasilnya dibaca dengan alat data
logger dan dapat dilihat pada layar komputer,
4. Pembacaan regangan pada benda uji dilakukan melalui pembacaan strain gage yang
hasilnya juga terbaca pada layar komputer,
5. Pembebanan dilakukan hingga grafik pada layar komputer menunjukkan penurunan yang
berarti benda uji sudah leleh atau sudah rusak.
6. Amati dan catat jenis kerusakan yang terjadi pada benda uji.
6. Rumus rumus perhitungan
Rumus- rumus perhitungan yang digunakan adalah:
1. Tegangan kritis
Tegangan kritis yang terjadi pada pelat yang menerima tegangan merata dinyatakan
sebagai:

(6.1)

dengan: Fcr adalah tegangan kritis , k adalah koefisien tekuk pelat, E adalah modulus
elastis baja dengan nilai 2x105 Mpa, adalah angka poisson senilai 0,30, dan h/t adalah
rasio ketinggian terhadap tebal.
2. Nilai Kekakuan

(6.2)

dengan: Py adalah beban pada kondisi balok sudah leleh, dan y adalah lendutan pada saat
beban mencapai kondisi leleh.
3. Momen Kelengkungan
Momen yang terjadi pada balok ketika mengalami pembebanan akan menimbulkan efek
melengkungnya balok.
a. Momen untuk pembebanan di tengah bentang (1 titik beban) untuk 3 titik
momen tinjau :
1 (6.3)
M PL
4
b. Momen untuk 2 titik beban untuk 4 titik momen tinjau :
1 (6.4)
M PL
6
dengan: P adalah besarnya pembebanan dan L adalah panjang bentang sampel.

ISO-9001 Versi : 2008 Revisi : 0 Hal : 6 dari 8 hal


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 01 Juli 2013


PENGUJIAN LENTUR DAN GESER Tanggal berlaku : 01 September 2013
BALOK BAJA PROFIL
LABORATORIUM STRUKTUR DAN Kode dokumen : PK-UII-FTSP-Lab.SMR-10
MEKANIKA REKAYASA
PRODI TEKNIK SIPIL- FTSP UII

Kelengkungan hasil eksperimen dapat dihitung dengan persamaan berikut ini.

(6.5)

dengan: adalah regangan dan h adalah tinggi pelat badan.

7. Pelaporan

Hasil pengujian kuat lentur dan kuat geser balok baja ini, dilaporkan dalam bentuk formulir
seperti pada Lampiran C Tabel C.1 yang antara lain memuat:
a) Nomor contoh benda uji, jumlah benda uji, jenis pekerjaan, lokasi pekerjaan.
b) Tanggal pembuatan dan tanggal pengujian.
c) Identifikasi benda uji.
d) Hasil uji seperti pada contoh formulir pada lampiran.
e) Nama petugas uji/Laboran dan penanggung jawab/Ka.Laboratorium dengan dibubuhkan
tanda tangan.

Disahkan oleh: Diperiksa oleh: Disiapkan oleh:

Ir. Faisol, AM., MS. Ir. Suharyatma, MT. Yunalia Muntafi, ST., MT.
Kepala BPM Ka.Prodi Teknik Sipil Ka.Lab. Struktur dan Mekanika Rekayasa

Lampiran 1
(normatif)

ISO-9001 Versi : 2008 Revisi : 0 Hal : 7 dari 8 hal


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 01 Juli 2013


PENGUJIAN LENTUR DAN GESER Tanggal berlaku : 01 September 2013
BALOK BAJA PROFIL
LABORATORIUM STRUKTUR DAN Kode dokumen : PK-UII-FTSP-Lab.SMR-10
MEKANIKA REKAYASA
PRODI TEKNIK SIPIL- FTSP UII

Bagan Alir

Mulai

Siapkan benda uji

Siapkan mesin uji

Siapkan formulir uji

Tempatkan benda uji pada loading frame

Lakukan pembebanan
Hentikan pembebanan setelah benda uji mengalami kerusakan
Amati dan catat jenis kerusakan yang terjadi pada benda uji

Hitung kuat lentur dan geser balok


Hitung angka kekakuan

Laporkan hasil uji kuat lentur dan geser benda uji


dalam formulir uji

Selesai

Gambar L1 Bagan alir pengujian kuat lentur dan geser balok baja

ISO-9001 Versi : 2008 Revisi : 0 Hal : 8 dari 8 hal


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 01 Juli 2013


PENGUJIAN LENTUR DAN GESER Tanggal berlaku : 01 September 2013
BALOK BAJA PROFIL
LABORATORIUM STRUKTUR DAN Kode dokumen : PK-UII-FTSP-Lab.SMR-10
MEKANIKA REKAYASA
PRODI TEKNIK SIPIL- FTSP UII

Lampiran 2
(normatif)
Gambar-gambar

(a). Tiga titik momen yang ditinjau

(b). Empat titik momen yang ditinjau

Gambar L2.1 Titik momen yang ditinjau

ISO-9001 Versi : 2008 Revisi : 0 Hal : 9 dari 8 hal


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 01 Juli 2013


PENGUJIAN LENTUR DAN GESER Tanggal berlaku : 01 September 2013
BALOK BAJA PROFIL
LABORATORIUM STRUKTUR DAN Kode dokumen : PK-UII-FTSP-Lab.SMR-10
MEKANIKA REKAYASA
PRODI TEKNIK SIPIL- FTSP UII

Gambar L2.2 Garis-garis perletakan dan pembebanan untuk empat titik momen tinjau

Gambar L2.3 Dukungan Rol-Sendi

ISO-9001 Versi : 2008 Revisi : 0 Hal : 10 dari 8 hal


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 01 Juli 2013


PENGUJIAN LENTUR DAN GESER Tanggal berlaku : 01 September 2013
BALOK BAJA PROFIL
LABORATORIUM STRUKTUR DAN Kode dokumen : PK-UII-FTSP-Lab.SMR-10
MEKANIKA REKAYASA
PRODI TEKNIK SIPIL- FTSP UII

Keterangan:
1. Sampel Balok
2. Hydraulic Jack
3. Dukungan Sendi-Rol
4. Balok Portal
5. Balok Lintang
6. Kolom
7. Pengaku
8. Pelat Dasar
9. Angkur

Gambar L2.4 Loading Frame

ISO-9001 Versi : 2008 Revisi : 0 Hal : 11 dari 8 hal


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 01 Juli 2013


PENGUJIAN LENTUR DAN GESER Tanggal berlaku : 01 September 2013
BALOK BAJA PROFIL
LABORATORIUM STRUKTUR DAN Kode dokumen : PK-UII-FTSP-Lab.SMR-10
MEKANIKA REKAYASA
PRODI TEKNIK SIPIL- FTSP UII

a. Load Cell b. Data Logger c. LVDT

Gambar L2.5 Load Cell, Data Logger dan LVDT

ISO-9001 Versi : 2008 Revisi : 0 Hal : 12 dari 8 hal


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 01 Juli 2013


PENGUJIAN LENTUR DAN GESER Tanggal berlaku : 01 September 2013
BALOK BAJA PROFIL
LABORATORIUM STRUKTUR DAN Kode dokumen : PK-UII-FTSP-Lab.SMR-10
MEKANIKA REKAYASA
PRODI TEKNIK SIPIL- FTSP UII

Lampiran 3
(normatif)

Tabel contoh formulir isian

PENGUJIAN KUAT LENTUR DAN KUAT GESER BALOK BAJA PROFIL


(Secara Digital)
Nama :
Tanggal uji : Tanggal dibuat :
Tempat uji :
Benda uji : Ukuran :

Sketsa benda uji

No Data benda uji Keterangan

1 Nomor :
2 Lebar pelat sayap (cm) :
3 Tinggi balok (cm) :
4 Panjang balok (cm) :
5 Tebal plat sayap (mm) :
6 Tebal plat badan (mm) :
7 Beban maksimum (MPa) :
8 Lendutan maksimum (MPa) :
9 Jarak bentang (cm) :
10 Kuat lentur uji (MPa) :
11 Kuat Geser Uji (Mpa) :

ISO-9001 Versi : 2008 Revisi : 0 Hal : 13 dari 8 hal


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 01 Juli 2013


PENGUJIAN LENTUR DAN GESER Tanggal berlaku : 01 September 2013
BALOK BAJA PROFIL
LABORATORIUM STRUKTUR DAN Kode dokumen : PK-UII-FTSP-Lab.SMR-10
MEKANIKA REKAYASA
PRODI TEKNIK SIPIL- FTSP UII

Yogyakarta, ......20.

Ka. Laboratorium Laboran,

Yunalia Muntafi, ST., MT. Aris Sunanto

ISO-9001 Versi : 2008 Revisi : 0 Hal : 14 dari 8 hal


Versi : 2008 Revisi : 0 Halaman : 15 dari 11 hal

Anda mungkin juga menyukai