Anda di halaman 1dari 53

Perencanaan

KBA
(Bangunan Pengaman
Tebing)

Dosen pengampu:
Desyta Ulfiana, ST., MT.
.
Bangunan
Pengaman
Tebing

KRIB/GROIN
Bangunan
Pengaman
Tebing

KRIB/GROIN
Bangunan
Pengaman
Tebing

KRIB/GROIN
Bangunan
Pengaman
Tebing

KRIB/GROIN
Bangunan
Pengaman
Tebing

KRIB/GROIN
Bangunan
Pengaman
Tebing

KRIB/GROIN
Bangunan
Pengaman
Tebing

KRIB/GROIN
Bangunan
Pengaman
Tebing

KRIB/GROIN
Bangunan
Pengaman
Tebing

KRIB/GROIN
Bangunan
Pengaman
Tebing

KRIB/GROIN
Bangunan
Pengaman
Tebing

KRIB/GROIN
Bangunan
Pengaman
Tebing

KRIB/GROIN
Bangunan
Pengaman
Tebing

KRIB/GROIN
Bangunan
Pengaman
Tebing

KRIB/GROIN
Bangunan
Pengaman
Tebing

KRIB/GROIN
Bangunan
Pengaman
Tebing

KRIB/GROIN
Bangunan
Pengaman
Tebing

KRIB/GROIN
Bangunan
Pengaman
Tebing

KRIB/GROIN
Bangunan
Pengaman
Tebing

KRIB/GROIN
Bangunan
Pengaman
Tebing

KRIB/GROIN
Bangunan Konsep Dasar

Pengaman Perencanaan ambang dasar sungai (groundsill) ditetapkan pada


Tebing lokasi yang diperlukan, strukturnya seperti tinggi dan bentuk, dll
dimaksudkan untuk menstabilkan dasar sungai.

GROUNDSILL
Bentuk, Tipe dan Arah Ambang Dasar
Bangunan
Pengaman Bentuk bidang bangunan ambang dasar sungai harus segaris
Tebing seperti yang ditetapkan pada umumnya. Arahnya harus pada
sudut yang tepat terhadap arah aliran sungai disebelah hilir,
dengan mempertimbangkan arah aliran sungai pada kejadian
aliran muka air tinggi (banjir).
GROUNDSILL
a. Bentuk membujur tegak lurus arah aliran
b. Bentuk membujur dengan sudut terhadap arah aliran
c. Bentuk poligon puncak ditengah sungai
d. Bentuk kurva dengan puncak ditengah sungai
Bangunan Bentuk datar groundsill dan arah aliran
Pengaman
Tebing

GROUNDSILL
Bangunan
Pengaman
Tebing

GROUNDSILL
Tipe Ambang :
Bangunan
Pengaman Dikenal 2 tipe ambang, yaitu :

Tebing a. Ambang datar (bed gindle work)


Bangunan ini hampir tidak mempunyai terjunan, dengan elevasi
mercu hampir sama dengan permukaan dasar sungai.

GROUNDSILL

Ambang datar (bed gindle work) tinggi ambang umumnya < 2.00 m
b. Ambang pelimpah (head work)
Bangunan
Mempunyai terjunan → elevasi muka air sebelah hulu > sebelah hilir.
Pengaman Berfungsi untuk menjaga agar permukaan dasar sungai tidak turun
Tebing lagi.

GROUNDSILL

Ambang pelimpah (head work)

Material : Ambang dapat dibuat dengan berbagai bahan : matras


kayu, bronjong kawat diisi batu, pasangan batu, beton.
Elevasi Bangunan
Bangunan
Pengaman Elevasi puncak dari bangunan ambang dasar sungai (groundsill)

Tebing harus sesuai dengan desain ketinggian dasar sungai secara


umum dan ketinggian standar.

Kedua ujung suatu tubuh ambang dasar sungai akan

GROUNDSILL dimasukkan secukupnya dalam tanggul, alur muka air tinggi, dll.

Pada bagian hilir dari sebuah bangunan ambang dasar, harus


dilengkapi lantai depan/apron disesuaikan dengan yang
diperlukan.
Lantai Depan (Apron) dan Matras Bronjong
Bangunan
Lantai depan dan bronjong mempunyai panjang yang diperlukan dan
Pengaman
struktur yang diperlukan untuk menjaga keamanan dari tubuh ambang
Tebing
dasar.

GROUNDSILL

Konstruksi ambang
Panjang lantai lindung dikombinasi dengan lantai konsolidasi, umumnya :
Bangunan • Ambang datar :+ ¼ panjang lantai peredam enerji.
Pengaman • Ambang pelimpah : 2 – 3 kali tinggi tekanannya.
Tebing atau dihitung dengan menggunakan rumus Salfranez

GROUNDSILL

Perkiraan panjang lantai peredam enerji L = 4,5 h2


Ketebalan lantai lindung tergantung dari tinggi tekanan ambang, tinggi air diatas mercu
& tekanan angkat (uplift), umumnya dengan ketebalan + 1 m.
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Untuk Keamanan Konstruksi Ambang
Bangunan
a. Gejala piping
Pengaman
Bila ambang dibangun diatas tanah permeabel air rembesan mengalir
Tebing dibawah pondasi. Bila kecepatan aliran air rembesan > V kritis lapisan
tanah pondasi
→ terjadi piping yang dapat membahayakan stabilitas ambang.

GROUNDSILL Untuk menghindari gejala piping dilakukan dengan memperpanjang


trayektori aliran air, dengan konstruksi sekat-pancang.
Bangunan
Pengaman
Tebing

GROUNDSILL
Jika angka L yang dikehendaki tidak dapat diperoleh hanya dari tubuh ambang,
Bangunan kekurang annya dapat dicapai dengan menambahkan panjang lantai lindung. Lane :
Pengaman
Tebing

GROUNDSILL
Bangunan b. Gejala Pasir apung (quick-sand)

Pengaman c. Kecepatan aliran rembesan

Tebing d. Tekanan angkat (up lift)


e. Stabilitas dinamik tubuh bendung

GROUNDSILL
Bangunan
Pengaman
Tebing

GROUNDSILL
Bangunan
Pengaman
Tebing

GROUNDSILL
Bangunan Digunakan jika kemiringan
permukaan tanah lebih curam
Pengaman dari kemiringan maksimum
Tebing saluran yang diijinkan dan
diperlukan penurunan muka
air. Dibagi jadi 4 bagian :
1. Bagian hulu pengontrol
(ambang lebar, mercu
Bangunan Terjun bulat, flum leher panjang)
di mana aliran menjadi
superkritis.
2. Bagian di mana air dialirkan ke elevasi yang lebih rendah.
3. Bagian sebelah hilir di mana energi diredam.
4. Bagian peralihan → perlu lindungan untuk mencegah erosi.
Bangunan
Pengaman
Tebing

Bangunan Terjun
Bangunan
Pengaman
Tebing

Bangunan Terjun =Tinggi


Tegak Bangun
an
Terjun.

Sebagian energi
diredam di
depan potongan U,
sisanya
diredam di belakang
pot. U
Bangunan • H1 = tinggi energi di atas bangunan, m
Pengaman • ∆H = perubahan tinggi energi pada bangunan, m
Tebing • Hd = tinggi energi hilir pada kolam olak
•Q = debit per satuan lebar. m³/det
•g = percepatan gravitasi, 9,8 m/det²
Bangunan Terjun •n = tinggi ambang pada ujung kolam olak.
Tegak • Vu = kecepatan aliran pada potongan u.
Bangunan Bangunan terjun tegak menjadi lebih besar apabila
Pengaman ketinggiannya ditambah. Biasa dipakai pada saluran
Tebing induk dan sekunder, bila tinggi terjun dan debit
tidak terlalu besar
Tinggi terjun tegak dibatasi sebagai berikut :
• Tinggi terjun maksimum 1,50 meter untuk
Bangunan Terjun Q < 2,50 m3 / dt.
Tegak • Tinggi terjun maksimum 0,75 meter untuk
Q > 2,50 m3 / dt
Bangunan Perencanaan hidrolis :
Pengaman Perkiraan awal tinggi bangunan terjun :
Tebing 
Z = H + H d − H1
Asumsi perkiraan awal hd : hd ≈ 1,67 h1
Perkiraan kecepatan aliran potongan u :
Bangunan Terjun q
V = 2 g (Z ) kemudian : Y =
Tegak
u u V
u
Panjang kolam olak L sebagai fungsi tinggi terjun z
Bangunan dan fungsi kedalaman kritis hc (gbr 6,13) →dengan
rumus etcheverry :
Pengaman L = C zh + 0,25
Tebing 1 c
Di mana : h  h 
3
C = 2,5 + 1,1 c + 0,7 c 
1 z  z 
  1/ 3
 q2  Q
h =  ; q=
Bangunan Terjun c  g  0,8b
  1
Tegak
L = panjang kolam olak hilir, m
Hc = Kedalaman kritis, m ; Q = Debit rencana
B = lebar bukaan = 0,8 lebar dasar saluran
Z = tinggi terjunan ; b1 = Lebar dasar saluran
q = debit per satuan lebar, m³/dtk.m¹
Bangunan
Pengaman
Tebing

Bangunan Terjun
Tegak

PANJANG KOLAM OLAK L SEBAGAI FUNGSI TINGGI TERJUN z


DAN FUNGSI KEDALAMAN KRITIS hc.
Lebar bukaan = B = 0,8 lebar dasar saluran

Bangunan
Pengaman TINGGI AMBANG UJUNG

Tebing a
SEBAIKNYA ½ hc.
1/ 3
 q2 
h = 
c  g 
 

LANTAI DEPAN/APRON
Bangunan Terjun MINIMUM > 3 z, MINIMUM
Tegak 1,5 m BETTER CUKUP PANJANG
→ MENCEGAH EROSI AKIBAT
REMBESAN.

TIPE BANGUNAN INI HANYA


DIGUNAKAN UNTUK (z/hc) > 1

Lantai depan
Bangunan • Bangunan terjun miring jika tinggi energi jatuh
melebihi 1,5 m
Pengaman
Tebing • Jika peralihan ujung runcing dipakai di antara
permukaan pengontrol dan permukaan belakang
(hilir), disarankan untuk memakai kemiringan yang
tidak lebih curam dari 1: 2

Bentuk hidrolis dan kriteria :


Bangunan Terjun
Miring
• Untuk tinggi terjun ≥ 2.00 m dipakai bangunan
terjun dengan bidang miring, lazimnya dipakai tipe
Vlugter.
Bangunan
Pengaman
Tebing

Bangunan Terjun
Miring
Disarankan kemiringan tidak lebih curam 1:2
=Tinggi
Bangunan
Jika kemiringan lebih curam, sudut runcing
Terjun. diganti kurve peralihan r ≈ 0,5 H1maks.
Bangunan terjun miring → peredaman
energi jauh berkurang karena gesekan
& aliran turbulensi di atas permukaan
yang miring.
Bangunan
Pengaman
Tebing
j

Bangunan Terjun
Miring

Khusus dikembangkan untuk bangunan terjun di saluran


irigasi.
z/hc : 0,5 ; 2,0 ; 15,0 dengan bilangan Froude 1,0 ; 2,8 ; 12,8.
Kolam vlugter dipakai sampai beda tinggi energi z < 4,5 m.
Bangunan Saluran pembawa dari BB I ke BB II melewati
daerah yg mempunyai kemiringan lahan sebesar
Pengaman 0,003. Saluran tersebut mengalirkan air sebesar
Tebing 2,10 m3/dt dan kecepatan maks dibatasi 0,7
m/dt. Panjang saluran dari BB I ke BB II adalah
1500m
Tanah dimana saluran akan dibuat cukup baik
Latihan Soal sehingga kemiingan talud dapat dapat dibuat 1:1
Bangunan Terjun dg harga K=40 dan b=3h
Rencanakan:
1. Bangunan terjun di saluran BB I – BB II
tersebut bila: tinggi terjunan = 1,00 m
2. Gambar hasil perencanaan
1. Dimensi saluran irigasi
BANGUNAN Q = 2,10 m3/dt
TERJUN v = 0,70 m/dt
K = 40
b = 3h ; m = 1
𝑸 𝟐,𝟏𝟎
↔ 𝑨= = = 𝟑 𝒎𝟐
𝒗 𝟎,𝟕𝟎
↔ 𝒃 + 𝒎𝒉 𝒉 = 𝟑
Jawaban 𝟑𝒉 + 𝟏. 𝒉 𝒉 = 𝟑 → 𝟒𝒉𝟐 = 𝟑
𝟐
𝟑
𝒉 = = 𝟎, 𝟕𝟓 → 𝒉 = 𝟎, 𝟖𝟔𝟔 𝒎 ≈ 𝟎, 𝟗𝟎 𝒎
𝟒
↔ 𝒃 = 𝟑𝒉 = 𝟑 × 𝟎, 𝟗𝟎 = 𝟐, 𝟕𝟎 𝒎
Kecepatan aktual:
𝑨 = 𝒃 + 𝒎𝒉 𝒉 = 𝟐, 𝟕𝟎 + 𝟏 × 𝟎, 𝟗𝟎 𝟎, 𝟗𝟎 = 𝟑, 𝟐𝟒 𝒎𝟐
𝑸 𝟐, 𝟏𝟎 𝒎 𝒎
𝒗= = = 𝟎, 𝟔𝟓 ≈ 𝟎, 𝟕𝟎 (𝑶𝑲)
𝑨 𝟑, 𝟐𝟒 𝒅𝒕 𝒅𝒕
Kemiringan saluran
BANGUNAN 𝟑,𝟐𝟒
↔ 𝑹 = 𝑨Τ𝑷 = = 𝟎, 𝟔𝟐 𝒎
TERJUN 𝟓,𝟐𝟒𝟓
↔ 𝑷 = 𝒃 + 𝟐𝒉 𝟐 = 𝟐, 𝟕𝟎 + 𝟐 × 𝟎, 𝟗 × 𝟐 = 𝟓, 𝟐𝟒𝟓 𝒎
𝒗 = 𝑲𝑹𝟐/𝟑 𝑰𝟏/𝟐
𝟎, 𝟔𝟓 = 𝟒𝟎 × 𝟎, 𝟔𝟐𝟐/𝟑 𝑰𝟏/𝟐
𝟏/𝟐 𝟎,𝟔𝟓
𝑰 = = 𝟎, 𝟎𝟐𝟐𝟒
𝟒𝟎×𝟎,𝟔𝟐𝟐/𝟑
Jawaban
𝑰 = 𝟎, 𝟎𝟎𝟎𝟓
Bangunan Terjun
BANGUNAN ∆𝑯 = 𝑳 𝑰𝑳 − 𝑰𝑹
TERJUN
∆𝑯 = 𝟏𝟓𝟎𝟎 𝟎, 𝟎𝟎𝟑 − 𝟎, 𝟎𝟎𝟎𝟓 = 𝟑, 𝟕𝟓 𝒎
∆𝑯 𝟑,𝟕𝟓
Jumlah Bangunan Terjun 𝐧 = = = 𝟑, 𝟕𝟓 ≈ 𝟒 𝒃𝒖𝒂𝒉
𝒕 𝟏
𝑳 𝟏𝟓𝟎𝟎
Jarak antara bangunan terjun 𝐥 = = = 𝟑𝟕𝟓 𝒎
𝒏 𝟒
𝟑 𝒒𝟐 𝑸 𝟐,𝟏𝟎
Jawaban 𝒉𝒄 = ; 𝒒= = = 𝟎, 𝟗𝟕 𝒎𝟑 /𝒅𝒕
𝒈 𝟎,𝟖 𝒃𝟏 𝟎,𝟖×𝟐,𝟕𝟎
𝟑 𝟎,𝟗𝟕𝟐
𝒉𝒄 = = 𝟎, 𝟑𝟏𝟎 𝒎
𝟗,𝟖𝟏
𝟐
𝒉𝒄 𝒉𝒄
𝑪𝟏 = 𝟐, 𝟓 + 𝟏, 𝟏 + 𝟎, 𝟕
𝒛 𝒛
↔ 𝒛 + 𝒉𝟐 + 𝒂 = 𝒉𝟏 + 𝒕
↔ 𝒉𝟐 = 𝒉𝟏 → 𝒛 = 𝒕 − 𝒂
↔ 𝒂 = 𝟎, 𝟓𝒉𝒄 → 𝒂 = 𝟎, 𝟓 × 𝟎, 𝟑𝟏𝟎 = 𝟎, 𝟏𝟓𝟓 𝒎 = 0,16 m
BANGUNAN
↔ 𝒛 = 𝒕 − 𝒂 = 𝟏 − 𝟎, 𝟏𝟔 = 𝟎, 𝟖𝟒 𝒎
TERJUN 𝟎,𝟑𝟏𝟎 𝟎,𝟑𝟏𝟎 𝟐
𝑪𝟏 = 𝟐, 𝟓 + 𝟏, 𝟏 + 𝟎, 𝟕 = 𝟑, 𝟎𝟎 𝒎
𝟎,𝟖𝟒 𝟎,𝟖𝟒

𝑳𝟐 = 𝑪𝟏 𝒛. 𝒉𝒄 + 𝟎, 𝟐𝟓 = 𝟑 𝟎, 𝟖𝟒𝟓. 𝟎, 𝟑𝟏𝟎 + 𝟎, 𝟐𝟓 = 𝟎, 𝟖 𝒎
𝑳𝟏 = 𝟑𝒛 = 𝟑 × 𝟎, 𝟖𝟒 = 𝟐, 𝟓𝟑𝟓 ≈ 𝟐, 𝟔 𝒎

Jawaban

Anda mungkin juga menyukai