Anda di halaman 1dari 46

REKAYASA PONDASI

DINDING PENAHAN TANAH


Daru Jaka Sasangka ST., M.Eng

1
Pengertian Dinding Penahan Tanah (Retaining Walls)
• Dinding penahan tanah (retaining walls) adalah suatu bangunan yang berfungsi untuk menahan tanah dan memberikan
stabilitas pada lereng.
• Pembangunan Gedung bertingkat yang menggunakan lantai basement sebagai area parkir diperlukan struktur dinding
penahan tanah (retaining walls) untuk menahan beban horizontal dari tanah dan air.
• Konstruksi dinding penahan tanah harus direncanakan dan dirancang agar penguni dan pengunjung di sebuah Gedung
tersebut aman dari bahaya longsor akibat adanya gaya lateral tanah dan air yang berpotensi menyebabkan kegagalan
struktur.
• Pada prinsipnya dinding penahan menerima gaya-gaya berupa momen guling, gaya berat sendiri, gaya lateral tanah
aktif maupun pasif dan air, gaya gelincir/sliding dan gaya angkat (uplift). Oleh karena itu kestabilan suatu konstruksi
dinding penahan tanah harus dirancang agar dapat menahan gaya-gaya tersebut

2
Fungsi Dinding Penahan Tanah
• Menahan gaya tekan lateral tanah aktif (Active Lateral Force Soil) yang beresiko menyebabkan terjadinya
keruntuhan lateral tanah seperti contohnya longsor/landslide
• Menahan gaya tekan lateral air (Lateral Force Water) yang berisiko menyebabkan terjadinya keruntuhan lateral
akibat tekanan air yang besar seperti terjadinya erosi.
• Memproteksi kemungkinan terjadinya perembesan air/seepage yang disebabkan adanya elevasi muka air tanah
yang cukup tinggi. Dalam hal ini juga berfungsi dalam proses pengeringan (dewatering) yaitu dengan memotong
aliran air (flow net) pada tanah (cut off)

3
Aplikasi Penggunaan Dinding Penahan Tanah
• Pembangunan jalan raya atau jalan kereta api yang berada di daerah lereng,
• Konstruksi jalan raya atau jalan kereta api yang dibuat lebih tinggi dengan
tujuan untuk mendapatkan perbedaan elevasi.
• Konstruksi jalan raya atau jalan kereta api yang dibuat lebih rendah agar
didapat perbedaan elevasi
• Batas pinggir kanal yang membutuhkan dinding penahan tanah.
• Pembangunan dinding penahan tanah flood walls yang berfungsi untuk
mengurangi/menahan banjir dari sungai
• Dinding penahan tanah yang dibuat untuk jembatan sebagai tanah pengisi
atas approach fill dan tumpuan jembatan atau dinding penahan disebut
abutments.
• Pembangunan dinding penahan di sekitar bangunan atau Gedung-Gedung
untuk menahan tanah. 4
JENIS-JENIS DINDING PENAHAN TANAH
1. Dinding gravitasi (gravity walls)
• Kekuatan mengandalkan beratnya untuk mencapai
kestabilan.
• Bahan penyusun gravity retaining wall ini biasanya berupa
material pasangan batu kali atau beton polos
• Umumnya berbentuk trapezium. Tidak ekonomis untuk
dinding yang tinggi.
• Dimensi dinding direncanakan sedemikian rupa sehingga
tidak memimbulkan tegangan Tarik akibat gaya yang bekerja
pada dinding.

5
JENIS-JENIS DINDING PENAHAN TANAH
2. Dinding penahan kantilever (cantilever Retaining Wall)
• Umumnya konstruksi dibuat dari bahan beton bertulang.
• Type ini umumnya digunakan untuk menahan tekanan
tanah pada timbunan maupun tebing hingga ketinggian 8 m.
• Prinsip kerjanya yaitu dengan mengandalkan daya
jepit/fixed pada dasar tubuh strukturnya.
• Dinding ini mempunyai 3 bagian : bagian dinding vertical,
ujung kaki depan (toe) serta tumit belakang (heel)

6
JENIS-JENIS DINDING PENAHAN TANAH
3. Dinding Penahan Tanah Type Turap (Sheet Pile)
• Dinding penahan tipe turap merupakan jenis konstruksi yang
banyak digunakan untuk menahan tanah aktif lateral tanah pada
timbunan maupun untuk membendung air (coverdam).
• Bahan yang digunakan umumnya dari beton prategang (Prestrees
Concrete) baik berbentuk comugate-flat maupun dari material baja.
• Konstruksi tipe sheet pile berbentuk ramping dengan
mengandalkan tahanan jepit pada kedalaman tancapnya dan dapat
pula dikombinasikan dengan angkur/Anchord disesuaikan dengan
hasil perancangan.

7
JENIS-JENIS DINDING PENAHAN TANAH
4. Bronjong/Gabion
• Konstruksi dinding penahan tanah bronjong (gabion
retaining wall) adalah konstruksi yang berupa
kumpulan blok-blok yang disusun secara vertical ke
atas dengan stepstep menyerupai
terasering/tangga-tangga.
• Blok-blok tersebut terbuat dari anyaman kawat
berlapis zinc heavy galvanize dengan lilitan ganda
(double twist) yang membentuk lubang segi enam
(hexagonal).
• Kekuatan dari gabion sendiri terletak pada kekuatan
Tarik kawat ( tensile strength) nis yang kemudian
diisi dengan batu kali

8
JENIS-JENIS DINDING PENAHAN TANAH

5. Dinding Penahan Tipe Blok Beton (Block Concrete)


Dinding penahan tanah tipe block beton merupakan
kumpulan blok-blok beton masif padat yang disusun
secara vertical dengan system pengunci/locking antar
blok yang disusun. Umumnya blok beton dibuat secara
modular di fabrikasi berupa beton precash.

9
JENIS-JENIS DINDING PENAHAN TANAH
6. Dinding Penahan Tanah Continguous Pile dan
Solder Pile
Merupakan konstruksi dinding penahan tanah yang
digunakan untuk menahan tekanan lateral tanah
aktif pada konstruksi bawah tanah seperti pada
konstruksi basement suatu bangunan . Continguous
pile dan solder pile juga dikombinasikan dengan
system angkur/anchord untuk meningkatkan daya
dukung terhadap tekanan aktif lateral tanah dan
berfungsi sebagai pemutus aliran air bawah tanah
(Cut Off). Pembuatan Continguous pile dibuat di
tempat in-situ dengan system bored pile berupa
rangkaian besi beton bertulang maupun
menggunakan baja profil dan bahan beton serta
dirangkai membentuk dinding penahan yang padat
10
JENIS-JENIS DINDING PENAHAN TANAH

11
TEKANAN TANAH LATERAL

12
TEKANAN TANAH LATERAL

Rankine’s (1857): an active lateral earth pressure condition


occurs when the horizontal stress (σh ) decreases to the
minimum possible value required for soil stability. In contrast, a
passive condition takes place when (σh ) increases to a point
where the soil fails due to excessive lateral compression. 13
TEKANAN TANAH LATERAL

14
TEKANAN TANAH LATERAL

15
TEKANAN TANAH LATERAL PADA TANAH GRANULAR

16
TEKANAN TANAH LATERAL

17
TEKANAN TANAH LATERAL

18
TEKANAN TANAH LATERAL

19
TEKANAN TANAH LATERAL

20
TEKANAN TANAH LATERAL

21
TEKANAN TANAH LATERAL

22
TEKANAN TANAH LATERAL

23
TEKANAN TANAH LATERAL PADA TANAH KOHESIF

24
TEKANAN TANAH LATERAL TANAH KOHESIF

25
TEKANAN TANAH LATERAL TANAH KOHESIF

26
TEKANAN TANAH LATERAL TANAH KOHESIF

27
DISTRIBUSI GAYA PADA DINDING

28
DISTRIBUSI GAYA PADA DINDING

29
STABILITAS DPT CANTILEVER WALL

30
31
32
Beban dari permukaan

Beban dari tanah

Unsur kohesi tanah

Momen
Guling
33
Momen akibat beban tembok

Momen Guling akibat


tekanan lateral tanah

Momen Guling 34
Stabilitas Geser

35
36
Momen akibat beban tembok dan tanah

V  6e
 maks  1  
b 1  b 
Berat tembok dan tanah yang menimpa tembok

Momen Guling akibat


tekanan lateral tanah

37
DISTRIBUSI GAYA PADA DINDING

39
DISTRIBUSI GAYA PADA DINDING

40
DISTRIBUSI GAYA PADA DINDING

41
42
43
44
Momen akibat beban tembok dan tanah

Berat tembok dan tanah yang menimpa tembok

Momen Guling akibat


tekanan lateral tanah

45
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai