Anda di halaman 1dari 10

PERTEMUAN 2 – MERCU BENDUNG

MK IRIGASI II

MEILANI BELLADONA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN, SH
BENTUK BENDUNG PELIMPAH
1. MERCU BULAT
Bendung dengan mercu bulat memiliki harga koefisien debit yang jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan koefisien bendung ambang lebar. Bendung akan memberikan banyak keuntungan bagi
sungai, karena bangunan ini akan mengurangi tinggi muka air hulu selama banjir. Harga
koefisien debit menjadi lebih tinggi, karena lengkung streamline dan tekanan negatif pada mercu
Tekanan pada mercu adalah fungsi perbandingan antara H1 dan r (H1/ r ). Untuk bendung
dengan dua jari – jari ( R2 ), jari – jari hilir akan digunakan untuk menemukan harga koefisien
debit. Untuk menghindari bahaya kavitasi lokal, tekanan minimum pada mercu bendung harus
dibatasi sampai dengan -4 m tekanan air, jika bangunan tersebut dari beton. Untuk konstruksi
pasangan batu, tekanan sub atmosfer sebaiknya dibatasi sampai dengan -1 m tekanan air.
Persamaan energi dan debit untuk bendung ambang pendek dengan pengontrol segiempat:
Q = 2/3 Cd = koefisien debit (Cd=C0.C1.C2)
b = lebar efektif bendung (m)
H1 = tinggi energi di atas ambang (m)
C = fungsi H1/r ; C1 = fungsi p/H1
C2 = fungsi p/H1 dan kemiringan muka hulu bendung
2. Mercu Ogee
Mercu Ogee berbentuk tirai luapan bawah dari bendung ambang tajam ( aerasi ). Oleh kerena itu,
mercu tidak akan memberikan tekanan sub atmosfer pada permukaan mercu sewaktu bendung
mengalirkan air pada debit rencana. Untuk debit yang lebih rendah, air akan memberikan tekanan
ke bawah pada mercu.
Untuk merencanakan mercu Ogee bagian hilir:
= [. X dan Y = koordinat permukaan hilir
hd = tinggi rencana atas mercu
k dan n = parameter
Bangunan hulu mercu bervariasi disesuaikan dengan kemiringan permukaan hilir.
MERCU BENDUNG
• Mercu bendung merupakan struktur utama yang berfungsi untuk
membendung laju aliran sungai dan menaikkan tinggi muka air sungai dari
elevasi awal.
• Bagian ini biasanya terbuat dari urugan tanah, pasangan batu kali, dan
bronjong atau beton.
• Tubuh bendung umumnya dibuat melintang pada aliran sungai.
• Tinggi mercu bendung p, yaitu ketinggian antara elevasi lantai udik atau
dasar sungai di udik bendung dan elevasi mercu.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGGI MERCU
1. Elevasi sawah bagian hilir tertinggi dan terjauh
2. Elevasi kedalaman air di sawah
3. Kehilangan tekanan dari saluran tersier ke sawah
4. Kehilangan tekanan dari saluran sekunder ke saluran tersier
5. Kehilangan tekanan dari saluran primer ke saluran sekunder
6. Kehilangan tekanan karena kemiringan saluran
7. Kehilangan tekanan di alat – alat ukur
8. Kehilangan tekanan dari sungai ke saluran primer
9. Persediaan tekanan untuk eksploitasi
10.Persediaan untuk bangunan lain.
PENENTUAN TINGGI MERCU BENDUNG
BERDASARKAN PERTIMBANGAN
1. Kebutuhan penyadapan untuk memperoleh debit dan tinggi
tekan;
2. Kebutuhan tinggi energi untuk pembilasan;
3. Tinggi muka air genangan yang akan terjadi;
4. Kesempurnaan aliran pada bendung;
5. Kebutuhan pengendalian angkutan sedimen yang terjadi di
bendung;
6. Tinggi mercu bendung, dianjurkan tidak lebih dari 4,00 meter
dan minimum 0,5 H (H = tinggi energi di atas mercu).
Tinggi Air di Atas Mercu Bendung dipengaruhi oleh:
1. Lebar mercu: adalah jarak antara dua tembok pangkal bendung (abutment), termasuk lebar
bangunan pembilas dan pilar-pilarnya. Ini disebut lebar mercu bruto. Biasanya lebar bendung (B) <
6/5 lebar normal (Bn). Dalam penentuan panjang mercu bendung, maka harus diperhitungkan
terhadap :
a. Kemampuan melewatkan debit desain dengan tinggi jagaan yang cukup
b. Batasan tinggi muka air genangan maksimum yang diijinkan pada debit desain.

Berkaitan dengan itu panjang mercu dapat diperkirakan, yaitu :


c. Sama lebar dengan lebar rata-rata sungai stabil atau pada debit penuh alur (bank full discharge).
d. Umunya diambil sebesar 1,2 kali lebar sungai rata-rata, pada ruas sungai yang telah stabil.

Pengambilan lebar mercu tidak boleh terlalu pendek dan tidak pula terlalu lebar. Bila desain
panjang mercu bendung terlalu pendek, akan memberikan tinggi muka air diatas mercu lebih tinggi.
Akibatnya tanggul banjir di udik akan bertambah tinggi pula. Demikian pula genangan banjir akan
bertambah luas. Sebaliknya bila terlalu lebar dapat mengakibatkan profil sungai bertambah lebar
pula sehingga akan terjadi pengendapan sedimen di udik bendung yang dapat menimbulkan
gangguan penyadapan aliran ke intake.
2. Lebar Efektif Bendung
• Lebar efektif bendung adalah lebar bendung yang bermanfaat untuk melewatkan debit.
Untuk menetapkan besarnya lebar efektif bendung, pelu diketahui mengenai eksploitasi
bendung, karena pengaliran air di atas pintu lebih sukar dari pada pengairan air di atas mercu
bendung, maka kemampuan pintu pembilas untuk pengaliran air dianggap hanya 80%.
• Panjang mercu bendung efektif dihitung dengan menggunakan rumus :
Be = Bb – 2 (n.Kp + Ka) He
dimana:
Be = Panjang mercu bendung efektif (m)
Bb = Panjang mercu bendung bruto (m)
n = Jumlah pilar pembilas
Kp = Koefisien kontraksi pilar = 0,01
Ka = Koefisien kontraksi pangkal bendung = 0,10
He = Tinggi energi (m)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai