Anda di halaman 1dari 34

Perencanaan Bendung Pelimpah

Matakuliah Sistem dan Bangunan Irigasi


Dosen Pembina:
Dr. Ir. Laksni Sedyowati, MS.
Teknik Sipil Universitas Merdeka Malang
Definisi
 Bendung adalah bangunan melintang sungai yang berfungsi untuk
meninggikan muka air sungai agar bisa disadap. Bendung
merupakan salah satu bagian dari bangunan utama.

 Bangunan Utama adalah bangunan air (hydraulic structure) yang


terdiri dari bagian-bagian: bendung (weir structure), bangunan
pengelak (diversion structure), bangunan pengambilan (intake
structure), bangunan pembilas (flushing structure) dan bangunan
kantong lumpur (sediment trap structure).

 Fungsi utama dari bangunan utama/bendung adalah untuk


meninggikan elevasi muka air dari sungai yang dibendung sehingga
air bisa disadap dan dialirkan ke saluran lewat bangunan
pengambilan (intake structure).
BANGUNAN UTAMA
BENDUNG, PINTU PEMBILAS, DAN PINTU PENGAMBILAN
DENAH
BANGUNAN
UTAMA :
• Bangunan bendung
• Bangunan
pengambilan
• Bangunan
pembilas
(penguras)
• Kantong lumpur
• Perkuatan sungai
• Bangunan-
bangunan
pelengkap
Denah dan
Potongan
Pintu
Pengambi-
lan
Potongan Pintu Pembilas Potongan Memanjang
Bendung
Kantong Lumpur
Tipe Bendung
 Bendung tetap (fixed weir, uncontrolled weir), adalah jenis
bendung yang tinggi pembendungannya tidak dapat diubah,
sehingga muka air di hulu bendung tidak dapat diatur sesuai yang
dikehendaki. Bendung tetap biasanya dibangun pada daerah hulu
sungai.
 Bendung gerak/bendung berpintu (gated weir, barrage),
adalah jenis bendung yang tinggi pembendungannya dapat diubah
sesuai dengan yang dikehendaki. Bendung gerak biasanya dibangun
pada daerah hilir sungai atau muara.
 Bendung saringan bawah adalah tipe bangunan yang dapat
menyadap air dari sungai tanpa terpengaruh oleh tinggi muka air.
Tipe ini terdiri dari sebuah parit terbuka yang terletak tegak lurus
terhadap aliran sungai. Jeruji Baja (saringan) berfungsi untuk
mencegah masuknya batu-batu bongkah ke dalam parit.
Denah
dan
Potongan
Bendung
Gerak
Potongan Melintang
Bendung Saringan Bawah
Bendung Pelimpah
Bagian-bagian Bendung Pelimpah
 Tubuh bendung,
 Pelimpah (spillway)
 Peredam Energi
Tipe-tipe Bendung Pelimpah

A : membawa batu, dasar sungai kuat, batu diterjunkan langsung; B : endapan pasir krikil,
dasar sungai tidak kuat; C : endapan batu besar, di rolling, loncat ke hilir; D : beda tinggi > 7
m, dibuat double jump
Contoh Bendung Tipe.....
Contoh
Bendung
Tipe...
Bentuk-bentuk Mercu Pelimpah
Karakteristik Hidrolis Aliran Pada
Peredam Energi
Perubahan karakteristik aliran pada
bendung pelimpah
Peredam Energi
Peredam Energi
Batasan Bendung
 Beda tinggi muka air hulu hilir maksimal 6 - 7 m,
 Daerah aliran sungai maksimal 500 km2
 Pengambilan air irigasi maksimal 25 m3/dt.

Diluar batasan itu, harus dikaji oleh spesialis ahli.


Penentuan Lokasi Bendung
 Bagian sungai yang lurus dengan bentang terpendek ( jarak antara
tebing kiri-tebing kanan).
 Terdapat alur yang stabil di dekat lokasi bangunan pengambilan
(intake structure).
 Air sungai yang akan disadap mencukupi meskipun pada saat
musim kemarau.
 Sedikit sedimen yang masuk pada saat penyadapan.
 Dampak pembangunan bendung adalah kecil baik ke arah hulu dan
hilir.
 Stabilitas bendung bisa tercapai seiring dengan biaya yang
ekonomis.
 Mudah dalam saat pelaksanaan Operasi dan pemeliharaan.
Data Perencanaan Bendung
 Peta topografi (skala 1 : 25000, 1 : 1 : 2000 dan skala 1 : 100),
untuk menentukan tata letak bendung.
 Data geologi teknik lokasi tapak bendung, untuk menentukan
karakteristik pondasi bendung.
 Data hidrologi, untuk menentukan besaran debit banjir rencana.
 Data morfologi sungai, untuk menentukan besaran angkutan
sedimen.
 Data karakteristik sungai, untuk menentukan hubungan antara
besaran debit sungai dengan elevasi muka air banjir.
 Keadaan batas pada jaringan irigasi, untuk menentukan dimensi
bendung dan bangunan intake.
 Bangunan-bangunan yang sudah ada (exsisting structure) atau
bangunan yang sedang direncanakan pada sungai tersebut, baik di
hulu maupun hilir calon bendung.
Pemilihan Tipe Bendung
 Pemilihan tipe bendung ( bendung tetap ataupun bendung gerak)
didasarkan pada pengaruh air balik akibat pembendungan (back
water). Jika pengaruh air balik akibat pembendungan tersebut
berdampak pada daerah yang luas maka bendung gerak (bendung
berpintu) merupakan pilihan yang tepat.
 Jika pengaruh air balik akibat pembendungan tersebut berdampak
pada daerah yang tidak terlalu luas (misal di daerah hulu ) maka
bendung tetap merupakan pilihan yang tepat.
 Jika sungai mengangkut batu-batuan bongkahan pada saat banjir,
maka peredam energi yang sesuai adalah tipe bak tenggelam.
Bagian hulu muka pelimpah direncanakan mempunyai kemiringan
untuk mengantisipasi agar batu-batu bongkah dapat terangkut
lewat di atas pelimpah. Jika sungai tidak mengangkut batu-batuan
bongkahan pada saat banjir, maka peredam energi yang sesuai
adalah tipe kolam olakan (stilling basin).
Penentuan elevasi puncak
bendung/elevasi puncak pelimpah
Elevasi puncak pelimpah direncanakan dengan
mempertimbangkan :
 elevasi muka air rencana di bangunan bagi paling hulu (elevasi
muka air pada sawah tertinggi),
 kehilangan tinggi energi pada alat ukur,
 kehilangan tinggi energi pada pengambilan saluran primer,
 kehilangan tinggi energi pada pengambilan,
 faktor keamanan
 kemiringan saluran antara bangunan intake dengan bangunan
bagi paling hulu.
Penentuan Elevasi Puncak Pelimpah
Elevasi puncak (mercu) pelimpah yang diperlukan tergantung elevasi sawah tertinggi yang
menentukan yang digunakan tinggi genangan air di sawah, jarak lokasi sawah tersebut ke
bendung dan tinggi energi yang hilang di saluran, bangunan ukur dan bangunan lainnya.
CONTOH
 Elevasi puncak mercu ditentukan sebagai berikut :
 Elevasi sawah yang menentukan = + 9,000
 Tinggi air di sawah = 0,100
 Kehilangan tinggi tekan :
 dari saluran tersier ke sawah = 0,100
 dari saluran sekunder ke saluran tersier = 0,100
 dari saluran induk ke saluran sekunder = 0,100
 dari sungai ke saluran induk = 0,200
 karena kemiringan saluran = 0,150
 karena bangunan ukur = 0,400
 Persediaan tekanan
 untuk bangunan pengairan yang lain = 0,200
 untuk eksploitasi = 0,100
-------------------
 Elevasi mercu bendung = +10,450
Perhitungan Tinggi Bendung

 Tinggi Bendung (P) = Elevasi mercu bendung – Elevasi lantai


muka bendung
Perencanaan Bendung Pelimpah
 KP-02 (BANGUNAN UTAMA) Halaman 91
 Contoh Penyelesaian:
 Mercu Tipe Bulat
 Mercu Tipe Ogee
Grafik Ogee
Harga k dan n
Untuk Pelimpah Tipe Ogee

Kemiringan k N
dinding hulu
bendung
Vertikal 2.000 1.850
1 - 0.33 1.936 1.836
1 - 0.67 1.939 1.810
1-1 1.873 1.776
Perencanaan Peredam Energi
 Data:
 Q rencana
 Elevasi tinggi energi di mercu bendung
= Elevasi lantai muka bendung (hulu) + P + H
 Elevasi lantai dasar peredam energi (hilir)
 Langkah Perhitungan
 H1 = Elv. Tinggi Energi – Elv. Lantai Dasar Peredam Energi
 H1 = h1 + u2/2g  q = Q/B,
 Untuk saluran segiempat, q = Q/b; u = Q/(b.h) atau u = q/h
 H1 = h1 + q2/(h12. 2g)  dengan trial error hitung h1
 h1 = Kedalaman superkritis (sebelum loncatan hidrolis)
 Hitung Fr
 Tentukan tipe peredam energi berdasarkan Fr dan q
 Perhitungan selanjutnya lihat di referensi tentang peredam
energi
 h2 – Kedalaman subkritis (setelah loncatan hidrolis)

Anda mungkin juga menyukai