Anda di halaman 1dari 15

TUGAS BESAR

PERANCANGAN BANGUNAN AIR (C)

PERENCANAAN BENDUNG

NAMA : PRISCYANUS PALI LEYN

NIM : 2020520012

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
2022

PRISCYANUS PALI LEYN (2020520012)


DAFTAR ISI

Bab I Pendahuluan
I.1 Pengertian Bendung Tetap
I.2 Bagian-bagian Bendung
I.2.1 Bangunan Utama
I.2.2 Bangunan Pelengkap
Bab II Perencanaan Bendung Tetap
2.1 Penentuan Elevasi Mercu bendung
2.2 Penentuan Lebar Bendung
2.3 Penentuan Tinggi Muka Air di atas Mercu
2.4 Perencanaan Peredam Energi
2.5 Penentuan Tipe Kolam Olak
Bab III Data Yang Digunakan
3.1 Data Yang diperlukan dalam perencanaan Bendung (teori)
3.2 Data Tugas Besar (soal)
Bab IV Analisa Data
4.1 Penentuan Elevasi Mercu bendung
4.2 Penentuan Lebar Bendung
4.3 Penentuan Tinggi Muka Air di atas Mercu
4.4 Perencanaan Peredam Energi
4.5 Penentuan Tipe Kolam Olak
4.6 Penggambaran--
Bab V Penutup
Berisi Kesimpulan dari hasil perencanaan

PRISCYANUS PALI LEYN (2020520012)


BAB I
Pendahuluan
1.1 .Pengertian Bendung Tetap
• Bendung adalah adalah bangunan air dengan kelengkapannya yang dibangun
melintang sungai atau sudetan yang sengaja dibuat dengan maksud untuk
meninggikan elevasi muka air sungai. Apabila muka air di bendung mencapai
elevasi tertentu yang dibutuhkan, maka air sungai dapat disadap dan dialirkan
secara gravitasi ke tempat-ternpat yang memerlukannya. Terdapat beberapa
jenis bendung, diantaranya adalah
• bendung tetap (weir),
• bendung gerak (barrage) dan
• bendung karet (inflamble weir).

1.2 .Bagian-bagian Bendung


Pada bangunan bendung biasanya dilengkapi dengan bangunan pengelak,
peredam energi, bangunan pengambilan, bangunan pembilas , kantong lumpur
dan tanggul banjir.
1.2.1 .Bangunan Utama
SECARA FISIK :
 Tubuh bendung
 Peredam energi
 Bangunan pembilas
 Pintu pengambilan
 Kantong lumpur
 Tanggul banjir
 Rumah jaga
 Bangunan lainnya.
1.2.2 .Bangunan pelengkap
Bangunan pelengkap yang berfungsi untuk mendukung kinerja bangunan
utama antara lain:

PRISCYANUS PALI LEYN (2020520012)


a. Alat ukur debit dan tinggi muka air baik di sungai maupun di saluran.
b. Rumah operasi pintu.
c. Peralatan komunikasi.
d. Jembatan diatas bendung. Adanya jembatan akan memudahkan akses ke
bagian-bagian bangunan utama.
e. Instalasi mikro hidro dan tangga ikan jika diperlukan. (faisal-sda)

PRISCYANUS PALI LEYN (2020520012)


Bab II
Perencanaan Bendung Tetap
2.1 Penentuan Elevasi Mercu bendung
Muka air rencana di depan pengambilan bergantung pada :
a. Elevasi muka air yang di perlukan untuk irigasi (eksploitasi normal)
b. Beda tinggi energi pada kantong lumpur (kalau ada) yang di perlukan
untuk membilas sedimen dari kantong.
c. Beda tinggi energi pada bangunan pembilas yang di perlukan untuk
membilas sedimen dekat pintu pengambilan.
d. Beda tinggi energi yang di perlukan untuk meredam energi pada kolam olak.
Jadi untuk merencanakan tinggi muka air rencana, harus di pertimbangkan pula :
- elevasi sawah tertinggi yang akan diairi
- tinggi air di sawah
- kehilangan tinggi energi di saluran dan boks tersier
- kehilangan energi di bangunan sadap
- variasi muka air untuk eksploitasi di jaringan primer
- kemiringan saluran primer
- kehilangan energi di bangunan
- bangunan pada jaringan primer : sipon, pengatur, flum, dan
sebagainya.
- kehilangan energi di bangunan utama.
Menentukan Elevasi Mercu Bendung. Elevasi mercu mengacu pada elevasi
muka air yang di perlukan untuk irigasi (eksploitasi normal), Beda tinggi energi
pada kantong lumpur untuk untuk membilas sedimen dari kantong, dan Beda
tinggi energi yang di perlukan untuk meredam energi pada kolam olak. Profil
pelimpah atau mercu bendung diantaranya pelimpah profil bulat, pelimpah
profil Bazin, pelimpah profil Modified Creager, dan masih banyak model mercu
lainnya: Rumus debit melalui pelimpah :
Q = Cd 2/3 √ 2/3.g. Be. He1.5
Dengan :

PRISCYANUS PALI LEYN (2020520012)


Q = debit banjir
Cd = koef debit, (Cd = Co.C1.C2)
g = grafitasi, (= 9,8 m/det)
Be = lebar efektif bd. 14-11
He = tinggi energi di atas mercu
Co = merupakan fungsi He/r
C1 = merupakan fungsi p/He
C2 = merupakan fungsi p/He dan kemiringan muka hulu (up stream)
bendung Bila disederhanakan rumus di atas menjadi :
Q = 1,704.Be.He1,5
Dari literatur lain (VT. Chow) : Q = C.L. Be. He1,5
Dimana L = Be, C mempunyai nilai 1,7 – 2,2
2.2 Penentuan Lebar bendunng
Penentuan Lebar bendung ditentukan dengan jarak antara pangkal
(abutment). Umumnya lebar bendung disesuaikan dengan lebar rata-rata
sungai pada bagian yang lurus. Dalam perencanaan lebar total bendung
diambil antara 1,0 – 1,2 dari lebar rata-rata sungai.Aliran dibatasi sampai
sekitar 12 – 14 m3 /det/m’ dan tinggi energy maksimum 3,5 – 4,5 m bertujuan
agar konstruksi bangunan peredam energi tidak terlalu mahal.
Lebar efektif bendung : Be = B – 2 (n.Kp + Ka) H1
dengan : Be = lebar efektif bendung
B = lebar bendung. (lebar total – lebar pilar)
n = jumlah pilar
Kp = koef. kontraksi pilar
Ka = koef. kontraksi pangkal bd.
H1 = tinggi energy

PRISCYANUS PALI LEYN (2020520012)


Tabel 2.1 Harga koefisien kontraksi :
PILAR Kp

Berujung segi empat dengan ujung yang dibulatkan dengan r  0,1 t 0,002

Berujung bulat 0.01

Berujung runcing 0.00

Pangkal Tembok Ka

Segi empat bersudut 90o ke rah aliran 0,20

Bulat bersudut 90o ke rah aliran dengan 0,5 He > r > 0,15 He 0,10

Bulat bersudut 45o ke arah aliran dengan r > 0,5 He 0,00

2.3 Penentuan Tinggi Muka Air di atas Mercu


Perhitungan MAB harus dilakukan sebagai patokan dalam merencanakan
kolam olakan (perendam energi) tujuannya agar diketahui berapa kedalaman
lantai ruang olakan. Adapun faktor utama yang harus di miliki adalah peta
situasi sungai di sekitarbendung, yaitu 1 km ke udik dan 1 km ke hilir serta
kearah kiri dan kanan sepanjang 0,50km dari as rencana bendung.
j
I Rata-rata = ∑ I (n 1)
i

Profil melintang di gunakan untuk mencari luas tampang basah rata-rata


sungai(F rata-rata)Kemudian : Q = F x V Profil melintang di gunakan untuk
mencari luas tampang basah rata-rata sungai(F rata-rata)Kemudian : Q = F x V
Dimana : Q = debit sungai
F = luas tampang basah sungai
V = kecepatan aliran sungai
Untuk mencari V dapat di gunakan metode sbb :
1 2/3 1/2
Manning : V= .R .I
n

PRISCYANUS PALI LEYN (2020520012)


Dimana : n = koefisien kekasaran Manning
R = jari-jari hidrolis
I = kemiringan rata-rata sungai

2.4 Perencanaan Peredam Energi


Peredam Energi Bendung
 Fungsi peredam energi:
meredam energi akibat pembendungan, untuk mengurangi gerusan lokal
di hilir bendung
 Prinsip peredaman energi dapat dilakukan dengan cara:
 membentuk loncatan air di dalam ruang olakan,
 menimbulkan gesekan air dengan lantai dan dinding struktur,
 menambah kekasaran pada lantai/bidang,
 menimbulkan benturan air ke bidang, air atau udara. Macam
Peredam
 Energi:
 lantai datar (Vlugter, Schoklitsch, MDO, MDS, USBR, SAF)
 cekung masif dan cekung bergigi (bak tenggelam, MDL, USBR VII)
 berganda dan bertangga,
 kolam loncat air (plunge pool)

2.5 Penentuan Tipe Kolam Olak

KOLAM OLAK
Kolam olak adalah suatu bangunan yang berfungsi untuk meredam
energi yang timbul di dalam tipe air superkritis yang melewati pelimpah.
Dalam sebuah konstruksi bendung dibangun pada aliran sungai baik pada
palung maupun pada sodetan, maka pada sebelah hilir bendung akan terjadi
loncatan air. Kecepatan pada daerah itu masih tinggi, hal ini akan

PRISCYANUS PALI LEYN (2020520012)


menimbulkan gerusan setempat (local scauring). Untuk meredam kecepatan
yang tinggi itu, dibuat suatu konstruksi peredam energi. Bentuk hidrolisnya
adalah merupakan suatu bentuk pertemuan antara penampang miring,
penampang lengkung, dan penampang lurus. Tipe kolam olak yang akan
direncana di sebelah hilir bangunan bergantung pada energi air yang masuk,
yang dinyatakan dengan bilangan Froude, dan pada bahan konstruksi kolam
olak.
NILAI FROUDE (FR)
Untuk mencari nilai Froude di gunakan persamaan :
Dimana :
Add caption
Fr = bilangan Froude
v1 = kecepatan awal loncatan (m/dtk)
g = percepatan gravitasi = 9,8 m/dtk2
y1 = kedalaman air di awal loncat air (m)
q = debit per satuan lebar

Berdasarkan bilangan Froude, dapat dibuat pengelompokan-pengelompokan


berikut dalam perencanaan kolam :
(1) Untuk Fru ≤ 1,7 tidak diperlukan kolam olak. Pada saluran tanah, bagian hilir
harus dilindungi dari bahaya erosi. Saluran pasangan batu atau beton tidak
memerlukan lindungan khusus.
(2) Bila 1,7 < Fru ≤ 2,5 maka kolam olak diperlukan untuk meredam energi
secara efektif. Pada umumnya kolam olak dengan ambang ujung mampu
bekerja dengan baik. Untuk penurunan muka air ΔZ < 1,5 m dapat dipakai
bangunan terjun tegak.

(3) Jika 2,5 < Fru ≤ 4,5 maka akan timbul situasi yang paling sulit dalam
memilih kolam olak yang tepat. Loncatan air tidak terbentuk dengan baik
dan menimbulkan gelombang sampai jarak yang jauh di saluran. Cara

PRISCYANUS PALI LEYN (2020520012)


mengatasinya adalah mengusahakan agar kolam olak untuk bilangan Froude
ini mampu menimbulkan olakan (turbulensi) yang tinggi dengan blok
halangnya atau menambah intensitas pusaran dengan pemasangan blok
depan kolam. Blok ini harus berukuran besar (USBR tipe IV). Tetapi pada
prakteknya akan lebih baik untuk tidak merencanakan kolam olak jika 2,5 <
Fru < 4,5. Sebaiknya geometrinya diubah untuk memperbesar atau
memperkecil bilangan Froude dan memakai kolam dari kategori lain.

(4) Kalau Fru ≥ 4,5 ini akan merupakan kolam yang paling ekonomis. karena
kolam ini pendek. Tipe ini, termasuk kolam olak USBR tipe III yang dilengkapi
dengan blok depan dan blok halang. Kolam loncat air yang sarna dengan
tangga di bagian ujungnya akan jauh lebih panjang dan mungkin harus
digunakan dengan pasangan batu.

PRISCYANUS PALI LEYN (2020520012)


Bab III
Data Yang Digunakan
3.1 Data Yang diperlukan dalam perencanaan Bendung (teori)
  DATA KAJIAN BANGUNAN BENDUNG
Kajian bangunan bendung yang sudah ada sangat diperlukan untuk menentukan
tinggi pembendungan dan tinggi empangan di sungai, dengan memperhatikan
berbagai masalah lain yang mempengaruhinya selama masa pengoperasiannya.
 Data Umum
Data umum yang diperlukan untuk pembuatan bendung adalah :
 Data topografi
 Data hidrologi
 Data geoteknik
 Data yang diperlukan berdasarkan keperluannya
Data yang diperlukan untuk kajian bangunan bendung ditinjau dari keperluannya:
1) Untuk irigasi, diperlukan data:
 Luas daerah yang akan diairi.
 Kebutuhan air yang tergantung pada jenis tanaman, pola tanam, waktu dan
sebagainya.
 Data hidraulik dan geometri struktur bangunan antara lain bangunan  bagi
pertama.
 Ketersediaan dan kualitas air.
 Kandungan sedimen.
 Data dituangkan dalam gambar-gambar jaringan dan petak irigasi.
2) Untuk perikanan, diperlukan data-data :
 Jumlah air yang dibutuhkan untuk operasi.
 Peralatan (antara lain pompa, aerasi) yang diperlukan untuk budi daya.
 Kualitas air.
3) Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, diperlukan data :
 Kebutuhan pembendungan untuk melayani jaringan air minum.

PRISCYANUS PALI LEYN (2020520012)


 Volume air yang dibutuhkan per satuan waktu.
 Cara, teknik penyadapan dan distribusi air serta kualitas air.
4) Untuk prasarana pembangkit listrik tenaga air diperlukan data tinggi tekan  dan debit
air untuk :
 Menggerakan turbin.
 Kapasitas turbin.
 Sistem operasi pembangkitan turbin.
 Kualitas air.
5) Untuk prasarana pengatur atau pengendali banjir dan atau muatan sedimen
diperlukan data :
 Daerah yang perlu diamankan.
 Kapasitas pengaliran sungai atau cabang sungai dalam hal menyangkut banjir
dan sedimen.
6) Untuk pengendali dasar sungai, diperlukan data :
 Geometri sungai yang lebih luas.
 Data bangunan air di udik dan hilirnya yang akan terpengaruh oleh bangunan
yang akan didesain.
7) Untuk pelimpah kantong penangkap sedimen (antara lain lahar, hasil erosi medan)
diperlukan data : jenis, jumlah, sifat material sedimen yang akan melewati bendung.
8) Untuk prasarana navigasi diperlukan data :
 Keadaan pasang surut muka air laut.
 Gelombang.
9) Untuk penghadang instrusi air asin diperlukan data :
 Kegaraman dari muara, baik pada musim hujan maupun kemarau.
 Keadaan pasang surut muka air laut.
 Gelombang

PRISCYANUS PALI LEYN (2020520012)


3.2 Data Tugas Besar (soal

PEYELESAIAN TUGAS BESAR TAHAP 2


DATA SOAL TIPE 1
Lebar palung sungai 50
Elevasi dasar sungai rata-rata 73.55
Elevasi sawah tertinggi 75
Elevasi sawah terjauh 74
Panjang saluran ke sawah tertinggi 2.000
Panjang saluran ke sawah terjauh 3.000
Kemiringan saluran rata-rata 0.0002
Jumlah boks pada sawah tertinggi 3
Jumlah boks pada sawah terjauh 5
Jumlah bangunan lain pada sawah tertinggi 3
Jumlah bangunan lain pada sawah terjauh 5
Elevasi m. a hilir pada Q 100 th 80
Debit banjir sungai Q 100 th 600 m3/dt
Total  
DATA Tertinggi Terjauh
Elevasi sawah 75 74
Tinggi air di sawah 0.10 0.10
Kehilangan air dari saluran tersier ke sawah 0.05 0.05
Kehilangan pada boks bagi 0.15 0.25
Kehilangan dari saluran sekunder ke tersier 0.05 0.05
Kehilangan dari saluran primer ke sekunder 0.05 0.05
Kehilangan dari saluran intek ke primer 0.05 0.05
Kehilangan Pada bangunan lain 0.15 0.25
Kehilangan di kantong lumpur 0.10 0.10
Kehilangan akibat eksploitasi 0.20 0.20
Kehilangan tekanan akibat intake 0.20 0.20
PRISCYANUSakibat
kehilangan PALI LEYN (2020520012)
kemiringan saluran L= I xl 0.0004 0.0006
Total 76.1004 75.3006
jadi yang dipakai adalah elevasi sawah tertinggi 76.1004  
PRISCYANUS PALI LEYN (2020520012)
PRISCYANUS PALI LEYN (2020520012)

Anda mungkin juga menyukai