Pada bab organisasi dan administrasi proyek ini akan dijelaskan mengenai
pengertian umum organisasi dan administrasi proyek, unsur-unsur pelaksanaan
proyek, struktur organisasi proyek, rencana kerja, laporan kerja dan rapat
koordinasi.
III-1
3.2 UNSUR-UNSUR POKOK PELAKSANAAN
Suatu proyek dapat berjalan dengan baik apabila didukung oleh adanya
unsur-unsur pelaksana proyek. Berkaitan dengan proyek pembangunan
perpustakaan pusat ini, unsur-unsur pelaksana proyek terdiri dari pemberi tugas,
konsultan perencana, konsultan pengawas dan pelaksana.
3.2.1 Pemberi Tugas
Pemberi tugas adalah orang atau badan yang memberikan pekerjaan
pembangunan dan membayar biaya pembangunan tersebut. Pada proyek ini yang
bertindak sebagai pemberi tugas adalah pemilik proyek. Pemberi tugas
mempunyai wewenang :
1. menyediakan dana yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek,
2. menandatangani surat perjanjian pemborongan dan surat kontrak,
3. memberi persetujuan tentang perusahaan pekerjaan serta pekerjaan
tambahan atau kekurangan,
4. menyetujui atau menolak hasil pekerjaan,
5. mengangkat wakil di proyek yang mempunyai wewenang untuk
mengawasi dan memeriksa pelaksanaan proyek,
6. menghadiri rapat koordinasi antar pengelola proyek, dan
7. mengeluarkan instruksi kepada pelaksana atau perencana untuk konsultan
pengawas (Hoogendoorn, 1989).
III-2
3. melaksanakan segala perubahan rencana bila perlu dengan terlebih dahulu
mengadakan pertemuan antara pemberi tugas, pengawas dan pelaksana.
3.2.4 Pelaksana
Pelaksana adalah orang atau badan yang menerima dan menyelenggarakan
pekerjaan pembangunan menurut biaya yang telah disediakan dan melaksanakan
sesuai dengan peraturan dan syarat-syarat serta gambar-gambar rencana yang
telah ditetapkan. Pelaksana dapat berupa badan atau perusahaan yang bersifat
perseorangan yang berbadan hukum atau badan hukum yang bergerak dalam
bidang pelaksanaan pekerjaan bangunan. Pelaksana mempunyai tugas dan
wewenang :
1. melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana dan syarat-syarat,
2. membuat laporan-laporan dan foto-foto lapangan yang menjelaskan
kemajuan pekerjaan di lapangan,
3. menyerahkan hasil pekerjaan yang telah selesai kepada pemberi tugas, dan
4. menerima biaya pelaksanaan dari pemberi tugas sesuai kontrak.
III-3
3.3 HUBUNGAN KERJA ANTAR UNSUR-UNSUR PELAKSANA
Hubungan kerja antar unsur-unsur pelaksana proyek meliputi empat unsur
yaitu pemilik dengan perencana, pemilik dengan pengawas, pemilik dengan
kontraktor pelaksana, serta perencana, pengawas dan kontraktor pelaksana yang
akan dijelaskan sebagai berikut ini.
1. Pemilik dengan Perencana
Terikat dengan suatu kontrak kerja, pemilik berkewajiban membayar hasil
kerja perencana, sedangkan perencana berkewajiban membuat perencanaan
lengkap sehingga proyek dapat dilaksanakan di lapangan.
2. Pemilik dengan Pengawas
Terikat dengan suatu kontrak kerja, pemilik berkewajiban membayar hasil
kerja pengawas, yang hasil kerjanya berupa laporan bulanan (Monthly
Progress Report), laporan mingguan (Weekly Progress Report), tentang
kualitas dan kuantitas pekerjaan. Dalam melaksanakan tugasnya pengawas
berpegang pada standar spesifikasi sehingga kualitas pekerjaan dapat
terjamin.
3. Pemilik dengan Kontraktor Pelaksana
Terikat dengan suatu kontrak kerja, pemilik berkewajiban membayar
kontraktor pelaksana yang berupa pekerjaan fisik di lapangan. Kontraktor
berkewajiban menyelesaikan pekerjaan sesuai rencana, baik waktu, kualitas
maupun kuantitas.
4. Perencana, Pengawas dan Kontraktor Pelaksana
Tidak ada ikatan kontrak kerja, masing- masing unsur berdiri sesuai dengan
bidang kerja dan tanggung jawab. Apabila diperlukan pengawas dapat
mengadakan konsultasi dengan perencana.
III-4
Pemilik Proyek
1. H.Sy.Fasha
Keterangan :
Hubungan Konsultasi
Hubungan Koordinasi
Hubungan Instruksi
III-5
Gambar 3.2. Struktur Organisasi Proyek
III-6
3. mengendalikan waktu pelaksanaan masing-masing bagian pekerjaan,
4. mengetahui bahan bangunan dan peralatan yang diperlukan di proyek,
5. mengetahui jumlah dan jenis tenaga kerja yang diperlukan,
6. sebagai alat koordinasi bagi pimpinan. Dengan menggunakan rencana
kerja, pimpinan dapat melakukan koordinasi segala kegiatan pelaksanaan
pekerjaan di lapangan, dan
7. Sebagai pedoman kerja dan penilaian kemajuan pelaksanaan pekerjaan
(prestasi kerja).
Di bawah ini akan diuraikan secara singkat dan jelas mengenai masing-
masing jenis pelaporan yang disampaikan, terdiri dari laporan harian, laporan
mingguan dan laporan bulanan.
III-7
3.6.1 Laporan Harian
III-9