TOPIK :
PRAKTEK PENGUJIAN BAHAN & METROLOGI II
Sub Topik :
U J I KEKERASAN
Praktikan :
Nama :
NIM :
Kelas :
Makassar
2014
1
PENGUJIAN BAHAN & METROLOGI
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG UJI KEKERASAN / HARDNESS TEST
I. PENDAHULUAN
1.1 Definisi Umum
Kekerasan (Hardness) adalah salah satu sifat mekanik (Mechanical properties) dari
suatu material. Kekerasan suatu material harus diketahui khususnya untuk material
yang dalam penggunaanya akan mangalami pergesekan (frictional force), dalam hal
ini bidang keilmuan yang berperan penting mempelajarinya adalah Ilmu Bahan
Teknik (Metallurgy Engineering). Didunia teknik, umumnya pengujian kekerasan
menggunakan 4 macam metode pengujian kekerasan, yakni :
1. Brinell (HB / BHN)
2. Rockwell (HR / RHN)
3. Vikers (HV / VHN)
4. Micro Hardness (Namun jarang sekali dipakai)
Pemilihan masing-masing skala (metode pengujian) tergantung pada :
a. Permukaan material
b. Jenis dan dimensi material
c. Jenis data yang diinginkan
d. Ketersedian alat uji
2
PENGUJIAN BAHAN & METROLOGI
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG UJI KEKERASAN / HARDNESS TEST
3
PENGUJIAN BAHAN & METROLOGI
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG UJI KEKERASAN / HARDNESS TEST
Cara ini kurang teliti karena nilai kekerasan suatu bahan tidak dapat ditentukan
secara pasti, tetapi hanya bisa dapat diketahui bahan A lebih keras dari bahan B
2. Cara Dinamik
Cara ini dilakukan dengan cara menjatuhkan bola baja pada permukaan
logam, dimana tinggi pantulan bola menyatakan energi benturan sebagai ukuran
kekerasan logam. Makin tinggi pantulan logam maka makin keras suatu bahan,
namun harga kekerasan tidak dapat diketahui seperti halnya pada metode Mohs.
Cara pengujian kekerasan ini biasa disebut Metode Share Scleroscop.
3. Cara Penekanan
Cara ini dikenal dan digunakan secara umum karena nilai kekerasannya
sudah dapat diketahui. Metode pengujian kekerasan dengan cara penekanan ada
3 metode yaitu metode Brinell, metode Vickers, dan metode Rockwell.
Tujuan dari cara ini adalah untuk menguji kekerasan bahan logam besi, logam
bukan besi, dan besi tuang.
Pada cara ini dilakukan dengan jalan menekankan bola baja kepada permukaan
benda uji yang licin dengan beban tertentu, maka permukaan benda uji akan ada bekas
penekanan berupa sebagian dari bidang bola. Dengan mengukur bekas penekanan
tersebut, maka kekerasan Brinell (HB) adalah:
HB = BEBAN (F)
Luas bidang bola penekanan (A)
4
PENGUJIAN BAHAN & METROLOGI
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG UJI KEKERASAN / HARDNESS TEST
Diameter pendesaknya diukur dan kekerasan (HB) dihitung dari perbandingan antara F
dan luas A dari segmen bola pendesaknya yang dihitung. Rumus yang digunakan untuk
menghitung nilai kekerasan menurut metode Brinell adalah :
Luas bidang bola bekas penekanan (A) = D(D D 2 d 2 )
F
HB =
D(D D 2 d 2
)2
5
PENGUJIAN BAHAN & METROLOGI
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG UJI KEKERASAN / HARDNESS TEST
paling cocok adalah untuk bahan yang tipis, terutama untuk bahan yang dikeraskan
permukaan.
Cara kerja pengujian Vickers hampir sama dengan pengujian Brinell, sebagai
penekan dipakai intan yang berbentuk piramida dengan sudut puncak 136 0. Pada
permukaan benda uji akan terjadi bekas penekanan berbentuk piramida. Setelah
diagonal bekas penekanan diukur, maka harga kekerasannya adalah :
1,8544F
HV =
d2
Keterangan : HV = nilai kekerasan menurut metode Vickers (Kg/mm2)
F = gaya desakkan ( Kg)
A = luas segemen bola dalam dari desakan (mm2)
d = diagonal bekas penekanan (d rata-rata)
6
PENGUJIAN BAHAN & METROLOGI
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG UJI KEKERASAN / HARDNESS TEST
7
PENGUJIAN BAHAN & METROLOGI
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG UJI KEKERASAN / HARDNESS TEST
8
PENGUJIAN BAHAN & METROLOGI
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG UJI KEKERASAN / HARDNESS TEST
9
PENGUJIAN BAHAN & METROLOGI
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG UJI KEKERASAN / HARDNESS TEST
10
PENGUJIAN BAHAN & METROLOGI
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG UJI KEKERASAN / HARDNESS TEST
3. Pasang Landasan
a. Pilih landasan yang akan digunakan sesuai dengan bentuk
sampel yang akan diuji
b. Pasang landasan pada dudukan
11
PENGUJIAN BAHAN & METROLOGI
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG UJI KEKERASAN / HARDNESS TEST
sehingga tampak nilai toleransi tertinggi Hi:80 dan nilai toleransi terendah
Hi: 50. Jika tidak tampak pada layar maka tekan tombol
Untuk menyimpan dan kembali ke skala orginal tekan
Catatan:
Untuk pengujian dengan metode Rockwell waktu penetrasi 4 detik ± 2 detik
12
PENGUJIAN BAHAN & METROLOGI
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG UJI KEKERASAN / HARDNESS TEST
6. Putar keatas handwheel (26) hingga sampel benda uji bersentuhan dengan
penetrator. Perhatikan layar display (12) terlihat tanda
(a) (b)
Gambar 4.7 (a) Handwheel berputar keatas; (b) Permukaan sampel bersentuhan
penetrator
13
PENGUJIAN BAHAN & METROLOGI
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG UJI KEKERASAN / HARDNESS TEST
10. Untuk pengukuran kekerasan dengan metode Vickers hasilnya tidak dapat
terbaca langsung pada layar display. Sehingga untu mengetahui kekerasannya
maka ukur diameter penekanan d1 pada posisi sumbu x, dan d2 pada posisi
sumbu y dengan menggunakan profil proyektor atau mikroskop yang tersedia.
Selanjutnya hitung kekerasan HV dengan menggunakan rumus.
11. Setelah semua pengujian selesai tekan tombol switch off
12. Tekan tombol power in
13. Untuk pengukuran kekerasan dengan metode Brinell disamping kekerasan dapat
terbaca langsung pada layar display juga tetap dilakukan pengukuran diameter
bekas penetrasi (d1 dan d2) pada profil proyektor. Selajutnya hitung kekerasannya
dengan menggunakan rumus.
14
PENGUJIAN BAHAN & METROLOGI
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG UJI KEKERASAN / HARDNESS TEST
4. Luruskan salah satu garis silang pada layar proyeksi dengan salah satu titik
puncak sampel yang akan diukur.
5. Atur head mikrometer pada posisi nol, dengan memutar baut.
6. Gerakkan mikro stage kearah sumbu x sesuai arah jarak yang diukur, sampai
sumbu vertukal tepat berada pada titik puncak ulir yang diukur.
7. Hasil pengukuran jarak dapat dibaca dari angka pada head mikrometer.
15
PENGUJIAN BAHAN & METROLOGI
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG UJI KEKERASAN / HARDNESS TEST
V. KESELAMATAN KERJA
3. Operasikan mesin Affri Hardness Tester dan kelengkapannya dengan hati-hati dan
teliti.
4. Bersihkan mesin Affri Hardness Tester dan simpan dengan rapi seluruh
kelengkapannya pada tempatnya masing-masing setelah melakukan pengujian.
16
PENGUJIAN BAHAN & METROLOGI
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG UJI KEKERASAN / HARDNESS TEST
Hari/Tanggal :
Kelas :
Kelompok :
Nama Kelompok : 1.
2.
3.
4.
5.
Tabel 6.1. Data Hasil Pengujian Metode Brinell Untuk Material St 37
Tabel 6.2. Data Hasil Pengujian Metode Brinell Untuk Material Aluminium
Tabel 6.3. Data Hasil Pengujian Metode Brinell Untuk Material Tembaga
Tabel 6.4. Data Hasil Pengujian Metode Brinell Untuk Material Kuningan
18
PENGUJIAN BAHAN & METROLOGI
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG UJI KEKERASAN / HARDNESS TEST
Hari/Tanggal :
Kelas :
Kelompok :
Nama Kelompok : 1.
2.
3.
4.
Tabel 6.6. Data Hasil Pengujian Metode Rockwell Untuk Material Aluminium
19
PENGUJIAN BAHAN & METROLOGI
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG UJI KEKERASAN / HARDNESS TEST
Tabel 6.7. Data Hasil Pengujian Metode Rockwell Untuk Material Tembaga
Tabel 6.8. Data Hasil Pengujian Metode Rockwell Untuk Material Kuningan
20
PENGUJIAN BAHAN & METROLOGI
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG UJI KEKERASAN / HARDNESS TEST
6.2. Tabel Data Pengamatan Dengan Pembacaan diameter pada mikroskop atau
profil proyektor
Hari/Tanggal :
Kelas :
Kelompok :
Nama Kelompok : 1.
2.
3.
4.
Tabel 6.9 Data Pengujian Brinell untuk ST-37
No. D F t d1 d2 d Ket.
(mm) (Kg) (s) (mm) (mm) (mm)
1.
2.
3.
4.
5.
d rata-rata =
Tabel 6.10 Data Pengujian Brinell untuk Aluminium
No. D F t d1 d2 d Ket.
(mm) (Kg) (s) (mm) (mm) (mm)
1.
2.
3.
4.
5.
d rata-rata =
21
UJUNG PANDANG
POLITEKNIK NEGERI
PENGUJIAN BAHAN &
METROLOGI UJI KEKERASAN / HARDNESS TEST
22
PENGUJIAN BAHAN & METROLOGI
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG UJI KEKERASAN / HARDNESS TEST
Hari/Tanggal :
Kelas :
Kelompok :
Nama Kelompok : 1.
2.
3.
4.
5.
Tabel 6.13 Data Pengujian Vickers untuk ST-37
No. D F t d1 d2 d Ket.
(mm) (Kg) (s) (mm) (mm) (mm)
1.
2.
3.
4.
5.
d rata-rata =
Tabel 6.14 Data Pengujian Vickers untuk Aluminium
No. D F t d1 d2 d Ket.
(mm) (Kg) (s) (mm) (mm) (mm)
1.
2.
3.
4.
5.
d rata-rata =
23
UJUNG PANDANG
POLITEKNIK NEGERI
PENGUJIAN BAHAN &
METROLOGI UJI KEKERASAN / HARDNESS TEST
24
PENGUJIAN BAHAN & METROLOGI
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG UJI KEKERASAN / HARDNESS TEST
25
PENGUJIAN BAHAN & METROLOGI
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG UJI KEKERASAN / HARDNESS TEST
26
PENGUJIAN BAHAN & METROLOGI
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG UJI KEKERASAN / HARDNESS TEST
27
PENGUJIAN BAHAN & METROLOGI
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG UJI KEKERASAN / HARDNESS TEST
IX. PEMBAHASAN
28
PENGUJIAN BAHAN & METROLOGI
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG UJI KEKERASAN / HARDNESS TEST
10.1. KESIMPULAN
29
PENGUJIAN BAHAN & METROLOGI
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG UJI KEKERASAN / HARDNESS TEST
10.2. SARAN-SARAN
30
PENGUJIAN BAHAN & METROLOGI
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG UJI KEKERASAN / HARDNESS TEST
31
PENGUJIAN BAHAN & METROLOGI
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG UJI KEKERASAN / HARDNESS TEST
XII. TUGAS
12.1 Pertanyaan
1. Jelaskan tujuan pengujian kekerasan !
2. Sebutkan alat-alat yang digunakan dalam pengujian kekerasan dan jelaskan
fungsi serta cara pemakainnya ?
3. Sebutkan langkah-langkah pengujian dan keselamatan kerja pada pengujian
kekerasan ?
4. Jelaskan pengertian dari kekerasan !
5. Sebutkan perbedaan pengujian kekerasan dengan Brinnel, Vickers, dan
Rockwell.?
6. Sebutkan keuntungandan kerugian dari ketiga metode pengujian kekerasan ?
* Pertanyaan 1, 2, 3, dan 4 dijawab sebelum dan 5, dan 6 setelah melakukan
pengujian.
32
PENGUJIAN BAHAN & METROLOGI
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG UJI KEKERASAN / HARDNESS TEST
12.2 Jawaban
33
LAMPIRAN - LAMPIRAN
HRA Rockwell HRA Diamont 120° 10 60 588,6 Cemented steel > 0,7 mm
HRB Rockwell HRB Ball 1/16” 10 100 981 Soft steel and non ferrous metals
HRC Rockwell HRC Diamond 120° 10 150 1471,5 Hardened steel> 1,2 mm
HRD Rockwell HRD Diamond 120° 10 100 981 Hardened steel> 1 mm
HRE Rockwell HRE Ball 1/8” 10 100 981 Soft steel and non ferrous
HRF Rockwell HRF Ball 1/16” 10 60 588,6 metals Soft steel and non
HRG Rockwell HRG Ball 1/16” 10 150 1471,5 ferrous metals Soft steel and
HRL Rockwell HRL Ball 1/4” 10 60 588,6 non ferrous metals Plastic
HRM Rockwell HRM Ball 1/4” 10 100 981 Plastic
HR15 Rockwell S HRN(15) Diamond 120° 3 15 147 Hardened steel > 0,2
N Rockwell S HRN(30) Diamond 120° 3 30 294 mm Hardened steel >
HR30 Rockwell S HRN(45) Diamond 120° 3 45 441 0,35 mm Hardened
N Rockwell S HRT(15) Ball Ø 1/16” 3 15 147 steel > 0,5 mm All soft
HR45 Rockwell S HRT(30) Ball Ø 1/16” 3 30 294 metals > 0,2 mm
N Rockwell S HRT(45) Ball Ø 1/16” 3 45 441 All soft metals > 0,35
HR15T mm
HR30T All soft metals > 0,5 mm
HR45T
HBT 5(1) Brinell HBTW 5 Ball Ø 5 mm 10 125 1226,25 Light alloy, bronze copper
HBT 5(2) Brinell HBTW 5 Ball Ø 2,5 mm 10 31,25 306,54 Light alloy, bronze copper
HBT10(1) Brinell HBTW 10 Ball Ø 2,5 mm 10 62,5 613,12 Light alloy, bronze copper
HBT30(1) Brinell HBTWc 30 Ball Ø 2,5 mm 10 187,5 1839,37 Cast Iron
HBT30(2) Brinell HBTWcs 30 Ball Ø 2,5 mm 10 187,5 1839,37 Carbon steel
HBT30(3) Brinell HBTWs 30 Ball Ø 2,5 mm 10 187,5 1839,37 Steel
HV30<HR Rockwell- HV30~HRA Diamond 120° 10 60 588.6 Cemented steel > 0,7 mm
A Vickers
34
PENGUJIAN BAHAN & METROLOGI
POLITEKNIK NEGERI
UJUNG PANDANG
UJI KEKERASAN / HARDNESS TEST
35